delia.adelAvatar border
TS
delia.adel
Surti Dan Madu [KOMPETISI KGPT]
Spoiler for Instagram:


Setelah pulang dari rumahnya Surti, Anton si anak tongkrongan dan Agegen si anak anak geng genit segera mencari sumur tua, dengan rencana untuk mencari beberapa potongan madu manusia. Yang konon menurut beberapa orang yang hadir di acara Surti, tempat itulah sumbernya.

Dengan niat untuk menjadi kaya raya, mereka pada akhirnya mengikuti petunjuk dari seseorang yang sedang kasak-kusuk di toilet, yang mana pembicaraan tersebut di dengar oleh Agegen dan Anton

"Ton berita bagus nih! Ternyata ada cara untuk mengawetkan mayat dengan madu loh! Gue sih nggak nyangka aja kalau madu bisa digunakan untuk mengawetkan mayat."

Quote:


"Gue yakin, agan-agan dan sista-sista di kaskus juga belom mengetahui nya deh, tapi siapa juga yang bisa menyangka, kalau ternyata permen madu yang lagi hits di kalangan artis, ternyata berasal dari sumur tua itu. Hiii ...."
emoticon-ceyem

"Iya itulah, selain sebagai makanan yang enak dan sehat, madu juga bisa menjadi bahan yang sangat berharga dalam proses pengawetan mayat dan bisa menghasilkan uang. Elo lihat gak, waktu para artis berebut ingin membelinya bahkan rebutan. Gak habis pikir gue."

"Tapi bentuknya yang seperti permen ya? Bahkan tidak nampak seperti organ manusia."

"Oye ye! Dah buru kita cari di sumur tua, semoga menemukan nya."

"Kita kaya kalau menemukan nya, walaupun hanya satu saja."

"Ya, kau benar sekali."

Alhasil mereka terus saja mencari tentang keberadaan sumur tersebut.

Quote:


Akhirnya mereka semakin dekat dengan sumur tua. Percakapan pun terhenti, karena tiba-tiba mulut terasa seperti mengatup rapat, bak di lem saja.

Mereka saling menatap, lalu mulai mengingat tulisan yang tertera di kamarnya surti, tentang metode pengawetan mayat.

Quote:


Bahkan mulai membayangkan sosok berdarah yunani yang sedang melakukan ritualnya.

Quote:


Mereka masih belum bisa bicara satu sama lainnya. Namun demikian bulu kudu mulai berdiri tanpa disuruh, ketika suara angin menyentuh indra perasa.

Agegen membaca beberapa surat pendek di dalam hatinya, sambil berharap nyawanya akan selamat hari ini, sedangkan Anton yang tidak mempercayai adanya Tuhan, hanya bisa mengawasi keadaan di sekitarnya. Tanpa meminta keselamatan untuk nyawanya.

Sejam kemudian mereka mampu bergerak, Anton mengajak agegen untuk masuk ke dalam sumur tua, yang nampak berkilau, ketika sinar matahari menerpa dinding dinding nya.

"Gila, sumurnya berwarna emas, pasti banyak rahasianya ini."

"Gue gak mau masuk ke dalam sumur itu, Anton. Perasaan gue mengatakan bahwasanya permen manusia itu terkumpul di dalam gubuk reot itu." Menunjuk ke arah bangunan tua, sebelah kanan sumur.

"Tapi mereka bilang kalau ...."

Agegen mengacuhkan Anton yang masih terpaku dengan sumur tua, sedangkan Agegen segera menghampiri rumah, walaupun tanpa di ikuti oleh Anton, karena dia tetap kekeh dengan pendiriannya. Yakni masuk ke dalam sumur. Namun belom sempet melakukan aksinya, tiba-tiba Anton dikejutkan oleh suara Agegen. Yang mana nampaknya sudah menemukan apa yang mereka cari.


Quote:



"Cantik, cantiknya...."

Anton pada akhirnya menuju rumah tua tersebut, dan tertegun demi melihat begitu banyak permen manusia, berbentuk seperti patung, berjejer rapih memenuhi ruangan yang terbilang sempit. Lalu mereka juga menemukan beberapa potongan permen, yang diduga pasti kumpulan mumi manusia.

"Gila, kita bisa kaya mendadak ini!" Sambil mencicipi potongan permen manusia.

"Tapi Ton...."

"Dah jangan banyak tapi, kita angkat lalu sembunyikan di rumah gue, ada gudang yang tidak terpakai di bawah rumah, tersembunyi dan aman."

"Terserah elo aja deh, Ton."

Pada akhirnya mereka mencoba memindahkan beberapa permen manusia ke dalam gudang di rumah Anton yang sunyi tanpa penghuni, tersebab ayah dan ibunya sedang berpergian ke luar pulau jawa, sedangkan saudara-saudara lainnya ngekost di kota.

"Udeh segini aja dulu, lagian sudah malam pula. Gue takut ke sana hawanya selalu meriang, eh merinding."

Agegen menyetujui usul kawannya, karena dia juga sudah lelah mengangkat nya.

"Lanjutkan besok aja, Gen!"

"Ya udah, gue mau pulang dan mandi dulu ya!"

Saat perjalanan pulang, nampak wajah gelisah Agegen, keringatnya berkucuran membasahi pakaian nya, matanya tak henti-hentinya menoleh ke segala arah, seperti sedang mencari sesuatu.

"Aneh, seperti ada yang mengikuti gue sejak tadi, tapi kok tidak kelihatan ya? Apa jangan-jangan ...."

"Agegen ... Agegen ... Agegen ...."

Menoleh sekarang lagi ke segala arah. Namun setelah wajahnya kembali ke arah tegak lurus tiba-tiba saja sebuah wajah menatapnya dengan begitu sangat dekat, bahkan bau napas nya bisa dirasakan olehnya.

"Kau, siapa kamu?"

"Agegen ...."

Entah kenapa tiba-tiba tubuhnya kaku bahkan tidak bisa lagi berkata-kata. Hanya bisa menuruti perintah orang tersebut. Yang tak ada lain adalah pembantu Surti.

Agegen di bawa ke rumah surti. Dengan bantuan sihirnya, agar lebih mudah sampai tujuan.

"Ndra kamu sudah menemukan orang tersebut?"

"Ya, Surti. Inilah salah satu orang nya."

"Segerakan acara pemujaan. Tumbal sudah kita dapatkan."

"Baik, Surti."

Beberapa anak buah Surti membawakan peralatan pemujaan. Agegen di tempatkan di tengah tengah altar pemujaan, dengan keadaan terikat seperti membentuk salib. Wajahnya nampak ketakutan, mulutnya komat-kamit membaca beberapa surat-surat pendek yang di hapal nya.

Namun hanya kesadarannya yang terjaga, sedangkan raganya mulai porak-poranda di rubungi para serangga, pencipta madu.

"Percepat pemujaan." Teriak Surti dari samping meja altar.

_______________&&&&&&&________________

Sedangkan Anton yang sedang asik menikmati air panas dari kucuran shower, tidak pernah berpikir akan bahaya yang tengah mengintainya. Dia bahkan semakin asik bernyanyi dengan sangat riang, bersama pikiran busuk untuk menyingkirkan Agegen dan menikmati hasil penemuannya sendirian.

"Antonnn Antonnn Antonnn ...."

Terusik dengan suara-suara panggilan, anton menghentikan aktivitas nya. Dia mencari arah suara setelah membasuh tubuhnya.

"Sape loe?"

Tidak ada jawaban, bergegas memakai baju lalu keluar kamar, menuju basemen dan memotret beberapa permen manusia yang sudah di rapihkan olehnya.

"Jangan foto aku, Anton! Kau bisa mati."

Sebelum mencari arah suara, tiba-tiba permen manusia yang berada di depannya bergerak dan hendak menerkamnya. Anton beberapa kali menghindari diri, namun saat berlindung di bawah meja, tiba-tiba Agegen berada di depannya, merintih kesakitan dan meminta pertolongan darinya.

Anton menyentuhnya, namun dia tidak merasakan kehadiran Agegen di sana. Paniklah kemudian.

"Tolong tolong...."

Tidak ada satupun orang yang mendengarkan nya. Sedangkan tubuh manusia permen sudah menjelajahi tubuhnya, hingga pada akhirnya dia menjadi bagian daripada nya.

"Kini kau sudah sempurna, Anton!"

"Kini kau sudah bergabung, selamat datang Anton."

Anton hanya terdiam, sedangkan air matanya mengalir dan berubah menjadi tetesan madu permen yang jatuh berhamburan ke lantai.


~~~The end~~~




Creepychat
mad.arveen
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 32 lainnya memberi reputasi
33
2.4K
235
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
delia.adelAvatar border
TS
delia.adel
#1
Dl terakhir kompetisi kgpt ....
Akhirnya
0
Tutup