tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#398
Part 150
Juli 2014,

Setelah hampir tiga bulan aku bekerja di sebuah pabrik mebel sebagai operator mesin profil kayu,
Aku yang sejak STM sering berjibaku dengan logam sekarang mulai terbiasa dengan dunia perkayuan.

Suasana area kerja dengan raungan mesin mesin produksi sudah bukan hal asing lagi buat ku,

Aroma debu dan serbuk kayu mahoni, jati dan mindi seolah menjadi parfum yang aroma nya mengalahkan semerbak harum kasturi.

Keramaian di meja admin dari rekan rekan kerja yang tampak bersuka cita lantaran hari itu perusahaan memnagikan THR,

Aku yang masih tergolong karyawan baru karena masa kerja yang baru seumur jagung tak terlalu berharap mendapat THR.

"Galih, ini THR mu...."
Ucap Mbak Ika kepada ku, satu satu nya wanita berusia matang yang ada di area kerja ku, dia adalah seorang admin.

"Lho Mbak, aku kan masih baru di sini. Emang dapat juga?"
Ucap ku pada nya.

"Ya dapat lah, tapi THR mu belum full. Di hitung masa kerja nya."

Jawab mbak ika sambil menyodor kan amplop berisi uang cash kepada ku.

"Ow gitu tah, makasih ya mbak..."

Timpal ku sambil menerima amplop dari nya, waktu itu sistem pembayaran di tempat kerja ku belum menggunakan sistem perbankan, semua masih cash.

"Alhamdulillah...."
Ucap ku lirih.

Walau tak begitu besar, aku benar benar bersyukur karena sudah dapat jatah THR yang ku bagi dua bersama emak.

H-1 lebaran aku baru mulai libur lebaran, sedangkan Rena sudah libur H-7.

"Puasa terakhir mau kemana yank, mumpung aku sudah libur nih...."

Tanya ku kepada Rena melalui telpon.

"Masa puasa puasa mau jalan sih, kan panas banget cuaca nya."
Kata nya.

"Sekalian nunggu waktu ngabuburit lah yank."
Timpal ku.

"Aku mau beli mukena baru buat sholat ied besok yank, antarin yuk..."
Ajak rena pada ku.

"Yo wis, ayo aku jemput."
Ucap ku.

"Sekarang, emang kamu nggak ada acara hari ini?"
Tanya Rena.

"Ada sih, aku mau bantu bantu emak di dapur. Motong ayam sama entok sekaligus membersihkan bareng adik dan kakak ku, kalau lebaran emak dapat pesanan menu khas lebaran dari para pelanggan nya yank."
Kata ku

"Emak bikin lontong ya yank, aku mau bantu bantu dong. Penasaran pengen tahu gimana cara buat lontong.hehehehe"
Kata rena.

Di daerah kami kalau lebaran pertama memang tidak lamgsung membuat ketupat, ada sesi tersendiri untuk lebaran ketupat soal nya.

"Lah, kamu di rumah nggakasak masak buat lebaran besok yank?"
Tanya ku.

"Nggak yank, ibuk biasa nya pesan sama saudara buat menu besok."
Jawab nya.

"Emmm...."

"Ya sudah, kita beli mukena dulu kemudian ke rumah ku kalau kamu penasaran cara bikin lontong."
Ucap ku.

"Iya, aku siap siap dulu kalau gitu yank."

"Daahhhh"

"Daahhhh...."

Setelah mengantarkan Rena membeli mukena, kami kemudian pulang ke rumah emak.

Rena membawakan bingkisan lebaran untuk emak yang sedang sibuk membungkus beras ke dalam daun pisang untuk membuat lontong.

"Kok repot repot ndhuk, makasih ya..."
Ucap emak ketila menerima bingkisan dari Rena.

"Nggak repot kok buk,"
Kata rena

"Kata nya rena mau belajar cara buat lontong mak."
Ucap ku.

"Sini ndhuk ,lihat aja emak...."
Kata beliau sambil mempraktekan cara membuat lontong.

"Nggih buk, memang proses perebusan lontong berapa lama?"
Tanya rena.

"Supaya matang maksimal, biasanya sih di rebus selama 7 jam dengan api yang nyala nya stabil."
Ucap emak.

"Pakai kayu bakar ya buk...."
Kata rena, dia langsung menyimpulkan karena melihat kepulan asap dari arah samping rumah tempat emak memasak lontong.

Mbak oliv sedang menjaga myala api sambil sesekali mennahkan air kedalam nya ketika mulai surut lantaran air di dalam dandang mulai memuai.

Ku lihat rena begitu asik ngobrol sama emak, ku tinggal saja dia ke belakang rumah membantu feri mencabut bulu ayam bersama mas ilham dan mas badar.

Rena berada di rumah ku sampai menjelang sore,

Emak memberikan lontong dan sambal goreng beserta opor ayam untuk di bawa pulang oleh rena.

"Saya pamit pulang dulu ya buk..."
Ucap rena sambil mencium tangan emak.

"Besok setelah lebaran di rumah, kamu ikut erwin saja ndhuk main ke rumah mbah nya. Hari pertama lebaran biasanya keluarga besar ki ngumpul di sana semua, ada sodara sodara dari jawa timur juga."

"Win, ajak rena berkenalan dengan keluarga kita besok."
Kata emak.

"Iya mak, kalau rena bisa..."
Sahut ku.

"Insyaallah buk."
Timpal rena.

Aku mengantarkan rena pulang karena sebentar lagi waktu nya berbuka puasa.

Takbir berkumandang terdengar di seluruh penjuru, di jalanan tampak begitu ramai takbir keliling.

Keesokan hari nya, setelah saling bermaaf maaf an.
Keluarga kami mulai meluncur menuju ke rumah Mbah Di untuk berlebaran.

Keluarga besar kami benar benar lengkap di hari yang fitri,

Setelah saling bermaaf maaf an, aku pamit sebentar kepada emak dan saudara sudara untuk menjemput rena di rumah nya,sekalian aku mau berlebaran kepada keluarga rena.

"Kamu sudah siap bertemu dengan keluarga besar ku yank?"
Tanya ku kepada rena ketika di jalan menuju rumah mbah Di.

"Aku grogi yank, gimana nih...."

"Aku nggak siap kalau nanti di tanya tanya sama keluarga mu."
Kata tena dengan nada cemas.

"Santai aja sih, nanti aku bantu jawab deh."

"Paling juga pertanyaan yang bersifat umum."
Ucap ku.

"Contoh nya?"

"Kapan nikah..."
Celetuk ku.

"Emang kapan yank?"
Tanya rena.

"Nanti abis dzuhur...."
"Hehehehehe"
Sahut ku.

"Tanya serius malah bercanda kamu."
Kata rena.

"Nanti aja di banas yank, sudah ku tenang aja dulu."
Ucap ku.

Akhir nya kami sampai di kediaman Mbah di, seluruh pandangan tertuju ke pada kami yang baru saja datang.

"Emak, pa dhe dan istri, om dan istri. para tetua berkumpul du ruang tamu bersama mbah di. Lengkap 8 bersaudara beserta piyik piyik nya.
Ramai sekali di sana.

"Sini ndhuk...."
Ucap emak keoada rena.

"Nggih buk."

Rena menghampiri emak lalu bersalaman kepada pak dhe, bu dhe dan semua nya satu persatu.

"Ini Rena, dia calon nya Erwin...."
Ucap emak memperkenal kan calon mantu nya kepada kakak dan adik nya.

"Pinter juga kamu win pilih calon istri, cantik...."
Kata Bu lek Rus.

"Kerja di mana mbak?"
Tanya oak dhe ku dsri surabaya.

"Saya kerja di sebuah konveksi pakaian Om...."
Kata rena dengan nada gugup.

"Ini pak dhe nya galih ndhuk..."
Kata emak.

"Ehhh, iya pak dhe..."
Kata rena ysng tampak salting duduk di tengah tengah keluarga besar ku.

"Lho, berarti kamu bisa menjahit dong mbak
"
Tanya bulek rus.

"Iya bulek, saya biasa menjahit gamis."
Jawab rena.

"Wah, kapan kapan kesini ya, aku juga jahit soal nya. Siapa tahu kamu bisa bantu bantu."
Kata bulek.

"Nggih bulek,"
Ucap rena.

"Yang sabar ya mbak kalau menghadapi Erwin, dia itu anak nya memang kaku soal nya. Di maklumi saja."
Ucap adik emak yamg paling kecil Om Jono.

"Iya om, mas galih orang nya baik kok."
Kata nya.

"Rena kalau manggil erwin tuh galih jon."
Sahut emak.

Aku cuma bisa diam dan tak berani menyela pembicaraan para sesepuh.

Sesekali rena melirik ke arah ku, aku hanya nyengir kepada nya.

"Pasti perasaan nya sedang dag dig dug saat ini"
batin ku.

"Mumpung semua ngumpul, aku mau bicara mengenai Anak ku erwin Mas, mbak dek...."
Ucap emak.

"Mau bahas apa Mbak?"
Tanya om jono kepada emak.

"Ini lho, erwin minta di lamar in sama rena."
Ucap emak.

"Owalah...."

"Sekarang sekarang aja, biar kami antar. Mumpung masih pada ngumpul."
Kata pak dhe ku.

Kapan mas?"
Tanya emak kepada kakak nya.

"Nanti lebaran ketiga saja kita langsung ke rumah Calon mantu mu."
Kata beliau.

"Gimana ndhuk, kamu sekeluarga siap?"
Tanya emak kepada rena.

"Insyaallah siap buk, nanti biar saya ngomong ke baoak dan ibuk."
Jawab rena.

"Kamu jangan kaget ya Mbak rena, keluarga galih memang keluarga Kurawa (keluarga besar)"
Kata bulek rus.

"Iya bulek, malah ramai kalau ngumpul gini."
Kata rena.

"Emang kamu berapa bersaudara?"
Tanya bulek rus kepada rena.

"Saya cuma dua bersaudara bulek, saya anak sulung. Adik ku perempuan juga jadi di rumah nggak seramai di sini."
Kata rena.

"Sudah di putuskan ya, dua hari lagi kita akan mengetuk pintu rumah Rena."
Ucap emak kepada keluarga besar kami.

"Siap...."
Sahut om jono.

Lebaran ketiga akhir nya tiba,

"Walau masih suasana lebaran, sejak pagi emak dan sudara saudara ku sudah sibuk membuat gemblong dan kue kue khas lamaran.
Tak lupa parcel buah, bulek rus sudah membelikan untuk acara lamaran ku rupanya.

Ketika mengantar rena membeli mukena, kami juga sudah membeli sepasang cincin untuk acara lamaran nanti.

Semua sudah siap, setelah isya kami meluncur ke kediaman rena menggunakan dua mobil milik pak dhe dan om jono.

Acara ketok pintu di mulai.....

Keluarga besar rena ternyata juga hadir untuk menyambut kami, acara semi formal di awali dengan sambutan dsri pihak kami, pak dhe ku menjadi juru bicaranya.

Acara silaturahmi dan lamaran (lebih ke acara tunangan atau tukar cincin sih sebenar nya)

Malam itu kami resmi bertunangan,

Karena aku masih berstatus karyawan kontrak, kami belum berani mengajukan mengenai hari pernikahan.

Yang paling penting adalah, aku sudah ada keseriusan kepada Rena dengan adanya tunangan tersebut.
Istilah nya Naleni (mengikat)

Acara di akhiri dengan sesi tukar cincin, aku dan rena saling memasangkan sebuah cincin di jari manis.

Selangkah lagi.....
Diubah oleh tetes.tinta 30-10-2022 16:39
nuhazainuloh088
pulaukapok
suryaassyauqie
suryaassyauqie dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup