tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Bersinggungan Dengan Mereka


Selamat malam para agan dan aganwati sekalian, ane Erwin tapi biasa di panggil Galih....

Kali ini ane hadir lagi dengan membawa sebuah kisah tentang pengalaman di luar nalar yang pernah di alami oleh orang orang di sekitar ku.

Ane akan menyuguhkan cerita mistis, jadi buat para agan sekalian yang suka dengan kisah kisah horror, rapatkan barisan.

Kalau memang kisah ane menarik, jangan lupa cendol nya.

Ane nggak pandai berbasa basi😁
Jadi harap di maklum in saja ya...

Silahkan duduk manis, dan selamat membaca...
Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 12-01-2024 18:08
lovearzfi
yusuffajar123
wir4w4n
wir4w4n dan 60 lainnya memberi reputasi
59
52.5K
1.9K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#124
Part 34
"Nan, kamu dimana???"

"Aku sudah sampai di rumah mu, kata bapak mu kamu sedang keluar...."

Malam itu jinan sedang tak berada di rumah nya, dia pergi ke warung kopi untuk nongkrong karena suntuk.

Obrolan nya bersama orang orang di warung terhenti sejenak karena ponsel di saku celana nya berbunyi, sebuah notif pesan masuk dari sarip untuk nya.

"Aku sedang ngopi di warung rip, tadi tak tungguin lqma banget sih kamu datang nya, sudah jam 10 malam kamu baru datang."

Balas jinan ke nomer nya sarip.

"Sorry nan, tadi masih ada urusan soal nya."

"Ini aku bawain ban belakang bekas motor ku, kamu mau ndak?"

Kata sarip melalui sms, sore saat pulang pkl tadi jinan memang minta ban brkas kepada sarip sebagai ganti sementara ban motor nya yang sudah tipis, namun karena di tunggu in tak kunjung datang Jinan akhir nya pergi ke warung.

"Urusan opo...."

"Paling juga nonton sinetron kan kamu."

"Yo wis, tunggu sebentar aku tak otewe ke rumah."
Balas jinan secara singkat.

Setelah membayar segelas kopi dan satu sebungkus roti sisir, jinan pun bergegas berjalan menuju ke rumah nya mrlalui gang sempit yang lebar nya cuma sekitar semeter setengah.

Hanya butuh waktu sekitar 5 menit untuk sampai, namun pada saat jinan sudah sampai di depan rumah nya....

"Wahhhh, kemana nih bocah...."

"Kata nya sedsng nunggu di depan rumah, kok ndak ada."

Gumam jinan sambil celingak celinguk ke sekeliling depan rumah nya.

"Lah ini ada ban motor...."
Kata nya saat melihat ban yang tergeletak begitu saja di meja teras, bari saja hendak mrngambil hp buat nelpon sarip. Tiba tiba ada panggilan masuk.

"Sarip nelpon...."

"Kebetulan nih...."

"Halo rip, kamu di mana sih."

"Kata nya nunggu di depan rumah lha inu kok ndak ada?"
Kata jinan saat mengangkat telpon.

"Nan...."

"Hhhssss, hhhhsssss, krrsekkk kreseeekkk..."

Terdengar suara sarip yang seperti nya sedsng panik dan ngos ngosan.

"Rip sarip, kamu kenapa kok terdengar ngos ngosan gitu?"

"Kamu dimana???"
Tanya jinan

"Anu nan..."

"Tolong nan..."

"Aku tadi lihat pppo po po po poconggg di rumah mu, serem banget deh. Apes bener aku..."

"Hahhh, pocong????"

"Pasti ini yang ada di rumah joglo itu."
Batin jinan sambil senyum senyum.

"Lha terus kamu sekrang di mana?"
Tanya jinan lagi.

"Aku langsung reflek mengambil langkah seribu nan, aku sekarang ada di pos ronda dekat perempatan. Buruan deh kamu kesini."

Kata sarip dengan suara tersengal sengal.

Malam itu sekitar jam sebelas an, jinan akhir nya menyusul sarip di pos ronda.

Suasana malam itu sepi trintim kalau orang jawa menyebut nya, di pos ronda juga tak ada siapa siapa. Disana jinan hanya melihat sarip yang sedang dudul bersedekap memangku tangan seperti orang kedinginan.

"Kamu kenapa rip sampai menggigil gitu?"
Tanya jinan kepada sarip yang masih ketakutan.

"Ini beneran kamu kan nan...."
Kata nya sambil memegang dan menepok wajah jinan.

"Apa an sih, ya iya lah...."

"Menurit mu aku siapa?"
Tanya jinan

"Siapa tau kamu adalah pocong nan, hiiiii...."

Ujar nya sambil bergidik.

"Sudah sudah, ayo kita ke warkop saja biar kamu tenang rip pesen minum di sana."

"Atau kamu mau ngopi di depan rumah ku saja?

Junan sengaja memancing keparnoan sarip ysng baru saja liat pocong di sana.

"Ogah ah nggak mau, kita ke warkop saja."

'Gila bener, lagi lagi ketemu yang bgituan."
"Kemaren tak peluk, eee lha kok malam ini tatap muka lagi. Mana muka nya item lagi. Ape apessss pait pait pait pait...."

Kata sarip, jinan tertawa terbahak bahak mebdengar nya.

"Masih mending kamu bisa lari tadi rip, untung ndak pingsan lagi..."

"Lha aku malah tak kira in maling, tak ambil in alu mau tak gedig tuh pocong."

Kata jinan sambil berjalan menuju warkop bersama sarip yang masih celingak celinguk ketakutan.

"Iya kali pocong mau di gedig, edan kamu ini nan...."

"Emang nya tuh mahluk dari mana sih?"
Tanya sarip.

"Itu lho rip, rumah nya tu di pekarangan joglo deket kebon pisang."
Kata jinab yang seperti nya sudah kebal dengan mahluk tersebut

"Ow....."

"Seneng nya kok di pohon pisang, aneh aneg aja."

Kata sarip.

"Ya masuk akal lah rip, gedebong pisang kan biasanya di pakai untuk bantal saat memandikan jenazah."

Sahut jinan.

"Tapi tuh pocong kata bapak sih berasal dari benda pusaka yang ada di rumah joglo tersebut rip, pemilik nya kan sudah lama meninggal, jadi ndak ada yang ngurus. Makan nya sekarang suka keliaran."

"Ambil tuh barangkali kamu minat jadi tuan nya, hehehehe..."

"Ogah banget ngurus yang begituan. Hiiii...."

Celetuk nya.

Sesampai nya mereka di warkop, orang orang di sana pada heboh.

'"Sarip liat pocong, sarip ketemu pocong, sarip k
Di kejar pocong...."

Kata mereka.

Sarip pun bercerita kalau pada saat dia sedang duduk di teras rumah jinan, dia sempat tuh ngobrol dengan bapak nya. Namun karena kang pardi ngantuk, sarip di tinggal sendirian di sana.

Nah pada saat membalas sms terakhir dari jinan, tiba tiba di depan nya ada seklebat bayangan melintas dengan cepat.

Pas dia nengok ke kanan, itu mahluk bu gkusan putih ngambang menuju ke arah nya dengan wajah gelap dan mata berwarna merah.

"Pppp po po ....."

Sarip lari se kencang kencang nya karena ketakutan.

"Untung kamu ndak sampai ngompol di celana rip."
Kata salah satu warga di iringi gelak tawa

"Hahahahahahaha...."

Mereka akhir nya ngobrol di sana sampai larut malam, meski sebenar nya sarip sudah merasa ngantuk berat, Terlihat beberapa kali ia menguap.
Mau pulang tapi takut sendirian.

Menunggu barengan yang pulang nya searah, jam satu dini hari mereka akhir nya bubar untuk balik ke rumah.

Sarip dapat temen sejalan dan ndak pulsng sendirian, sedangkan jinan....

"Wah malah aku yang pulang dewekan ini."
Gumam nya.

Nah saat dia sampai ujung gang sempit menuju rumah, tiba tiba jinan ini kebelet pipis.

Saking tak tahan nya, ia lalu buang hajat kecil di bawah pohon mangga. Letak nya di belakang pagar sekolah mts dekat rumah

Gang sempit menuju rumah jinan benar benar rapat ileh tembok tembok rumah warga di sebelah kiri rumah nya, hanya ada sepetak tanah kosong yang terdspat pohon pepaya, mangga dan beberapa pohon pisang.

Sedangkan di sisi kanan rumah nya adalah kebun kosong depan rumah persis cuma ada jalan paving selebar semeter setengah berbatasan dengan tembok belakang sekolah. Ke kanan nya kebon kosong dan pengkolan kecil mentok pagar prkarangan rumah joglo rumah si poci.

"Di bawah pohon mangga pinggir jalanan gang sempit, jinan langsung buka resleting celana dan mgocor gitu aja di sana.

"Sudah malam ini, mana ada orang"
Batin nya.

Pada saat sedang asik ngetap, tiba tiba...

"Pokkkk pokkkk pokkkk....."

Pantat jinan ada yang nepok tiga kali, telapak tangan anak kecil.

"Woeeehhh jiannnccc****kkkk...."

Dia terkejut dan spontan melihat ke belakang sambil masih memegang pusaka nya.

"Jangan pipis sembarangan mas, ingat siksa kubur...."

Jinan melihat sorang bocah berusia sekitar 5 tahun an dengan pakaian koko dan celana plus kopiah putih sambil naik sepeda roda tiga dengan polos nya memberikan nasihat kepada nya.

"Haaaaahhhh, apa an sih bocah...."

"Sok tau kamu!!!c

Kata nya sambil meneruskan buang hajat.

Anak tersebut kembali mengayuh sepeda nya menuju ke depan gang.

"Tekkkk...."

Jinan tersadar, jam segini anak siapa itu kok masih keliaran naik sepeda.

Pada saat menoleh ke kanan, itu kan gang sempit dengan tembok rumah warga yang rapat.

"Lah...."

"Itu anak kemana tadi pergi nya.. ."

Jinan bingung karena bocah itu cepet banget ilang nya.

Lagi fokus nyari anak kecil tersebut, tiba tiba....


"Aaaarrrrrrgggggghhhhh....."

Jinan melengking, berteriak kesakitan lantaran pusaka pria nya tiba tiba seperti ada yang meremas dan memelintir nya.

Jinan memegang pusat segitiga pengaman nya yang terasa sakit seperti terbakar kata nya.

Tengah malam teriak juga ndak ada yang menolong, jinan meringis kesakitan sambil berjalan menuju ke rumah nya.

"Siapa bocah tadi ya, kok sampai mengingatkan siksa kubur pas aku pipis."

Bantin nya,

Setelah sampai rumah, jinan pun tidur di kamar nya sambil menahan perih di anu nya.

Pagi nya, dia cerita ke sarip perihal kejadian malam itu. Sarip tertawa terkekeh mendengar nya.

"Kamu ngawur sih nan, pipis sembarangan."
Kata sarip.

"Gimana nih bro, anu ku kok seperti mati rasa semenjak kejadian semalam...."

"Kata jinan yang tampak resah, dia takut kalau kalau pusaka nya benar benar tak berfungsi lagi.

"Bisa hancur masa depan ku...."
Gumam nya

"Masak benar benar ndak mau bangun bro?"
Kata sarip, jinan cuma geleng geleng kepala.

"Biasa nya kalau lihat uklan sabun di tv aja langsung aktif rip. Tapi ini blassss...."

Kata jinan.

"Aku punya kaset cd hot nan, kamu mau ndak?"

"Siapa tau pas nonton langsung aktif lagi tuh pusaka mu?"

Ujar sarip.

"Boleh dong bro, barat atau lokal tuh pemain nya?"
Tanya jinan.

"Ada semua bro, tinggal kamu mau pilih ysng mana."
Sahut sarip.

Sepulang dari PKL, jinan mampir ke rumah sstip untuk meminjam cd jahanam tersebut.
Malam nya ia coba menonton pas orang rumah sudah tertidur dengan volume paling kecil,

Setengah jam lebih menonton adegan olah raga berpasangan, jinan masih tak merasakan respon apa apa dari pusaka mulik nya.

"Wah gawat ini..."
Kata nya.

Beberapa hati jinan gundah gulana, bingung mau minta tolong ke siapa. Lebih tepat nya sih dia malu cerita ke orang lain selain sarip sahabat nya.

"Kamu minta tolong saja ke mbah darmo nan."
Kata ssrip memberikan solusi.

"Emoh, aku isin lah rip. Gila kamu..."
Sergah nya.

"Atau...."

"Kita minta tolong saja ke mbah manto nan. Dia kan bisa tuh nanganin hal hal kayak gini."

Ucap sarip, Mbah manto adalah sosk bisa di bilang orang pinter di kampung sebelah.

Jinan pun akhir nya setuju untuk konsultasi ke sana.

Singkat cerita jinan di antar sarip ke kediaman mbah manto, ia menceritakan semua kronologi yang di alami.

Mabh manto tau kalau sebenar nya sosok anak kecil itu adalah sosok baik yang mencoba untuk mengingatkan jinan.

Salah satu penyebab siksa kubur adalah lalai dalam neristinja setelah buang air kecil dan kata anak kecil tsrsebut benar, namun karena jinan tsk mrnghiraukan dan menyepelekan ya, apes deh dia.

Terlebih lagi ternyata pohon mangga yang ua kencingi adalah tempat tinggal sosok wewe gombel, mbah manto jinan dan sarip datang ke pohon tersebut malam nya.

Beliau mencoba untuk bernegosiasi supaya anu nya jinan kembali normal.
Ptoses negosiasi nya pun cukup alot krena mahluk tersebut benar benar marah atas apa yang di lakukan jinan.

Karena tak bisa di ajak damai, mbah manto akhir nya menyiram pangkal pohon mangga tsrsebut dengan sebotol air putih.

"Aaaaahhhhhhhh......"
Suara mahluk itu yang melengking kepnasan seperti terbakar, Mahluk itu di usir oleh mbah manto.

Setelah ritual tersebut, pusaka jinan benar benar sudah berfungsi seperti sedia kala.
Jinan sampai lupa mengembalikan kaset jahanam milik si sarip.

Rahasia itu jinan jaga dari kelurga nya karena malu, baru dengan ane dia mau menceritakan nya.....

Bersambung-
Diubah oleh tetes.tinta 12-02-2023 16:45
cos44rm
boesly
belajararif
belajararif dan 15 lainnya memberi reputasi
16
Tutup