tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#405
Epilog
Sabtu, 19 Juni 2021

Hari itu aku masuk siang jam 12,
Mas badar juga seang libur.

Emak mengalami sesak napas, kami tak berani membawa nya ke rumah sakit karena sedsng ramai ramai nya virus covid.
Kami takut emak di masuk kan ke dalam ruang isolasi,

Setelah berembuk, akhir nya kami mnyewa tabung oksigen kecil beserta selang dan masker nya.

Emak merasa enakan ketika memakai masker okeigen,

Karena sudah hampir siang, aku pamitakn untuk bersiap berangkat kerja.

Malam nya aku datang lagi ke rah emak,

Beliau masih terbaring dengan memakai masker oksigen,

"Mak....."

"Sudah enakan?"
Tanya ku kepada beliau.

"Sudah bisa bernapas dengan lega...."
Jawab beliau.

Karena mbak ina tadi suang membeli mangga muda, aku pun ke dapur untuk membuat rujak.

"Win, aku takut...."
Kata mbak ina kepada ku.

"Takut kenapa mbak?"
Tanya ku

"Sudah tiga hari ini emak nggak mau makan, tadi pas BAB, ku lihat kotorsn nya berwarna hitam lumpur, seperti tanda tanda...."
Kata mbak ina.

"Wis mbak, nggak usah mikir macem macem."
Ucap ku.

Malam itu mbak ina kembali ke rumah nya, di rumah hanya ada feri

Aku membawa nya ke kamar emak untuk menawari beliau.

"Mak...."

"Mau rujak mangga nggak?"
Tanya ku.

Emak hanya menggelengkan kepala.

Setelah makan rujak, aku pergi ke pos ronda untuk kongko kongko di sana sampai larut malam karena saat itu adalah malam minggu.
Sesekali aku mengecek keadaan emak di kamar,

Dia meminta ku untuk melepas masker oksigen karena seperti nya tabung nya sudah kosong karena oksigen di dalam nya sudah habis.

Jam setengah satu aku hendak pulang ke rumah istri ku, aku masuk ke kamar emak untuk berpamitan, tapi ku lihat emak sudah terlelap dengan pulas.

Aku keluar dan pamitan kepada feri,

Ntah kenapa saat di luar dan naik ke atas motor, perasaan ku tak enak.

Aku turun dari motor dan masuk ke kamar enak lagi untuk sekedar melihat beliau tidur.

Cukup lama aku berdiri di pintu sambil mengamati beliau samapi akhir nya aku mantap untuk pulang.

Swsamoai nya di rumah mertua, aku berbaring di kamar. Mata ku begitu sulit terpejam teringat emak,
Jam menunjukan pukul 01.30 dinu hari.

Tiba tiba hp ku berdering,

"Halo mbak, ada apa malam malam telpon?"
Tanya ku, rupanya mbak oliv ysng menelpon.

"Win, cepat ke rah emak...."
Ucap mbak oliv dengan suara panik.

"Emak kenapa mbak?"
Tanya ku ysng mulai ikut panik.

"Sudah, kamu kesini saja. Hati hati di jalan."
Ucap nya.

"Aku yang sudah mulai panik dan berpikiran kemana mana langsung mengambil jaket untuk kembali ke rumah emak.

"Mas, aku ikut...."
Ucap Istri ku.

"Kalau kamu ikut, Mey gimana yank?"
Tanya ku.

"Biar mey di tunggu in bapak."
Kata istri ku.
"Ya sudah, ayo kamu siap siap, bangunkan bapak.
Kata ku.

Sepanjang perjalanan aku sudah tak kuasa menahan kesedihan, firasat ku mengatakan bahwa ada sesuatu ysng terjadi dengan emak.

"Mas, sabar. Fokus pakai motor nya."
Kata istri ku di belakang.

"Iya yank..."
Jawab ku.

Air mata ku begitu saja meleleh,

"Makkk, jangan pergi...."
Batin ku.

Setelah lima belas menit perjalanan menembus dingin nya malam, sampai lah aku di deoan rumah emak, lampu nya tampak terang.
Hanya ada kakak dan adik ku yang berkumpul bersama beberapa kerabat dekat.

Aku masuk ke dalam,

Emak terbaring dengan mata terpejam, feri tampak sudah menangis disamping nya, mbak oliv menggenggam tangan emak, mbak ina sibuk mengabari bulek rus dan yang lain nya.

"Mak....."

"Bangun mak...."
Ucap ku sambil menggoyang kan pundak nya.

"Enak kenapa fer?"
Tanya ku kepada feri.

"Tadi pas lagi tidur, emak tiba tiba teriak menanggil ku mas. Napas nya tersengal sengal sererti sangat kesakitan.

Setelah mengucap laaa illahailallah...

Emak seperti menarik napas panjang sampai wajah nys terangkat dan menghrmbuskan nya, lalu tak bangun lagi....

Kurasakan leher emak masih panas, walau sekujur tubuh nya sudah dingin.

"Mbak, panggil perawat...."
Ucap ku kepada mbak ina.

Mbak ina langsung pergi membangunkan bu yanti, perawat yang rumah nya dekat dari kediamab mbak ina.

Setelah bu yanti dateng, emak di periksa menggubakan stetoskop, denyutnya di cek, dan pupil nys di peroksa menggunakan senter.

"Bu Asih sudah tidak ada mbak, mas, ikhlas kan kepergian ya...."

"Yang sabar ya...."
Kata bu yanti.

"Inalillahi wa inailaihi roji'un...."

Tangis kami seketika itu juga pecah.

"Emak......"
Teriak mbak oliv, ada anak dari budhe ku juga di sana.
Dan suami nya adalah seorang ketua RT di kampung kami.
Aku menahan air mata ku supaya tidak terjatuh, emak nggak mau kalau kami bersedih. Begitulah pesan nya tempo hari kalau beliau sudah nggak ada.

"Mbak, mas, dek semua nya. Tolong jangab tangisi kepergian emak...."

"Emak sekarang sudah nggak merasakan sakit lagi...."

"Biarkan beliau pergi dengan tenang."
Ucap ku sambil mengusap kedua mata nya yang masuh sedikit terbuka.

Tetsngga kami tak ada ysng tahu kalau emak sudah pergi,
Mereka tau ketika setelah subuh toa mushola menyiarkan berita duka kepergian emak.

Minggu pagi di rumah emak,

Sama seperti mbak imah dulu, emak juga berpulang dan di makam kan di hari minggu pagi trpat tanggal 20 Juni 2021 jam 01.45 dini hari.

"Emak sudah tidak merasakan sakit lagi sekarang..."

Tempat kami pulang, kini akhir nya beliau telah berpulang.

Sosok surga kami, emak yang penuh perjuangan merawat dan membesarkan anak anak nya, akhir nya langkah nya terhenti setelah kami satu persatu mulai membina rumah tangga masing masing.

Bukan hanya minggu pagi, setiap hari kini rumah emak tampak sepi karena feri lebih sering tinggal di rumah istri nya.

Desember 2021, feri akhir nya melepas masa lajang nya. Akhir nya adik ke tujuh kami menikah, walau tanpa kehadiran emak di tengah tengah kami.

Potret feri yang akan melakukan akad nikah, aku (pakai peci) mas ilham, mas badar, mas wawan dan mas hakim mengawal nya di belakang.

Mas badar sekarang sudah punya dua anak, cewek cowok dan masih bekerja di BTL


Mas ilham sekarang bekerja di Semarsng ikut proyek bangunan dan tinggal bersama istri nya di Purwodadi dan sudah di karunia i seorang putri.


Mbak Ina, sekarang menjadi ibu rumah tangga dengan tiga anak nya, anak ketiga nya laki laki yang baru berusia 6 bulan, mas wawan suami nya juga bekerja di BTL.


Mbak oliv masih bekerja di Kantor APJ sebagai cleaning service di dekat rumah emak, dia juga sudah punya dua Anak perempuan, dan suami nya bejerja sebagau security di sebuah sekolah smp.


Sedangkan Galih, yaaa gitu deh....😅


Potret keluarga besar Mbah Di ketika menghadiri pernikahan putri semata wayang nya Bulek Rusmini, Rosa


Seperti sebuah sarang burung pipit, satu persatu kami akhir nya membuat sarang baru, berubah menjadi sebuah tempat untuk anak anak kami pulang....

Antok sekarang sudah menikah dengan pacar nya semasa SMA ysng bekerja di bandara daerah semarang, sahabat terbaik ku ini masih suka dengan aktifitas naik gunung. Setelah mendapatkan gelar sarjana Hukum, dia sekarang bekerja di kantor polres di bagian berkas. Tadi dia ada disini saat aku mulai mengetik part ini.



Anis,
Sampai sekarang aku benar benar kehilangan kontak nya. Aku tak yau seperti apa kabar cinta pertama ku ini.

Kartika,
Setelah mantap berhijab dan bekerja di sebuah hotel mewah dengan jabatan ysng cukup prestisius, akhir nya beberapa bulan yang lalu dia memutuskan untuk resign dan meneruskan study S2 nya, dia masih betah melajang.


Intan
Gadis yang ku kenal saat masa masa SMP ini sekarang sudah berkarir sebagai seorang guru sama seperti kedua orang tua nya setelah lulus dari politeknik dia sudah menikah dan di karuniai seorang anak.

Dyah


Setelah lulus dari sebuah perguruan tinggi negeri di semarang, sekarang dia tinggal di sana dan bekerja sebagai medical sales marketing.

Mey
Sekarang dia menjadi ibu rumah tangga dan bussines women, Mey mempunyai sebuah butik dan sudah di karuniai dua anak dari pernikahan nya bersama Tedy.


Ayuk,
Dia sekarang bekerja di sebuah perusahaan peti kemas yang berada di daerah Batam, Ayuk tinggal di sana setelah menikah dengan orang asli batam


Anita
Dia adalah sosok yang sampai sekarang masih terasa special di hati ku walau kami pada akhir nya memang harus berpisah.

Nita tak memperpanjang kontrak kerja nya dan pulang ke kampung halaman, eia akhir nya mau di jodohkan dengan anak dari kawan bapak nya.
Orsng asli Purworejo yang berprofesi sebagai juragan kelapa, Dari pernikahan nya, Anita sekarang susah di karuniai dua anak.

Widya

Sekarang dia menjadi ibu rumah tangga Mamah muda dengan dua anak nya, sampai sekarang kami masih saling memberi kabar melalui WA.


Pada akhir nya, semua yang berasal dari Nya, maka akan kembali lagi kepada Nya....


Bukan di Baqi' atau san diego hills, kelak aku hanya ingin berbaring dengan damai bersama Bapak, emak dan mbak imah di sini ketika tiba waktu nya diri ku harus "kembali pulang."

Kisah ini aku dedikasikan untuk mereka, orang orang yang sangat ku sayangi dan warga kaskus ysng sudah meluangkan waktu nya untuk mengikuti kisah perjalanan hidup Galih.

Mohon maaf apabila ada kesalahan baik dalam penulisan atau pun alur penulisan nya, saya hanya seorang amatiran yang mencoba untuk berbagi kisah.

Pada akhir nya aku harus mengucap salam perpisahan,

Sekali lagi Terima kasih buat agan dan aganwati yang telah sudi mampir dan singgah di sini, "Tempat Kami Pulang...."

Tak ada suguhan yang mewah dan menarik di sini, aku hanya bisa menyuguhkan sebuah kisah perjalanan hidup sederhana yang sekira nya ada pelajaran baik untuk di ambil hikmah nya.

Selamat malam para pembaca, semoga semua nya berbahagia.....

Sampai jumpa.

TAMAT
Diubah oleh tetes.tinta 02-11-2022 18:11
MFriza85
suryaassyauqie
bulbuljauh
bulbuljauh dan 11 lainnya memberi reputasi
12
Tutup