tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Bersinggungan Dengan Mereka


Selamat malam para agan dan aganwati sekalian, ane Erwin tapi biasa di panggil Galih....

Kali ini ane hadir lagi dengan membawa sebuah kisah tentang pengalaman di luar nalar yang pernah di alami oleh orang orang di sekitar ku.

Ane akan menyuguhkan cerita mistis, jadi buat para agan sekalian yang suka dengan kisah kisah horror, rapatkan barisan.

Kalau memang kisah ane menarik, jangan lupa cendol nya.

Ane nggak pandai berbasa basi😁
Jadi harap di maklum in saja ya...

Silahkan duduk manis, dan selamat membaca...
Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 12-01-2024 18:08
lovearzfi
yusuffajar123
wir4w4n
wir4w4n dan 60 lainnya memberi reputasi
59
52.5K
1.9K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#135
Part 37
"Sana kalian pulang, bikin rusuh saja...."

Usir dua orang bertubuh kekar setelah menggelandang Jinan dan sarip ke depan gang dengan nada kesal.

"Santai bos, ndak usah dorong dorong gitu. Aku bukan gerobak...."

Celetuk sarip yang sok tengil namun tak di hiraukan oleh dua tukang pukul tersebut.

"Sudah sudah rip, jangan nyari penyakit kamu..."

Kata jinan yang masih tenang sambil memeriksa benda yang ia simpan di dalam segitiga pengaman nya.

"Untung nggak ketahuan, hahahahahaha...."

Ujar nya sambil merogoh dan mengambil nya.

"Jorok kamu nan, tuh ada yang ngikut jemmm batan nya...."
Hahahahaha....

Mereka berdua tertawa terbahak bahak sambil berjalan menuju ke motor sarip yang di parkir tak jauh dari gang buntu.

Malam itu mereka pulang dengan penuh kesombongan,

"Setidak nya kita tidak pulang dengan kantong kosong rip...."

Ucap jinan sambil memegangi kocek nya.

"Kita kaya...."
Teriak sarip kegirangan di atas motor.

"Kalau ada benda tersebut, besok besok kita ke sana lagi nan."

"Lipat gandakan uang nya supaya tambah banyak...."

Sarip benar benar jumawa seakan bisa menguasai dunia perjudian di tempat tersebut.

Jinan dan sarip mampir ke sebuah warung sate kambing untuk makan malam, setelah membagi hasil mereka pun pulang ke rumah.

"Ini pak, rokok...."

Jinan membelikan sebungkus rokok untuk bapak nya yang sedang duduk di teras.

"Wah tumben le kamu beli in bapak rokok?"

Pardi heran karena tak biasanya di beli ib rokok oleh anak nya.

"Duit darimana le?"
Tanya pardi.

"Anu pak, itu duit upah PKL kemarin."

Jinan tak mau berterus terang bahwa duit yang ia pakai untuk membelikan rokok adalah duit hasil judi di gang buntu.

"Enak dong kamu pkl di situ dapat upah."

"Ya gitu lah pak...."

Sahut jinan seadanya, ia langsung masuk ke dalam kamar nya.

Saat hendak menaruh kol buntet di saku nya ke dalam lemari, jinan mendapati kaset biru milik sarip di bawah tumpukan pakaian yang belum sempat ia kembalikan pasca peristiwa cengkeraman wewe di bawah pohon tempo hari.

Melihat pose hot di cover depan nya membut jinan berhasrat untuk menonton nya lagi, karena waktu itu anu nya sedang mati rasa jadi jinan penasaran untuk menonton ulang film olahraga berpasangan tersebut.

Tengah malam saat orang rumah sudah terlelap, mulai lah jinan beraksi menonton seorang perempuan yang sedang menikmati menghitung plafon dalam kondisi merem melek membuat jinan bergejolak dan berimajinasi dalam gerakan bolak balik untuk menghasilkan puncak daya.

Setelah selesai, jinan pun kembali ke kamar nya dan tertidur pulas dan lemas.

Keesokan hari nya jinan dan sarip kembali ke gang buntu untuk mencoba peruntungan nya di meja judi.

"Kalian lagi...."

"Sudah di usir masih berani kembali."

Bentak seorang tukang pukul berbadan kekar sebut saja Bang Kebo, yang satu nya berperawakan tinggi dan agak kurus sebut saja bang kriwul.

"Sudah, biarkan saja mereka masuk...."

Sergah sosok lelaki berambut gondrong belakang dengan pakaian hem dan celana bahan rapi, dia lah bang Joker sang penguasa gang buntu.

"Kita lihat apakah kali ini dewi fortuna masih menggelendoti nasib kalian"

"Aku mau tau apakah kemenangan kalian kemarin itu cuma faktor keberuntungan atau ada faktor lain...."

Nada bang joker sangat tenang tapi mengandung unsur intimidasi untuk sarip dan jinan, seketika mereka langsung menelan ludah dan tegang.

Bang jokee berdiri di tengah tengah antara jinan dan sarip sambil merangkul kedua nya,

"Silahkan kalau kalian mau bermain, nyantai aja...."

Kata bang joker

"Iya bang, terima kasih..."
Kata jinan yang agak gemetaran.

Bang joker ini pembawaan nya memang kalem, tapi setiap dekat dengan nya bawaan nya segan seolah dia punya aura kedigdayaan yang kuat.

Jinan dan sarip pun masuk ke sebuah arena perjudian, mereka memilih permaunan dadu seperti kemarin.

"Benda nya sudah kamu taruh di tempat seperti kemarin kan nan?"
Tanya sarip untuk memastikan kepda jinan.

"Beres rip, sudah aku taruh di tempat aman..."

Kata nya.

Seperti dewa judi mereka pun mulai mengikuti permainan sambil menyalakan rokok bersama pemain lain.

Sarip hanya mendampingi jinan sebagai kenek, taruhan pun di pasang. Ada tebakan jumlah angka, besar kecil, ganjil genap dan angka kombinasi.

Di awal permainan jinan masih mendapatkan kemenangan, namun lama kelamaan modal mereka mulai sedikit demi sedikit berkurang.

Taruhan nya meleset terus tak seperti kemarin pas dia main, bang joker sesekali menyambangi meja mereka untuk sekedar menonton sambil tersenyum penuh makna.

"Bagaimana sih nan, kok jeblok terus...."
Bisik sarip kepada nya.

"Mana ku tau rip, kemarin kan nggak kayak gini."
Sahut nya perlahan.

Karena penasaran tan terbawa suasana, jinan yang sudah di kuasai hawa nafsu semakin jor joran memasang taruhan, seperti sudah di incar. Di manapun ia bertaruh pasti hasil nya jeblok....

Tak butuh waktu lama untuk modal mereka ludes, mereka berdua mundur dari meja dan bengong tak percaya.

Uang mereka benar benar habis terkuras,

"Bagaimana ini rip, modal kita benar benar sudah habis tak bersisa."
Kata jinan kepada sarip.

"Pdahal tadi taruhan mu nyaris tembus nan..."

"Kita coba aja nyari modal rip."
Kata jinan.

"Mau nyari di mana rip?"

Tanya sarip yang tampak kusut, melihat mereka berdua kaaak kusuk di pojokan.

Bang joker datang menghampiri mereka,

"Wahhhh seperti nya hari ini kalian kurang beruntung...."

"Gimana, apa ada yang bisa aku bantu?"
Tanya bang joker (membangun strategi)

"Ndak kok bang, kami mau balik saja..."
Kata jinan

"Lho kok balik, ndak mau main lagi?"
Kata bang joker dengan senyum nya yang khas.

"Kita sudah ndak ada modal bang...."
Ujar sarip.

"Kalian butuh berapa?"
Tanya bang joker dengan ramah.

Mendengar hal itu membuat sarip dan jinan kembali kasak kusuk.

"Nan ada pinjaman modal tuh..."

"Jangan rip, aku takut kita kalah lagi."

"Sudah ambil aja, kan ada benda itu."

"Siapa tau setelah ini benda nya baru mulai bekerja...."
Bujuk sarip dan berhasil membuat jinan terhasut.

"Bagaimana, kalian butuh pinjaman modal berapa?"
Bang joker mengulangi pertanyaan nya.

"Emmmm pinjam sejuta bang..."
Kata jinan dengan mantap.

"Boleh, tapi....."

"Tapi apa bang?"
Sahut sarip

"Tapi pinjaman nya di potong admin 100 ribu, kalian hanya menerima 900 ribu."

"Dan bungan nya adalah 50%, bagaimana?"

Ucap bang joker menjelaskan.

"Buseeeetttt, gede amat bunga nya bang?"
Teriak jinan yang terkejut mendengar nya.

"Bisa tekor kita rip...."
Bisik nya kepada sarip.

"Sudah lah nan, yang penting kita dapat modal. Siapa tau habis ini kita menang banyak."
Kata sarip dengan polos nya membuat bang joker tsrsenyum konyol.

Tanpa pikir panjang jinan dan sarip pun menyanggupi nya, mereka mendapatkan modal 900 ribu dan kembali bergabung di meja dadu untuk bermain lagi.

Dan lagi lagi mereka kalah telak......

Karena kalap, mereka berdua kenbali meminjam ke bang joker dan masih tanpa hasil kemenangan.

Hutang mereka menumpuk menjadi 3juta dalam waktu sehari, dan sebagai jaminan motor sarip di tahan oleh dua tukang pukul bang joker.

"Bang, aku mohon jangan tahan motor ku. Bagaimana kalau nanti di rumah bapak ku bertanya...."
Kata sarip memohon.

"Itu bukan urusan ku...."
Sahut bang joker yang sudah tak ramah lagi.

Mereka berdua benar benar menyesal dan tak henti henti nya memohon kepada bang joker.

Meski tergolong mafia, ternyata bang joker masih punya hati nurani untuk jinan dan sarip.

Motor sarip tidak akan di tahan, tapi sebagai ganti nya mereka harus ikut menjadi bawahan bang joker di sana.

Sama seperti kebo dan kriwul, jinan dan sarip harus menjadi tukang tagih hutang nasabah nasabah setia bang joker ysng macet.

Tanpa sepengetahuan orang tua, mereka benar benar sudah terjerumus ke dunia kegelapan.

Pinjaman dengan bunga fantastis seringkali membuat nasabah bang joker terhimpit hutang dan seret dalam membayarnya karena uang yang di pinjam masuk nya ya di meja judi lagi.

Beberapa kali jinan dan sarip di temani kebo dan kriwul mengeksekusi nasabah macet langsung di rumah nya,

Kalau tak mau bayar, barang barang di dalam rumah nya lah yang akan di angkut.

Jinan bercerita kalau mereka pernah mengambil tv di dalam rumah nasabah pada saat anak anak nya sedang asik menonyon kartun.

"Makkkk, tv kita kok di ambil...."
Ucap salah seorang anak kecil sambil menagis, hal itu membuat jinan dan sarip benar benar terenyuh.

"Ngapain kalian diam saja, kerja kita memang harus di tuntut untuk menjadi raja tega."

"Cepat angkut tv nya, kalian mau hutang nya cepat lunas ndak?"
Kata bang kebo kepada mereka.

Dengan berat hati jinan dan sarip mengangkut tv dari rumah tersebut, mereka membuang muka saat anak anak si nasabah nangis kejer melihat satu satu nya barang berharga di sana di renggut lantaran ulah sang bapak.

Di ruangan bang joker isi nya adalah barang barang sita an seperti motor dan alat elektronik milik nasabah macet.

Di laci nya berisi banyak hp barbagai merk, sarip iseng buka buka hp di sana. Ada sms dari sebuah hp yang sempat ia baca

"Pak, bapak kapan pulang...."

"Bapak sudah gajian belum???"

"Adek lapar yah, di rumah sudah tak ada apa apa untuk di makan...."

Membaca pesan tersebut jinan dan sarip benar benar tak tega.

Hari itu tugas sudah selesai, jinab dan sarip pergi ke warkop untuk menenangkan pikiran sambil mencari solusi.

Beberapa kali mereka menjadi tukang tagih, baru bisa tertutup bunga pinjaman sebanyak satu juta,
Masih kurang 2 juta an lagi.
Tapi kalau harus jadi tukang tagih, mental mereka benar sudah drop karena di hadapkan dengan kisah kisah miris korban dari nasabah judi yang tak lain adalah anak istri nya.

"Kita harus bisa keluar dari dunia itu rip, aku nggak sanggup lagi..."
Kata jinan sambil mengusap kepala nya.

"Iya nan, tapi bagaimana cara nya kita dapat yang 2 juta dalam sekejap?"
Ujar sarip.
Sempat ada mimen emosional dan saling menyalahkan antara mereka berdua. Semua sudah terjadi dan percuma saja di sesali.

Setelah ngopi sejenak dan merasa tenang mereka pun pulang ke rumah dengan wajah lesu.

"Ini pak kol buntet nya aku kembali in lagi...."
Kata jinan seraya memberikan benda di dalam saku nya kepada sang bapak.

"Kamu kenapa le, kok lesu gitu?"
Tanya pardi.

"Ndak apa apa kok pak, cuma kecapean saja."

"Lho, pasti habis kalah judi kan?"
Ujar pardi yang seolh tau dengan masalah anak nya.

"Lha kok bapak tau?"
Sergah sarip yang cukup kaget mendengar nya.

"Yo tau lah, bapak juga pernah mengalamui nya le..."

"Kol buntet ini kan cuma perantara, dia juga pilih pilih dalam memberika kemenangan."

"Maksud bapak apa?"
Tanya jinan.

"Ya benda ini akan berfungsi kalau pemegang nya benar benar bersih...."

" malam itu kamu habis ngapain coba bapak tanya?"

"Degggggggg......"

Jinan langsung teringat dengan kelakuan nya pada malam saat dimana dia nonton nganu sambil nganu....

Seketika wajah jinan memerah karena malu, rupa nya bapak nya tau.

Jinan hanya tertunduk karena benar benar malu,

"Kamu ada masalah apa le?"
Tanya pardi lagi kepada nya

"Ndak kok pak, ndak apa apa...."

"Aku pasti bisa menyelesaikan nya, bapak tenang saja."
Kata jinan, dia merahasiakan kalau sedang terlilit hutang yang cukup banyak dengan seorang mafia.

"Yo wis, kalau ada apa apa ngomong le...."

"Sing eling lan waspada."

"Nggih pak...."
Jinan masuk ke kamar nya dan merenungi semua kesalahan nya.

Ternyata kekalahan nya di meja judi adalah karena jinan dalam keadaan tidak suci, dia masih ada hadast besar dan belum sempat bersuci jadi dia langsung kalah telak dan terlilit hutang bersama sarip.

"Gimana nan, ada solusi ndak?"
Tanya sarip melalui sms kepada jinan.

"Buntu rip, pusing aku...."
Balas jinan.

"Ini semua gara gara kaset laknat mu."
Tambah nya

"Kaset?????"

"Kok bisa?"
Tanya sarip.

"Gara gara nonton itu dan nganu, jadi kol buntet nya nggak fungsi rip. Nasib nasib...."

"Owalah....."

"Pantesan, kamu habis ngeloco tah."

Balas sarip.

"Gimana ini rip , kamu ada solusi ndak buat dapetin uang 2 juta?"
Tanya jinan.

Jinan menerima panggilan masuk dari sarip....

"Halo...."

"Gimana rip, kamu ada solusi?"

Kata jinan.

"Aku ada solusi nan."

"Ada sebuah kerjaan, upah nya lumayan gede"

"Berapa upah nya rip?"
Tanya jinan

"2,5 juta nan...."

"Wahhhh mantep tuh."

"Tapi resiko nya juga gede nan."
Kata sarip.

Seketika senyum jinan langsung menciut.

"Apa kerjaan nya rip?"

"Kamu berani ndak mengambil tanah kuburan dan cuilan batu nisan malam malam????"

"Hahhhhh......"

Bersambung-
redrices
boesly
belajararif
belajararif dan 14 lainnya memberi reputasi
15
Tutup