tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Bersinggungan Dengan Mereka


Selamat malam para agan dan aganwati sekalian, ane Erwin tapi biasa di panggil Galih....

Kali ini ane hadir lagi dengan membawa sebuah kisah tentang pengalaman di luar nalar yang pernah di alami oleh orang orang di sekitar ku.

Ane akan menyuguhkan cerita mistis, jadi buat para agan sekalian yang suka dengan kisah kisah horror, rapatkan barisan.

Kalau memang kisah ane menarik, jangan lupa cendol nya.

Ane nggak pandai berbasa basi😁
Jadi harap di maklum in saja ya...

Silahkan duduk manis, dan selamat membaca...
Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 12-01-2024 18:08
lovearzfi
yusuffajar123
wir4w4n
wir4w4n dan 60 lainnya memberi reputasi
59
52.5K
1.9K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#212
Part Sisipan
"Bawang putih seperempat, bawang merah seperempat, cabai setengah...."

Sepanjang jalan menuju ke sebuah warung penjual sayuran aku terus saja mengulang bumbu bumbu dapur tersebut, waktu itu aku masih kelas 3 SD dan aku memang sudah terbiasa pergi ke warung untuk belanja bahan bahan masakan di dapur oleh emak.

Bahkan sering kali aku di minta oleh tetangga untuk belanja kesana lantas setelah itu mereka memberi ku upah beberapa ratus hingga seribu rupiah untuk jajan, dari sana aku dengan sendiri nya bisa menjadi hafal dalam berbagai hal dengan mudah.

Uang pemberian dari tetangga biasa nya aku simpan, ku masukn ke dalam sebuah celengan tanah liat berbentuk ayam yang di belikan oleh emak ketika pergi ke pasar.

Malam itu aku senang sekali karena baru saja memasukan beberapa koin berwana kuning bergambar bunga melati yang ku peroleh setelah di suruh tetangga untuk membeli beberapa ikat kangkung.

Setiap hari aku juga menabung kan uang saku pemberian emak, nominal nya tak terlalu banyak karena beliau biasa memberikan uang saku sebesar 200 perak setiap hari.

Aku selalu menimbang celengan ayam tersebut, semakin berat nya isi di dalam celengan tersebut adalah hal yang paling membahagiakan.

Hingga suatu hari.....

Siang itu aku sedang bermain main di dekat rumah sampai tetangga ku memanggil sambil menenteng jerigen minyak tanah di tangan nya.

"Erwin, tolong beli in minyak tanah ya. Dua liter...."

Ucap beliau sambil memberikan jerigen tersebut kepada ku, tak lupa juga beliau juga menyodorkan uang kertas sepuluh ribu bergambar Cut nyak dien kepada ku.

"Nggih...."

Ucap ku sembari memegang jerigen dan uang tersebut lalu pergi menuju ke sebuh toko agen minyak tanah di depan gang.

Setelah jerigen di isi, aku pun membayar nya dan menerima uang kembalian dari penjual.

Kembalian nya masih banyak, wah bakal dapat upah lumayan nih. Batin ku ketika berhalan menuju rumah tetangga yang menyuruh ku tadi, namun naas....

Malang tak dapat di tolak, untung tak dapat di raih. Saat di perjalanan pulang kaki ku tersandung oleh batu dan terjatuh, aku tak menghiraukan lutut ku yang berdarah.

Aku lebih merasa takut lantaran 2 liter minyak tanah di dalam jerigen yang ku bawa terjatuh dan tumpak sampai tersisa sedikit.

Aku benar benar ketakutan, bagaimana aku harus mengganti nya ....

Dengan ketakutan aku menemui tetangga yang tadi memintaku untuk membelikan minyak tanah tersebut, aku sudah mencoba menjelaskan kepada ibu tersebut dan beliau bisa memaklumi nya, namu sayang nya tak demikian dengan sang suami.

Dengan tatapan melotot, dia meminta ku mengganti minyak tanah yang ku tumpahkan tadi bagaimana pun cara nya.

Yang membuat ku semakin takut adalah si suami hendak mendatangi emak untuk meminta ganti rugi, aku benar benar tak mau emak tahu.

Hingga akhir nya aku pun menyanggupi nya dan meminta izin untuk pulang sejenak.

Aku kembali ke rumah, pikiran ku sudah buntu dan jalan satu satu nya adalah memecah celengan ayam yang ku punya untuk menggantikan nya.

Tanpa sepengetahuan emak, ku bawa celengan ayam kesayangan ku ke belakang rumah lantas memecah nya.

Ku kutip satu per satu uang receh di salam nya, satu satu nya uang yang rencana nya hendak ku belikan sepasang ayam untuk ku pelihara.
Tak ada jalan lain, sepertinya rencana ku harus batal.

Ternyata isi nya baru ada lima ribu an, dan itu pas untuk mengganti dua liter minyak tanah.

Aku pun langsung bergegas mengganti minyak tanah tadi dan memberikan nya kepada tetangga tersebut.

Ketika pulang, aku hanya bisa merenungi kesalahan dan kecerobohan ku tadi sambil meneteskan air mata.

Di rumah emak sedang mencuci beras, beliau mendapat pesanan lontong untuk besok, aku di ajak ke kebon pisang untuk mengambil daun na sebagai pembungkus lontong.

Aku mengusap air mata di pipi ku lantas membantu emak di kebon untuk mengumpulkan daun pisang tersebut.

Aku lebih sering bengong dan termenung, hingga tak ku sadari emak sedari tadi sudah memperhatikan ku.

"Kamu kenapa le?"

Tanya emak.

"Ndak mak, ndak apa apa kok...."

Sahut ku sambil mengalihkan pandangan menata lembar demi lembar daun pisang yang emak ambil.

Sepertinya emak susah tau kalau aku telah memecahkan celengan di belakang rumah.

"Wis le, yang sabar ..."

"Nanti emak ganti."

Aku langsung tersentak kaget mendengar ucapan beliau, bagaimana emak bisa tau. Pikir ku.

Malam nya, emak audah mulai membuat lontong di teras depan rumah, Hari mulai larut dan aku pun belum bisa tertidur di kamar bersama adik.

Suasana sekitar rumah kami benar benar sepi dan gelap kalau malam karena berada di pinggir tanggul sungai, samping dan belakang nya rumpun bambu.

Emak duduk mencetak lontong sendirian menghadap ke tanggul,

Malam itu aku benar benar tak bisa tidur sampai tiba tiba emak masuk ke kamar dengan tubuh gemetar dan wajah pucat pasi.

Aku melihatnya dengan jelas meskipun sebenarnya aku purapura merem seperti sudah tertidur.

Lamat lamatku dengar emak terus mengucap istigfar, cukup lama beliau di kamar. Hingga akhir nya beliau kembali ke depan dan mengambil lontong yang sudah jadi untuk di masak ke dapur.

Setelah itu beliau kembali ke kamar, emak membangun kan kakak laki laki ku untuk menunggu lontong yang sedang di masak di atas tungku sambil menjaga nyala api nya.

Tak lama ku dengar suara dengusan napas emak oertanda bahwa beliau sudah terlelap.

Lampu kamar sudah di mati kan, aku terus saja memandangi atap rumah karena masih belum mengantuk.

Saat ku lihat ke arah emak, aku benar benar kaget karena kedua bola mata ku tertuju pada sebuah siluat, soaok perempuan dengan pakaian putih dan rambut berantakan sedang berdiri di dekat emak yang sedang tertidur pulas.

Ku benamkan wajahku ke bantal karena saking takut nya, beber pakali ku lihat sosok itu masih berdiri sampai akhir nya perlahan lahan sirna.

Keesokan pagi nya aku oun menceritakan kejadian semalam mepada beliau.

"Mak, tadi malam aku lihat ada seorang perempuan di kamar ..."

Ucap ku.

"Perempuan???"

"Siapa le?"

Tanya emak.

Aku menggelengkan kepala.

"Bentuk nya mengerikan mak, sebelum itu aku juga lihat pas emak tiba tiba masuk kamar dan tak henti henti nya beristighfar, memang nya ada apa mak?"

Tanya ku yang penasaran.

Emak pun bercerita kalau malam itu ketika beliau sedang membuat lontong di depan rumah tiba tiba emak melihat ada seorang laki laki yang sedang menarik gerobak melewati depan rumah.

Malam nalam kok ada yang lewat bawa gerobak, batin emak.

Laki laki itu berhenti

"Ndhuk, ngapain malam malam gini masih sibuk kerja."

"Kamu ambil saja berapa pun yang kamu minta, asal kamu kasih aku anak ayam. Kamu kan punya banyak di rumah...."

Kata nya sambil menunjuk ke dalam gerobak yang berisi gepokan uang di dalam nya.

Kata emak, di gerobak nya ada tumpukan uang yang sangat banyak.

Enak hanya geleng kepala dan terdiam.

"Kok dia minta anak ayam mak?"
Tanya ku.

"Sebebarnya anak ayam itu hanya istilah le."

Ucap emak.

"Maksudnya apa mak?"

Tanya ku lagi

"Itu adalah mahluk yang hendak menawarkan pesugihan, dan yang dia maksud anak ayam ya kalian le."

" anak anak emak."

Terang beliau

"Makan nya emak langsung masuk ke kamar gemetaran, karena setelah emak menolak sosok itu langsung lenyap bersama gerobak nya."

Tambah emak.


"Lantas, perempuan yang berdiri di samping emak ketika semalam tidur siapa?"

Tanya ku.

"Ntah lah le, sudah jangan di pikir kan."

Ucap nya.

Waktu itu rumah kami memang sangat sederhana dan hampir 80 persen tembok nya terbuat dari anyaman bambu.

Hingga akhir nya emak punya rejeki dan hendak membongkar total rumah kami.

Bagian depan sampai kamar di bongkar total untuk penggalian pondasi awal, sedangkan bagian dapur menyusul karena akan menjadi tempat tidur kami untuk sementara selama proses pembangunan di mulai.

Kami tidur berjajar beralaskan tikar di dapur seperti ikan pindang yang di jual di pasar, aku selalu berada di posisi pojok dekat bilik bambu yang sudah bolong dan biasa nya aku suka keluar melalui lubang bilik tersebut, kalau melihat ke luar langsung menghadap ke tanggul sungai.

Malam itu aku tiba tiba mendengar

"Glodak glodakkkk ....."

Dari arah luar, aku pun mencoba melihat melalui lubang di bilik yang lumayan besar.

Di sana ku dapati ada empat orang yang sedang menggotong keranda mayat yang sudah tertutup kain hijau,

Dan ngeri nya mereka sadar kalau sedang ku perhatikan, ku lihat robongan itu berhenti di depan rumah dan mereka langsung melihat ke arah ku, tatapan kosong dan datar.
Mereka seperti supir yang sudah menunggu ku supaya naik ke atas nya.

"Hiiiii ....."

Aku benar benar ketakutan, terlebih lagi ketika ku lihat ternyata mereka seperti mengambang, kaki nya tidak menapak di tanah.

Aku takut tapi hanya bisa terdiam, sampai akhir nya mereka melanjutkan perjalanan dengan cara melayang.

Itu lah sekilas kisah tentang masa kecil ku dulu yang sudah terbiasa dengan hal hal yang mengerikan.

Orang orang bilang kalau tanggul depan rumah ku memang perlintasan gaib terlebih di kanan dan kiri nya adalah pemakaman.

Waktu itu penerangan tidak seperti sekarang, dan apabila ada yang meninggal tak pernah di makamkan malam hari.

Sudah terlalu sering orang orang yang lewat sana di ganggu oleh mahluk jahil yang suka sekali mengganggu.

Sekian dulu cerita kali ini, buat yang menunggu kelanjutan kisah kentis, jinan dan galih. Mohon bersabar dulu karena mood nya masih beratakan.

Selamat membaca.....
Diubah oleh tetes.tinta 19-07-2023 06:22
regmekujo
MFriza85
belajararif
belajararif dan 17 lainnya memberi reputasi
18
Tutup