tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Bersinggungan Dengan Mereka


Selamat malam para agan dan aganwati sekalian, ane Erwin tapi biasa di panggil Galih....

Kali ini ane hadir lagi dengan membawa sebuah kisah tentang pengalaman di luar nalar yang pernah di alami oleh orang orang di sekitar ku.

Ane akan menyuguhkan cerita mistis, jadi buat para agan sekalian yang suka dengan kisah kisah horror, rapatkan barisan.

Kalau memang kisah ane menarik, jangan lupa cendol nya.

Ane nggak pandai berbasa basi😁
Jadi harap di maklum in saja ya...

Silahkan duduk manis, dan selamat membaca...
Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 12-01-2024 18:08
lovearzfi
yusuffajar123
wir4w4n
wir4w4n dan 60 lainnya memberi reputasi
59
52.5K
1.9K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#106
Part 30
"Saya habis makan daging ular bu...."

Kedua bola mata Wanita paruh baya dengan stelan jas berwarna putih yang baru saja duduk di hadapan jinan seketika terbelalak setelah membaca nya.

"Mas, kok bisa bisa nya kamu makan daging ular tanpa tau efek yang dapat membahayakan mu sendiri."

Ucap bu dokter kepada jinan sambil geleng geleng kepala, jinan hanya bisa menunduk kan kepala sambil sesekali terbatuk dan mengelap busa di mulut nya yang masih keluar.

"Tunggu sebentar biar ku ambilkan obat nya...."

Beliau beranjak dari tempat duduk untuk menuju ke sebuah lemari kaca yang berisi kotak dan botol botol obat.

Klinik desa di tempat jinan memang tak ada apotek, jadi obat obatan nya langsung berada di ruangam yang sama.

Jinan melihat sekeliling ruang pemeriksaan, memperhatikan gambar gambar anatomi tubuh manusia yang terpampang di dinding nya.

"Untung masih ada stok obat nya...."

Ucap bu dokter sambil kembali duduk di tempat nya, beliau memberikan sebuah pil berukuran kecil untuk menetralkan bisa ular kepada jinan.

"Kamu langsung minum obat ini, kalau setelah kamu minum tak ber efek apa apa."

"Kamu harus segera pergi ke rumah sakit yang lebih besar ya....."

Ucap bu dokter sambil memberikan segelas air mineral kepada jinan.

Ia langsung me minum pil tersebut, lalu jinan di minta untuk berbaring di matras menunggu reaksi obat nya bekerja.

Setelah beberapa menit, busa di mulut jinan mulai menghilang.

Perlahan suara jinan mulai kembali walau masih terdengar serak dan parau.

"Syukurlah kalau obat nya langsung bereaksi, sekarang kamu bisa pulang...."

Ucap bu dokter kepada nya.

"Terima kasih bu...."

Ucap jinan dengan suara serak nya.

"Iya, jangan di ulangi lagi."

"Memang nya tadi kamu makan daging ular apa?"

Tanya beliau.

"Tadi saya makan daging ular kobra bu...."

Jawab jinan.

"Lah...."

"Kayak ndak ada makanan lain saja mas...."

Ujar bu dokter.

Beliau beranjak dari tempat duduk untuk menuju ke sebuah lemari kaca yang berisi kotak dan botol botol obat.

Klinik desa di tempat jinan memang tak ada apotek, jadi obat obatan nya langsung berada di ruangan yang sama.

Jinan melihat sekeliling ruang pemeriksaan, memperhatikan gambar gambar anatomi tubuh manusia yang terpampang di dinding nya.

"Untung masih ada stok obat nya...."

Ucap bu dokter sambil kembali duduk di tempat nya, beliau memberikan sebuah pil berukuran kecil untuk menetralkan bisa ular kepada jinan.

"Kamu langsung minum obat ini, kalau setelah kamu minum tak ber efek apa apa."

"Kamu harus segera pergi ke rumah sakit yang lebih besar ya....."

Ucap bu dokter sambil memberikan segelas air mineral kepada jinan.

Ia langsung me minum pil tersebut, lalu jinan di minta untuk berbaring di matras menunggu reaksi obat nya bekerja.

Setelah beberapa menit, busa di mulut jinan mulai menghilang.

Setelah beberapa menit, busa di mulut jinan mulai menghilang.

Perlahan suara jinan mulai kembali walau masih terdengar serak dan parau.

"Syukurlah kalau obat nya langsung bereaksi, sekarang kamu bisa pulang...."

Ucap bu dokter kepada nya.

"Terima kasih bu...."

Ucap jinan dengan suara serak nya.

"Iya, jangan di ulangi lagi."

"Memang nya tadi kamu makan daging ular apa?"

Tanya beliau.

"Tadi saya makan daging ular kobra bu...."

Jawab jinan.

"Lah...."

"Kayak ndak ada makanan lain saja mas...."

Ujar bu dokter.

"Ular darimana itu?"

Tambah beliau.

"Dari berburu di sawah bu."

Ucap nya.

"Saat menangkap nya, kamu lihat ndak kalau ular itu sedang berganti kulit?"

Tanya bu dokter, jinan kaget karena bu dokter bertanya tentang hal itu.

"Iya bu, ular nya memang sedang berganti kulit."

Kata jinan.

"Kamu tau ndak kalau ular berbisa semacam kobra itu ketika berganti kulit di alam liar keadaan nya sangat lemah."

Jinan menggelengkan kepala.

"Ow pantesan saat mau saya tangkap ular nya tak terlalu banyak gerak bu..."

Timpal jinan.

"Nah, itulah sebab nya. Pada saat berganti kulit ular itu sedang dalam kondisi yang kurang fit. Jadi untuk melindungi diri secara alami pori pori di permukaan kulit nya akan secara alami mengeluarkan racun sebagai bentuk pertahanan diri."

Kata bu dokter.
"Iya bu, saat saya pegang permukaan kulit nya memang terasa lembab dan basah."

Ujar jinan.

"Kamu masih di kategorikan beruntung mas, karena terkena bisa ular melalui mulut."

"Racun kobra itu bersifat neurotoxin, itu akan sangat berbahaya apa bila masuk ke dalam pembuluh darah. Kebanyakan kasus kematian karena racun ini biasanya karena di gigit kobra."

"Sepasang taring nya yang menancap ke dalam tubuh langsung mengalirkan racun dan dalam hitungan detik akan merusak dan melumpuhkan pembuluh darah dan membekukan nya."

"Ketika darah didalam tubuh kita membeku berarti tak akan ada suplay aliran darah ke dalam jantung dan otak."

"Itu berarti wasalam....."

"Sampeyan ini masih sangat muda lho, sayang kalau sampai mati konyol hanya gara gara makan daging kobra."

Bu dokter menjelaskan banyak pengetahuan tentang ular berbisa kepada jinan yang memang tak tau apa apa mengenai hal itu.

Pil yang jinan minum ukuran nya kecil tapi harga nya benar benar mahal, dan pil itu pendistribusian nya sangat terbatas.

Kejadian hari itu sedikit banyak memberikan pelajaran dan wawasan untuk jinan, setelah di periksa sekali lagi akhir nya jinan memang sudah pulih dan bisa pulang ke rumah.

Karena daging kobra nya di cuci dan di rebus di air mendidih, jadi efek racun nya tak terlalu fatal untuk jinan. Terlebih lagi racun nya tidak langsung masuk ke dalam aliran pembuluh darah, efek nya adalah rasa kebas dan sensasi terbakar di tenggorokan nya.

Jinan di tangani pada waktu yang tepat, bapak dan ibu nya benar benar bersyukur karena anak nya tak kenapa kenapa.

Di lain tempat, 

Sarip dan ndaru sudah sampai di rumah jinan. Mereka berdua mendapati kediaman teman nya ini dalam keadaan sepi, Rani lah yang membuka kan pintu untuk mereka berdua.

"Jinan kemana mbak kok ndak ada di belakang rumah?"

Tanya sarip kepda kakak jinan.

"Jinan di bawa ke klinik tadi...."

Ujar Rani kepada sarip.

"Klinik???"

"Memang nya jinan kenapa mbak?"

Tanya Ndaru

"Dia keracunan karena makan daging ular yang kalian tangkap tadi."

Ucap nya.

"Wadohhhh....."

"Kok bisa mbak, biasa nya juga kami makan itu dan ndak apa apa."

Sahut sarip dengan nada terkejut.

"Mungkin kalian sedang beruntung saja waktu itu."

"Tadi jinan nyicip in masakan nya, dia memakan beberapa potong daging ular dan mulut nta langsung berbusa."

Kata rani.

"Selamat kita Ru, untung kita belum memakan nya."

"Husshhh, kasian si jinan yang keracunan rip."

"Karena dia kita terhindar dari marabahaya."

Ucap ndaru dengan bijaksana.

"Makan nya jangan aneh aneh jadi orang, sana kalian buang masakan nya jauh jauh."

"Takut ada korbam lagi."

Suruh Mbak rani kepada meeeka berdua, sarip pergi ke dapur dan mengambi kuali berisi masakan daging tikus dan ular.

 Di bantu oleh ndaru memasukan nya ke dalam plastik kresek lalu membung nya ke sungai.

Saat hendak menuju pos ronda, mereka bertemu dengan Umar dan ocid yang sudah menunggu di sana.

"Woey rip Ru...."

"Darimana kalian, jinan mana kom belum datang."

"Aku sudah tak sabar nih mencicipi hasil burua  kita tadi."

"Iya....."

Kata ocid dan Umar.
"Malam ini kita ndak jadi pesta...."

Ujar Sarip kepada mereka.

"Kenapa Rip?"

"Daging nya sudah ku buang ke kali sama ndaru barusan.

"Weeeladhalah...."

"Piye sih, kok malah di buang?"

Tanya ocid.

"Kalian tau ndak kalau jinan keracunan kaeena nyicipin daging ular tadi."

Ucap aarip.

"Haaaaa....."

Jinan keracunan???"

"Bagaimana bisa???"

Tanya mereka berdua.

"Tadi kata mbak rani jinan nyicip in daging ular nya terus keracunan."

"Sekarang dia di bawa ke klinik."

Kata ndaru.

"Duhhhh...."

"Keadaan nya sekarang gimana ya...."

Kata ocid.

"Mbuh, aku juga belum tau."

Ucap sarip.

"Mungkin sekarang jinan sudah pulang, yuk kita lihat ke rumah nya."

Ajak umar kepada teman teman nya, mereka la gsung bergegas menuju rumah jinan.

Dan benar saja, jinan dan bapak nyabaru saja sampai di rumah.

"Nan...."

"Kamu kenapa nan?"

"Kamu keracun ya?"

"Kamu ndak apa apa kan?"

Mereka mulai bertanya satu persatu kepada jinan.

"Sudah sudah, sini dusuk biar aku ceritain kronologi nya.

Mereka berlima dudul di teras dan mendengarkan cerita jinan,

"Syukur lah kalau kamu tak kenapa kenapa nan."

Kata ndaru.

"Aman bos, aku baik baik saja..."

Kata jinan dengan santai.

Saat mereka sedang ngobrol di teras, ayah jinan ikut nimbrung.

"Tadi kalian mbrajak kemana sih?"

Tanya bapak nya jinan.

"Itu lho om, tadi kami berburu di area pentul sana."

Sahut umar.
"Pentul???"

"Yang di sebrang jalir lingkar itu?"

Kata pardi dengan kaget nya.

"Iya om...."

Kata sarip.

"Kok berani banget kalian, ada yang tau ndak itu daerah apa?"

Tanya pardi lagi.

Mereka berlima menggelengkan kepala pertanda tak ada yang tau.

Pentul itu kan nama sebuah area makam yang letak nya berada di ujung ladang."

Kata pardi

"Ow, pantesan aku lihat di ujung ladang ada pepohonan rimbun pak."

Ucap jinan.

"Lha itu area makam nya, ngawur kalian ini."

Ujar pardi.

Dia paham betul area tersebut karena dulu dia pernah najur di daerah situ.

Makam di area pentul adalah makam desa sebrang nya, memang letak nya cukup jauh dari pemukiman.

"Selain pemakaman untuk kampung situ, dulu makam pentul ini pernah di pakai untuk memakamkan orang dari desa sebrang.

Jadi di belakang makam tersebut itu di batasi oleh sebuah sungai yang besar, di sebrang sungai ada satu perkampungan lagi."

"Warga dari sebrang dulu kalau mau memakamkan jenazah ke pentul biasanya mayat nya akan di sebrangkan menggunakan rakit."

Ujar pardi.

"Ngeri juga ya di sana teryata, baru tau aku..."

Kata umar.

Pardi tau banyak hal mengenai area ini,

Alasan kenapa area tersebut di namakan pentul adalah karena si dalam area makam tersebut terdapat sebuah punden.

Setiap bulan suro warga setempat pasti mengadakan acara haul dan buka luwur di sana senacam selametan lah.

Nah, punden di situ ternyata sangat menyukai kesenian barongan.

Acara haul biasanya di lakukan pada malam hari dan di suguhkan dengan kesenian tersebut.

Namun sungguh naas karena pada saat acara barongan yang berlangsung pada malam hari tersebut berubah menjadi tragedi.

Seorang anggota barongan menjadi tokoh pentul tiba tiba menghilang.

Pentul adalah salah satu lakon barongan dengan penampilan seorang yang mengenakan topeng, ciri khas nya adalah dua gigi tonggos di bibir nya sambil mengenakan sampur dan menari (laki laki)

Hilang nya tokoh pentul di sana membuat acara haul di ganti menjadi siang hari.

Sampai sekarang pemeran pentul ini tak pernah di ketemukan, pernah suatu ketika haul di laksanakan pada malam hari. Dan para peziarah melihat penampakan sosok pentul ini di sana dalam wujud lain (astral).


Itulah mengapa area tersebut di namakan dengan pentul.


Mulustrasi tokoh pentul atau ebeg dalam kesenian barongan.

Jinan juga cerita perihal kakek misterius tersebut kepda bapak nya, ternyata kakek kakek itu memang penunggu di situ.

Dulu ada seorang kakek kakek pemborong padi dari desa sebrang sungai, kakek ini selalu mebyebrang menaiki ember besar sebagai sampan untuk membayar padi di sawah dekat makam pentul.

Malang tak dapat di raih untung tak dapat di tolak, ember yang di naiki kakek tsrsebut terbalik dan beliau hanyut dengan uang di dalam kantog kresek dalam jumlah banyak yang awal nya akan di pakai untuk memborong padi, warga menyisir aliran sungai untuk mencari jasad nya.

Keesokan hari nya jasad kakek tsrsebut di temukan di dekat area makam pentul di atas tanah tanpa basah sama sekali.

Sosok kakek ini juga pernah menegur seorang penyuluh katak yang biasa beraksi malam hari.

Suatu malam, seorang penyuluh di tegur oleh beliau. Kakek ini menuruh nya melepas seekor katak berukuran besar yang ia tangkap di sana, tapi orang ini malah tak menghiraukan nya.

Setiba nya di rumah, si penyuluh ini tiba tiba berperilaku layak nya seekor katak, dia melompat lompat menuju ke area makam tsrsebut.

Istri nya meminta tolong kepada warga untuk megikuti, sesampai nya di makam. Si penyuluh ini langsung merangkak naik ke atas pohon besar.

Kuncen di sana tak bisa berbuat apa apa, kalau memang suami mu tak mau turun. Iklaskan saja....

Dia sudah di minta sama penunggu sini.

Baru saja berucap,
"Brukkkkkkkk....."

Tubuh si penyuluh ini langsung terhempas ke tanah dan tewas seketika.

Sedangkan di perempatan jalur lingkar, di malam malam tertentu beberapa sopir truk pernah mengalami kejadian di luar nalar.

Sebuah truk tiba tiba saja berhenti di tengah jalan pada waktu tengah malam.

Si supir berujar bahwa di depan nya sedang ada rombongan pembawa keranda menyebrang beserta para pelayat yang sedang menyebrang.

Pelayat nya banyak sekali sampai tak habis habis menyebrang jalan.

"Kang, kenapa malah diam saja. Ayo jalan...."

Kata si kenek.

"Dengan tatapan kosong supir itu menjawab.

"Kamu tau ndak apa yang ada di depan kita sekarang?"

Kenek menggeleng.

"Rombongan pengiring mayit...."

Ucap si supir sambil gemetar, dan mereka semuakaki nya mengambang.

Sosok kakek ini juga sering menyebrang jalan menjadi pengangon kambing yang jumlah nya ratusan,

Seorang pengendara motor juga pernah hampir melindas seekor ular berukuran besar yang sedang menyebrang. Seekor ular dengan panjang yang tak umum karena si pemotor bilang kalau dia menunggu sampai si ular menyebrang selesai selama setengah jam lebih.

Penuturan dari bapak nya jinan benar benar hal yang sangat mengerikan, lagi lagi dia nyaris celaka karena harus bersinggungan dengan Mereka......

Bersambung-
cos44rm
boesly
belajararif
belajararif dan 18 lainnya memberi reputasi
19
Tutup