Datangnya bulan Ramadan selalu disambut dengan penuh kegembiraan oleh seluruh masyarakat muslim di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia, dan setiap bulan ramadan, pasti memberikan pengalaman yang berbeda bagi setiap orang.

Dan kali ini ane akan bercerita sedikit berbeda tentang pengalaman unik sekaligus menyeramkan yang ane alami sendiri ketika masih kecil di bulan Ramadan,
artinya yang akan ane ceritakan dalam thread ini adalah sebuah kisah yang mudah-mudahan bisa mengisi waktu gansis sekalian dalam menjalankan ibadah puasa.

Kejadian ini terjadi pada sekitar tahun 2003, dimana saat itu usia ane masih 7 tahun, dan seperti layaknya anak-anak di sebuah perumahan, ane juga punya beberapa teman bermain, dan hampir setiap hari kami selalu bermain bersama dari siang hingga sore hari, dari mulai bermain video game hingga bermain permainan tradisional seperti petak umpet dan sebagainya.



Ketika bulan ramadan tiba, ane dan teman-teman seperti biasa selalu melakukan kegiatan yang rutin kita lakukan di bulan puasa, dari mulai belajar mengaji di masjid dekat rumah, main video game, main sepeda, hingga bermain kembang api di sore hari sambil menunggu waktu berbuka puasa tiba yang dikenal juga dengan istilah NGABUBURIT.

Suatu hari, saat kami merasa lelah dan bosan melakukan kegiatan yang selalu sama setiap hari, kami mulai berfikir untuk mencari keseruan lain yang lebih menarik,
masing-masing anak pun mulai menumpahkan ide-idenya untuk mencari hal baru yang lebih seru, lalu tiba-tiba salah satu dari kami memberikan ide untuk mencoba masuk kedalam salah satu rumah kosong yang sudah ditinggal belasan tahun oleh pemiliknya, dimana rumah yang dimaksud itu lokasinya kebetulan tidak jauh dan masih di satu lingkungan RT kami.

Mendengar ide tersebut, kami semua pun langsung terdiam sesaat, antara rasa takut tapi penasaran juga untuk mencoba masuk ke dalam rumah besar tersebut, karena biasanya kami hanya melintas saja didepan rumah kosong itu dan mencoba menebak-nebak ada apa didalam sana.

Dan setelah cukup lama berfikir, akhirnya beberapa dari kami setuju dengan ide tersebut dan mencoba masuk ke dalam rumah itu.






Nah, sekarang kita lanjutkan lagi ceritanya gans...

Jadi, setelah kami memutuskan untuk setuju masuk ke rumah kosong tersebut, lalu kami bergegas mempersiapkan beragam perlengkapan seperti senter, jaket, sarung tangan dsb,
setelah itu kami langsung berangkat menuju ke rumah kosong itu, jumlah kami saat itu ada 4 orang anak, terbagi dari 2 anak laki-laki dan 2 anak perempuan.


Kami masuk kedalam rumah kosong itu sekitar jam 4 sore, yang artinya kami hanya memiliki waktu 1 jam saja untuk melihat-lihat isi didalam rumah tersebut, karena seperti biasa jam 5 sore kita sudah harus pulang ke rumah masing-masing.


Awal masuk kedalam rumah tersebut kami dibuat cukup takjub, karena megahnya rumah itu, ditambah kondisi didalam rumah kosong ini terlihat masih terisi lengkap dengan beragam perabotannya, dan jujur aja kami tidak menyangka jika didalam rumah tersebut tidak seperti layaknya sebuah rumah yang sudah ditinggal belasan tahun, semua masih terlihat lengkap bahkan ada beberapa piring dan gelas yang berada di atas meja makan, hanya saja memang penuh debu dan lembab karena beberapa bagian plafon yang hancur sehingga jika datang musim hujan, air akan masuk dan membanjiri rumah tersebut.







Kami kemudian mencoba masuk ke dalam salah satu kamar yang terlihat sangat besar, dan lagi-lagi isi perabotan dikamar tersebut pun masih lengkap, termasuk tempat tidurnya yang sudah terlihat rapuh karena usia.

Lalu saat kami sedang sibuk mengamati sudut-sudut didalam kamar, tiba-tiba saja salah satu dari kami menutup pintu kamar tersebut, ane lantas kaget dan bertanya kenapa pintunya ditutup, tapi dia mengatakan hanya mencoba saja, dan anehnya ketika dia ingin membukanya kembali, ternyata pintu tersebut 'TIDAK BISA DIBUKA'lagi 😱😱


Ya!, kami terkurung di dalam kamar itu dan tidak tahu bagaimana caranya untuk keluar,
dan jalan keluar satu-satunya hanya melalui pintu tersebut karena jendela kamarnya dipasang teralis besi yang tidak mungkin bisa kami bongkar, kemudian kami panik dan diantara kami mulai histeris menangis berteriak meminta tolong, tapi semua usaha kita percuma, berjam-jam kita meminta tolong untuk dibukakan tapi tetap tidak ada yang mendengar satupun.

Kami kemudian pasrah dan memutuskan hanya menunggu, karena kami yakin orang tua kami dan para warga akan mencari keberadaan kami,
waktu di jam tangan yang ane pakai sudah menunjukan pukul 7 malam, lalu tiba-tiba saja kami mendengar beberapa langkah kaki dan suara layaknya orang sedang berbincang, karena kami kira itu adalah warga yang sedang mencari, maka kamipun berteriak agar segera menolong kami dan membukakan pintu, tapi suara dan langkah kaki itupun menghilang dan tak terdengar lagi, sampai kami melihat dari jendela yang tertutup teralis besi ternyata ada 4 sosok bayangan hitam yang sangat menyeramkan sedang menatap ke arah kami.


.



.



Kita semua kaget dan langsung menjauh dari jendela lalu menangis karena ketakutan, hingga 15 menit kemudian pintu kamar tiba-tiba dibukakan oleh seorang kakek-kakek yang meminta kita untuk segera keluar dan pulang kerumah masing-masing, tanpa pikir panjang kita langsung berlari keluar dari rumah kosong tersebut dan ternyata didepan rumah tersebut warga yang sedang mencari kami sudah berkumpul...



Setelah kejadian tersebut kami pun melanjutkan hari-hari seperti biasa, hanya saja kami tidak lagi diperbolehkan untuk mendekati rumah kosong tersebut apalagi bermain disana, lalu berselang 2 tahun kemudian ane pun pindah menuju kota lain karena pekerjaan orang tua, dan tak pernah kembali lagi kesana.

Saat duduk di bangku kelas 2 SMP, ane baru mengetahui tentang kisah dibalik rumah kosong itu, Ayah bercerita jika rumah itu ternyata dulunya dimiliki dan ditempati oleh seorang pebisnis sukses beserta dengan keluarganya, suatu hari mereka sekeluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak dan kakeknya berangkat menggunakan mobil untuk mengikuti sebuah acara keluarga di daerah Jawa timur.


Akan tetapi, saat sedang diperjalanan mobil tersebut mengalami kecelakaan fatal akibat ditabrak oleh kereta api di sebuah perlintasan tanpa palang pintu dan mengakibatkan seluruh keluarga itu langsung tewas mengenaskan dilokasi.















Lalu, setelah mendengar fakta tersebut, ane langsung kembali teringat dengan penampakan 4 sosok bayangan hitam dan seorang kakek-kakek yang membuka pintu kamar saat kami terkunci, dimana pada saat itu ane mengira jika kakek tersebut adalah bagian dari warga yang sedang ikut mencari keberadaan kami saat itu, tapi ternyata....

.


.


.

.












Ya, itulah sedikit cerita pengalaman tak terlupakan ane saat ramadan,
bagaimana dengan cerita gansis ?