tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#342
Part 133
Seorang pria yang tempo hari bertemu dengan ku,
Kini sedang berada di hadapan ku duduk mengenakan kemeja berwarna biru tosca dan kacamata,
Pak lukas ternyata adalah kepala HRD di perusahaan tersebut.

"Silahkan duduk Mas Erwin Galih Wardana,
Nama panggilan nya siapa biasanya?"
Tanya pak Lukas pada ku.

"Saya biasa di panggil Galih pak...."
Jawab ku setelah di persilhakan untuk duduk di depan beliau.

"Baik lah Galih,ntah suatu kebetulan atau memang ini semua rencana Tuhan sehingga takdir mempertemukan kita di tempat ini."

"Saya sudah menerima hasil tes yang tadi kamu dan peserta lain kerjakan,
Aku lihat jawaban kamu kok cuma di isi separuh nya saja,kenapa
Ku lihat transkrip nilai mu bagus kok di pelajaran matematika.
Kamu juga punya riwayat pengalaman kerja swla dua tahun di perusahaan bonavit?"
Tanya beliau sambil menatap ke arah ku.

Aku yang awal nya duduk memangku tangan,berganti posisi duduk lebih tegak dan menaruh kedua tangan ku ke atas pegangan kursi,
Menatap ke arah sepasang alis tebal yang menghiasi mata sipit pak lukas.

"Karena sudah lama tidak berkutat dengan buku pelajaran,mungkin sekarang kemampuan otak saya sedikit berkurang dal hal matematika pak,
Saya hanya butuh tambahan waktu lahi untuk mengerjakan nya tadi."
Jawab ku dengan mantap.

"Saya bisa memahami alasan kamu,
Tapi di sini.
Kami sedang membutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni dalam hal akademis untuk mengkalkulasi dalam pengoprasian mesin.
Dari sepuluh orang yang di panggil untuk mengikuti tes termasuk kamu,
Mereka semua punya nilai bagus di mata pelajaran matematika.
Dan hanya ada dua orang yang akan kami terima,
Ada dua anak yang mengerjakan soal tes tadi,sepuluh soal benar semua."

"Yang pertama bernama M Faisal,
Dia kandidat terkuat.
Lalu ada Rizal,lulusan baru yang belum memiki pengalaman apa apa di dunia kerja.
Dia berhasil mengerjakan dengan benar semua soal."
Ucap beliau.

Aku sudah pesimis mendengar hal itu,

"Dan kamu,hanya mengerjakan lima soal saja.
Tapi,karena tempo hari kamu sudah menolong saya menemukan dompet dan mengembalikan nya dengan utuh.
Aku akan merekomendasikan mu menjadi kandidat kedua yang terpilih.
Jadi jangan sia siakan kesempatan ini ya...."
Ucap beliau lagi.

Aku mengernyitkan dahi,
Bukan ini yang aku ingin kan.
Pemikiran idealis ku membrontak seolah tak sudi menerima balas budi dari beliau,
Aku ingin mendapatkan pekerjaan dari hasil jerih payah dan kemampuan ku sendiri.

"Maaf pak,sebelum nya saya ucapkan terima kasih.
Tapi jujur,saya merasa tidak pantas menerima kesempatan ini.
Masih ada peserta lain yang lebih berkompeten untuk mendapatkan pekerjaan di sini.
Kalau saya di terima di sini hanya karena bentuk dari balas budi anda,
Maaf....
Saya tidak bisa menerima nya,
Dengan segala kerendahan hati dan bukan bermaksud menyia nyiakan kesempatan yang anda berikan,
Saya harap anda mengerti."
Ucap ku.

"Hmmmmm,kamu memang anak yang benar benar punya pendirian.
Baiklah kalau begitu,saya hargai keputusan mu."
Pak lukas menghela nafas dan mengerti maksud ucapan ku.

Walau baru saja kenal,aku sedikit mengobrol dengan Rizal ketika menunggu giliran interview tadi,
Rizal adalah anak yang cerdas.
Dia anak sulung dari dua bersaudara,
Kedua orang tua nya yang berpenghasilan tak seberapa,menaruh harapan di pundak nya supaya bisa lekas kerja dan membantu membiayai sekolah adik nya.

Aku tak mungkin se tega itu merenggut apa yang akan menjadi hak nya di sini hanya karena balas budi.
Menurut ku itu nggak fair,
Dunia terkadang tidak ramah terhadap talenta talenta baru yang sedang berusaha membangun karir di dunia kerja,
Kalau mereka tidak di beri kesempatan.
Kemungkinan hal tersebut akan berpengaruh pada mental nya yang sedang getol getol nya mencari kerja.
Pada akhir nya aku menolak kesempatan yang di berikan.

"Interview nya sudah selesai,
Terima kasih sudah berpartisipasi mengikuti tes di sini,
Terima kasih juga untuk ysng tempo hari galih."
Ucap beliau sambil berjabat tangan dengan ku.

"Iya pak,saya permisi undur diri...."
Ucap ku lalu berlalu untuk keluar ruangan.

"Galih,semoga Allah memberikan jalan terbaik untuk mu di luar sana....."
Ucapan pak lukas membuat ku terperangah mendengar nya,
Seorang non muslim mengucapkan itu untuk ku.
Aku hanya mengangguk dan keluar dari sana,

"Bagaimana mas,lancar tadi wawancara nya di dalam?"
Tanya rizal pada ku ketika aku sudah keluar.

"Lancar kok Zal,walau hasil tes ku tidak memuaskan.
Kemungkinan aku tidak lolos,
Aku balik dulu ya...."

"Semoga kamu sukses di sini."
Ucap ku pada nya.

"Iya mas,semoga kamu juga cepat mendapatkan pekerjaan di luar sana."
Kata Rizal.

Aku langsung pergi menuju parkiran untuk pulang ke rumah,
Kegagalan di hari itu membuat ku sadar betapa rapuh nya sebuah harapan.

Seseorang pergi dengan penuh semangat dan optimis,
Lalu pulang dalam keadaan sedikit kecewa lantaran tak mendaptkan apa yang di harapkan.wajar lah....

Aku sudah sampai di rumah,
Lia keponakan ku langsung berlari menghampiri saat bari saja sampai di teras.
Dia minta naik si kebo dan jalan jalan keliling kampung,
Ku angkat dan langsung ku naik kan ke atas tangki motor segede gaban dan mengajak nya keliling tak lupa berhenti di warung untuk membeli jajan.

Setelah itu aku masuk menemui emak di kamar.

"Pie Le hasil tes nya?"
Tanya emak pada ku sambil duduk di atas kasur nya.

Aku menghampiri dan memijit pundak beliau.

"Aku gagal mak...."
Jawab ku pelan.

"Wis,nggak apa apa.
Masih ada kesempatan lain untuk mu di luar sana,sing sabar yo Le...."
Ucap emak pada ku.

"Nggih mak...."
Ucap ku.

"Mas mu nggak masuk kerja hari ini,
Di belakang tuh lagi mancing."
Kata emak.

Saat itu memang sedang musim nya mancing di kali,
Mas badar juga hobi memancing.
Setelah ngobrol dan memijit emak,
Aku menyusul mas badar di belakang rumah.

"Dapat banyak mas..."
Tanya ku saat mendekati mas badar.

"Ini lumayan...."
Kata nya sambil menunjukan ikan di dalam ember bekas cat yang ia duduk i.

"Wah lumayan juga dapat nya...."
Ucap ku saat melihat isi ember yang hampir penuh berisi ikan.

"Gimana tes kerja nya tadi?"
Tanya mas badar.

"Ya gitu lah mas,aku gagal.
Belum rejekinya...."
Jawab ku.

"Kemarin pas aku memeperbaiki jaringan di daerah Pati,
Seorang satpam yang jaga Di APJ bilang kalau di sana sedang ada lowongan win,coba aja kamu ngelamar kerja kesana."
Kata nya.

"@Aku kan nggak paham soal listrik mas,emang lowongan nya di bagian apa?"
Tanya ku.

"Nanti juga lama lama bisa,
Lowongan nya di bagian asessment dan service travo listrik win.
Sudah di siapkan workshop nta di sebuah rumah dinas uang terletak di dekat alun alun kok,
Teknisi nya berasal dari daerah bekasi mereka bekerja di PT rekanan PLN."
Kata mas badar sambil memasang umpan di pancing nya.

Mendengar penjelasan mas badar,aku mulai tertarik dan berniat mrlamar kerja kesana keesokan hari nya.

Stok lamaran kerja ku masih ada,
Semua berkas sudah ku masuk kan ke dalam amplop berwarna coklat.
Aku juga minta alamat lengkap workshop nya.

Besok nya,pagi pagi benar aku sudah bangun.
Mandi lalu bersiap siap untuk berangkat ke Pati.
Aku menemani emak sarapan terlebih dahulu,
Kemudian pamitan berangkat kepada beliau.

"Hati hati le,jangan lupa Bismilah..."

Ucapan emak yang selalu kami ingat adalah,
Biasakan mengucap bismilah ketika hendak memulai apa pun.
Aku berangkat dari rumah jam 7 pagi.
Berhenti di pom bensin untuk mengisi BBM,waktu itu belum ada pertalite.
Harga premium perliter nya juga masih 4500 rupiah.
Setengah jam perjalanan Kudus - Pati sudah ku lalui,
Berbekal alamat yang di kasih oleh mas badar,
Aku mulai mencari workshop yang di maksud.
Sesekali bertanya kepada warga sekitar,
Tibalah aku di depan sebuah rumah dinas bergaya kuno namun sudah di renovasi pada bagian depan nya.
Bangunan yang identik berwarna putih dengan banyak pintu dan jeruji besi di jendela nya mirip rumah loji khas kolonial pada jan dulu.

Yang membuat aku yakin adalah karena di samping rumah ysng cukup luas itu terdapat beberapa travo ysng sudah rusak berjajar di atas paving segi enam.

Ruang garasi mobil di samping teras di alih fungsi kan menajdi sebuah workshop.

Ku lihat ada 4 orang laki laki di dalam nya,

"Permisi pak,apa benar ini adalah workshop PLN?"
Tanya ku dari luar gerbang ysng berwarna hitam.

Salah satu dari mereka keluar menui lu,
Sosok bapak bapak dengan wajar bejerawat menyambut ku.

"Iya mas,benar.ada keperluan apa ya?"
Kata orang itu.

"Ini pak,saya mau melamar kerja di sini."
Kata ku.

"Ow,iya mas.kamu dapat info dari mana kwlau di sini ada lowongan kerja?"
Tanya dia pada ku.

"Saya dapat info dari kaka saya pak,
Yang bekerja di Biro tehnik listrik daerah kudus."
Jawab ku.

"Silahkan masuk dulu mas."
Ucap nya sambil embuka kan pintu gerbang.

Aku berbincang aejenak kepada beliau.
Dia memperkenalkan diri bermana pak Sugik.
Penanggung jawab di tempat itu.
Aku memberikan surat lamaran kerja.

Kamu besok sudah bisa mulai bekerja mas,
Gaji nya di sini sesuai dengsn UMR.
Ada pun di hari satu kam kerja kita hanya setengah hari.
Kamu kan nerasal dari kudus,
Kalau mau nginep.
Silahkan,di rumah dinas ini ada 3 kamar kok."
Ucap pak sugik.

Silahkan lihat lihat dulu di sini mas,aku tak bekerja lagi..."
Kata nya.

Suasana rumah dinas dan workshop nya sedikit bikin merinding,
Hawa lembab begitu kental terasa di dalam nya.

Di belakang dapur ada sebuah sumur tua yang di apit pohon mangga,
Bangunan nya ri kelilingi pagar tembok yang lumayan tinggi.
Di belakang dan di samping kanan rumah adalah tanah kosong,sedangkan di samping kiri ada sebuah home industri pengolahan sarang walet.

Hari itu aku resmi mendaptkan pekerjaan baru di Pati.
Dan untuk sementara,aku mau ngelaju dulu pulang pergi tiap hari.



Potret pagi itu ketika aku hendak melamar kerja ke Pati.
Diubah oleh tetes.tinta 24-09-2022 19:31
rinandya
sicepod
itkgid
itkgid dan 3 lainnya memberi reputasi
4