tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#358
Part 138
"Beberapa bulan nggak ketemu ,sekarang kok kamu item an Gal...."

" Macul ya selama di kampung.hehehehehe...."

Celetuk mbak Linda sambil memperhatikan ku yang masih berdiri di teras melihat sekeliling kontrakan mengingat setiap sudut nya, ku lihat tanaman yang dulu ku tanam di depan teras masih tampak terawat dengan baik.

"Apa nya juga yang mau di cangkul mbak, emang nya aku juragan tanah apa di kampung...."
Sahut ku kepada nya.

"Iya, siapa tahu kamu jadi mantu nya tuan takur."
Kata mbak linda sambil nyengir.

"Masuk sini gal, nggak kangen kamu sama suasana kontrakan?"
Ucap mbak linda kepada ku.

"Kamar ku sudah ada yang ngisi yo mbak?"
Tanya ku sambil melihat ke arah pintu kamar bernomor 09 yang dulu ku tempati selama 2 tahun an.

"Sudah Gal, anak komat*u. Dia tinggal sama istri nya. Pengantin baru kayak nya."
Jawab mbak linda.

"Ow...... "
"Kamar penuh kenanfan tuh.hehehehe...

"Aku numpang ke kamar mandi dong mbak, kebelet pipis soal nya...."
Aku meminta ijin kepada mbak linda untuk buang hajat dan nyelonong saja masuk ke dalam.

"Kebiasaan kamu tuh, main nyelonong aja...."
Kata nya.

Setelah selesai urusan buang hajat kecil, aku keluar dari kamar mandi.

Aroma wangi khas kamar cewek tercium di hidung ku, ku lihat kamar mbak linda dengan kasur ysng di balut dengan bad cover motif bunga tulip berwarna merah.

Tepat di atas bantal, ku lihat sebuah tembok yang terdapat coretan gambar menara eifel dan tulisan My Wonder dream dengan spidol berwarna hitam.

Itu adalah gambar dan tulisan yang di buat oleh Mey semasa menempati kamar mbak Linda dulu.

Seketika pikiran ku langsung terlintas sosok cewek beraambut lurus kemerahan dengan mata sipit dan senyum manis nya, Mey.....

"Hayoooo, ngelamun joroknya kamu, bengong bae di situ...."
Kata mbak Linda membuyarkan lamunan ku.

"Suasana kamar mu masih sama seperti dulu ya mbak, tuh gambar nya masih ada di situ."
Ucap ku.

"Yaaa gini lah gal, gambar itu bagus."

"Sayang aja kalau di hapus."
"Kata mbak linda sambil menyeduh teh hangat untuk ku.

"Nih minum dulu...."
Dia menyodorkan secangkir teh hangat untuk ku.

"Wahhhhh, sudah di lamar yo mbak?"
Tanya ku pada nya ketika ku lihat sebuah cincin melingkar di jari manis nya saat meraih cankir di tangan mbak linda.

Dia hanya mengangguk dan tersenyum,

"Samawa ya mbak...."
Ucap ku lagi.

"Aminnnn...."

"Makasih gal."
Ucap nya.

"Rencana nya berapa hari kamu di sini?"
Tanya mbak linda pada ku.

Nggak lama sih, cuma tiga hari an lah mbak."
Jawab ku.

"Sudah ketemu sama Nita?"
Kata mbak linda.

Aku menggeleng....

"Aku belum siap mbak, aku belum siap mau ngomong apa lagi kalau bertemu dengan nya."
Ucap ku sambil menyeruput teh hangat di tangan ku.

"Kasihan lho Gal dia, setelah menerima titipan mu. Dia terlihat menyesal"
Kata mbak linda.

"Yaaah mau gimana lagi mbak, memang aku yang salah kok."

"Aku bodoh karena sudah menyia nyiakan orang baik seperti Nita."
Ucap ku.

"Sekarang dia apa kabar ya mbak?"
Tanya ku kepada mbak linda.

"Terakhir aku ketemu sih seminggu yang lalu, dia kesini buat minta anter in potong rambut ke salon Gal."

"Kamu pasti pangling kalau ketemu dia, tambah cantik lho Nita."
Ucap mbak linda.

"Masa sih mbak, dari dulu juga dia memang cantik kok."
Kata ku.

"Pasti sekarang dia sudah ada sosok pengganti diri ku ysng lebih baik."
Ucap ku lagi.

"Kalau itu aku nggak tau gal, beberapa kali dia masih sering membicarakan dirimu kok, mantan terindah katanya...."
Ucap mbak linda.

"Pantesan bibir ku sering ke gigit, ada yang ngomong in ternyata...."
Timpal ku.

"Biasanya juga sudah sering di gigit kok, sama siapa tuh...."

"Mey kan?"
Mbak linda menyindir ucapan ku.

"Husssst, nggak pernah ah, kata siapa emang...."
Sanggah ku.

"Kata Nita leher mu merah merah habis di cokot kuntilanak. hahahahaha...."
Mbak linda ngomong sambil tertawa.

Aku malu mendengar ucapan mbak linda,

Siapa tuh Mey, dia tu sekarang sudah jadi istri orang kok...."
Ucap ku.

"Lho, dia beneran udah nikah gal?"
Tanya mbak linda.

Aku mengangguk,

"Lebaran Qurban kemaren kan dia nikah mbak."
Jawab ku.

"Kamu di undang nggak?"
Tanya mbak linda.

"Di undang juga aku nggak bakalan datang kok, jauh...."

"Berat di ongkos,hehehehe"
Ucap ku.

"Asik dong, dulu kamu terakhir di sini udah dapat jatah mantan gal."
Kata mbak linda sambil menaik kan alis nya.

"Apa an sih mbak, nggak segitu nya juga kali...."
Sanggah ku.

"Nggak gimana, nita aja sampai nangis nangis melihat lehermu kok. Masih menampik kamu, jadi cowok kok nggak gentle...."
Kata mbak linda.

"Mbuh lah mbak, nggak usah di bahas...."
Ucap ku.

"Nita sekarang lagi apa ya...."

"Sekarang shift apa ya mbak kira kira."
Tanya ku kepada mbak linda.

"Sebentar gal, coba tak telpon dulu...."
Kata nya sambil menelpon nomor nita.

"Halo Nit....."

"Uhukkkkkk..... "
Aku terbatuk mendengar telpon mbak linda di angkat oleh nita.

Di loud speaker lagi....

"Siapa itu mbak yang batuk, kayak kenal suaranya...."
Kata Nita.

Mbak linda cengar cengir, aku ngasih kode dengan menaruh jari telunjuk di tengah bibir suoaya mbak linda nggak ngasih tau ke Nita perihal keberadaan ku di situ.

"Nggak kok nit, cuma tetangga aja tadi yang lewat...."
Kata mbak linda.

"Ow....."
"Kira in......"

"Kira in siapa Nit?"

"Galih...."
Kata mbak linda sambil menaha tawa.

"Nggak kok mbak, ow ya...."

"Ada apa kok tumben telpon ?"
Tanya Nita di ujung telpon.

"Anu Nit, sekarang kamu masuk apa?"
Tanya mbak linda.

"Aku masuk pagi mbak, baru aja pulang kerja. Kenapa emang?"
Tanya Nita.

"Nggak kok nit, cuma tanya aja...."

Kata mbak linda.

"Emmmm, kira in ada apa."
Kata nya

Ya udah kalau gitu nit, semoga hari ini dunia mu kembali menarik....."

Kata mbak linda.....

"Hahhhh, kenapa mbak????"
Ucap nita

"Ya udah nit, daaaah....."
Mbak linda langsung menutup telpon.

"Apa Menarik nya dunia ini tanpa ada kamu di dalam nya....."

"Hahahahaha...."
Mbak linda mengstakan ucapan yang pernah ku katakan kepada nita.

"Kok kamu tau tentang itu sih mbak?"
Tanya ku sambil terheran.

"Apa sih yang nggak linda tahu...."
Celetuk nya.

Tiba tiba ada sms masuk di hp nya.

"Gal gal, nita sms nih...."
Kata mbak linda.

"Coba buka aja mbak, apa kata nya."
Ucap ku dengan antusias.

Mbak linda membuka isi pesan dari nita,

"Mbak, Ada Galih di situ?"
Isi pesan dari nita.

"Tuh kan, dia masih ingst betul sama kata katamu gal...."

"Balas apa nih?"
Kata mbak linda kepada ku.

"Terserah kamu aja lah mbak."
Ucap ku.

"Kamu beneran masih mau ketemu sama Nita kan Gal?"
Tanya mbak linda.

Aku hanya mengangguk,

"Ya udah kalau gitu...."
Sejurus kemudian mbak linda tampak mengerik pesan balasan untuk nita.

"Tenang aja Nit, nanti juga anak nya nyamperin ke sana....."
Balas nya, aku melihat layar hp mbak linda karena penasaran.

"Kamu udah makan Gal?"
Tanya mbak linda pada ku.

"Sudah mbak, barusan di warteg depan. Kangen aku sama masakan nya, hehehehe...."
Jawab ku.

"Kira in belum makan, kebetulan dong. Soal nya aku malas masa hari ini...."
Kata nya.

"Nyantai lah mbak, masih banyak warung makan yang buka kok."
Timpal ku.

"Kalau kamu tadi beli makan mau ku suruh aja buat mi instan."
Kata nya.
Cukup lama aku ngobrol banyak hal dengan mbak linda, tentsng calon suami nya, tentang kabar mas Andi dan Dika putra semata wayang nya.
Mbak linda juga bertanys mengenai rutinitas ku selama di kampung, kami saling bertukar informasi di pertemuan tersebut.

Hari mulai sore, kulihat di layar hp sudah menunjuk kan pukul 5 sore.

Segera aku berapmitan kepada mbak linda, bergegas menuntaskan rasa kerinduan untuk segera bertemu anita.

Lek man juga belum memberikan kabar perihal pekerjaan, hari itu kan kami baru saja datang, kantor pusat memberikan toleransi waktu untuk istirahat sejenak dari pekerjaan.

Ku pacu motor pinjaman dari lek man melewati jalanan kawasan industri yang dulu menjadi mobilitas keseharian ku selama bekerja di situ,
Mengamati jalanan yang khas dengan Bangunan pabrik yang berjajar rapi.

Jalan keluar kawasan mulai ramai dan padat merayap di jam jam pulang kerja seperti biasa.

Setelah keluar dari kawasan, ku pacu motor ku melintasi jalan kali malang untuk menuju ke kosan Nita.
Aku cukup ngebut lantaran tak sabar ingin berjumpa dengan nya,

Sampai lah aku di depan jalan arah kosan nita,
Perlahan motor ku melaju masik ke sebuah gang.
Terlihat sebuah bangunan dengan pintu berjajar,

"Nita...."

Dia masih mengenakan seragam bnerwarna biru, sedang asik mengelap menggunakan kanebo
motor mio nya habis ia cuci, twrlihat dari lantai teras yang masih basah oleh air.

Aku diam di kejauhan sambil memperhatikan nya,
Wajah nya semakin cantik terawat, di hiasi rambut poni dan tergerai bergelombang di bagian belakang.

Tampak kalung putih menjuntai di leher dengan huruf A di tengah nya, kalung pemberian dari ku ternyata dia pakai.

Aku mendekat sambil menuntun motor yang sengaja ku matikan,

"Rajin amat Nheng, mau aku bantu nggak?"

Ucap ku kepada nya yang sedang dalam posiai membelakangi.

Aktifitas nita terhenti, perlahan ia menoleh ke arah ku....

"Galih......"

Kata pertama yang terucap dari bibir merah nya.

Aku tersenyum sambil menganguk kan kepala.

Mata nita tampak mulai berkaca kaca melihat ku berdiri di depan nya.

Dia meletak kan kanebo di atas jok motor lalu menutup mulut nya, seperri menahan tangis yang tercekat. Air mata nya seketika tumpah karna tak mampu ia bendung, aku benar benar terharu melihat nya.

"Hai....."

"Apa kabar mu?"
Ucap ku pada nya dengsn lirih sambil menitih kan air mata.

Nita berjalan mendekati ku sambil terus menatap mata ku.

"Bodoh......"

"Kemana saja kamu selama ini....."
Ucap nya sambil terisak.

Dia langsung menerjang dan memeluk tubuh ku, tangis nya semakin pecah ketika ia benamkan wajah nya di balik pundak ku.

Seolah tertular, tanpa sadar aku ikut sesenggukan melepas rasa rindu kepada nya yang sedang berada dalam pelukan ku.

"Aku memang benar benar bodoh Nit...."

"Aku bodoh karena hanya bisa membuat mu selalu bersedih dan menangis, aku bodoh karena susah meninggal kan mu begitu saja tanpa pamit, aku bodoh karena berhenti berjuang untuk meyakin kan mu saat itu....."

"Aku kangen Pada mu....."
Ucap ku sambil berurai air mata.

"Jangan pernah berhenti bicara gal, aku masih ingin mendengarkan suara mu di telinga ku, aku ingin memastikan bahwa ini bukan lah sebuah mimpi...."
Kurasa kan Pelukan nya semakin erat di tubuh ku seolah dia enggan melepaskan nya.

Sebuah pertemuan yang benar benar menguras emosi dan air mata.

Setelah keadaan mulai tenang, perlahan kami saling melepaskan pelukan.

Kami aku dan nita duduk di kursi ysng ada di teras kosan, dia terus saja memeluk lengan ku
Seolah takut kalau aku pergi lagi.

"Selama aku tak ada di sini, kamu baik baik saja kan Nit?"
Ucap ku membuka pembicaraan.

Nita mengangguk sambil bersandar di lengan ku ysng sudah basah oleh air mata nya.

"Jangan pergi lagi gal, jangan tinggal in aku sendiri di sini....."
Ucap nita pada ku dengan manja.

"Untuk sekarang aku masih akan tetap di sini kok Nit...."
Kata ku pada nya.

"Kata nya dulu kamu mau tetap di sini, berusaha mencari pekerjaan di sini?"
Nita menagih janji ku yamg dulu pernah ku ucapkan.

"Sekarang berbeda Nit, usia emak semakin bertambah. Beliau butuh diri ku di samping nya untuk segera pulih dari sakit nya."
Ucap ku.

"Gimana keadaan emak gal?"
Tanya nita.

"Alhamdulillah keadaan emak sudah berangsur membaik, dia terus saja menanyakan diri mu Nit...."
Ucap ku.

"Ow ya...."

"Ajak aku bertemu emak gal, bawa aku pulang ke rumah mu....."
Ucap nita.

"Iya, insyaallah Nit...."

"Tapi tidak untuk saat ini."
Ucap ku.

"Kenapa gal, apa alasan mu?"
Tanya nita.

"Kita masih terlalu muda nit, kamu juga sedang meiti karir mu di sini supaya kelak bisa mendaoatkan kehifuoan yang benar benar layak, sedangkan aku saat ini sedang mulai semua nya dari Nol. Aku belum mampu menafkahi mu, prioritas utama ku saat ini adalah kesembuhan emak, ini lah saat nya aku mengabdi untuk nya, tenaga, waktu dan biaya. Ku harap kamu mengerti...."
Ucap ku pada nya.

"Gal....."

"Aku juga butuh kamu di sisi ku, aku cuma minta itu saja....."

"Aku siap kok merawat emak, tinggal di sana bersama keluarga mu."
Kata nita.

"Lalu pekerjaan mu disi gimana Nheng...."

"Sabar ya Nit....."

"Perasaan ku tak akan berubah kok pada mu, sampai kapan pun."
Ucap ku sambil mengecup kening nita.

Hari mulai gelap, adzan magrib terdengar mulai berkumandang.

"Risma kemana nit?"
Tanya ku pada nya.

"Dia masuk siang Gal, nanti malam baru pulang."
Ucap nita.

"Jalan yuk, aku pengen keliling sambil bernostalgia malam ini...."
Ajak ku kepada nita.

"Yukkkk......"

"Kata nya bersemangat.

"Mandi dulu sayaaaang....."

"Masih pake seragam gini kok maai ayuuuk aja...."
Celetuk ku.

"Biar pun belum mandi juga masih wangi kok...."
Kata nya sambil membetulkan poni nya.

"Sana buruan mandi, ganti baju mu...."
Tukas ku.

"Dia menatap ke arah ku dengan penuh isyarat.....

"Temenin dong yank....."
Ucap nya dengan nada manja....

"Heeehhhh, lhooo, heeehhhh....."

"Hehhhh...." ☺️☺️☺️☺️☺️
Diubah oleh tetes.tinta 05-10-2022 03:32
rinandya
kimberly.ela179
kyo_shiro_hu
kyo_shiro_hu dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup