tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Bersinggungan Dengan Mereka


Selamat malam para agan dan aganwati sekalian, ane Erwin tapi biasa di panggil Galih....

Kali ini ane hadir lagi dengan membawa sebuah kisah tentang pengalaman di luar nalar yang pernah di alami oleh orang orang di sekitar ku.

Ane akan menyuguhkan cerita mistis, jadi buat para agan sekalian yang suka dengan kisah kisah horror, rapatkan barisan.

Kalau memang kisah ane menarik, jangan lupa cendol nya.

Ane nggak pandai berbasa basi😁
Jadi harap di maklum in saja ya...

Silahkan duduk manis, dan selamat membaca...
Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 12-01-2024 18:08
lovearzfi
yusuffajar123
wir4w4n
wir4w4n dan 60 lainnya memberi reputasi
59
52.5K
1.9K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#226
Part 59
Gemetar dan bergidik ngeri.....

Mungkin itu yang bisa ku gambarkan, seperti apa perasaan ku saat melihat seseorang yang terjun bebas dari lantai tiga lantas seketika itu juga kepala nya menghatam tanah.

Darah segar mengalir dan tercecer bagai pola abstrak pada lukisan lukisan di galeri seni.

Terdengar teriakan histeris dari orang orang di sana.

"Kang topo jatuh, kang topo jatuh ..."

Begitu lah mereka berucap dengan nada panik, dari sekian banyak orang tak ada satu pun yang berani menyentuh tubuh yang terkulai dengan kondisi kepala hancur, aku melihat dengan jelas masih ada gerakan dan suara erangan selama sepersekian detik.

Kami hanya berkerumun di sekitar korban, hingga tiba tiba.....

"Woey, minggir minggir, ada orang kena musibah malah cuma di tonton."

Pak Joni yang tadi bersama kami sedang memberikan arahan menyelinap dari sela sela kerumunan mendekati tubuh korban.

Tanpa ragu Beliau langsung membuka jaket hitam yang masih di kenakan lantar di gunakan untuk menutupi korban.

"Tolong salah salah satu ada yang lapor ke pos satpam supaya lekas menyiapkan ambulans perusahaan."

Teriak Pak joni sambil membetulkan posisi korban yang semula tengkurap dengan wajah berdarah darah.

Aku jinan dan kentis tak berani melijat, bahkan mendekat.

Tubuh ku benar benar gemetar jika melihat darah yang begitu banyak sampai sampai jaket yang di gunakan oleh pak joni untuk menutupi sudah basah dengan cairah berwarna merah tersebut.

Suara sirine ambulans terdengar meraung raung dari pintu gerbang,

Dua security tampak langsung membuka pintu belakang ambulans dan mengeluarkan tandu.

Pak joni mengangkat tubuh korban di bantu security lalu meletak kan nya di atas tandu dan membawa nya ke rumah sakit meski pun seperti nya korban sudah meninggal dunia di tempat.

Tkp Pekerjaan proyek di garis kuning oleh tim K3 (keselamatan dan keamanan kerja) CMIIW.

Sementara di sela sela kerja, aku jinan dan kentis masih saling terdiam tanpa kata.

"Kok iso yo...."

(Kok bisa ya ...")

Kata kentis membuka obrolan saat itu.

Aku dan jinan langsung kompak menatap wajah kentis.

"Padahal baru tadi pagi kita ketemu dan ngobrol dengan bapak itu, kamu juga sempat membelikan rokok dan membayar makanan bapak itu nan."

Kata kentis tanpa melihat ke arah jinan.

"Jangan jangan....."

"Ahhhh....."

"Mungkin itu hanya kebetulan gal, rejeki jodoh maut siapa sih yang tau."

Sergah jinan yang memotong ucapan ku, seolah dia tau apa yang sedang aku pikirkan dan hendak ku ucap kan.

"Kalau mahluk itu memang ngasih nomor jitu dengan wadal gimana Nan?"

Kentis langsung to the point kepada jinan.

Jinan tampak terdiam seperti sedang berpikir,

"Ssstttt ...."

"Sudah, jangan di bahas lagi."

"Toh tak ada yang tau seperti apa penyebab pasti nya kan, kerja di proyek memang harus siap jika ada hal hal yang tak di ingin kan seperti tadi."

"Pihak K3 juga sudah menyimpulkan kalau itu memang murni kecelakaan kerja kok."

Ucapan jinan memang masuk akal juga sih, sebab pekerja di sama memang rata rata acuh dengan APD sebagai sop dalam hal sefety work.

Beberapa hari berlalu, area TKP masih belum bisa beroprasi seperti semula,

Dan geblek nya, saat jam istirahat jinan yang kata nya penasaran berencana untuk nepi lagi di basement atas gudang, kata nya sih penasaran apa benar itu ulah mahluk tinggi nesar yang tempo hari sudah memberikan angka jitu.

Jinan merebahkan diri di area dekat cerobong cerobong angin angin, tempat nya cukup minim cahaya.
Sedangkan aku dan kentis mengawasi nya dari kejauhan takut kalau jinan juga terjun bebas ke bawah yang terdapat mesin mesin konveyor pengolahan tembakau.

Hampir satu jam jinan berada di posisi nya sampai akhir nya dia terbangun dan menghampiri kami,

(Menurut cerita jinan)

Beberapa menit setelah dia merapal amalan yang di kasih mbah darmo, dalam alam bawah sadar nya ia di datangi oleh mahluk tinggi besar itu lagi.

"Demmmmmm......"

Suara dentuman ciri khas kedatangan nya.

"Mau apa lagi kamu datang kesini?"

Kata si raksasa dengan suara berat dan kencang menggema.

"Apa benar kamu yang menyebab kan orang di proyek terjatuh?"

Tanya jinan.

"Hahahahaha....."

Suara tawa nya menggelegar.

"Untuk apa kau pertanyakan hal itu, apa kamu mau menggantikan nya?"

Tanya mahluk itu.

"Emoh, ra sudi aku!!!"

Tegas jinan.

"Aku hanya seorang abdi disini, aku akan melakukan apa pun yang nyai perintahkan."

Ucap mahluk itu, dari kta kata nya jinan mulai mengerti ada yang tersirat.

"Nyai???"

"Siapa dia, apa penguasa di sini?"

Tanya jinan, mahluk itu hanya mengangguk.

"Bahkan beliau sudah ada di sini jauh sebelum tempat ini berdiri."

Ucap nya.

"Di mana tempat nyai itu berada?"

Tanya jinan lagi

"Mau apa kamu menanyakan hal itu?"

Kata mahluk tersebut

"Aku mau bertemu dengan nya!"

Ucap jinan dengan mantap.

"Hahahahahaha....."

"Memang nya kau berani?"

Ucap nya dengan nada meremehkan.

"Aku ndak takut."

Kata jinan

"Nyai sedsng tidak ingin di ganggu, lebih baik kamu kembali saja sana daripada kesabaran ku habis dan kau ku tahan di sini."

Ucap mahluk itu dengan sombong nya.

"Tidak, aku mau bertemu dengan nyai sebentar."

Ucap jinan lagi, mahluk itu mengamati jinan lebih seksama dengan sepasang mata bercahaya berwarna kemerahan.

Masih mau minta angka lagi?"

Tanya mahluk itu.

"Itu bukan urusan mu, cepat kau panggil nyai kesini."

Tiba tib mahluk itu menghilang, namun dari kejauhan tampak sosok wanita berpakaian putih dengan rambut panjang terurai.

Setengah wajah nya tertutup oleh rambut yang kusut dan perlahan mulai mendekati jinan.

" Mau apa kau ingin bertemu dengan ku?"

Ucap wanita itu dengan wajah menyeringai, suara nya seperti sedang kesal.

Sebelum jinan berujar, mahluk itu langsung menimpali.

"Soal orang yang jatuh, itu bukan urusan mu."

"Dan jangan ikut campur dengan apa yang sudah menjadi tatanan di sini!"

Tegas nya.

"Ya sudah kalau tak mau cerita, mungkin dugaan ku memang benar."

Ucap jinan.

"Pergi kamu, jangan pernah menemui ku lagi!"

Kata nyai dengan marah.

Mahluk itu memalingkan wajah bya dari jinan seperti nya ia benar benar kesal karena sudah merasa terganggu.

"Woiii, mau kemana...."

"Berapa angka nya?"

Teriak jinan kepada nya.

"Apa yang biaa kau berikan pada ku?"

Kata mahluk itu tanpa menoleh.

"Nggak ada!!!"

"Bilang saja kalau memang kau tak bisa memberi ku angka."

Ledek jinan kepada nya.

Merasa di remehkan, mahluk itu menolah lantas memberikan angka yang di minta jinan.

"Lain kali, bawa sesuatu untuk ku."

"Atau kau tau akibat nya!"

Ancam mahluk itu lantas lenyap begitu saja, jinan memang cerdik.

Permainan kata kata nya berhasil membuat mahluk itu mau memberikan angka jitu.

Jumat itu kami bersiap siap untuk pulang, kami membaw motor masing masing.

Namun saat hendak keluar, pak joni memberitahukan kalau mulai senin kami bertiga harus masuk malam untuk stand by, sawt itu sedang musim hujan.

Oqk joni takut kalau saat malam dan hujan turun ada atap yang bocor dan tak ketahuan, akubat nya bisa fatal.

Kami pun menyanggupi nya karena ada tunjangan kerja malam yang lumayan lah.

Setelah selesai, kami bergegas mengendarai motor menuju pintu gerbang untuk pulang.

"Pritttttt....."

"Tunggu sebentar mas, ada kontainer mau masuk dulu."

Seorang satpam menyetop kami.

Sebuah kontainer besar masuk ke dalam area melalui gerbang, menutut satpam sih ada pembelian mesin baru.

Mesin penggilingan yang lumayan besar, kami juga melihat ada dua orang yang menyerahkan lembaran kertas mungkin surat jalan.

Ada dua teknisi dari vendoor yang akan merakit mesin tersebut.

Mereka masuk setelah kontainer, menggunakan mobil sendiri.

Kami pun keluar gerbang dan pulang, bersiap untuk mengambil bayaran😁

Sementara korban yang terjatuh dari lantai tiga,

Ya kami mentok sampai kesimpulan jinan.

"Mungkin hanya sebuah kebetulan!"

Bersambung....



(Spoiler tanggul sebelah rumah emah malam ini, sepi banget)

Malam ini malam jumat gan, ane sengaja ngetik part 59 di rumah emak. Lebih tepat nya di kamar emak, setelah mengirim doa, lumayan bisa mengobati rasa rindu dengan beliau.

Sudah sebulan ini rumah emak kosong karena adik ane pulang ke rumah mertua nya.
Diubah oleh tetes.tinta 03-08-2023 17:49
cos44rm
sirluciuzenze
itkgid
itkgid dan 13 lainnya memberi reputasi
14
Tutup