- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
[Cerita Bersambung] My Handsome Husband
TS
aurora..
[Cerita Bersambung] My Handsome Husband
Konten Sensitif
Sumber Gambar:Artificial Intelligence
Quote:
Ringkasan
Namaku Severina Epifania Putri atau Rina. Aku adalah seorang wanita yang berusia 30 tahun. Suamiku bernama Ardiansyah Aziz Nur Irsyad atau Aziz. Kami berdua dikaruniai 3 orang anak perempuan, yang masing-masing bernama Cilla, Dilla dan Milla.
Satu hal yang paling aku sukai dari Aziz adalah wajahnya yang sangat tampan. Wajah Aziz dihiasi oleh janggut dan kumis yang selalu dicukur bersih. Selain itu, bentuk mata, bibir dan hidung Aziz juga sangat proporsional untuk wajahnya.
Bagaimanakah cerita kehidupan sehari-hari aku, Aziz, Cilla, Dilla dan Milla? Baca selengkapnya DI SINI.
Satu hal yang paling aku sukai dari Aziz adalah wajahnya yang sangat tampan. Wajah Aziz dihiasi oleh janggut dan kumis yang selalu dicukur bersih. Selain itu, bentuk mata, bibir dan hidung Aziz juga sangat proporsional untuk wajahnya.
Bagaimanakah cerita kehidupan sehari-hari aku, Aziz, Cilla, Dilla dan Milla? Baca selengkapnya DI SINI.
Quote:
Daftar Isi
Kulit Aziz bagus
Kenangan masa SMA
Sarapan Senin pagi
Mengobrol dalam bahasa Inggris
Bayi Milla jatuh!
(coming soon)
(coming soon)
(coming soon)
(coming soon)
(coming soon)
(coming soon)
(coming soon)
(coming soon)
(coming soon)
(coming soon)
Kulit Aziz bagus
Kenangan masa SMA
Sarapan Senin pagi
Mengobrol dalam bahasa Inggris
Bayi Milla jatuh!
(coming soon)
(coming soon)
(coming soon)
(coming soon)
(coming soon)
(coming soon)
(coming soon)
(coming soon)
(coming soon)
(coming soon)
Quote:
Kulit Aziz bagus
Hari itu adalah hari Minggu pagi. Jarum jam menunjukkan tepat pukul 6 pagi. Di saat yang bersamaan, Aziz tampak sedang menunggu menu sarapan. Dilla dan Milla masih tertidur pulas di dalam kamar tidurnya. Rina tampak sedang sibuk memasak tumis sawi caisim untuk menu sarapan Aziz. Sedangkan Cilla tampak sedang sibuk membantu Rina memasak.
Lima menit kemudian, setelah Rina selesai memasak tumis sawi caisim tersebut, Rina pun membawa sebuah mangkuk besar yang berisi tumis sawi caisim ke dalam ruang makan dan menaruhnya di atas meja makan.
"Honey, here is your breakfast" kata Rina sambil membawa sepiring tumis sawi caisim untuk Aziz
Saat Rina menatap wajah Aziz, seketika ekspresi wajah Rina berubah menjadi keheranan. Rupanya, Rina melihat adanya keanehan pada wajah ganteng Aziz.
"Aziz, your skin is much better than usual" kata Rina
"What's happened with my skin?" tanya Aziz
Rina tidak menjawab pertanyaan Aziz.
"Did you apply any cream or serum?" tanya Rina
"I did not apply any cream or serum, really. What's happened with my skin, honey?" tanya Aziz
Rina tidak kunjung menjawab pertanyaan Aziz. Alih-alih menjawab, Rina malah giliran bertanya ke Cilla, anak sulungnya, untuk memastikan bahwa Cilla juga sependapat dengan ibunya.
"My beloved Cilla, Daddy's skin is much better than usual, alright?" tanya Rina ke Cilla
"Yes, your skin is very good, Daddy" jawab Cilla
"What's happened with my skin? I am curious" tanya Aziz dengan nada agak keras
"Your face is very smooth and pink-colored, a little bit reddish" kata Rina
"Really, honey?" tanya Aziz dengan bersemangat
"Really, Daddy. Your face is pink-colored" kata Cilla
"Honey, what kind of product did you apply onto your face?" tanya Rina
"When I was taking a bath, I rubbed some face scrub onto my face, and then I let it sit for about two minutes, honey" jawab Aziz
"Oh, no wonder" kata Rina
Tak lama kemudian, Rina dan Cilla pun berjalan meninggalkan Aziz. Aziz pun langsung menyantap tumis sawi caisim buatan Rina bersama nasi putih dan menghabiskannya hingga benar-benar habis tanpa sisa.
Bersambung
Diubah oleh aurora.. 14-05-2024 14:45
itkgid dan 2 lainnya memberi reputasi
3
343
Kutip
15
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
aurora..
#7
Quote:
Bayi Milla jatuh!
Jarum jam menunjukkan tepat jam 9 pagi hari. Hari itu adalah hari Selasa pagi.
Di saat yang bersamaan, Aziz sedang tidak pergi bekerja, karena setiap hari Selasa, Aziz selalu cuti kerja. Cilla dan Dilla sedang bersekolah di sekolahnya masing-masing. Sedangkan bayi Milla sedang terbaring di atas tempat tidur dengan ditemani oleh Aziz dan Rina, kedua orang tuanya.
"Milla, ini siapa Milla? Ini siapa Nak?" tanya Rina sambil menunjuk Aziz
"Ba ba, ba ba ba ba..." kata Milla dengan cadel
"Ini Da-ddy. Ini Da-ddy. Daddy Aziz" kata Rina
"De de de de de..." kata Milla dengan cadel
Tak lama kemudian, Rina pun berpesan kepada Aziz untuk menjaga bayi Milla, karena Rina hendak memasak sayur bening bayam untuk Cilla dan Dilla.
"Daddy, tolong jaga Milla sebentar ya, 25 menit saja. Mommy mau masak sayur bening bayam untuk Cilla dan Dilla. Ingat, apapun yang terjadi, jangan pernah tinggalkan Milla satu detik pun" kata Rina
"Siap, sayang" kata Aziz
***
Aziz pun menjaga bayi Milla sambil mengajaknya mengobrol. Sayangnya, Aziz hanya bisa menjaga bayi Milla selama sekitar dua menit saja. Setelah itu, Aziz malah meninggalkan bayi Milla sendirian dan pergi ke kamar mandi. Rupanya, Aziz malah sibuk memakai lulur badan di dalam kamar mandi.
Sekitar satu menit setelah Aziz meninggalkan bayi Milla sendirian, bayi Milla tiba-tiba terguling dan terjatuh dari tempat tidur hingga kepalanya terbentur lantai kamar. Bayi Milla pun langsung menangis kesakitan sejadi-jadinya hingga suara tangisannya terdengar oleh Rina.
Mendengar suara tangisan bayi Milla, Rina pun langsung bergegas menuju ke kamar. Untungnya, saat itu Rina masih sibuk memotongi daun bayam dan sama sekali belum menyalakan kompor. Rina langsung terperanjat tatkala ia melihat tubuh bayi Milla sudah tergeletak di lantai kamar dengan kepala yang memar karena terbentur lantai.
"Ya Tuhan!" pekik Rina ketika ia melihat bayi Milla yang sudah jatuh tergeletak di lantai kamar
Dengan sangat panik, Rina langsung mengangkat tubuh bayi Milla, kemudian Rina langsung meletakkan tubuh bayi Milla ke dalam box bayi yang terletak di dalam kamar.
"Milla sayang, Milla sayang, mananya yang sakit Nak? Mananya yang sakit Nak? Kepalanya ya yang sakit? Kepalanya ya Nak?" kata Rina kepada bayi Milla yang sedang menangis kesakitan di dalam box bayi
"Ya Tuhan! Kepala kamu memar Nak!" pekik Rina panik
Rina sangat marah setelah ia menyadari bahwa bayi Milla bisa sampai jatuh karena kelalaian Aziz. Dengan ekspresi sangat marah, Rina pun langsung memanggil Aziz.
"Aziz! Aziz! Aziz! Aziz! Aziz! Aziz! Aziz!" teriak Rina dengan sangat marah
Aziz mendengar suara teriakan Rina dari kejauhan sedang memanggil namanya. Di dalam kamar mandi, Aziz pun bergegas membilas seluruh lulur di badannya dengan air, kemudian ia langsung menghampiri istrinya yang sedang berada di dalam kamar.
***
"Heh suami g*bl*k, sini kamu!" marah Rina
"Ada apa sayang? Kok kamu tiba-tiba marah banget?" tanya Aziz
"Jangan pura-pura tidak tahu ya! Tadi Milla jatuh tergeletak di lantai kamar sampai kepalanya memar dan sampai sekarang Milla nangis terus! Kamu apakan Milla sampai Milla jatuh?!" marah Rina
"Aku tadi tinggalin Milla sebentar karena aku sedang memakai lulur badan di kamar mandi. Sumpah demi Tuhan, aku malah sama sekali tidak tahu kalau Milla jatuh" kata Aziz
"Dasar suami g*bl*k! Apa kamu tidak mendengarkan omonganku?! Sudah aku bilang kan, jangan pernah tinggalkan Milla satu detik pun, karena aku sedang memasak sayur untuk Cilla dan Dilla. Eh, kamu malah sibuk memakai lulur badan sampai Milla jatuh dan kepalanya memar! Yang ada di otakmu cuma kegantengan, kegantengan dan kegantengan saja. Kamu mau aku t*mp*leng hah?! Biar wajah gantengmu rusak?!" marah Rina sambil bersiap-siap ingin menampar wajah Aziz
Rina pun mengusap-usap kepala bayi Milla yang memar karena terbentur lantai kamar.
"Milla cantik, Milla sayang, cup cup cup, sudah ya nangisnya. Sakit sekali ya Nak? Sakit sekali ya Nak? Cup cup cup, Milla sayang, jangan nangis terus ya Nak..." kata Rina kepada bayi Milla yang terus menerus menangis kesakitan di dalam box bayi.
"Sayang, ini cuma kesalahan kecil sayang, ini cuma kecelakaan. Kalau memang aku salah, aku minta maaf deh, tapi tolong jangan maki-maki aku seperti itu. Aku ini suami kamu!" kata Aziz
"Maaf kamu tidak bisa menyembuhkan kepala Milla yang memar gara-gara ulahmu. Kalau sampai Milla ada apa-apa, kamu jangan pernah mengenal aku lagi, dan kamu jangan pernah mengenal anak-anakmu lagi!" marah Rina
Rina pun langsung menyeret paksa Aziz untuk pergi dari rumah.
"Aziz, ikut aku sekarang! Ikut aku sekarang!" marah Rina sambil menyeret paksa Aziz ke pintu depan rumahnya
"Ampun Rina, jangan usir aku! Ampun Rina! Ampun!" pekik Aziz yang sedang diseret paksa oleh Rina
"Ini hukuman untuk suami g*bl*k seperti kamu Aziz!" marah Rina
Rina pun mendorong paksa tubuh Aziz keluar dari pintu depan rumahnya.
"Aku ini suami kamu, sayang! Aku ini suami kamu, sayang! Aku ini suami kamu!" rintih Aziz
Rina sama sekali tidak peduli dengan rintihan Aziz. Rina tetap mendorong paksa tubuh Aziz.
"Pergi kamu dan jangan pernah kembali ke rumah ini lagi sampai memar di kepalanya Milla sembuh!" marah Rina
"Aku ini suami kamu, sayang! Aku ini suami kamu, sayang!" rintih Aziz
"Pergi kamu dari sini! Pergi!" marah Rina sambil mendorong paksa tubuh Aziz hingga Aziz benar-benar keluar dari pintu depan rumahnya
Tak lama kemudian, setelah Aziz benar-benar keluar, Rina pun mengunci pintu depan rumahnya dan mencoba menenangkan bayi Milla yang terus menerus menangis.
Bersambung
Diubah oleh aurora.. 14-05-2024 14:50
itkgid memberi reputasi
1
Kutip
Balas
Tutup