tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Bersinggungan Dengan Mereka


Selamat malam para agan dan aganwati sekalian, ane Erwin tapi biasa di panggil Galih....

Kali ini ane hadir lagi dengan membawa sebuah kisah tentang pengalaman di luar nalar yang pernah di alami oleh orang orang di sekitar ku.

Ane akan menyuguhkan cerita mistis, jadi buat para agan sekalian yang suka dengan kisah kisah horror, rapatkan barisan.

Kalau memang kisah ane menarik, jangan lupa cendol nya.

Ane nggak pandai berbasa basi😁
Jadi harap di maklum in saja ya...

Silahkan duduk manis, dan selamat membaca...
Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 12-01-2024 18:08
lovearzfi
yusuffajar123
wir4w4n
wir4w4n dan 60 lainnya memberi reputasi
59
52.5K
1.9K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#34
Part 9
Suara bising tonggeret yang bersahut sahutan mulai terdengar, senja datang perlahan menghantarkan matahari ke peraduan.

Setiba nya di rumah, jinan masih asuk bermain di teras depan sendirian, Kakak perempuan nya langsung masuk ke dalam sedangkan bapak jinan berada di belakang rumah menguruh ayam peliharaan.

"Kok kamu bisa sampai ke sini...."

Ucap jinan sambil bermain tanah yang ada di halaman rumah.

"Kamu mengikuti ku ya?"

Tanya jinan kepada anak yang baru saja dia kenal sewaktu di rumah kakek nya.

"Aku masih mau main sama kamu, boleh kan?"

Kata urip yang sedari tadi berdiri terpaku bersandar di tembok pagar sekolah tsanawiyah yang ada di depan rumah jinan.

"Boleh kok....."

"Sini main sama aku rip, ini kita main tanah saja."

Ucap jinan kepada urip sembari memberikan sendok plastik yang ia pakai untuk mengais tanah.

Urip hanya jongkok di dekat jinan tanpa meraih sendok tersebut.

"Rumah mu di mana sih sebenar nya rip?"

Tanya jinan dengan polos nya tanpa melihat ke arah urip.

"Rumah ku ya di sana...."

Jawab urip sambil menunjuk ke arah rumah mbah darmo.

"Rumah mu dekat sama rumah nya mbah kakung ya?"

Kata jinan sambil melirik ke arah urip, dia hanya mengangguk.

"Tempat tinggal ku ya di situ, di pohon rambutan nan...."

Celetuk urip dengan ekspresi wajah nya yang datar.

"Memang nya kamu nggak di cari sama ibu mu, terus kalau hujan gimana?"

Tanya jinan dengan polos nya.

Urip tak menjawab nya, dia diam sambil mengamati jinan yang asik bermain tanah.

"Jinan sedang ngonbrol sama siapa...."

Batin Sri sang ibu yang berada di depan pintu, dia bermaksud mengajak jinan masuk ke dalam karena hari mulai gelap dan akan segera memasuki waktu magrib.

Sri memperhatikan tingkah anak nya yang seperti sedang mengobrol dengan seseorang, sesekali dia tertawa sendiri.

"Le....."

"Kamu sedang ngomong sama siapa di situ, ayo masuk nak sudah mau magrib lho."

Ucap sang ibu dengan nada khawatir kepada jinan.

"Ini lho buk, jinan sedang main sama teman baru nama nya urip."

Kata jinan sambil menunjuk ke samping nya, padahal yang Sri lihat tidak ada siapa siapa di samping jinan.

"Mana Le...."

"Ndak ada siapa siapa kok di situ, Ayo masuk nak."

"Sudah mandi kok main tanah, kan tangan mu kotor...."

Sri mulai takut dengan tingkah anak laki laki nya, dia menghampiri jinan lalu meraih tangan nya dan menuntun nya masuk ke dalam rumah.

"Ayo Rip, masuk saja ke rumah. Kita main di dalam saja...."

Ajak jinan kepada urip sambil berjalan masuk ke dalam rumah dengan ibu nya.

Sri benar benar cemas dengan anak nya, dia mempercepat langkah nya.

Mereka masuk ke dalam dan menutup pintu kupu tarung berbahan kayu jati.

"Teman ku mau ikut masuk buk, boleh kan?"

Ucap jinan kepada ibu nya,

"Tidak ada siapa siapa le...."

"Suruh teman mu untuk pulang saja."

Ucap Sri kepada jinan yang mulai kesal dengan tingkah anak nya itu.

Saat pintu di tutup, terdengar suara orang yang jatuh seperti terpental di luar.

"Bruaaaakkkkkkk....."

"Bukkkk, urip kasihan buk...."

"Dia terjatuh di depan, buka in pintu nya buk."

"Jinan mau menolong urip."

Teriak jinan sambil merengek kepada ibu nya.

"Sudah le, tidak ada siapa siapa di depan."

"Ibuk ndak mau buka in pintu nya."

Ucap sri kepada jinan.

Walau begitu, sri melihat ke luar melalui jendela karena penasaran dengan suara orang yang terjatuh barusan.

"Kok nggak ada siapa siapa...."

Ucap sri dalam hati.

"Sudah le, sana kamu cuci tangan dan kaki lalu masuk ke kamar, main sama mbak Rani ya..."

Sri mencoba mengalihkan perhatian anak nya.

Setelah jinan cuci tangan dan masuk ke kamar,

Sri menemui Pardi sang suami yang masih berada di belakang.

"Pak...."

"Ibu tadi lihat jinan ngomong sendiri di depan rumah, kata nya sih sedang main sama teman baru nya yang bernama urip."
Kata sri kepada pardi yang sedang mengambil handuk untuk mandi.

Pardi terdiam sejenak seperti sedang memikirkan sesuatu, 

"Tadi pas jemput jinan dan Rani di rumah Bapak, jinan juga ngomong sendiri buk."

"Kata nya sih pamitan sama teman baru nya, dan nama nya juga urip."

Kata pardi kepada istri nya.

"Jangan jangan anak kita di ganggu sama mahluk halus lagi pak..."

Kata sri dengan nada khawatir.

"Besok coba tak tanya in kepada bapak saja bu, bapak kan yang lebih paham dengan hal hal seperti itu."

Ucap pardi kepada sri.

"Urip, kalau ndak salah dia kan anak kampung sebelah yang dulu terjatuh di depan rumah bapak dan meninggal seketika."

"Apa ini ada hubungan nya dengan anak kita ya pak...."

Kata sri sambil menngingat ingat.

"Ntah lah buk, besok biar bapak pastikan saja kepada mbah kakung."

Kata pardi sambil berlalu meninggalkan sri untuk mandi.

Keesokan pagi nya,

Seperti biasa pardi mengantar jinan ke rumah kakek nya untuk di titipkan di sana.

Baru saja sampai, jinan langsung berlari ke arah pohon rambutan yang ada di halaman rumah mbah darmo.

"Kamu kenapa Di...."

Ucapan mbah darmo mengagetkan pardi yang sedang memperhatikan anak nya di bawah pohon rambutan.

"Eeehhhh, bapak...."

"Anu pak...."

"Lihat deh si jinan, dia seperti sedang mengobrol dengan seseorang di sana."

Tunjuk pardi ke arah pohon tersebut.

Mbah darmo mengamati cucu nya yang terlihat sedang berbicara sendiri.

Sejenak mbah darmo melotot ke arah jinan tanpa mengucapkan apa apa,

"Sini le....."

Mbah darmo memanggil jinan, jinan pun menghampiri beliau yang sedang bersama pardi di teras rumah.

"Kamu sedang ngomong sama siapa di sana?"

Tanya mbah darmo kepada cucu nya.

"Itu....."

Tunjuk jinan ke arah pohon rambutan.

"Dia teman ku mbah, nama nya urip."

"Kata nya dia takut sama mbah...."

Kata jinan dengan nada lugu.

"Ow...."

"Sudah, biarkan saja si urip di sana. Kamu jangan dekat dekat sama urip ya le."

"Dia itu......"

Mbah darmo tercekat, beliau bingung bagaimana cara menjelaskan nya kepada sang cucu.

"Dia itu kenapa mbah?"

Tanya jinan 

"Ndak le, ndak apa apa."

Ucap mbah darmo

"Apa benar yang di ceritakan sri mengenai anak bernama urip pak?"

Tanya pardi kepada mertua nya.

Mbah darmo hanya mengangguk, dia itu cuma qorin yang menyerupai saja Di."

Kata mbah darmo singkat.

"Kemarin waktu dari sini, jinan juga ngomong sendiri di depan rumah pak. Sri yang melihat nya sendiri"

"Aku khawatir kalau jinan kenapa kenapa pak."

Ucap pardi.

Mbah darmo cukup terkejut mendengar nya, dia tak menyangka kalau urip bisa mengikuti jinan sampai ke rumah nya.

"Selama dia tidak macam macam, inshaAllah jinan akan baik baik saja kok Di."

Kata mbah darmo dengan nada tenang.

"Sri juga bilang kalau saat mengajak jinan masuk ke rumah, dia mendengar suara seperti orang yang jatuh terpental di depan."

Kata pardi kepada mbah darmo.

"Le...."

"Kamu tadi ngomong apa sama urip?"

Tanya mbah darmo kepada cucu nya bermaksud untuk mengorek informasi mengenai kejadian sore kemaren.

"Tadi aku tanya sama urip mbah, kenapa kemarin dia sampai terjatuh saat mau ikut masuk ke dalam rumah."

Ucap jinan.

"Lalu urip ngomong apa le?"

Tanya mbah darmo lagi.

"Kata nya, dia seperti di tendang sama kaki kuda saat mendekati pintu rumah."

Jawab jinan.

"Kaki kuda?"

Ucap pardi keheranan.

"Kamu menaruh apa di belakang pintu rumah mu di?"

Tanya mbah darmo kepada menantu nya.

Pardi terdiam sejenak untuk mengingat.

"Ehmm......"

"Ow iya, aku menaruh besi ladam tapal kuda yang ku dapat saat di pasar pak."

Kata pardi kepada mbah darmo.

"Tapal kuda????"

"Bagaimana kamu bisa mendapatkan benda itu?"

Tanya mbah darmo.

"Jadi waktu itu kan pas hari jumat pak, aku libur kerja dan mengantar sri kepasar untuk berjualan."

"Di pasar kan ada banyak penarik kuda pedati untuk mengangkut penumpang dan barang barang."

"Nah pas sedang berjalan di area pangkalan pedati, aku menemukan sebuah besi tapal kuda yang tergeletak di jalan."

"Karena bentuk nya yang unik, jadilah ku bawa pulang dan ku buat hiasan di pintu pak."

Tutur pardi kepada mbah darmo.

"Owalah...."

"Pantesan urip bilang seperti di tendang kuda pas mau masuk ke rumah mu."

Ucap mbah darmo.

"Maksud nya gimana pak?"

Tanya pardi yang tampak kebingungan.

"Kamu ndak tau kalau tapal kuda yang terlepas dengan sendiri nya dari kaki kuda memiliki kekuatan magis tersendiri Di?"

Kata mbah darmo.

Pardi hanya menggelengkan kepala.

"Orang orang jaman dulu percaya kalau besi tapal kuda itu memiliki unsur magis, apa lagi kalau menemukan nya pas hari jumat dan terlepas dengan sendiri nya dari kaki kuda."

Kata mbah darmo.

"Memang nya apa fungsi dari benda itu pak?"

Tanya pardi.

"Tapal kuda itu bisa di pakai sebagai penglaris untuk para pedagang dengan cara di taruh di dalam kotak menyimpan uang, benda itu juga bisa di pakai sebagai penolak balak segala gangguan gaib dan serangan santet."

"Air rendaman dari tapal kuda itu bisa di pakai untuk melancarkan persalinan, itu biasa di pakai oleh orang orang jaman dulu, selain itu benda tersebut juga bisa di gunakan untuk menetralisir aura negatif sebuah pusaka yang pernah di pakai untuk membunuh orang.cukup di letak kan di dekat nya saja."

"Kalau benda itu di gabungkan dan di buat kalung dengan kawat atau paku yang ada di sapu, kunci rumah yang di ambil pada saat masih tergantung di lubang pintu, lalu cuilan garu( alat untuk membajak sawah) dan cuilan panci dapur yang masing masing di ambil tanpa sepengetahuan pemilik nya."

"Benda tersebut bisa di gunakan sebagai jimat atau pegangan, tapi kebanyakan di pakai untuk tindak kejahatan."

Papar mbah darmo kepada pardi.

"Maksud nya di pakai buat maling pak?"

Tanya pardi.

Mbah darmo mengangguk,

"Fungsi benda seperti itu sebenar nya tergantung dari niat pemilik nya sih,"

"Di daerah tertentu, tapal kuda biasa di gunakan sebagai pelindung rumah dari gangguan gaib di tambah dengan mantra mantra dan ritual khusus supaya fungsi nya lebih maksimal."

Ucap mbah darmo.

"Apa gara gara tapal kuda tersebut mahluk bernama urip tidak bisa masuk ke rumah ku ya pak?"

Kata pardi.

"Kemungkinan besar iya, karena kata jinan tadi urip seperti di tendang kaki kuda."

Jawab mbah darmo.

"Tapal kuda adalah benda pusaka yang dipercaya sudah sejak jaman kolonialisme belanda,"

"Dahulu kala, ketika membuat lokomotiv kereta api, para petinggi belanda selalu menambahkan tapal kuda bekas itu ke dalam rangka nya supaya terhindar dari kecelakaan,"

"Dan sampai sekarang, ada sebuah armada bus yang menerapkan hal yang sama."

"Semua itu di maksudkan supaya kendaraan nya terhindar dari marabahaya di jalan."

Kata mbah darmo.

"Saya malah baru tau mengenai hal itu pak, hehehehe"

"Pantas saja sewaktu menemukan benda itu di pasar, ada beberapa orang yang berani menawar besi bekas tersebut dengan harga mahal."

Kata pardi.

"Memang nya di tawar berapa?"

Tanya mbah darmo.

"Paling tinggi sampai 500 ribu pak."

Jawab pardi.

"Lantas kenapa tak kau lepas?"

Tanya mbah darmo.

"Ndak tau ya pak, aku seperti tertarik saja dengan tapal kuda tersebut."

"Bagus saja kalau ku pajang di belakang pintu."

Kata pardi.

"Ya sudah, kamu jaga baik baik benda itu."

"Kamu termasuk orang yang beruntung lho Di."

Ucap mbah darmo.

"Iya pak...."

"Tapi bagaimana dengan jinan, apa ndak apa apa dia tetap berinteraksi dengan sosok bernama urip?"

Tanya pardi.

"Kalau masalah itu, biar aku yang mengurus nya."

"Kalau sampai terjadi apa apa dengan cucu ku, bapak tidak akan tinggal diam!"

Kata mbah darmo meyakinkan menantu nya sambil memangku jinan di teras depan.

Mulustrasi Besi tapal kuda


Bersambung-
Diubah oleh tetes.tinta 26-11-2022 00:39
bejo.gathel
Araka
belajararif
belajararif dan 15 lainnya memberi reputasi
16
Tutup