harrywjyyAvatar border
TS
harrywjyy
51 Persen Warga Jabodetabek Alami Kesepian, Kamu Salah Satunya?

Sumber Gambar

Penelitian Health Collaborative Center (HCC) baru-baru ini melakukan studi mengenai tingkat kesepian yang dialami oleh warga Jabodetabek. Dalam penelitian ini, HCC meneliti sebanyak 1229 responden dari berbagai kelompok usia dan latar belakang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesepian di kalangan warga Jabodetabek cukup tinggi.

Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti utama sekaligus ketua dari HCC Dr dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK menyebutkan bahwa 4 dari 10 orang di Jabodetabek mengalami kesepian dari tingkat sedang hingga berat. Lebih rinci lagi, Ray Wagiu menggunakan empat variable yaitu warga dengan status perantauan, usia kurang dari 40 tahun, belum menikah dan perempuan. Ada fakta di mana ternyata 51 persen warga Jabodetabek dengan usia di bawah 40 tahun mengalami kesepian sedang dengan resiko dua kali lipat.

Studi ini menemukan bahwa sebanyak 60% dari responden mengalami tingkat kesepian yang tinggi. Faktor-faktor yang dikaitkan dengan tingkat kesepian ini antara lain kurangnya interaksi sosial, perubahan gaya hidup akibat pandemi, dan tingkat stres yang tinggi. Kesepian dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik seseorang.


Sumber Gambar

Menurut penelitian, kesepian dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang. Perasaan kesepian dapat meningkatkan risiko stres, depresi, dan bahkan penyakit jantung. Faktor-faktor seperti kurangnya interaksi sosial, tekanan pekerjaan, dan tekanan ekonomi dapat berkontribusi pada tingkat kesepian yang tinggi di kalangan warga Jabodetabek.

Penting untuk menyadari bahwa kesepian bukanlah masalah yang hanya dialami oleh individu yang tinggal sendiri. Banyak orang yang memiliki hubungan sosial, termasuk pasangan dan keluarga, tetapi masih merasa kesepian. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya kualitas interaksi sosial yang mendalam dan rasa koneksi yang sebenarnya.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan warga Jabodetabek mengalami kesepian. Survei yang dilakukan oleh Health Collaborative Center (HCC) menunjukkan bahwa 44 persen warga Jabodetabek mengalami kesepian derajat sedang, sementara 6 persen mengalami kesepian derajat berat.



Sumber Gambar

Pertama, salah satu penyebab kesepian adalah ketidakcocokan dengan lingkungan sekitar. Banyak warga yang merasa tidak nyaman dengan lingkungan tempat tinggal atau lingkungan kerja mereka. Rasa tidak nyaman ini dapat memicu kesepian karena sulit untuk berinteraksi dengan orang di sekitarnya.

Kedua, hobi yang tidak serupa dengan orang di sekitar juga dapat menyebabkan kesepian. Ketika seseorang memiliki minat atau hobi yang berbeda dengan orang lain, sulit baginya untuk menemukan teman atau pasangan yang memiliki minat yang sama. Hal ini dapat membuatnya merasa kesepian karena sulit untuk menemukan kesamaan dan memiliki koneksi dengan orang lain.

Selanjutnya, kurangnya keterlibatan sosial juga dapat menyebabkan kesepian. Banyak warga yang sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari sehingga tidak memiliki waktu atau energi untuk berinteraksi dengan orang lain. Keterbatasan waktu dan komitmen dapat mengisolasi mereka dan memicu kesepian.


Sumber Gambar

Selain itu, perantau di wilayah Jabodetabek juga rentan mengalami kesepian. Dalam penelitian HCC, ditemukan bahwa 56 persen perantau mengalami kesepian derajat sedang. Jauh dari keluarga dan teman-teman lama, perantau sering kali kesulitan membangun hubungan sosial yang kuat di lingkungan baru mereka. Hal ini dapat meningkatkan tingkat kesepian mereka.

Terakhir, perubahan sosial yang terjadi akibat perkembangan teknologi juga dapat mempengaruhi tingkat kesepian warga Jabodetabek. Kemajuan teknologi telah mengubah cara kita berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi yang lebih sering dilakukan secara online dapat membuat hubungan menjadi dangkal dan kurang memuaskan. Kurangnya interaksi sosial yang nyata dapat memicu kesepian.

Dalam menghadapi tingkat kesepian yang tinggi di Jabodetabek, penting bagi masyarakat untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung. Melalui upaya bersama, kita dapat membantu mengurangi tingkat kesepian dan meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita.



Sumber Gambar

Dalam kesimpulannya, penelitian Health Collaborative Center menunjukkan bahwa tingkat kesepian di kalangan warga Jabodetabek masih tinggi dan berdampak pada kualitas hidup mereka. Meningkatkan interaksi sosial dan perhatian terhadap kesejahteraan mental menjadi hal penting dalam mengatasi masalah ini. Semua pihak, baik individu maupun pemerintah, perlu bekerja sama untuk mengurangi tingkat kesepian dan meningkatkan kualitas hidup warga Jabodetabek.



Sumber: Link Referensi

emoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Gan
sukhoipakfa
screamo37
ANDREE81
ANDREE81 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.2K
142
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
CaiFukAvatar border
CaiFuk
#4
Ada KASKUS kok kesepian.

emoticon-Cool
adolfsbasthian
brucebanner23
qavir
qavir dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup