Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Novena.LiziAvatar border
TS
Novena.Lizi
Status Internasional Bandara Juwata Dicabut, Gubernur Kaltara Minta Dikembalikan
Status Internasional Bandara Juwata Dicabut, Gubernur Kaltara Bakal Temui Menhub Minta Dikembalikan

Kamis, 16 Mei 2024 12:20 WIB


Gubernur Kaltara, H Zainal Arifin Paliwang 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Pencabutan status internasional Bandara Juwata Tarakan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menuai reaksi dari Gubernur Kaltara,  Zainal A Paliwang. Walaupun kebijakan ini telah diambil, Pemprov Kaltara masih berupaya agar status bandara sebagai bandara internasional dibuka kembali.

Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang menyampaikan bahwa pihaknya telah bersurat kepada maskapai penerbangan di Indonesia untuk membahas solusi terkait pencabutan status internasional bandara, khususnya Bandara Juwata Tarakan. 

Zainal A Paliwang menyebut, kendala lain yang dihadapi maskapai saat ini adalah keterbatasan armada, sehingga ikut berdampak pada minimnya pelayanan penerbangan ke Kalimantan Utara. Termasuk ke bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor, khususnya rute Tanjung Selor-Balikpapan dan sebaliknya. 

“Dan khusus untuk di Tarakan, Kemarin ada rapat di Tarakan dengan Pertamina dan Pelita Air untuk membahas kelanjutan layanan penerbangan dari Jakarta, Balikpapan, dan Tarakan,” kata Zainal A Paliwang kepada wartawan di Tanjung Selor, Kamis (16/05/2024).

Lebih lanjut, Zainal Paliwang mengungkapkan “keberatannya” status bandara internasional Juwata Tarakan dicabut menjadi bandara domestik. 

“Kalau pribadi saya sangat keberatan. Tetapi sudah jadi keputusan Pemerintah Pusat, saya di sini adalah perpanjangan tangan Pemerintah Pusat, (keputusan itu) kita laksanakan. Tetapi juga kita usahakan untuk menghadap Pak Menhub (Menteri Perhubungan) supaya ini kembali dibuka untuk penerbangan internasional,” ujarnya. 

Zainal A Paliwang mengatakan, Kaltara memiliki posisi strategis karena berbatasan langsung dengan negara lain. Hal ini menjadi salah satu argumen utama yang akan disampaikan kepada Kemenhub untuk membuka kembali status internasional bandara Juwata Tarakan.

Dia optimis bahwa Kemenhub akan mempertimbangkan argumennya, mengingat bandara Juwata Tarakan memiliki potensi besar untuk melayani penerbangan internasional, terutama dengan dibukanya kembali jalur penerbangan Tawau (Malaysia)-Tarakan oleh Malaysia.

“Saya sudah bertemu dengan beberapa pejabat di Sabah dan mereka menyatakan akan membuka kembali penerbangan internasional ke Tarakan. Namun, pencabutan status ini tentu menjadi kendala,” jelas Zainal A Paliwang.


Aktivitas penumpang di Bandara Juwata Tarakan (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Pencabutan status internasional Bandara Juwata Tarakan dikhawatirkan menghambat konektivitas Kaltara dengan negara lain dan berdampak negatif pada sektor pariwisata dan perdagangan di wilayah tersebut.

https://kaltara.tribunnews.com/2024/...a-dikembalikan
candidat.master
candidat.master memberi reputasi
1
372
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
thewawansAvatar border
thewawans
#5
info aja :

2019 sebelum pandemi, ada MASWings yg layani trayek tarakan - tawau (sabah, malaysia). kata orang, lumayan penuh sekali berangkat. penumpangnya rata2 wni keturunan tionghoa domisili tarakan sekitarnya yg punya bisnis di tawau (mereka juga suka kirim anak2 mereka ke sekolah jenis kebangsaan c1na (sjk c) di tawau).

sekarang rute tarakan - tawau sudah buka lagi kapal ferry (indomaya & kaltara). tapi waktu tempuh lama (3,5 jam) dan lumayan mahal (700-800 ribu/250 ringgit).

orang2 nunukan dan tarakan kalau liburan lebih suka ke semporna, sabah, karena lebih murah. tiket pesawat tarakan-jakarta udah 2 jutaan, sementara kota kinabalu (ibukota sabah) - jakarta cuma 500 an ringgit (1,5 jut)


braaivlees
sahabat.006
sahabat.006 dan braaivlees memberi reputasi
2
Tutup