tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Bersinggungan Dengan Mereka


Selamat malam para agan dan aganwati sekalian, ane Erwin tapi biasa di panggil Galih....

Kali ini ane hadir lagi dengan membawa sebuah kisah tentang pengalaman di luar nalar yang pernah di alami oleh orang orang di sekitar ku.

Ane akan menyuguhkan cerita mistis, jadi buat para agan sekalian yang suka dengan kisah kisah horror, rapatkan barisan.

Kalau memang kisah ane menarik, jangan lupa cendol nya.

Ane nggak pandai berbasa basi😁
Jadi harap di maklum in saja ya...

Silahkan duduk manis, dan selamat membaca...
Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 12-01-2024 18:08
lovearzfi
yusuffajar123
wir4w4n
wir4w4n dan 60 lainnya memberi reputasi
59
52.5K
1.9K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#215
Part 58
"Duaaaarrrrr....."

"Dhuuuummmmm...."

Terdengar begitu jelas suara dentuman yang sangat cuma kan telinga.

Hingga terlihat dari ujung lorong saluran instalasi dan pipa pipa besar pembuangan angin di atas gudang, sebuah ruangan yang tak terlalu luas dan terasa pengap.

Sebuah siluet hitam sosok tinggi besar dengan sepasang tanduk di kepala nya semakin mendekati jinan yang sedang tidur siang bersama aku dan Kentis di jam istirahat ketika kami bekerja.

"Apa kamu yang tadi ingin bertemu dengan Nyai?"

Terdengar suara laki laki yang menggema di sana.

"Mau apa kamu mencari beliau?"

"Nyai benar benar terusik dan marah karena ulah mu!"

Tandas nya.

Di lain kesempatan, Aku, Jinan dan Kentis bekerja di area pergudangan dan pengolahan tembakau di cabang yang berbeda dari sebelum nya.

Saat itu kami di antarkan oleh pak bos untuk menemui kepala pelaksana di sana supaya bisa berkoordinasi mengenai job desk yang akan di kerjakan selama berada di tempat tersebut.

Seorang security dari pos area memberi tahu dimana ruangan jepala pelaksana yang berada di tengah tengah bangunan gudang yang berjajar.

Bergegaslah kami menuju ke ruangan yang di maksud...

Sebut saja Pak Joni, laki laki cindo dengan postur tinggi memakai kacamata.

Dia adalah kepala pelaksana yang bertanggung jawab mengenai masalah masalah teknis dan kontruksi bangunan, mulai dari talang air yang sudah lapuk, kebocoran atap galvalum dan masalah teknis lain nya.

Pak joni sosok nya lumayan ramah dan asik di ajak ngobrol, aku ingat saat kentis di ajak membahas tentang pertandingan sepak bola liga inggris padahal kentis tak paham dan tak hobi menonton siaran sepak bola, alhasil ia hanya bisa menggut manggut seolah paham arah obrolan pak joni.

Di dekat ruangan pak joni terdapat ruangan maintenance yang bisa di gunakan untuk stand by para teknisi mesin giling tembakau. Lalu di samping nya persis terdapat semacam pantry untuk membuat kopi, teh dan lain lain.

Di antara banyak nya gudang, tugas kami adalah merenovasi sebuah gudang utama yang biasa di gunakan pengolahan tembakau, di dalam nya terdadapat mesin mesin besar.

Aroma khas daun bahan baku rokok ini benar benar kuat menyeruak ke dalam indera penciuman kami.

Pak joni mengajak kami untuk berkeliling di area tersebut, namun pak bos tak bisa lama lama di sana lantaran harus mengecek tim lain yang berada di lokasi berbeda.

Kami berkeliling melewati jalanan area gudang yang cukup luas dengan paving block sebagai alas nya, wajar lah kalau akses jalan nya begitu luas karena jalanan itu di gunakan untuk mobilisasi truk truk pengangkut tembakau yang setiap hari hilir mudik keluar masuk area.

Setiap gudang memiliki got atau saluran pambuangan air yang cukup lebar, sekitar setengah meter dan kedalanan satu meter dengan pipa saluran hidran di setiap sisi nya.

Di sebelah gudang pengolahan yembakau juga sedang ada proses pembangunan gedung baru dengan tiga lantai yang nanti nya akan di gunakan untuk kantor pusat.

Pak joni menunjukan pekerjaan yang akan kami kerjakan dan fokus utama nya adalah talang air di samping samping atap yang mulai lapuk dan bolong, namun ada yang tak kalah penting nya.

Yaitu tanda tanda lingkaran di lanti dalam gudang yang di tandai menggunakan cat pilox, itu adalah titik titik atap mana saja yang bocor ketika hujan.

Terlihat sepele, namun kalau tak segera di tangani bisa fatal akibat nya, alasan nya adalah karena di dalam gudang tersebut terdapat tumpukan tembakau yang di olah melalui konveyor.

Kalau sampai ada atap yang bocor dan air hujan menetes ke tumpukan tembakau dan mesin mesin pengolahan maka tembakau nya akan rusak dan mesin nya bisa saja terjadi konsleting.

Pak joni memang terlihat orang rumahan, namun siapa sangka kalau tenyata beliau hobi memancing. Terdengar dari obrolan ringan nya bersama jinan.

Setelah semua di tunjukan, pak joni pun menunjukan kami akses jalan untuk naik ke atas atap yaitu melalui sebuah tangga besi menyerupai tangga darurat yang ada di rusun atau apartemen yang bangunan nya tinggi.

Kami bisa naik ke atap melalui akses tangga tersebut, naik melalui lorong jalur instalasi yang bisa kami jadikan sebagai basecamp sekedar tiduran saat istirahat.

Kami bertiga mulai naik ke atas untuk menambal dan mengganti galvalum yang bocor, lalu kami juga menyiapkan talang baru yang terbuat dari seng lembaran. Di ukur, di potong dan di bentuk sedemikian rupa menjadi talsng air yang baru.

Pak joni sempat menunggu kami bekerja walau akhir nya kembali ke ruangan nya karena harus mengurus data data perawatan dan perbaikan.

Di bawah juga terdapat beberapa operator yang mengoprasikan mesin pengolahan.

Ketika tiba jam istirahat, kami pun makan siang dulu ke warung depan lalu kembali ke ruangan atas gudang untuk sekedar ngobrol dan beristirahat.

Di luar tampak oara pekerja proyek juga sedang asik duduk duduk di depan bangunan sambil merokok dan bercengkrama bersama.

"Waktu kok cepet banget yo, perasaan batu kemarin tanggal muda sudah mau ganti bulan saja."

Gumam jinan sambil merebahkan tubuh nya dan dekat dinding.

"Memang nya kenapa tis kok jinan ngeluh tentang tanggal dan bulan?"

Tanya ku yang belum paham arah pembicaraan junan kemana.

"Biasa, wayahe bayar angsuran...."

Tukas kentis pada ku.

"Owalah ...."

"Ternyata itu tah."

Sahut ku.

"Yoi bro, mumet kepala ku. Mana belum ada pegangan ini...."

Sahut jinan dengan suara serak nya.

"Haaaahhhhh, mbok putu mu ini di kasih nomor yang cespleng mbuahhhh ..."

Teriak jinan yang seolah sedang mengajak ngomong mbah mbah penghuni di sana.

Kentis hanya geleng geleng kepala, nggak di mana saja yang di bahas ya itu, toto gelap.....

Mau gimana lagi, cuma itu yang bisa jadi hiburan untuk orang kalangan luron luron (gaji pas pasan) seperti kami.

"Tidur saja nan, siapa tau dapat mimpi yang jitu di sini."

"Mumpung lokasi nya meyakin kan..."

(Minim cahaya, lembab dan lumayan wingit) tak di pungkiri, pertama masuk ke area itu kami memang merasakan frekuensi yang sama. Menyeramkan....

Di tambah lagi kami teringat dengan ucapan pak joni yang nyeletuk

"Hati hati kalau bekerja, jangan lupa uluk salam dulu."

"Kalau kalau mereka mengajak kenalan"
Kata nya sambil nyengir penuh arti.

"Ide bagus tuh tis, siapa tahu dapat angka jitu."

"Kan lumayan, bisa buat bayar angsuran..."

Celetuk jinan yang sudah tiduran.

Masih ada sekitar setengah jam an, lumayan lah buat tidur sebentar.

Kami pun terlelap....

Hawa lembab di sana seketika berubah pengap dan gerah. Seperti nya akan turun hujan, terlihat dari atap sun luyd di atas yang tampak mulai gelap pertanda di luar sedang mendung.

Kami pun tertidur pulas, sampai sekitar jam satu siang.

Aku bangun dengan kepala terasa kliyengan karena nyawa yang belum ngumpul, di samping ku ada kentis tapi di sebelah antara jarak tiga meter tempat dimana jinan tadi tidur, rupa nya ia sudah tak ada.

Pikir ku ia sudah terbangun mulai bekerja duluan.

"Tis bangun tis, waktu nya manjing (kembali kerja)"

Aku membangun kan salah satu rekan kerja ku tersebut yang masih meringkuk tidur.

"Hoammmmppp...."

"Jinan kemana gal?"

Tanya kentis sambil menguap.

"Ndak tau, paling sudah kembali kerja "
Sahut ku sambil memakai sepatu.

Aku dan kentis pun turun ke tempat kami membuat talang air tadi, namun rupa nya tak ada jinan di situ.

Mana di luar hujan lagi ...

"Jinan kemana ya gal?"

Tanya kentis pada ku.

"Mbuh...."

"Ke wc kali tis."

Sahut ku sekena nya

Baru mulai kerja tiba tiba dari arah ointu gudang masuk seorang pekerja proyek.

"Mas, mas...."

"Kae kancamu kok malah turu nek jero got awak e klepes kabeh...."

("Mas mas, itu teman mu kok malah tidur di dalam got dengan pakaian basah kuyub")

Kata orang tersebut.

Aku dan kentis saling pandang,

"Lah, kok bisa ..."

Kami pun bergegas keluar untuk melihat jinan.

Di luar masih gerimis rintik rintik dan di dalam got nya juha sudah penuh dengan air hujan.

"Ya Allah...."

"Tis, jinan ngapain kok malah tiduran dengan tilex di dalam got."

"Ayo bangunin ..."

Kata ku yang terkejut saat mendapati jinan dalam posisi tertidur dan terendam air di dalam got.

Hal itu menjadi tontonan oelh orsng orang proyek.

"Nan, bangun nan...."

"Ngapain kamu malah tidur di sini?"

Tanya ku sambil turun ke got ysng ukuran nya cukup lebar, aku turun dan mencoba membangun kan nya

Jinan langsung terbangun dan kagrt seketika saat mendapati diri nya yang sudah berada di sana dalam kondisi basah kuyup.

"Wuasemmmm, kok aku malah di sini."

Kata nya sambil bangun dan jeluar dsri dalam got.

"Kamu kenapa kok bisa sampai sini nan?"

Tanya kentis yang keheranan.

Jinan hanya menggaruk kepala nya.

"Gak apa apa, ayo balik ke tempat kerja. Nanti tak cerita in."

Ucap nya, mungkin dia malu karena menjadi tontonan orang proyek dan beberapa satpam.

Di dalam gudang, jinan langsung menenggak kopi yang ia bungkus dari warung tadi.

"Jiangkrikkkk, bisa bisa bya aku ada di dalam got."

Umpat nya sambil melepas kaos yang sudah basah kuyub di badan.

Memangnya tadi kamu kenapa nan, padahal kita kan tidur di atas sama sama. Kok bisa pindah ke got?"
Tanya ku.

"Kalian ingat kan, pas di rumah kentis aku cerita kalau di beri rapalan untuk ketemu sosok penunggu di suatu tempat?"

Kami berdua kompak mengangguk.

"Nah, pas kita bahas angka jitu dan mimpi tadi. Aku sempat nyoba rapalan tersebut...."

"Terus gimana nan?"

Tanya kentis.

"Nah, baru tertidur tiba tiba aku kok seperti berada di samping gudang."

"Aku lihat ada banyak batu akik warna warni dan beberapa keris di sana."

Di samping gudang yang kita kerjakan memang area lahan kosong dengan ilalang lumayan tinggi di sebrsng jalan paving.

"Tiba tiba ada ular kecil berwarna hitam mendekat, ular nya aneh karena kepala nya bercabang dua."

"Ular itu mendekati kaki ku namun langsung ku tangkap dan hendak ku banting, hal itu ku urungkan lantaran ada suara bisikan"

"Jangan di bunuh le, lepaskan saja ular itu!"

"Sontak langsung ku lepaskan saja ular nya."

"Lah kok berubah jadi dua anak kecil cengengesan."

"Nyari apa mas?"

"Nih ada batu bagus ...."

Kata anak kecil berwaja pucat tersebut.

"Heh bocah, kasih angka jitu dong...."

Kata jinan.

Dua bocah itu geleng geleng kepala.

"Kalau mau, tuh minta sama nyai mas...."

Kata salah satu bocah sambil menunjuk ke arah atas gudang tempat kami tertidur.

"Nyai???"

"Siapa itu?"

Tanya jinan kepada mereka.

"Nyai adalah penguasa tempat ini mas, tapi wajah nya ngeri...."

Ucap bocah itu sambil bergidik lantas menhilang.

Jinan lalu berjalan ke tempat yang tadi di tunjuk karena penasaran.

Dan di dalam lorong tempat kami tidur, rupa nya jinan langsung di sambut sosok tinggi besar yang ku ceritakan di awal tadi.

"Mau apa kamu ketemu nyai?"

Tanya mahluk itu dengan suara menggema.

"Arep jaluk nomer, ngaleh o awak mu bek ira iso ngaweh nomer."

(Mau minta nomor, pergi kamu kalau ndak bisa ngasih nomor)

Kata jinan

"lawan aku dulu kalau mau lewat, nanti ku kasih kamu angka ..."

Sahut mahluk tersebut dengan galak nya.

Jinan pun meladeni nya, dia cerita kalau udah berkelahi dengan mahluk bertandut tersebut sampai terpental ke luar gudang dan masuk ke dalam got.

Dia bilang kalau mahluk itu kalah lantaran jinan punya becking yang cukup kuat.

Itu lah kenapa dia bisa tertidur di dalam got tadi.

"Terus, kamu dapat angka nya nan?"

Tanya kentis.

Jinan memperlihatkan telapak tangan nya kepada kami.

Aku dan kentis kaget lantaran di telapak tangan jinan terdapat empat angka yang terbentuk dari semacam urat nadi berwarna hitam kehijauan.

Empat baris angka itu benar benar terlihat jelas di telapakan nya.

"Wah ini ...."

"Nanti sore kita tembak nan, siapa tahu jitu angka nya."

Kata kentis dengan semangat 45.

Waktu itu aku sendiri belum minat dengan hal hal demikian.

Saat hendak pulang, di oarkiran kami bertemu pak joni.

"Nan, besok kalau mau kerja mandi dulu dari rumah."

"Jangan malah mandi di got, hehehehe..."

Gurau nya

"Iya pak, ada yang ngajak kenalan tadi. Jadi mandi deh. Hehehehe ..."

Sahut jinan.

Sore nya, sepulang kerja jinan dan kentis langsung menembak angka tersebut.

Dan malam nya, sungguh tak di duga angka jinan benar benar tembus, dia menang lumayan banyak.

Bisa untuk bayar angsuran dan makan makan.

Karena hanya pasang seribuan sebagai iseng iseng berhadiah, kentis juga tembus....

Kami makan losss di warung depan tempat kerja.

"Wahhh, kamu yang kemarin tidur di got ya?"

Tanya bapak bapak parus baya yang sedsng ngopi di warung, seperti nya beliau adalah pekerja proyrk di tempat kami kerja

"Iya pak, hehehehe...."

Sahut jinan.

Setelah ikut ngobrol dengan kami, bapak itu pun membayar makan, kopi dan sebungkus rokok.

"Ndak usah pak, tinggal saja."

"Biar aku yang bayar."

Kata jinan yang habis menang.

"Wah, beneran mas?"

Kata bapak itu.

"Iya pak, sudah tinggal saja."

"Bapak ini saya yang bayar buk...."

Kata jinan kepada ibu warung.

"Makasih ya mas, mari saya kembali duluan ya."

Ucap nya.

Setelah selesai makan dan ngobrol, kami pun kembali ke gudang.

Tapi bertemu dulu dengan pak joni untuk berkoordinasi dan mengecek talang air di samping. Sisi lain lahan kosong yang sedang ada proyek pembangunan.

Ketika pak joni sedang mengevaluasi, tiba tiba.....

"Bruaaaaakkkkk......"

"Ada orang jatuh....."

Teriak para pekerja proyek, kami terkejut.

Seorang pekerja proyek jatuh dari lantai tiga, tubuh nya menghujam ke paving dan remuk seketika.

"Gal, tis...."

"Itu kan bapak yang di warung tadi????"

Bersambung-
Diubah oleh tetes.tinta 22-07-2023 19:25
bruno95
erman123
belajararif
belajararif dan 15 lainnya memberi reputasi
16
Tutup