Kaskus

Story

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi
Ujung Tanggul Kali Gelis

Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
39.4K
1.8K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#338
Part 132
Bibir ku tercekat mendengar suara dari sosok yang benar benar sedang ku rindu kan.
Dada ku berdebar,pikiran ku tiba tiba saja nge blank dan tak tau mau ngomong apa,
Ulah mbak Linda seperti jap telak ysng mendarat tepat ke ulung hati.

"Kenapa Gal...."

"Kenapa tak kau jelaskan semua ini pada ku sejak awal."
Terdengar suara nita yang parau.
Untuk kesekian kali aku membuat nya menangis,
Aku mengumpat dalam batin ku sendiri,
Mengecam diri sendiri yang sudah sering membuat orang yang ku sayang selalu bersedih.

"Apakah pantas laki laki yang hanya bisa membuat mu bersedih mendaptkan kesempatan untuk membahagiakan mu Nit...."
Ucap ku sambil duduk di kursi kamar.

"Aku yang salah gal, aku tak sedikit pun memberi mu kesempatan untuk menjelaskan semua nya."

"Harus nya sekarang kamu ada di sini,
Memeluk ku,menenangkan perasaan ku dan memasangkan kalung ini untuk ku..."
Ucap nita.

"Suka nggak sama hadiah dari ku nit..."
Kata ku sambil tersenyum miris.

"Makasih Gal,aku suka...."
Ucap nya.

"Gal, temen in aku di sini.
Please,kembali ya...."
Kata nita.

"Untuk apa aku kembali nit,semua sudah berakhir.
Aku sudah tak punya pekerjaan di sana."
Ucap ku.

"Kita mulai dari awal lagi gal,
Ada aku disini kok.
Dulu kamu yang sudah membantu ku mencari kan pekerjaan, sekarang giliran aku yang mbantu mu.
Coba masuk in lamaran kerja lagi...."
Kata nita.

"Maaf nit,untuk saat ini aku mau di sini aja,aku nggak bisa ninggal in emak lagi.
Sudah saat nya aku menjadi anak yang berbakti kepada orang tua."
Ucap ku.

"Emak gimana sekarang keadaan nya gal?"
Ucap nya.

"Alhamdulillah emak sudah berangsur membaik nit.
Kamu jaga diri baik baik ya di sana,
Kamu berhak mendapatkan sosok ysng lebih baik dari ku."
Kata ku.

Terdengar nita kembali terisak,

"Kenapa sih harus seperti ini gal.
Apa yang harus aku lakukan tanpa ada kamu disini?"
Ucap nita.

"Terus lah mengalir mengikuti arus sang waktu nit,
Ini adalah momen dimana kita seperti sedang berada di sebuah persimpangan jalan,
Jalan kita sudah berbeda."
Ucap ku.

"Jangan pernah hilang harapan gal..."
Ucap nita.

"Sekarang,aku hanya ingin kamu memahami nya nit.
Kesalahan ku tempo hari memang samgat lah fatal,
Aku nggak berharap kamu memaafkan ku.
Aku hanya ingin kamu paham akan satu hal."

"Orang baik,akan berjodoh dengan orang yang baik pula.
Dan aku bukan lah orang yang baik untuk mu."
Ucap ku.

"Kamu tega ya gal,
Aku harus bagaimana....."
Kata nita.

"Cukup jalani saja hidup mu seperti sediakala,
Aku sudah lelah nit.
Biarlah selalu ku ingat senyum mu sebagai kenangan indah di dalam ingatan,
Dan tangis mu akan selalu menjadi alasan kenapa aku tak bisa memaafkan diri ku sendiri."
Ucap ku.

"Jangan pernah lupa kan aku gal...."
Kata nita.

Aku sudah tak bisa menguasai kesedihan yang terasa menyesakan dada,
Ku matikan telpon dari nya dan mematikan hp.
Rasa dilema yang menerpa membuat suasa hati ku kacau,
aku hanya ingin sendiri dulu untuk menenangkan diri.
Ketika hp ku aktifkan,
Ada banyak miss call dan sms dari nita.
Aku sudah memutuskan untuk tidak berkomunikasi lagi dengan nya,
Aku harus bisa move on dari nya.

Aku mulai menyusun rencana kedepan,
Menyiapkan berkas untuk membuat lamaran kerja.
Memperbarui SKCK yang sudah kadaluarsa,

Sore itu aku pergi ke apotek untuk membeli perban,hypafic dan plester untuk emak.
Aku menuju ke apotek yang terletak tak jauh dari rumah melewati lapangan tenis milik perusahaan listrik.
Senja sudah menggelayut di iringi tenggelam nya matahari di sebelah barat.

Ketika hendak kembali pulang melewati lapangan tenis yang sudah lengang.
Ku lihat sebuah dompet berwarna coklat tergeletak di tepi jalan persis di depan lapangan tenis.
Ku lihat tak ada orang yang berlalu lalang di sana,
Ku hentikan motor ku lalu mengambil dompet tersebut dab membawa nya pulang.

Ku berikan barang yang ku beli di apotek kepada mbak oliv lalu masuk ke dalam kamar.

Sebuah dompet berbahan kulit asli ku keluarkan dari kantong celana ku.
Seperti nya isi dompet itu sangat lah tebal,

Ku buka dan ku lihat isi dompet nya,
Waowwww.....
Kertas berwarna merah bergambar Soekarno-Hatta tampak berbaris rapi di dalam nya.
Uang cash dengan total 600ribu tersusun di dalam nya,
Aku sempat tergiur ketika melihat nya.

Ku keluarkan kartu kartu yang terselip di bagian kanan dan kiri nya,
KTP,Kartu ATM,kartu kredit,SIM A,BPKB sebuah mobil mewah,kartu anggota jemaat gereja dan kartu langganan cuci mobil.
Ku lihat foto di ktp nya,pemilik dompet tersebut bernama Lukas *********,
Orang jogja dan sedang bekerja di sini.
Alamat domisili ysng tertera di kartu jemaat gereja nya dia tinggal di sebuah kos mewah yang berada tak jauh dari lapangan tenis tadi.

Aku sempat merasakan perang batin antara mengambil uang nya lalu membuang dompet ke kali,
Atau mengembalikan semua kepada pemilik nya.

Dulu saar masih kecil,ketika aku menemukan uang dua ribu rupiah dan ngomong ke emak,aku habis di hajar beliau lantaran emak mengira aku sudah mencuri,
Apa lagi kalau sekarang emak tau kalau aku menemukan uang sebanyak itu.
Rasa trauma tiba tiba terlintas di pikiran ku.

Ku putuskan untuk berniat mengembalikan nya utuh tanpa mengambil apa pun di dalam nya.

Aku coba menghubungi nomor hp pemilik dompet itu yang tertera di kartu member carwash.

Beberapa kali aku mencoba menghubungi,telpon ku tak kunjung di angkat
Lalu ku sms saja ke nomor nya,

"Pak,apa anda kehilangan dompet?"
Ku ketik pesan dan ki kirim kan ke nomor nya.

Sampai adzan magrib,sms ku masih belum di balas.
Hingga setelah isya,hp ku tiba tiba berdering.
Sebuah panggilan masuk dari momor si pemilik dompet,
Aku langsung mengangkat nya.

"Halo pak...."

"Halo...."

"Iya mas,dompet saya tadi jatuh.
Saya baru sadar setelah bangun tidur dan membuka hp.
Dompet saya ketemu di mana ya?"
Kata beliau.

"Ow,iya pak."

"Tadi dompet nya tergeletak di depan lapangan tenis."
Ucap ku.

"Benar mas,soal nya tadi sore saya habis main tenis di sana.
Anda di mana sekarang,biar saya datang in ke situ."
Kata nya.

"Rumah saya nggak jauh dari kosan bapak kok,
Saya sudah lihat domisili panjenengan di kartu yang ada di dalam dompet,
Biar saya yang nganter kesana pak..."
Ucap ku.

"Ya sudah mas,matur suwun ya...."
Kata nya sambil menutup telpon.

Aku langsung bergegas menuju kosan yang di maksud,
Setibanya di depan kosan yang sangat mewah dengan gerbang nya ysng tinggi,
Kosan itu biasanya di isi oleh orang orang kantoran fan pegawai.

Ku lihat seorang laki laki setengah baya yang sedang berdiri di depan gerbang dengan perawakan tinggi agak berisi,
Memakai kacamata dengan wajah oriental.

"Pak Lukas nggih..."
Ucap ku.

"Iya mas,benar.saya lukas....."
Sahut nya.

Aku mematikan mesin motor dan turun untuk menemui beliau.

"Ini pak dompet nya,silahkan di cek dulu saya ndak tau apakah isi nya memang seperti itu atau sudah ada yang hilang."
Ucap ku.

Dia langsung memeriksa isi dompet nya,

"Masih lengkap semua kok mas,makasih ya sudah menolong saya
Bisa kelimpungan kalau tadi dompet inu nggak di temukan sama sampeyan..."
Kata nya.

"Iya pak,sama sama.
Saya permisi dulu pak (tak pernah terlintas sedikit pun di dalam pikiran ku untuk mengharapkan imbalan)

"Tunggu mas,ini bentuk terima kasih saya...."
Kata nya sambil mengambil dua lembar uang ratusan dan menyodorkan nya pada ku.

"Tidak pak,saya ikhlas kok ..."
Ucap ku berniat menolak nya secara halus.

"Nggak apa apa mas,saya juga ikhlas kok.ini tolong di terima...."
Timpal nya.

"Pak,kalau saya sejak awal mengharapkan imbalan.
Mungkin sejak awal aku sudah mengambil semua uang di dalam dompet anda lalu membuang nya ke sungai,
Tolong biarkan ini menjadi pahala kebaikan untuk saya."
Ucap ku kepada nya.

"Puji tuhan,kamu anak yang baik mas.
Semoga tuhan membalas dan aelalu memberkati mu....."
Kata nya.

"Aminnn...."
Sahut ku.

"Kamu tinggal di mana mas?"
Tanya beliau.

"Saya tinggal di daerah tepi kali gelis pak."
Jawab ku.

"Ow,sekarang sudah kerja?"
Tanya beliau.

"Untuk saat ini saya masuh nganggur pak."
Jawab ku.

"Sampeyan lulusan apa?"
Tanya nya lagi.

"Saya lulusan STM mesin perkakas pak."
Jawab ku.

"Sudah ngalamar kerja kemana mas?"
Yanya beliau.

"Tadi sih saya masuk in lamaran di beberapa pabrik besar daerah sini pak."
Jawab ku.

"Semoga tuhan melancarkan semua usaha mu ya mas...."
Ucap beliau.

"Iya pak,makasih.saya pamit pergi dulu ya...."
Ucap ku berpamitan kepada beliau dan kembali ke rumah.

Sejak awal aku memang berniat ingin mengembalikan nya tanpa mengharap kan imbalan atau pamrih.
Aku kembali ke rumah dan ngumpul ngumpul di pos ronda dengan kawan kawan lama,
Begadang,main karambol,main gaple sampai larut malam untuk mengalihkan pikiran ku ysng selali teringat Nita.
Ada banyak pengalaman horror ketika aku sedang berada di masa masa menjadi pengangguran bersama beberapa kawan.
Tapi akan ku ulas ke dalam thread baru setelah kisah ini kelar dan tamat supaya benang merah nya tidak terpecah.

Singkat cerita,aku mulai memasukan lamaran kerja ke perusahaan yang ada di daerah ku karena ingin kerja di perantauan lagi.

Seminggu lebih tak ada satu pun panggilan kerja untuk ku.
Hingga suatu pagi aku mendapat kan panggilan telpon dari nomor telopon yang tak ku kenal.

"Halo selamat pagi...."
"Apa brnar ini dengan Pak Erwin?"
Sebuah greeting dari suara seorang perempuan di ujung telpon.

"Selamat pagi,iya benar saya sendiri..."
Jawab ku.

"Begini pak,kami sudah menerima lamaran kerja dari anda,dan kebetulan perusahaan ku sedang membuka lowongan kerja untuk bagian mesin.
Apa anda berkenab mengikiti oanggilan tes besok pagi di PT kami?"
Ucap orang tersebut.

"Alhamdulillah...."
Batin ku.

"Iya mbak,saya siap mengikuti tes kerja besok."
Jawab ku.

"Baik kalau begitu,kani tunggu kedatangan anda di sini besok ya pak.
Selamat pagi...."
Ucap nya lalu menutup telpon.

Aku benar benar senang mendapatkan panggilan tes kerja tersebut.
Aku menemui emak di kamar dan memberitahukan kepada beliau.
Emak tersenyum dan memberikan wejangan wejangan khas orang tua untuk anak nya.

Keesokan hari nya aku sudah bersiao sioa berpakaian rapi dan bersepatu untuk mengikuti tes di sebuah perusahaan yang letak nya tsk terlalu jauh dari rumah.

Saat sedang berada di depan gerbang,aku menemui satpam di dalam pos jaga.

"Permisi pak,saya mau mengikuti tes masuk kerja.
Ruangan nya di mana ya?"
Ucap ku.

"Iya mas,anda langsung lurus saja samapi 50 meter ke dalam,
Motor nya di parkir di area parkir tamu saja lalu masuk ke dalam lobby,
Di sana sudah ada personalia nya kok."
Kata pak satpam.

"Iya pak,terima kasih...."
Timpal ku.

Saat hendak masuk ke dalam,
Tiba tiba ada sorang anak yang memakai pakaian hitam putih ysng di antarkan oleh bapak bapak(ortu nya)
Dia turun di depan pos satpam,

"Mau tes juga mas?"
Tanya ku pada nya yang baru saja salim kepada bapak nya uang langsung pergi.

"Iya mas,saya mau mengikuti tes."
Kata nya.

Setelah berkenalan sebentar dan tau kalau nama anak ini adalah Rizal.
Anak lulusan baru dari STM yang sama dengan ku dulu.
Rupa nya itu adalah kali pertama dia mendapatkan panggilan kerja setelah lulus,

"Yo wis,ayo bareng sama aku zal.
Tes nya di dalam sana.kalau jalan jarak nya lumayan jauh lho."
Kata ku.

"Makasih mas...."
Kata nya sambil naik ke belakang ku.

Rizal adalah anak pertama dari tiga bersaudara,
Dia anak sulung dari keluarga yang jauh dari kecukupan.
Bapak nya seorang kuli bangunan,sedangkan ibu nya seorang buruh di pabrik rokok.
Dia bercerita kalau orang tua nya bangga saat mendengar rizal mendapatkan panggilan kerja untuk pertama kali nya.

Setelah masuk ke lobby dan menemui personalia,
Rupa nya di sana sudah ada beberapa anak yang akan mengikuti tes.
Kami di antarkan untuk masuk ke dalam sebuah ruangan dan di persilahkan duduk,
Mendapatkan pengarahan sejenak dari seorang staf HRD danembagikan sebuah lembar soal.
Aku pikir akan mengerjakan psikotes,
Ternyata bukan😥

Sebuah lembar berisi 15 soal dan sebuah lembar jawab dan lembar untuk coret coret.
Tes matematika dasar.....

Aku langsung menggaruk kepala melihat nya.
Otak ku sudah lama tak ku pakai unyuk mengerjakan soal soal seperti itu.
Bilangan desimal,persentase,soal cerita kota A ke kota Bbdan lain lain.
Kami hanya di berikan waktu 30 menit,
Hadeeeeuh.....

Rizal dan peserta lain tampak tenang mengerjakan soal sial tersebut.
Sedangkan aku,
Cuma bisa menjawab setah nya saja.

Waktu habis......

Lembar jawaban di kumpulkan,
Kami di suruh menunggu di ruangan tersebut selagi hasil tes tadi di periksa oleh kepala HRD di ruangan nya.
Satu persatu para peserta di panggil masuk ke dalam ruangan HRD untuk prosesi wawancara,
Nama ku tak kunjung di panggil,
Ternyata aku di panggi paling akhir.

Aku masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Tok tok tok...."

"Silahkan masuk..."
Ucap bapak bapak yang ada di dalam,

Aku pun membuka pintu dan masuk,

Ku lihat sosok bapak bapak yang ku kenal,dia adalah pemilik dompet ysng tempo hari ku temukan.

"Lho....."

"Pak Lukas???"
Diubah oleh tetes.tinta 23-09-2022 17:12
sicepod
rinandya
kimberly.ela179
kimberly.ela179 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup