Kelenteng Fuk Tet Che yang berlokasi di perempatan lampu merah Semabung, Pangkalpinang hari ini diresmikan, Senin (27/2).

Peresmian yang berlangsung pukul 17.00 WIB ini sarat nuansa Bhineka Tunggal Ika (berbeda namun satu jua) karena peresmian yang bertepatan dengan hari ulang tahun Dewa Fut Tet Cien Seh (Dewa Tanah) ini turut dihadiri kalangan pejabat pemerintahan dan tokoh agama.

Ketua Renovasi Kelenteng Fuk Tet Che, Johan Ridwan Hasan mengungkapkan meski sampai saat ini belum ada kalkulasi total biaya pembangunan Kelenteng Fuk Tet Che paska musibah kebakaran 2015 silam.

Diketahui dari delapan ratus donatur yang mengumbang untuk biaya renovasi Kelenteng Fuk Tet Che, sebagaian besar turut didanai oleh kalangan masyarakat melayu.

“Ini mengharukan dan membanggakan, donasi bukan hanya dari kalangan umat Tionghoa tapi juga dari kalangan melayu, Fangin Thoungin Jit Jong (Melayu Thionghoa Bersatu) bukan hanya ucapan tapi sudah kita praktekkan” ungkap Johan saat memberi sambutannya.

Berbeda dengan Kelenteng lain di Pangkalpinang, sebagai ucapan terimakasih desain Kelenteng baru Fuk Tet Che memajang nama-nama donatur yang membantu pendanaan melalui nomor rekening agar pembangunan kelenteng berhasil. Ratusan nama donatur ini diabadikan pada dinding batu yang ditulis dengan cat emas.

Menurut Johan, pembangunan Kelenteng Fuk Tet Che belum sepenuhnya selesai. Kelenteng yang ditafsir bernilai lebih dari 1 Miliar ini selanjutnya akan dilengkapi dengan dekorasi dan lampu.

http://bangka.tribunnews.com/2017/02...angun-klenteng

bantu gan