tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Bersinggungan Dengan Mereka


Selamat malam para agan dan aganwati sekalian, ane Erwin tapi biasa di panggil Galih....

Kali ini ane hadir lagi dengan membawa sebuah kisah tentang pengalaman di luar nalar yang pernah di alami oleh orang orang di sekitar ku.

Ane akan menyuguhkan cerita mistis, jadi buat para agan sekalian yang suka dengan kisah kisah horror, rapatkan barisan.

Kalau memang kisah ane menarik, jangan lupa cendol nya.

Ane nggak pandai berbasa basi😁
Jadi harap di maklum in saja ya...

Silahkan duduk manis, dan selamat membaca...
Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 12-01-2024 18:08
lovearzfi
yusuffajar123
wir4w4n
wir4w4n dan 60 lainnya memberi reputasi
59
52.5K
1.9K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#159
Part 44
"Kang....."

"Kang Pardi....."

"Kang...."

"Tok, tok, tok...."

Pagi itu Pardi mendengar orang yang sedang mengetok pintu rumah dan memanggil manggil nama nya, sudah beberapa hari ia tak bisa berangkat bekerja karena masih ada masalah ditempat nya mengais rejeki.

Seorang preman bernama Karso yang sudah membuat resah karena merasa tak ada yang bisa mengalahkan nya membuat tingkah laki laki paruh baya ini semakin arogan.

Dia menghalalkan segala cara demi mendapatkan apa saja yang di inginkan, termasuk memalak supir angkot dan bus yang trayek nya memang melewati daerah kekuasaan nya dan menjarah matrial di proyek dan di jalanan.

Pardi yang sedang mengurus ayam bangkok kesayangannya di belakang rumah tau betul suara orang yang memanggil manggil nama nya di depan.

Ia lantas cuci tangan ke kamar mandi karena tangan nya kotor habis mengurap dedak halus, kosentrat, dan rajangan daun pepaya sebagai suplemen tambahan untuk ayam kesayangan nya.

"Apa pekerjaan di proyek sudah jalan lagi ya, kok tumben supri datang."

Batin Kang pardi sambil mencuci kedua tangan nya, setelah itu ia bergegas ke depan untuk menemui supri.

"Pak, di cari in sama Kang supri tuh...."

Ucap jinan saat berpapasan dengan bapak nya, rupa nya suara supri sampai membangun kan jinan yang masih tertidur di kamar.

"Iya le, sudah kamu suruh masuk kang supri nya?"

Tanya Pardi kepada anak nya

"Sudah pak, tapi kqng supri mau duduk di teras saja tadi kata nya."

Jawab nya sambil kembali lagi ke kamar.

"Eeee kamu Pri, ada apa nih pagi pagi sudah nyari in aku?"

Kang pardi menyapa sahabat nya yang saat itu memang sedang kerja bareng di proyek yang sama.

"Iya Kang, ada info mengenai proyek yang sedang kita garap soal nya."

Kata supri sambil duduk di teras rumah pardi.

"Info apa pri???"

"Ow ya, aku buat in kopi ya...."

Sebagai tuan tumah yang baik, kang pqrdi menawarkan kopi untuk supri terlebih dahulu.

"Walah, kok ngrepotke lho kang."

"Wis, ndak usah....."
"Aku tadi sudah ngopi kok."

Tolak supri secara halus.

"Yo ndak lah, kan kamu memang tamu di sini."

Sahut kang pardi.

"Kang, Pak Mandor sama pak bos sudah kembali."

Tiba tiba supri langsung bercerita kalau mandor dan bos pemborong yang tempo hari pergi ihtiar mencari solusi bagaimana cara mengatasi Karso di preman yang sakti dan sangat di takuti.

"Ahhh yang bener pri, kapan balik nya?"
Tanya kang pardi sambil ikut duduk di samping supri.

"Beneran kang, semalam mereka sudah pulang."

"Nah, maksud kedatangan ku kesini mau menjemput mu."

"Kita bisa kerja hari ini pri?"
Tanya kang pardi penuh antusias.

"Ya belum bisa kerja lah kang, kan masih ada ancaman dari si karso."

"Selama pak bos ndak ngasih jatah, maka proyek kita akan terus di sabotase."

Ucap supri.

"Lantas untuk apa kita di suruh berangkat?"

Tanya kang pardi lagi.

"Aku belum tau kang, ini tadi pak mandor telpon cuma bilang kumpul kan semua orang yang kerja di sini."

"Kita bertemu di proyek langsung."

Papar Supri kepada kang pardi.

"Wah, jangan jangan kita mau di berhenti in semua pri dari proyek."

Kang pardi langsung berspekulasi yang tidak tidak.

"Kita lihat saja nanti kang, ayo kita kesana kumpul sama yang lain...."

Ajak supri kepada pardi.

Singkat cerita, supri dan pardi berboncengan menuju ke lokasi proyek untuk berkumpul.

Setelah sampai dan memarkirkan motor, mereka berdua pun masuk ke lantai satu di mana di situ ada ruang koordinasi dan ruangan mandor.

Rupa nya semua yang terlibat dalam proyek tsb sudah berkumpul, termasuk juragan tembakau sang pemilik proyek tersebut.

Setelah semua berkumpul maka di mulai lah pembahasan perihal kenapa mereka di kumpulkan pagi itu.

Ternyata pak mandor dan pak bos, berniat merencanakan untuk menyingkirkan si Karso melalui cara kekerasan.

Mereka berdua pergi ke daerah timur jawa selama beberapa hari untuk mencari istilah nya orang pintar yang bisa memberikan solusi bagaimanaengalahkan si Karso yang kebal dan memiliki ilmu rawa rontek.

Rawa rontek adalah ilmu keabadian yang di dapat melalui suatu ritual dan termasuk ilmu hitam,
Si pengguna nya tidak akan pernah mati meski tubuh nya di potong potong selama masih menyentuh tanah. Dari arti nama ilmu nya sendiri Rawa rontek yang berarti kepala buntung bisa di simpulkan betapa ngeri nya ilmu tersebut.

Pemilik ajian ini memang sulit untuk meninggal, kecuali ada keturunan nya yang mau meneruskan atau di wariskan. benar, sama seperti ilmu kuyang ajian rawa rontek ini bisa di wariskan turun temurun apabila si pemilik ajian sudah tak kuat dan ingin segera meninggal.

Beberapa kasus pemilik ajian ini biasanya betah melajang sampai akhir hayat nya, karena tak punya keturunan maka cara lain untuk bisa melepas ajian ini adalah melanggar syarat syarat khusus seperti memakan pisang emas atau membuka atau mencabut lidi dari makanan yang terbuat dari bungkusan daun pisang btah itu Lontong, nagasari atau lemper. Nah, makanan makanan itu memang biasanya di kunci menggunakan lidi lidi kedua sisi nya, ane pernah melihat si pemilik ajian saat makan lontong isi di warung tidak mencabut lidi nya, melainkan langsung merobek bagian tengah lontong dan memakan nya.
Tokoh terkenal yang di percaya memiliki ajian ini adalah si pitung, bahkan kisah mahabharata juga terdapat cerita di mana Bima bergulat melawan Jarasanda yang tubuh nya selalu kembali pulih meski bima sudah berkali kali merobek nya menjadi dua bagian.
Berkat kisi kisi dar sri krisna yang merobek sebulah bambu menjadi buda bagian lalu di lempar secara menyilang bagian kiri ke kanan dan begitu pula sebalik nya, akhir nya jarasanda bisa di kalah kan oleh bima.

sedangkan versi ilmu putih nya adalah ajian pancasona yang bisa di dapat melalui tirakat puasa bertahap beberapa waktu dan rapalan doa.
Tokoh pewayangan yang memiliki ajian ini adalah subali, saudara kembar sugriwa.

Pak mandor dan pak bos, akhir nya menemukan cara mengalahkan Karso, mereka mendapatkan hari dan pasaran jawa pengapesan ilmu tersebut dan cara untuk melawan nya.

Di hari yang ditelah di tentukan, para pekerja di tawari untuk segera mengeksekusi Karso. Beberapa pekerja pun menyanggupi nya, termasuk supri. Sedangkan kang Pardi hanya ingin menjadi penonton saja.

Bukan hanya itu, beberapa supir bus 3/4 yang sering di palak juga ada yang turut berpartisipasi menghabisi sang preman, tak terkecuali kang Darman. Sosok yang pernah ane ceritakan di thread sebelum nya.

Waktu itu kang darman memang sedang menjadi supir bus mini dan ikut terkena palak terus terusan, mungkin memang sudah pada geram pada si karso.

(Di thread ini ane dapat dua cerita dari dua nara sumber langsung yang saling berkaitan.)

Kalau ane ndak salah inget, hari H nya adalah Selasa kliwon, Itu adalah hari pengapesan dang preman.

Semua yang ingin menghabisi Karso sudah berkumpul di jalanan yang biasa menjadi akses karso pulang pergi dari rumah.

Sebuah gang jalanan padat penduduk menjadi saksi bisu pembantaian sang preman.

Warga daerah situ yang sudah tau m
Langsung masuk ke dalam rumah dan mengunci nya rapat rapat.

Seperti sudah di komando, para eksekutor membawa sajam seperti golok, palu godam 5kg, linggis dan lain lain.

Menunggu dua orang yang menjemput Karso di rumah nya, karso memiliki seorsng istri yang selalu di siksa dan mendaptkan perlakuan kekerasan.

Untuk menghilangkan ilmu kebal nya, bang mandor sudah melobi istri karso supaya menaruh pisang mas ke dalam teko tempat karso biasa minum.

Agak nya sang istri juga sudah jengah dengan perlakuan karso yang suka main tangan dan main gila di laut sana.

Rencana berhasil, karso yang sedang di rumah nya di jemput paksa oleh dua orang tanpa perlawanan berarti, lengan nya langsung berdarah saat sebilah golok menyentuh kulit, kekebalan nya sudah luntur.namun ajian rawa rontek yang ia peroleh dari bapak nya masih ada, sebab saat salah seorang eksekutor menebas tangan karso hingga putus, ketika menyentuh tanah tangan tersebut langsung kembali lagi seperti semula.

Kedua tangan karso di ikat lantas ia di seret menggunakan motor dan di bawa ke tempat eksekusi.

Meski tubuh nya banyak luka dan berdarah, karso masih saja bisa tersenyum.

Di gang itu, ia sudah di tunggu beberapa orang eksekutor dengan wajah datar sambil menenteng senjata.

Karso masih tetap tenang dalam keadaan kedua tangan terikat ia pun tersenyum konyol seolah tak takut.

Hingga supri dan pardi yang tiba tiba datang membawa sebuah terpal lebar yang jemudian di bentangkan di tanah.

Itu adalah cara yang di beritahu oleh bang mandor, setelah di gelar.

Kareo pun menjadi bulan bulanan, dia menerima banyak hantaman benda tumpul dan benda tajam.

Sebuah linggis menembus dada sampi ke belakang.

Tubuh nya di cincang cincang menjadi beberapa bagian dan organ dalam nya juga terburai.

Itu terakhir kali nya ia menyeringai menggunakan tatapn tajam, hingga akhir nya sebuah palu bodem menghantam ubun ubun nya sampai otak dan darah nya terburai di atas terpal. Para eksekutor benar benar berhati hati supaya tak ada bagian kecil darah atau pun daging karso yang menyentuh tanah.

Lengah sedikit maka karso akan hidup kembali, setelah dirasa tak bernya. Potongah tubuh karso pun di bagi menjadi dua dan di pisah di antara sungai. Kemudian di bakar sampai habis tak bersisa.

Setelah eksekusi selesai, kang darman bercerita kalau para eksekutor sudah seperti penjagal sapi yang mencuci golok golok nya menggunakan air keran milik warga dengan santai nya.

Pembunuhan itu pastilah melanggar hukum, dan untuk menyiasatinya. Maka pak bos pemborong pun punya cara, caranya adalah dia mencari satu orang kambing hitam yang akan menjadi pelaku dan tersangka utama kepada pihak berwajib.

Ada salah seorang rekan kerja pardi yang bersedia, dia mau menjadi kambing hitam lantaran selama di dalam penjara pak bos akan menanggung semua kebutuhan diri nya dan keluarga nya di rumah sampai kasus selesai dan mengupayakan se segera mungkin ia bebaskan.

Begitupun dengan istri Karso yang mendaptkan santunan besar dari bos pemborong.

Itu lah akhir petualangan dari sang jawara yang sudah bertindak kelewat batas dan semena mena dalam menggunakan kekuatan nya.

Proyek pada akhir nya bisa berjalan kembali dengan lancar setelah tidak ada nya Karso sang pembuat onar.

Warga juga sudah tak merasa takut lagi, karso.....

Jawara yang semua keinginan nya harus terpenuhi, bahkan suatu ketika dia berhasrat melihat wanita muda yang hamil tua bersama suami nya naik motor, tanpa segsn segan di crgstlah pasangan tersebut.

Karso mengutarakan niat nya kepada si suami sambil memberikan uang satu juta dengan ancaman hingga mau tak mau si wanita muda yang hamil itu pun melayani nya demi keselamatan sang suami.

Itulah kisah kelam dan bejat nya orsng ysng bernama Karso (bukan nama asli)

Yang berakhir di tangan orang orang ysng telah ia aniaya.....
cos44rm
boesly
belajararif
belajararif dan 15 lainnya memberi reputasi
16
Tutup