tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Bersinggungan Dengan Mereka


Selamat malam para agan dan aganwati sekalian, ane Erwin tapi biasa di panggil Galih....

Kali ini ane hadir lagi dengan membawa sebuah kisah tentang pengalaman di luar nalar yang pernah di alami oleh orang orang di sekitar ku.

Ane akan menyuguhkan cerita mistis, jadi buat para agan sekalian yang suka dengan kisah kisah horror, rapatkan barisan.

Kalau memang kisah ane menarik, jangan lupa cendol nya.

Ane nggak pandai berbasa basi😁
Jadi harap di maklum in saja ya...

Silahkan duduk manis, dan selamat membaca...
Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 12-01-2024 18:08
lovearzfi
yusuffajar123
wir4w4n
wir4w4n dan 60 lainnya memberi reputasi
59
52.5K
1.9K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#97
Part 26
"Tangan mu kenapa Le?"

Sri memperhatikan gerak gerik anak lanang nya ketika baru saja sampai rumah di antarkan oleh sarip.

Tanpa permisi sarip langsung tancap gas pergi dari rumah jinan. Hal yang tak biasa ia lakikan karena sarip terbiasa main masuk masuk saja ke rumah jinan lantaran sudsh sangat akrab dengan putra sri dan supardi.

"Anu buk....."

Emmmm...."

Jinan tampak kebingungan mencari alasan untuk menjelaskan kepada ibu nya, dia terus saja menunduk dan mengalihkan pandangan sambil menyembunyikan tangan kanan nya yang sudah bengkak di balik baju seragam, baju putih berlambang osis yang ia kenakan sudah tampak lusuh dan kotor karena pertempuran dengan si gempal.

"Kenapa????"

"Habis berantem......"

Sri sangat hafal dengan gerak gerik anak nya, sampai sampai dia langsung dengan cepat menyimpul kan bahwa anak nya ini habis nerkelahi.

"Biasa lah buk, nama nya juga laki laki."

Terang jinan yang sudah tak bisa menampik tebakan sang ibu.

"Hal buruk seperti berkelahi kok di anggap biasa."

"Jangan gitu Le...."

"Anak ibuk ini mau jadi apa sih?"

"Mau jadi jagoan?"

Sri mencoba untuk tetap tenang dan tak marah kepada jinan, dia menepuk pundak anak nya sebagai bentuk pendekatan supaya jinan tak menutup nutupi kejadian sebenar nya.

"Maaf buk, jinan salah...."

Jinan mengakui kesalahan nya dan meminta maaf dengan nada lirih.

"Iya le...."

"Ibu bukan bermaksud cerewet kepada mu, ibu juga tau kalau anak laki laki ibuk ini sudah beranjak dewasa."

"Ibu cuma khawatir kalau kamu kenapa kenapa Le...."

"Mana, coba lihat tangan mu?"

Sri minta kepada jinan supaya menunkukan cedera di pergelangan tangan nya yang ia sembunyikan di balik baju.

Perlahan lahan jinan mengelurkan tangan kanan nya dari balik baju seragam.

"Ya Allah gusti le....."

"Tangan mu di apa in kok sampai bengkak begini, sakit?"

Tanya sri, ia tak bisa menutupi kekhawatiran nya lantaran pergelangan tangan jinan benar benar sudah bengkak.

"Awwww...."

"Sssakit buk, jangan di pegang."

Jinan meingis kesakitan saat ibu nya menyentuh bengkak dinpergelangan tangan nya, dengan cepat ia menjaukan tangan kanan nya dari sang ibu.

"Makan nya, kalau sudah tau sakit kenapa kamu berkelahi Le...."

Sri terdengar sedikit mencibir jinan karena tak mengindahkan ucapan nya.
orang kok."

Papar nya sambil menunduk.

"Teman mu, siapa yang di keroyok?"

Tanya pardi kepada jinan.

"Ndaru pak, beberpa waktu yang lalu dia di keroyok sama tiga orang sekaligus saat pulang sekolah."

Ujar jinan mencoba menceritakan kronologis kenapa dia sampai berkelahi.

"Le...."

"Apa pun alasan nya, bapak tidak pernah membenarkan sebuah perkelahian!"

"Meskipun Ndaru adalah teman mu dan papah nya dulu membantu kita saat berdamai dengan keluarga handoko, kamu seharus nya kan ndak perlu ikut campur dengan masalah yang tidak ada kaitan nya dengan mu le."

Jinan hanya terdiam, dalam hati kecil nya dia merasa memiliki beban moral lantaran ketika dia dan bapak nya kersandung kasus penganiayaan dan berdamai, keluarga Ndaru lah yang membantu mereka membayarkan setengah dari biaya perdamaian tersebut.

"Maaf pak, tapi jinan ndak bisa hanya diam dan takelakukan apa apa di saat teman karib jinan di hajar orang."

Sergah jinan dengan mantap kepada bapak nya.

"Iya le, bapak ngerti. Solidaritas persahabatan kalian memang tak di ragukan lagi."

"Mana, coba bapak mau lihat cedera di tangan mu?"

Jinan menunjukan nya, 

"Pasti terkilir ini. Sampai bengkak cedera nya."

"Yo wis, ayo kita ke rumahbah kakung sekarang juga le...."

Pardi mengajak jinan menuju ke rumah mbah darmo setelah melihat pergelangan tangan nya.

"Ini pak, kopi nya di minum dulu...."

Sri datang sambil membawakan secangkir kopi hitam untuk suami nya, pardi hanya menyeruput nya sekali karena masih panas.

"Sudah buk, ngopi nya nanti saja."

"Aku mau mengantarkan jinan ke rumah bapak dulu, sepertinya cedera nya parah."

Kata pardi sambil terburu buru, 

"Ayo le kita berangkat sekarang."

Pardi dan jinan berpamitan kepada sri untuk pergi ke rumah mbah darmo mengendarai motor.

"Tangan mu kenapa le, kok sampai bengkak sebesar itu?"

Tanya paedi saat di perjalanan.

"Jinan memukul rahang lawan pak, tapi orang itu seperti punya ilmu kebal...."

"Bukan nya terluka, malah tangan ku yang cedera."

"Badan nya gempal dan keras, dia juga sempat kami hajar menggunakan helm sampai 3 kali dan tetap tak apa apa."

Ujar jinan sambil memboceng di belakang.

"Ilmu kebal?"

"Anak seusia kalian sudah ada yang punya ilmu kanuragan le?"

"Ckckckck...."

Pardi mencebik dengan penuh keheranan.

"Maka dari itu pak, aku juga heran. Dia seperti sebuah mesin tempur anti peluru yang sulit umtuk di terjang."

"Aku dan sarip saja sampai kewalahan mengeroyok nya."

Tambah jinan.
"Lanang kok keroyokan, kalah lagi."

"Kamu ini bikin malu saja le...."

"Bapak jadi penasaran pengen tau seperti apa anak yang kamu maksud."

Pardi yang sejak tadiendengarkan malah ikut terbawa suasana.

Jangan pak, bapak ndak usah ikut ikutan."

"Nanti malah kasus sast dengan handoko dulu terulang lagi."

Kata jinan kepada bapak nya.

"Yo wes, nanti coba kamu tanya kan sama mbah kakung perihal ilmu kebalndsri anak itu."

"Siapa tahu mbah mu itu tau kelemahan nya."

Ujar pardi sambil mengegas motor nya.

"Justru itu tujuan utama ku pak."

Timpal jinan.

"Maksud mu, balas dendam le?"

Tanya pardi.

"Apa lagi pak, aku ndak mau bikin malu bapak."

"Boleh kan pak?"

Tanya jinan dengan sedikit keraguan, pardi terdiam sejenak, jinan tak bisa berkata apa apa.

"Boleh le, tapi nanti setelah tangan mu sembuh. Selain itu kamu juga harus tau kelemahan musuh supaya niat balas dendam mu tak berakhir menjadi misi bunuh diri."

Jinan tersenyum mendengar ucapan bapak nya karena seolah mendapatkan restu.

"Terima kasih pak...."

Ucap nya.

"Satu lagi Le...."

"Apa pak?"

Tanya jinan.

"Kamu harus menghadapi nya satu lawan satu, jangan main keroyokan."

Tambah pardi.

"Siap pak...."

Kata jinan.

Karena saking asik nya ngobrol di perjalanan, tak terasa ternyata mereka sudah sampai di depan rumah mbah darmo.

Mbah uti menyambut kedatangan Pardi dan jinan, setelah masuk dan menjelaskan perihal keadaan tangan jinan kepada mbah uti dan mbah darmo.

Cedera pergelangan tangan Jinan langsung di tangani oleh mbah darmo.

"Mbah, tolong ambil kan minyak urut di kamar...."

Pinta mbah darmo kepada istri nya, beliau membutuhkan minyak urut untuk memijit tangan jinan yang bengkak.

"Kenapa ini le, kok sampai bengkak?"

Tanyabah darmo kepada jinan sambil mengusap pergelangan tangan nya menfgunakan minyak urut.

"Tangan jinan menghantaaam.... Aaaaarrrgggghhhhhhh....."

Jinan langsung berteriak kencang karena saat sedang bercerita tiba tiba mbah darmo menarik pergelangan tangan nya ke depan dengan sekuat tenaga, membuat jinan kesakitan.

Hal itu di maksudkan supaya bantalan sendi yamg bergeser bisa kembali ketempat semula.

"Tahan sebentar le, mbah sudah mengembalikan posisi persendian tangan mu ke asal nya."

Kata mbah darmo sambil mengurut syaraf otot tangan jinan yang bengkak.

"Aduh mbah sudah mbah, sakit...."

Jinan meringis kesakitan karena otot yang mbah darmo urut terhubung dengan pergelangan tangan nya yang bengkak.

"Tahan le...."

"Biar cepat kempes bengkak nya...."

Ujar mbah darmo yang masih saja mengurut lengan jinan.

"Iiii... Iya mbah...."

Kata jinan sambil menahan rasa sakit.

"Dasar anak muda, kamu memukul apa le kok sampai bergeser begini?"

Tanya mbah darmo kepada nya.

"Jinan menghantam rahang orang mbah, dia seperti nya punya ilmu kebal."

Kulit nya keras sekali sampai membuat tsngan ku bengkak gini."

Ujar jinan menceritakan kepada sang kakek.

"Masih piyik sudah main kayak gituan..."

"Kamu kalah le?"

Tanya mbah darmo.

"Iya mbah...."

Sahut nya.

"Berani lawan dia lagi ndak?"

Tambah beliau.

"Jinan mau balas dendam mbah!"

Seru nya.

"Hahahahaha...."

"Kamu masih mau cedera lagi, kesimpulan mbah setelah mendengar perjelasan mu barusan."

"Mbah yakin kalau anak itu punya ilmu kebal le...."

"Dengan keadaan mu yang masih "kosongan"

Mustahil bisa menang."

Kata mbah darmo.

Jinan termangu mendengar nya,

"Lantas bagaimana cara mengalahkan nya mbah."

"Dia benar benar kuat, kulit nya seperti berbuat dari baja. Keras nya minta ampun...."

Ujar jinan.

"Mau sekeras apa pun kekebalan tubuh nya le, kamu harus tau manusia itu terbuat dari apa?"

Tanya mbah darmo kepada jinan.

"Manusia itu terbuat dari air hina kan mbah?"

Celetuk jinan.

"Hushhhh, ngawur kamu ini le...."

"Itu lahu nya bang haji oma irama."

Timpal pardi kepada anak nya yang membuat mbah darmo terkekeh.

"Hahahaha, kalau itu memang benar le, tapi kamu kan pasti di sekolah pernah di ceritakan tentang tercipta nya Nabi Adam."

"Ow....."

"Iya mbah, Nabi Adam di ciptakan dari tanah kan?"

Kata Jinan.

"Benar le, sejati nya manusia itu berasal dari tanah."

"Jadi untuk melawan ilmu kebal nya ya menggunakan media tanah."

Ujar mbah darmo.

Jinan terlihat kebingungan,

"Maksud nya bagaimana mbah?"

"Tadi sih dia memang sempat kesakitan saat ndaru melempar matanya menggunakan tanah yang ia genggam."

Ucap jinan dengan polos nya,

Mbah darmi dan pardi hanya bisa saling menatap sambil terkekeh.

"Mau kebal atau tidak, orang kalau di sawur mata nya pake tanah ya pasti kelilipan lah le....."

Kata mbah darmo.

"Terus cara nya gimana mbah?"

Tanya jinan.
"Cara yang paling gampang adalah, coba kamu benamkan tangan mu dalam posisi mengepal ke dalam tanah. Lalu ucapkan dalam hati bahwa sejati nya manusia itu tercipta dari tanah dan di dalam nya dia akan di kebumikan."

"Setelah itu hantam orang tersebut sekuat tenaga, mbah jamin dia akan tepar dalam sekali pukulan."

"Beneran mbah?"

Tanya jinan yang masih tak percaya.

"Itu adalah pengapesan nya."

Ucap mbah darmo.

"Matur suwun mbah, jinan sekarang tau kelemahan orang itu, hehehehe....

Ujar jinan sambil tersenyum jahat.

Mbah darmo melirik ke arah pardi.

",Mau balas dendam cucu mu mbah...."

Celetuk pardi kepada mertua nya.

"Owalah...."

"Balas dendam nya nanti kalau tangan mu sudah benar benar pulih le...."

Ucap beliau.

"Sekarang kamu fokus untuk pemulihan terlebih dahulu."

Tambah nya.

"Nggih mbah...."

Kata jinan.

Setelah selesai di urut, jinan dan pardi berbincang bincang dengan mbah darmo dan mbah uti lalu pamit pulang.

Nampak nya jinan sudah tak sabar untuk membuat perhitungan.

"Hai Manusia gempal, tunggu pembalasan ku!"

Hai para pembaca, tunggu kisah selanjut nya....

Bersambung-
bejo.gathel
cos44rm
boesly
boesly dan 18 lainnya memberi reputasi
19
Tutup