tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Bersinggungan Dengan Mereka


Selamat malam para agan dan aganwati sekalian, ane Erwin tapi biasa di panggil Galih....

Kali ini ane hadir lagi dengan membawa sebuah kisah tentang pengalaman di luar nalar yang pernah di alami oleh orang orang di sekitar ku.

Ane akan menyuguhkan cerita mistis, jadi buat para agan sekalian yang suka dengan kisah kisah horror, rapatkan barisan.

Kalau memang kisah ane menarik, jangan lupa cendol nya.

Ane nggak pandai berbasa basi😁
Jadi harap di maklum in saja ya...

Silahkan duduk manis, dan selamat membaca...
Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 12-01-2024 18:08
lovearzfi
yusuffajar123
wir4w4n
wir4w4n dan 60 lainnya memberi reputasi
59
52.5K
1.9K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#176
Part 48
"Sendiri lagi...."

"Na naaaa nanaaa nana......"

Sebait lagu dari alm. nike ardila terlantun dari bibir jinan yang sedang berjalan sendirian, keliling kampung untuk berpatroli dan mengambil uang jimpitan di rumah rumah warga.

Malam itu sudah sangat larut, tak seperti biasanya saat itu dia sendirian tanpa teman karena yang lain memang sedang tidak begadang.

Demi dapat upah dari warga yang berhalangan ronda, dan demi bisa apel dengan susi sang pujaan hati di malam minggu nanti.
(Jinan akhir nya jadian sama susi)
Mau tak mau jinan pun harus meronda seorang diri.

Dia berjalan sendirian sambil menggoyang goyang kantong plastik di tangan berisi uang koin 500 perak hasil jimpitan, jinan berpatroli di daerah barat kampung di mana tepi jalan nya adalah saluran irigasi karena memang daerah itu berbatasan dengan sawah dan gubuk mbayang (istilah untuk bangunan semi permanen ysng di gunakan untuk mencetak dan membakar batu bata)

Jinan merasa aman dan tak takut lantaran di gubug mbayang itu terdapat kepulan asap pembakaran bata, itu menandakan bahwa di sana dia tak sendirian, ada petugas jaga api pembakaran di rumah gubuk tersebut yang sedang bekerja.

"Grubyukkkk....."

Terdengar suara percikan air di sungai irigasi saat jinan berjalan, dia cukup terkejut dan mengarahkan lampu senter nya ke sumber suara.

Jinan gemetarah hebat saat melihat ke sebuah parit irigasi yang lebarnya cuma semeter setengah.

Jinan melihat sosok besar dengan rambut panjang sedang berada di dalam saluran irigasi.

"Setaaaannnn ....."

Teriak jinan yang langsung ketakutan saat melihat sosok tersebut.

"Mas, mas......"

"Aku manusia mas, bukan setan."

Mendengar hal itu, jinan yang awal nya takut seketika berhenti dan mengamati lagi.

Perempuan paruh baya dengan ukuran body jumbo tak lupa bedak tebal dan leher yang tampak hitam itu memanggil jinan untuk minta tolong di tarik dari atas karena saluran irigasi tersebut memang tak ada tangga pijakan.

"Buk, buk ....."

"Ngagetin saja....."

"Tak kira in wewe gombel tadi."

"Habis dari sih kok malam malam malah main air di saluran irigasi."

Tanya jinan samvil membantu wanita tersebut naik dari irigasi.


"Itu lho mas, tadi aku habis di bawa sama pekerja batu bata ke gubuk."

"Dibgin dingin gini kan mereka butuh kehangatan...."

Ucap ibu ibu tersebut.


"Kehangatan???"

Jinan agak telmi dengan kalimat tersebut sampai dia akhir nya sadar kalau wanita paruh baya tersebut adalah seorang wanita tuna susila yang di bawa oleh pekerja batu bata sebagai ehem ehemmmm nya.

"Owalah, tadi dapat berapa pelanggan di sana bu?"

Tanya jinan yang penasaran

"Lumayan lah mas, dapat 3 pelanggan dapet uang 100 ribu."

Kata wanita tersebut sambil mengelurkan uang di sela bh nya kemudian di tunjukan kepada jinan.

"Waaahhh, asik dong bu...."

"Asik gimana mas?"

"Ya enak lah, cuma berbaring sambil ngitung bintang bintang di langit dapat uang 100ribu."

Ucap Jinan.

"Yaa lumayan lah mas, dapat kenikmatan plus dapat uang juga buat kebutuhan sehari hari, hehehehe...."

"mas mau ndak nganterin saya de jalan paling berar dekat terminal?"

"Nanti aku kasih upah deh...."

Kata ibu ibu tersebut.

"Berapa bu?"

Tanya jinan

"Ya 30 ribu lah, standart tukang ojek banget tuh soal ya."

"Siap bos...."

Singkat cerita, jinan pun pulang untuk mengambil sepeda motor dan mengantarkan si anu ke pangkalan nya

Setelah itu benar saja, jinan di beri upah 30 ribu dari wanita tersebut.

Namun pada saat kembali pulang sendirian, jinan melalui sebuah pengkolan sepi dan motornya tiba tiba mogok.

Beberapa kali di starter, tuh motor jinan masih ngadat dan tak mau jalan.

"Plekkk plekkk plekkkk...."

Mau tak mau jinan harus menuntun motor nya menuju rumah.

"Hiiiihiiiihiiii...."

Tiba tiba dia mendengar suara wanita cekikikan dari atas pohon.

Jinan merinding, dia medongak ke atas dan melihat ada sosok perempuan berpakaian putih putih di pohon kamboja.

Tanpa basa basi jinan langsung lari sekencang kencangnya sambil menuntun motor mogok.

"Gara gara emak emak tadi nih, kena sial dah."

"Bikin apes aja ..."

Gumam nya sambil menuntun motor dengan napas ngos ngosan

Rupa nya pengkolan yang di lewati jinan adalah sebuah malam, tepi jalan nya di batasi pagar bata setinggi dada orang dewasa. Terdapat banyak pohon kamboja dan sebuah pohon beringin di tengah nya.
(Makam itu terletak di sebelah kulon kali gelis, sebrang rumah ane sendiri)

Makam pengkolan itu memang terkenal karena kejadian mistis nya.

selain si jinan, lernah juga ada penjual kue putu yang malam malam lewat pengkolan kuburan itu di panggil wanita mau beli tapi wanita itu menunduk dan hanya diam.

Setelah kue putu selesai lha kok si bu tadi cuma bilang tunggu sebentar, dan belum bayar pergi saja ke arah pohon beringin.
Bapak penjual kue putu tersebut menunggu cukup lama di pengkolan tersebut sampai ada warga situ melihat dan datang menghampiri.

"Bapak nunggu siapa di sini?"
Tanya warga kepada beliau.

"Anu mas, tadi ada wanita beli kue putu. Terus dia pergi ke dalam sana tapi belum bayar. Bilang nya tunggu sebentar...."

Warga tersebut tampak tak terlalu terkejut mendengar hal itu seolah sudah tau apa yang sedang bapak kue putu alami.

"Owalah, kui mbak kun pak, saya warga asli sini. Mbak kun itu ya memang rumah nya di situ...."

"Sudah pak, ikhlaskan saja itu "

"Yang beli tadi bukan manusia lho."

Ucap warga tersebut.

"Hahhhh..."

"Bukan manusia????"

Mas itu mengangguk dan bapak tersebut kaget bukan kepalang mendengar nya.

"Dia memang jahil pak, suka ganggu in yang lewat sini malam malam."

"Ya Allah......"

"Ya sudah kalau begitu mas, terima kasih sudah di beri tahu ya."

"Iya pak, ini biar saya ganti uang kue putu nya."

Karena tak tega dengan si bapak, warga tersebut akhir nya membayar kue putu si mbak kun yang tadi belum di bayar.


Bersambung-
Diubah oleh tetes.tinta 18-04-2023 14:20
bejo.gathel
erman123
belajararif
belajararif dan 20 lainnya memberi reputasi
21
Tutup