Viral! Pengalaman Pahit Keluarga Bagi-Bagi Sembako, Berakhir Pindah Rumah Karena Teror Tetangga
Mod-LT Mod-LT
Maret 18, 2025 - 16:40


Lambeturah.co.id - Pengalaman seorang pria yang berhati mulia harus berakhir tragis karena ulah sebagian warga yang tidak tahu diri. Kisah ini dibagikan oleh seorang perempuan bernama @Karinaulfiani di media sosial yang menceritakan bagaimana omnya mengalami perundungan dan teror setelah rutin berbagi sembako selama pandemi COVID-19.

Menurut cerita yang dibagikan, sang om, yang diketahui non-muslim, dengan tulus membagikan sembako kepada warga sekitar setiap dua minggu sekali.

Jumlah paket yang dibagikan cukup banyak, antara 20 hingga 50 paket yang berisi beras, telur, minyak, dan sarden.

Menariknya, ketika bulan Ramadan, jumlah beras dalam paket tersebut ditambah menjadi 10 kg karena sang om memahami kebutuhan warga yang lebih besar selama bulan puasa.

Namun, kebaikan tersebut justru dibalas dengan perilaku tidak menyenangkan. Ketika sang om tidak mampu memenuhi permintaan THR dari warga, situasi menjadi tidak terkendali.

Rumahnya yang hanya dijaga oleh asisten rumah tangga saat ia bekerja, mulai didatangi massa yang marah. ART-nya bahkan mengaku takut keluar rumah karena kerumunan orang di luar begitu ramai.

Yang lebih parah, rumah tersebut mengalami kerusakan serius. Kaca jendela pecah, spion mobil dirusak, dan petasan dilempar ke halamannya.

Namun, bukannya mendapatkan dukungan dari pihak RT, sang om justru diminta untuk memenuhi permintaan warga agar menghindari konflik lebih lanjut.

Hal ini membuatnya muak dan akhirnya memutuskan untuk pergi dari lingkungan tersebut.

Proses pindah rumah pun dilakukan secara diam-diam. Dengan bantuan beberapa mobil box, ia memindahkan seluruh barangnya selama dua hari penuh.

Kini, ia tinggal di rumah baru dengan halaman yang luas, dikelilingi tembok dan gerbang tinggi sehingga tidak terlihat dari luar.

Sang om juga memilih untuk tidak lagi berbagi kepada warga sekitar, melainkan kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan di jalanan.

"Kadang niat kita tulus, diusik manusia rakus," tulis Karinaulfiani mengakhiri kisahnya yang menjadi viral.

Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi banyak orang bahwa meski niat baik dilakukan dengan tulus, tidak semua orang dapat menghargainya.

Alih-alih menerima dengan syukur, ada yang justru menuntut lebih dan menjadi rakus. Bagaimana menurutmu, apakah tindakan om tersebut sudah tepat? Atau justru ada solusi lain yang seharusnya dilakukan?

https://lambeturah.co.id/viral-penga...teror-tetangga


makanya ada pepatah dari tiongkok yg bilang: bantu orang sekali dapat hutang budi, bantu orang terus menerus dapat benci

mereka yg terus dibantu, lama lama merasa itu sudah hak mereka

jadi jangan ditiru ya sodara sodara, kalau mau bantu, cukup sekali aja