tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Bersinggungan Dengan Mereka


Selamat malam para agan dan aganwati sekalian, ane Erwin tapi biasa di panggil Galih....

Kali ini ane hadir lagi dengan membawa sebuah kisah tentang pengalaman di luar nalar yang pernah di alami oleh orang orang di sekitar ku.

Ane akan menyuguhkan cerita mistis, jadi buat para agan sekalian yang suka dengan kisah kisah horror, rapatkan barisan.

Kalau memang kisah ane menarik, jangan lupa cendol nya.

Ane nggak pandai berbasa basi😁
Jadi harap di maklum in saja ya...

Silahkan duduk manis, dan selamat membaca...
Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 12-01-2024 18:08
lovearzfi
yusuffajar123
wir4w4n
wir4w4n dan 60 lainnya memberi reputasi
59
52.5K
1.9K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#172
Part 47
Acara pernikahan Mbak Rani berjalan dengan lancar dan meriah, hari itu keluarga jinan dilimpahi kebahagiaan meski sayang nya sang adik perempuan, Jihan tak bisa datang menghadiri pernikahan sang kakak.

Saudara kembar Jinan ini sudah bekerja di tempat tinggal nya yang berada di daerah luar jawa.

Setelah menikah Rani di boyong oleh suami nya, Eko untuk tinggal bersama membangun mahligai rumah tangga. Mereka tinggal di kediaman Eko yang berada di kaki gunung.

Pardi dan Sri sekarang hanya tinggal bersama anak laki kaki yang ganteng dewe di rumah nya.

Jinan yang masih ingin bersantai belum ada niat untuk mencoba melamar kerja, kerjaan nya saban hari cuma nongkrong di warkop atau begadangdi pos kamling bersama sarip tetangga yang dapat tugas ronda malam.

Untuk masalah keuangan, jinan terkadang ikut kerja bersama bapak nya sebagai kenek bangunan, kadang juga dia san sarip jadi joki ronda malam menggantikan bapak bapak yang berhalangan tugas lantaran faktor asam urat, asam lambung atau terbentur kerjaan shift shift an.

Tugas ronda permalam ada 5 orang, kalau ada yang berhalangan jinan menggantikan ronda dengan upah 30 ribu per orang, lumayan lah untuk uang rokok.

Kalau sarip, emang dasar nya ia suka begadang aja sehingga hampir tiap malam dia selalu nongkrong bersama jinan di pos ronda.

"Ceplassss...."

Suara bantingan kartu gaple di pos ronda pada malam itu.

Jinan, sarip, ocid dan kang yono sedang asik melingkar bermain gaple sebagai hiburan, wajah mereka sudah coreng moreng oleh tepung. Itu adalah hukuman bagi yang kalah bermain kartu bergambar titik titik kosong sampai enam tersebut.

"Haaaahhhh, kartu kok isi nya plang semua. Kalau ngocok yang bener napa rip...."

Gerutu Jinan yang sudah dua kali kartu nya hangus karena tak bisa jalan.

"Ya mungkin memang kamu nya aja yang lagi apes Nan, pake nyalahin yang bagi in kartu segala."

Celetuk sarip dengan kartu di tangannya.

Malam itu jinan mwnggntikan jaga bapak nya dan dua tetangga nya yang berhalangan tugas.

"Wajah udah coreng coreng kayak dakocan gini, tuh si ocid sama kang yono belum kalah sama sekali."

Kata jinan.

"Ndak apa apa lah nan, biar pun main gaple kalah yang penting kan dapat duit jaga 60 ribu malam ini...."

Ucap kang yono.

"Lumayan tuh buat veli rokok sama ngopi dua hari"

Sahut si ocid.

Saat itu Jinan, sarip dan Ocid masih berstatus pengangguran.

"Kalian apa ndak bosen gini gini terus?"
Tanya kang yono, bapak muda dengan satu anak ini mencoba menggiring pembicaraan ke arah pekerjaan.

"Nganggur maksud nya kang?"

Kata Sarip, kang yono mengangguk.

"Ahhhh mumpung masih muda kang, di puas puas in aja dulu main nya."

Ujar sarip.

"Bener tuh kang kata sarip,kita kita masih ingin bersantai ria dulu. Uya ndak cid?"

"Yo'i Nan ...."

Sahut ocid.

"Maaf ya sebelum nya, apa ndak risih kalian dengan omongan tetangga...."

Ucap kang yono

"Kalo aku sih bodo amat kang, stigma orang orang pengangguran seperti kami ini kan memang selalu dicap jelek oleh orang lain."

"Ada ayam tetangg hilang, mereka bilang pasti anak anak pengangguran yang nyolong."

"Ada pohon mangga tetangga buah nya habis, pasti anak anak yang nongkrong di pos ronda yang nyikat...."


"Ada anak perawan tetangga hilang...."

"Di gondol garangan (musang) jadi cabe cabean...."

Hahahahhahahaha.....

Guyonan Jinan seketika mencairkan suasana malam itu yang mulai hening pertanda bahwa hari semakin larut.

"Sudah jam sebelas nih, kamu pukul kentongsn nya rip ...."

Kata kang yono sambil melihat ke arah jam dinding.

"Baik kang...."

"Tong, tong, tong tong ....11X"

"Siapa duluan nih yang patroli sambil ngambil jimpitan?"

Tanya sarip.

"Kamu sama jinan aja dulu rip, aku sama ocid nanti jam 12."

Ucap kang yono.

"Mantapppp, ayo rip kita bergerilya...."

"Gerilya apa an nan?"

Tanya sarip.

"Survey buah buah an tetangga yang sudah matang lah ..."


"Wooooo dasar codotttt ...."

Kata kang yono.

"Hehehehe, lumayan lah kang buat cemilan."

"Mau dari mana dulu ini nan?"

Tanya sarip

"Kita mulai dari jalur selatan saja rip, sekalian survey pohon rambutan pak warno."

"Belum berbuah kali nan,ini kan musim mangga ..."

Kata sarip.

"Terus lagi musim apa sekarang?"

Tanya jinan.

"Ini kan baru musim mangga."

"Tuh kita oprasi pohon mangga punya mbak ngatemi saja, ranum ranum tuh buah nya...."

Sarip tau betul kalau pohon mangga milik salah satu tetangga nya sedang berbuah lebat.

"Manis ndak rip?"

Tanya jinan

"Pasti lah, buah nya ranum ranum kayak yang punya pohon.hahahaha...."

Sarip mulai piktor.

"Wah, wah, wah...."

"Sekalian aja satronin yu ngatemi rip, kan dia di tinggal minggat bojo nya."

"Owwww wong edan kuwe nan...."

Yu ngatemi adalah janda kembang ysng di tinggal suami nya karena sudah beberapa tahun menikah tak kunjung di karunia i anak.

"Ayo jalan nan, kita patroli...."

"Yokk ....."


"Nan, mangga harum manis yu ngatemi rasa nya ada susu susu nya lho...."

"Ahhhh masak rip, mana ada mangga rasa susu. Kamu pikir marimas apa?"

Kata jinan tak percaya.

"Yeeee di bilangin kok...."

"Mana ada coba."

"Beneran nan, tuh di batang pohon mangga nya kan di iket tali jemuran sama yu ngatemi, dia kalau jemur beha kan di sana. Jadi mangga nya ada rasa susu susu nya, hahahahaha....."

"Owwwww si sarip gemblung, di dengerin serius malah ngaco...."

Mereka berjalan bersama menyambangi rumah rumah untuk patroli sembari mengambil uang jimpitan.

Mereka juga mampir ke rumah yu ngatemi untuk mengambil beberapa buah mangga, benar saja kalau di batang pohon nya memang terdapat seutas tali yang di pakai untuk jemur pakaian.

Setelah itu mereka melanjutkan patroli, suasana malam itu benar benar hening.

Kampung mereka terdapat 3 gang, jinan dan sarip mulai patroli dari gang selatan dimana sebelah sebrang gang adalah area persawahan dan kebon kosong.

Serangkan di ujung gang terdapat pengkolan dengan rimbun pohon matoa dan sukun, di sana juga dulu terdapat pohon mangga dempet.

Pohon mangga dempet adalah dua batang pohon mangga yang berhimpitan atau menempel satu sama lain, namun sudah di tebang lantaran pohon tersebut tersambar petir secara tiba tiba.

Dan di sebelah pohon sukun itu lah terdapat sebuah rumah sederhana milik seoranf nenek nenek bernama mbah Ripah, beliau terkenal sebagai dukun pijat. Mulai pijat bayi, ibu ibu dan orang terkilir.

Mbah ripah tinggal sendirian di sana, sebenarnya dia punya anak laki laki. Tapi anak nya sudah membangun rumah di daerah tak jauh dari kampung jinan. Anak dan menantu nya seriap hari datang kesana.

Mbah ripah memang terkenal ahli dalam hal pijat memijat, tangan nya seolah bertuah dan kediaman nya selalu ramai ileh pasien.

Itu semua karena beliau punya rewangan (semacam pendamping tak kasat mata yang turut andil dalam menyembuhkan pasien)

Dan itu sudah menjadi rahasia umum di kalangan para warga, dulu mbah rioah punya rewangan anak kecil yang biasa di panggil nang selamet.

Aneh nya, setiap kali mbah rupah memijat, suara nys tiba tiba memang berubah seperti anak kecil.

Ciri khas tukang pijat yang punya rewangan adalah pasti dalam sebulan ada satu hari dan pasaran weton yang sengaja di kosongkan (libur)

Yang membuat geger warga adalah, pernah suatu ketika mbah ripah menggelar hajatan besar untuk acara sunatan nang selamet ini, beliau sampai menyewa grup gamelan sebagai puncak acara. Warga tak merasa aneh dengan hal itu karena nang selamet perewang mbah ripah memang wujud nya tak kasat mata.

Sayang nya setelah itu, nang selamet pergi meninggalkan mbah ripah dan tak pernah kembali lagi, seperti nya sih memang perjanjian nya seperti itu.

Semenjak tak punya rewangan, mbah ripah sempat vakum tidak membuka praktek pijat nya.

Hingga suatu malam, mbah ripah tiba tiba di datangi sosok tinggi besar yang berniat untuk membantu mbah ripah.

Dia adalah si Wowo yang usil di pernikahan mbak rani.

Wowo yang awal nya tinggal di pelem dempet, harus pergi mencari tempat baru karena rumah nya tumbang tersambar petir.

Itu lah awal mula mbah ripah di kenal dengan sebutan bojone genderuwo.

Mbah ripah mendaptkan rewangan baru dengan syarat hanya menyiapkan rokok cerutu shiong ( rokok berukuran besar dengan campuran serbuk kemenyan putih kesukaan si wowo)

Menantu nya selalu heran setiap kali datang ke rumah mbah ripah, dia bilang kepada suami nya kalau sang ibu selalu punya makanan enak enak di balik tudung saji seperti ayam bekak, jajan pasar dan panganan khas hajatan lain nya. Dan sang suami bilang kalau itu semua di beri oleh si perewang (wowo) dia mengambil makanan itu di tempat tempat orang punya hajat atau di punden punden.

Tapi rasa nya sudah hambar dan sepa lantaran sari pati nya sudah di hisap oleh si wowo.

Kembali ke Jinan dan sarip yang sedang patroli....

"Nan, di depan sana kan pohon sukun rumah bojo ne mbah ripah."

Ucap sarip kepada jinan dengan rada merinding.

"Iya rip, kamu takut?"

Tanya jinan.

"Kayak kamu berani saja ...."

Sanggah nya

Baru saja mwmbicarakan pohon sukun, tiba tiba dari kejauhan terdengar suara orang minta tolong.

"Tuluuuunggggg....."

"Nan, ada yang teriak minta tolong dari arah sana."

"Iya rip ..."

Jinan menyorotkan lampu senternya ke arah suara, mereka mendapati bapak bapak yang merangkak di tengah jalan.

"Setan ngesot nan ....."

Sarip panik dan ketakutan melihat sosok ysng sedang merangkak minta tolong.

"Hussss ngawur kamu rip, kui manusia dudu setan "

Kata jinan dengan yakin.

"Ayo rip kita tolongin, jangan jangan dia habis di rampok....."

Mereka berdua menghampiri bapak bapak tersebut.

"Pak, ada apa pak...."

"Mass, tuuulunggg mass...."

"Ono setan mas ...."

Ucap bapak bapak itu sambil gemetar.

"Setan????"

Sarip dan jinan saling menatap keheranan.

"Dimana pak setan nya?"
Tanya sarip

"Itu mas, di pohon sukun."

"Tinggi besar dan berbulu."

Ucap bapak itu

"Wah gawat rip, kita ajak bapak ini ke pos ronda saja yuk."

"Iya nan...."

Mereka memapah bapak bapak tersebut ke pos kamling.

"Tapi gerobak saya bagaimana mas?"

Ucap bapak itu ysng kelihatan cemas.

"Gerobak apa pak?"

Tanya sarip.

"Saya jualan nasi goreng keliling mas, gerobak nya tak tinggal di sana tadi pas lihat setan itu saking takut nya "

Kata beliau.

"Sudah pak, nanti kita ambil bareng bareng sama dua teman saya di pos ronda."

Kata jinan.

Singkat cerita si penjual nasgor itu di bawa ke pos ronda, jinan memberikan minum supaya beliau lebih tenang.

Jadi kronologi nya adalah, bapak itu baru pertama kali berjualan keliling di daerah situ.

Nah pas sampai di dekat pohon sukun tiba tiba ada yang menepuk pundak nya, dia yang sedang mendorong gerobak pun tersentak dan berhenti.

"Kang bnyileh geni ne nggo nyumet rokok."
("Kang, pinjam korek nya dong buat bakar rokok")

Bapak itu merogoh saku dan memberikan korek kepada si penepuk pundak nya, pas berbalik dia langsung terkejud karena melihat sosok gederuwo yang awal nya seperti manusia berubah membesar dan tinggi menjulang sembari membawa rokok cerutu di tangan nya.

Sontak saja bapak itu belingsatan lari terbirit birit sampai merangkak saking ngoplok nya.

Setelah bercerita, tak ada yang berani mengambil gerobak nasgor bapak tersebut kecuali kang yono.

Karena kang yono adalah orang yang pemberani, dia nekat kesana sendirian.

Dia mendapati gerobak basgor itu masih berada di dekat pohon sukun.
Saat mendekat, kang yono melihat sosok hitam sedsng asik duduk rilex di dahan pohon sukun sembari udud.

"Mantap mbah, malam malam udud sebdirian....."

Ucap kang yono dengan santai nya sambil mendorong gerobak nasgor.

Wek e sopo kui angger kok jupuk?"

"Krepullll....."

(Punya siapa itu kok main ambil saja)

"Yang punya gerobak ada di pos ronda mbah, ketakutan ketemu sampeyan"

Kata kang yono

Si wowo cuma tertawa sambil mengisap rokok di tangan nya.

Rokok pemberian dari mbah ripah.

Sebenar nya kisah ini di alami sendiri oleh paman ane, beliau adalah seorsng ketua RT dan orang nya sangat pemberani, mbah ripah adalah warga paman ane sendiri.

Kang yono adalah karakter paman ane, sengaja ane masukin ke alur kisah Jinan karena rani kakak nya jinan juga mengalami gangguan si wowo pada saat pernikahan nya dulu.

Sosok wowo ini benar benar usil, apa lagi kalau ada orang bakar singkong di los ronda, dia pasti datang.

Paman ane bersama warga yang ronda pernah di kencing in dari atas atap pos.

"Krotokkk krotokkkk...."

Suara nya seperti hujan dan bau nya naudzubillah pesing banget kata paman ane.

Mengenai hajatan nang selamet, mbah ripah sampai minta ijin kepada paman ane selaku RT setempat karena acaranya memang berlangsung selama 3 hari 3 malam gan.

Mbah ripah sekarang sudah meninggal dan si wowo sampai sekarang masih ada di pohon sukun tak jauh dari rumah paman ane.
Diubah oleh tetes.tinta 10-04-2023 17:12
MFriza85
erman123
belajararif
belajararif dan 14 lainnya memberi reputasi
15
Tutup