tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#402
Part 151
25 September 2015,

Jumat, hari ketiga Idul adha.
Hari itu adalah hari dimana aku mengucapkan ijab qabul di hadapan penghulu dan resmi melepas masa lajang.....





Istri Ku Rena

Satu tahun lebih setelah pertunangan ku dengan Rena hingga akhirnya pernikahan kami bisa terlaksana.

Aku benar benar berani mengambil keputusan setelah pada akhir nya mendapatkan SK pengangkatan karyawan tetap.

Aku dan Rena juga sepakat untuk menikah secara sederhana, sesederhana mungkin lebih tepat nya.

Aku mengucapkan ijab qabul di sebuah KUA yang terletak tak jauh dari tumah Rena.

Walaupun sederhana, bukan berarti kami tak ingin berbagi kebahagiaan dengan saudara, kerabat dan kawan sejawat.

Setelah akad nikah selesai dan Sah.....
Aku dan Rena kembali ke rumah mempelai wanita untuk acara tasyakuran kecil kecilan, hanya di hadiri oleh kerabat dan tetangga saja.

Dua hari setelah nya, tiba saat nya untuk prosesi ngunduh mantu.

Aku memboyong Rena untuk pulang ke rumah emak,
Di rumah ku juga tak ada acara pesta besar besaran.

Bahkan aku hanya mengundang 30 teman saja, tak lebih.

Emak baru saja pulih, aku nggak mau beliau kecapek an hanya untuk mengurus acara pernikahan ku.

Hari itu kami resmi menjadi pasangan suami istri.

Setelah pernikahan, Aku tinggal di rumah mertua karena adik Rena juga sudah menikah dan tinggal bersama suami nya.

Emak akhir nya mendapatkan tawaran untuk mengurus sebuah catering oleh seorang pengusaha.

Beliau mampu membuat 15 menu untuk acara acara perhelatan besar.

Sebenar nya kami anak anak nya merasa keberatan lantaran kondisi emak yang baru saja pulih.

Dua tahun pernikahan ku dengan Rena, kami belum mendapatkan momongan.

Walau pun aku tinggal di rumah mertua tapi hampir setiap hari aku pulang ke rumah emak sekedar menengok beliau.

Mei 2017

Sabtu pagi aku sudah berada di rumah emak setelah mengantarkan istri ku berangkat kerja.

Emak ternyata sedang mengurus catering,

"Hari ini kamu masuk jam berapa kerja nya Win?"

Tanya mbak Imah, aku mendapati kakak sulung ku sedang berada di dapur ketika aku akan mengambil piranti memancing yang ku taruh di dalam tas dan ku gantung kan di samping dapur.

"Aku masuk siang Mbak, nanti jam12 siang."
Jawab ku sambil mengambil tas berisi joran untuk bergegas memancing di sungai belakang rumah.

"Ow....."

"Kamu sudah sarapan?"

Tanya kakak ku.

"Sudah mbak tadi di rumah sama Rena."
Sahut ku.

"Nanti makan siang di sini saja ya..."
Kata mbak imah yang sedang sibuk membumbui beberapa ekor ikan kerapu yang ia beli di pasar.

"Wah...."

"Ikan kerapu, mantap mbak. Jangan lupa sambal nya ya...."

"Ucap ku.

"Iya, sana kalau mancing dulu."
Kata mbak imah.

Terkadang aku merasa kasihan kepada kakak sulung ku, dia sudah seperti tak punya harapan untuk menikah karena kehilangan kepercayaan diri.

Dia sudah di langkahi adik adik nya yang terlebih dulu menikah.

Aku pun pergi ke sungai untuk sekedar menyalurkan hobi memancing.



Suasana tenang kali gelis ysng berada di belakang rumah ku.

Siang nya kami makan bersama,

"Enak banget mbak ikan goreng nya,"

" rumah sekarang terasa sepi ya. Nggak seperti dulu..."

Ucap ku.

"Ya memang sudah seharus nya begini win, satu persatu kalian akhir nya menukah dan mulai membina rumah tangga."
Kata nya.

"Mbak, kapan kamu menyusul kami?"
Tanya ku.

"Nanti lah win, aku sebenar nya kangen dengan suasana di sumatra semasa dulu kita merantau.
Mbak ingin pulang kesana...."

Kata nya.

Aku sedikit heran dengan perkataan kakak ku, tak biasanya dia mengucapkan hal seperti itu.

"Dulu kan aku belum lahir mbak, jadi aku nggak tau deh seperti apa tinggal di sana."
Ucap ku.

"Iya sih, sana kamu siap siap pulang kerumah mertua mu. Kan mau berangkat kerja..."
Kata nya.

Hari itu ekspresi mbak imah benar benar tak seperti biasanya, tatapan nya kosong dan dia lebih sering murung.

Aku kembali ke rumah mertua ku untuk mandi dan ganti pakaian kerja.

Aku bekerja sampai jam 5 sore karena hari itu sabtu.

Sepulang kerja aku sempat jalan bersama istri ku, malam mingguan lah.

"Malam ini kamu nginep di rumah emak yank?"
Tanya istri ku.

"Iya kayak nya deh, kamu mau ikut?"
Tanya ku.

""Emmmmm, enggak deh.
Kasihan ibu sama bapak nggak ada yamg ngurus kalau kita nginep di rumah emak."
Kata istri ku.

"Ya sudah, kapan kapan kita nginep bareng di rumah emak."
Jawab ku.

Walaupun sudah menikah, aku sering menginap di rumah emak walau hanya seminggu sekali.

Begitu juga mbak oliv, dia juga nginep di rumah emak bersama anak semata wayang nya ketika weekend tiba, itu sudah jadi kesepakatan kita supaya suasana rumah emak tidak sepi.

Malam itu aku begadang di pos ronda yang letak nya cuma gang satu rah dari kediaman emak.

Jam 12 malam, aku sedang ngobrol bareng kentis dan yang lain.

Tiba tiba....

"Brengggg....."

Aroma minyak melati yang khas dan identik dengan mayit tercium pekat di hidungku.

"Tis, kamu nyium aroma melati ndak?"

Tanya ku pada kentis.

"Ngaco kamu, mana ada."

"Aku nggak nyium aroma apa apa kok."
Katanya

Kawan kawan yang lain juga tak mencium aroma yang aku hirup.
Aneh, batin ku.

"Win, cepat pulang mbak imah....."
Teriak mbak oliv kepada ku saat keluar dari rumah emak.

Aku langsung berlari menuju rumah,

Mbak imah kenapa?"
Tanya ku.

Aku langsung menuju kamar kakak ku, ku lihat mbak imah terduduk menahan dada nya, nafas nya tersengal sengal, keringat dingin mengucur di kening nya.
Wajah nya pun pucat pasi.

"Kamu kenapa mbak?"
Tanya ku.

"Nggg.... Ngggak tau....."

Nafas ku sesak win...."
Kata nya.

"Kita ke rumah sakit ya...."
Ajak ku,

"Nggak win, aku mau di rumah saja. Ini sudah biasa kok. Nanti juga hilang sendiri."
Jawab nya.

Emak sedang tidak di rumah, mas badar dan mas wawan suami mbak ina juga baru saja berangkat ke blora untuk bekerja.

Aku dan mbak olib benar benar panik,

"Fer, bangun kan tetangga depan. Minta tolong anter mbak imah oake mobil nya ke rumah sakit "

"Suruh ku kepada feri.

"Iya..."
Sahut nya dan berlari ke rumah tetangga.

Kakak ku seperti ya sudah tak kuat karena nafas nya semakin sesak.

Aku memapahnya masuk ke dalam mobil, aku dan feri menemani nya ke rah sakit.

Mobil masuk ke area lobby IGD di sebuah rumah sakit swasta terdekat.

Tim medis mengangkat kakak ku naik re ranjang rumah sakit untuk di lakukan penanganan.

Selang infus di pasang, mbak imah di beri masker oksigen untuk membantu pernapasan.

Saking panik nya aku mengantar kakak ku hanya mengenakan kaos oblong dan kolor bola, hp dan dompet tertinggal di rumah.

Mbak imah di berikan obat penenang, namun setelah sadar. Dia tiba tiba bangun tan mencabut selang infus dan masker oksigen

"Aku mau pulang saja...."
Teriak nya dengan napas tersengal.

Aku dan feri di panggil untuk masuk ke ruang dokter ysng menangani.

"Jadi begini mas, mwnurut rekam medis dari kakak mu. Dia dulunpernah operasi kista di sini kan."
Kata dokter.

"Iya dok, benar...."
Ucap ku.

"Nah, menurut hasil rontgen kami mendapati ada miom yang tumbuh di rahim kakak mu."

"Kondisi nya sudah parah, menjalar dan menginfeksi area jantung dan paru paru."

"Kakak mu marus masuk ruamg ICU."
Kata dokter.

"Iya dok, nggak apa apa. Tolong selamatkan kakak ku."
Ucap ku memohon


"Berdoa saja mas, semoga kakak mu bisa sembuh."
Kata dokter.

Mbak imah kembali di beri obat penenang dan di pindah kan ke dalam ruang icu.

Jam 1 dini hari mbak oliv dan mbak ina mrnyusul ku.

Aku duduk di ruang tunggu yang berada di depan ruang icu bersama feri

Rasa cemas mulai timbul....

"Gimana win keadaan mbak imah?"
Tanya mbak oliv.

"Mbak imah masuk ke ruang icu mbak, keadaan nya parah."
Ucap ku.

Mbak oliv dan mbak ina menangis mendengar nya.

Dia juga sudah mengabari mas badar, mas wawan dan mas ilham.

Mereka dalam perjalanan ke rumah sakit.

Sedangkan emak berada di rumah menjaga cucu cucu nya.

Aku juga mengabari istri ku,
Dia ingin menyusul ku tapi ku larang karena sudah terlalu larut.

Jam 3 dini hari mas badar, mas ilham dan mas wawan tiba.
Kami berkumpul di ruang tunggu.

Adzan subuh berkumandang, ada seorang perawat ysng memepersilahkan kami untuk masuk ke icu.

Kami pun masuk ke dalam, ku lihat mbak imah terbaring tak berdaya dengan selang selang di badan nya, ada layar monitor pendeteksi detak jantung di samping nya.

Mulut nya di masuk kan sebuah selang, mbak imah tak bisa berbicara.

"Pulang...."

"Pulang....."

"Pulang......"

Hanya itu yang bisa ku tangkap dari gerak bibir nya.

Tangis kami seketika pecah melihat keadaan mbak imah.
Kami benar benar tak tega melihat keadaan nya.

Semalaman kami tak ada yang tidur,

Pagi nya, rena dan emak datang kerumah sakit.

Kami tidak di perbolehkan masuk kareba bukan waktu nya jam besuk.

Aku bergantian dengan rena, pulqng bersama mbak oliv.

"Apa mbak imah bisa selamat win?"
Tanya mbak oliv saat di jalan.

"Semoga mbak...."
Sahut ku.

Hampir semiggu mbak imah berada di dalam ruang icu, kerabat dsn saudara bergantian darang untuk menjenguk.

Sabtu subuh setelah 7 hari, mbak imah tiba tiba saja meronta ronta mencabut selang selang di tubuh nya.

"Pulaaaaang....."
Teriak nya.

Suster menenangkan kakak ku.

Siang nya kami di panggil oleh dokter,

"Kakak kalian kondisi nya semakin parah. Penyakit nya menjalar sampai ke organ vital."

Emak yang kepikiran mengenai kondisi mbak imah langsung ngedrop, gula darah nya naik.
Emak menangis di atas kasur di tenangkan oleh bulek dan bu dhe ku.

Sabtu sore kami mendapatkan kabar kalau mbak imah sudah dalam keadaan koma, kakak ku sudah tak sadarkan diri.
Mata nya terpejam, hanya monitor pendeteksi jantung yang menunjukan detak nya.

"Silahkan di temani kakak nya, masuk saja..."
Ucap seorang suster.

"Aku, mbak oliv, mbak ina, mas badar dan mas ilham masuk ke dalam mengelilingi mbak imah.

Tangis.....

Hanya ada tangis kami yang pecah di sana.

"Temani kakak kalian, doakan yang terbaik untuk nya."

"Karena bisa jadi, ini adalah saat saat terakhir nya...."
Kata dokter.

Mendengar hal itu, kami tak kuasa menahan kesedihan.

Aku dan mbak oliv memegang kaki mbak imah yang sudah mulai terasa dingin sampai batas leher.

Napas nya seperti sudah tinggal di leher kakak ku.

Kami bergantian melantunan surat yasin untuk nya walau sambil sesenggukan.

Detik detik menyakitkan yang di alami kakak ku belum usai, sampai jam 10 malam kondisi nya semakin memburuk, detak jantung nya semakin lemah.

"Mbak, kalau kamu ingin pergi.
Pergi lah. Insyaallah kami rela dan ikhlas...."

Ucap ku lirih di telinga nya.

"Apa mbak imah ingin ketemu sama emak ya?"
Ucap mas badar.

"Jangan mas, emak nanti ngedrop lagi kalau ke sini."

Kata mbak oliv.

Emak memang sengaja kami suruh untuk di rumah saja di temani feri, rena dan kakak kakak ipar ku.

"Yo wis, feri tak telpon e wae."
Kata mas badar.

"Halo fer, tolong kasih hp mu ke pada emak."
Kata mas badar saat menelpon feri.

"Iya mas, "
Ucap feri kami mendengar nya karena hp mas badar di loudspeaker.

"Halo dar, apa apa?"
Ucap emak.

"Mak, tolong maafkan mbak imah. Berikan jalan untuk nya supaya di lancarkan dan di berikan kebaikan oleh Allah."
Ucap emak.

Aku semakin tak kuasa menahan tangis, aku menggenggam tangan mbak imah yang sudah sangat dingin sambil melantunkan surat yasin.

"Ya Allah...."

"Imah...."

"Ndhuk...."

"Emak maafkan semua kesalahan mu,
Emak ikhlas nduk...."

"Laa ilaaahailallah...."

"Muhamadarasulullah....."

Emak mentalkin kan mbak imah melalui telepon.

Tiba tiba tubuh nya bergetar, mbak imah menarik napas panjang dan

"Plek...."

Tubuh nya sudah lemas, kening nya berangsur terasa dingin.

"Tiiiiiittttttt......."

Monitor menunjukan sebuah garis lurus horisontal tanpa ada grafik.

"Kakak kalian sudah pergi...."
Ucap dokter ysng mengecek nya...

"Inalillahi wa ina ilaihi roji'un....

Kami serempak mengucapkan nya di iringi dengan suara tangisan.

Kakak yang selama ini berjuang membantu emak dalam membiayai sekolah adik adik nya, hari itu telah berpulang ke sisi Allah.

Emak sudah benar benar ikhlas, mungkin itu memang sudah menjadi ketetapan tuhan.

Minggu pagi jam sepuluh, jenazah mbak imah kami kebumikan tepat berada di samping makam bapak.

Selamat jalan mbak, sebesar apa pun rasa sayang kami kepada mu. Ternyata Allah lebih sayang padamu....


Hari berlalu, beberapa bulan setelah kepergian kakak ku.

Malam itu aku bermimpi, aku emmanjat sebuah pohon yang sangat tinggi.

Di sana ku dapati seekor burung berwarna hijau sedang terlilit oleh benda seperti sarang laba laba,
Karena merasa iba Aku punmembantu burung tersebut dan melepaskan nya.

"Mak, semalam aku mimpi menolong seekor burung cantik berwarna hijau ysng sedang terlilit kayak sarang laba laba."

Aku menceritakan nya kepada emak.

"Berarti sebentar lagi istrimu akan hamil le...."
Ucap emak.

Aku bahagia mendengar nya,

"Apa iya mak?"
Tanya ku.

Lihat saja nanti."
Ucap beliau.

Malam nya, aku sedang berada di kamar dengan istri ku Rena,
Lampu sengaja ku matikan karena aku memang biasa tidur gelap gelapan.

Atap kamar yang tidak di plafon, terlihat sebuah genteng kaca sebagai penerang di kala siang.

Ntah kenapa malam itu pas bulan purnama bersinar ku lihat sinar nya tembus dan masuk ke dalam kamar ku menerangi hanya area perut istri ku.

"Yank lihat deh, cahaya bulan nya ada di perut mu."
Ucap ku kepada istri ku.

"Iya yank, jangan jangan ini pertanda."
Ucap ku.

"Yukkkk...."
Ucap ku kepada nya☺️☺️☺️☺️

Skip.....


Aku tiba tiba saja ingin makan rujak, dan rujak nya cuma mangga muda.

Hari itu aku memakan 3 buah mangga muda tanpa merasa kan asam sama sekali.

"Kamu ngidam yo win?"
Tanya mbak oliv pada ku.

"Nggak tsu mbak, bawaan nya kok pengen makan asam asam.*
Ucap ku.

"Rena nggak kamu tanya sudah datang bulan atau belum"
Kata mbak oliv.

"Kemarin kata nya sih sudah dua bulan ini nggak dapet."
Ucap ku.

"Sana coba di tespact."
Kata mbak oliv.

"Iya deh mbak, nanti aku mampir ke apotik buat beli tespact."
Jawab ku.

Setelah dari rumah emak, aku pulang ke rumah mertua tak lupa mampir ke apotek untuk membeli tespact.

"Yank, coba di tespact. Mana tahu kamu hamil."
Ucap ku kepada rena sambil menyodorkan tespact yang ku beli.

"Iya yank...."
Kata rena seraya mengambil terpact di tangan ku.

"Yank....."

"Garis dua....."

"Positif."

Ucap rena pada ku.

"Kamu hamil yank?"
Tanya ku.

Reba hanya mengangguk dan tersenyum, aku bahagia. Akhir nya aku akan menjadi seorang ayah.

Ku peluk istri ku dan mencium nya.

Trimester pertama kehamilan istri ku, dia masih mengalami mual, aku pin juga demikian.

Kami rutin memeriksakan kehamilan Istri ku setiap bulan untuk memastikan pertumbuhan anak kami di dalam kandungan.



Walaupun dalam kondisi hamil besar Istri ku masih mau membantu emak mengurus catering di sebuah gedung dalam rangka perhelatan resepsi pernikahan dari salah satu customer.

"Bayi perempuan siapa ini...."
Ucap ku ketika melihat seorang bayi perempuan di atas kasur ku.

Tiba tiba dari tembok ada sosok wanita uang menembus, dia meraih bayi tersebut dan hendak membawa nya pergi.

"Woeyyyy, mau kau bawa kemana anak itu..."
Teriak ku.

Dia malah menyeringai dengan wajah mengerikan, aku tak gentar. Ku kejar dan ki jambak rambut nya, tangan ku merasa seperti memegang sapu ijuk.
Ku ambil bayi tersebut lantas ku hantamkan kepala wanita itu ke arah tembok, hilang....
Wanita menyeramkan itu lenyap seketika meninggalkan suara cekikikan.
(Dia lah sovia, sebelum aku mengenal nya)
Sebuah mimpi yang cukup menyeramkan ku alami sebelum istri lu melahirkan.

17 Juni 2018,
Itu adalah hari ketiga lebaran, sejak subuh di istri ku merasakan mulas mulas, apa sudah mau melahirkan ya....

Batin ku.

Aku membawa nya ke bidan seperti biasa nya,

"Sudah bukaan tiga mas, coba ajak istri nya jalan jalan dulu supaya persalinannya lancar."
Kata si bidan.

Padahal hari itu ada acara halal bi halal keluarga besar,

Ku ajak rena jalan jalan pagi di lapangan dekat rumah.

"Yank, aku sudah benar benar nggak kuat...."
Ucap istri ku.

Jam delapan aku bawa Rena kembali ke tempat bidan.

"Wah...."
"Sudah bukaan 7, suster persiapkan untuk kelahiran."
Ucap bu bidan.

"Yaankkk, jangan pergi temenin aku di sinu."
Ucap rena sambil memenggengg tangan ku.
Kening nya berpeluh keringat menahan sakit.

"Iya yank, aku temenin ku di sini."
Ucap ku sambil mengusap kening nya.

Sampai jam setengah sepuluh istri ku masih belum bisa melahirkan anak kami.

Bu bidan masih bersabar menuntun istri ku dalam mengejan saat merasakan kontraksi.

"Atur nafas mbak, ayo ngejen lagi ya..."
Kata bu bidan.

"Kepala nya sudah kelihatan, terus...."

Ntah kenapa setiap kali istriku menarik napas, kepala anak ku ikut masuk kembali ke dalam.

"Saat USG padahal posisi bayi nya normal kok."
Kata bu bidan.

"Apa terlilit oleh tali pusar ya bu, ucap suster.

"Ayo coba lagi mbak, tarik napas...."

Dan.....

"Oeeekkkkkk....."
Tangis seorang bayi terdengar mengisi ruangan persalinan.

"Bu, leher bayi nya terlilit tali pusar."
Ucap suster.

"Waduh,bahaya. Cepat jepit dan potong tali pusar nys sus."
Ucap bu bidan.

Istri ku melahirkan Bayi mungil berjenis kelamin perempuan, setelah di bersihkan. Aku langsung mengumandangkan adzan , aku benar benar terharu hingga menitihkan aur mata.





Seorang bayi yang ku beri nama Paras Ayu Meiga Uttari

Yang artinya anak perempuan berparas cantik, Meiga (mei tanggal tiga) hari jadian ku dengan rena, ayu (nama tengah ayuk)meiga (Mey dan galih🤭) rena nggak tahu🤫 uttari nama terakhir Anis. (Asli)

Uttari juga salah satu karakter dalam pewayangan saudara uttara menantu arjuna, istri dari abimanyu.

Galih Akhir nya menjadi seorang Ayah....
Diubah oleh tetes.tinta 02-11-2022 11:57
kyo_shiro_hu
Creamy
suryaassyauqie
suryaassyauqie dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup