tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#334
Part 131
"Gledek,gledek,gledekk....."

"Tap,tap,tap,tap,tap......"

Suara roda tempat tidur emak yang di dorong oleh dua perawat melewati lorong rumah sakit di iringi suara langkah kaki kami anak anak nya yang ikut mengiringi perjalanan emak menuju ke ruang perawatan.

Emak terkulai lemah sambil sesekali meringis kesakitan menahan nyeri di kaki nya yang mengalami luka dan sudah inveksi.

Setelah serangkaian pemeriksaan, onservasi dan pengambilan sempel darah dari dokter bedah dan perawat di ruang penanganan,
Sementara waktu emak akan di tempatkan di ruang perawatan untuk menunggu hasil diagnosa dan lab guna penanganan lebih lanjut.

Tiba lah kami di sebuah ruangan perawatan berkapasitas 4 pasien di dalam nya,
Emak segera di pindahkan ke ranjang dengan tangan yang sudah tertancap selang infus.
Seorang perawat menyuntik kan obat pereda rasa nyeri di lengan emak lalu meninggal kan kami setelah menyarankan emak untuk beristirahat dan tidak banyak pikiran supaya kadar gula darah nya yang tinggi segera kembali normal.

Mbak imah,Mas badar,mbak oliv,feri dan aku berkumpul di dekat emak.
Bersama dengan dua pasien lain yang sudah berada di dalam ruangan tersebut.

"Bagaimana kalau kaki emak di amputasi....."
Ucap emak sambil terbaring tak berdaya di tempat tidur nya.

"Sabar mak,emak pasti sembuh kok.
Nggak akan di amputasi..."
Ucap mbak oliv.

"Iya mak,jangan mikir macam macam..."
Timpal mas badar.

"Kita berdoa semoga hasil pemeriksaan emak baik baik saja...."
Kata mbak imah.

Aku hanya duduk di dekat beliau sambil mengusap lengan emak supaya lebih tenang.

"Mana yang sakit mak...."
Tanya ku.

"Telapak kaki emak senut senut Le...."
Ucam beliau sambil menahan rasa sakit.

Feri dan mas ilham hamya diam terpaku di sudut tempat tidur emak.

"Tolong yang menunggu pasien dua orang saja ya mas.supaya pasien lain tidak terganggu...."
Ucap seorang perawat yang tiba yiba datang.

"Iya sus...."
Sahut mas badar.

Kami keluar ke depan ruangan menyisakan Mbak oliv dan mbak imah di dalam.

Pada saat masih dalam suasana lebaran,
Keluarga kami malah mendapatkan ujian yang cukup berat,
Surga kami sedang berjuang melawan rasa sakit nya.

Kami hanya bisa duduk di ruang tunggu sambil termenung,
Memikirkan kemungkinan terburuk yang menpa emak.

Pikiran ku terus saja melayang tak ter arah,seandainya bisa.
Biar lah aku saja yang menggantikan rasa sakit beliau.....

Jam sembilan malam,
Mas badar mmeminta mbak imah dan mbak oliv untuk pulang saja.
Biar malam ini anak laki laki emak yang menunggu,
Supaya besok bisa bergantian menjaga emak.
Aku yang baru saja berstatus pengangguran,
Malam itu menemani mas badar di sana.
Feri dan mas ilham pulang setelah mas wawan kakak ipar ku menyusul bersama mbak ina,mereka menrmani emak sejenak dan kembali pulang karena ada si kecil Lia di rumah.

Semakin malam,suasana rumah sakit semakin sunyi.
Aku duduk di dekat emak ,
Tak henti henti nya beliau mengucap istigfar dan dzikir.

Mas badar keluar sebentar untuk merokok dan membeli air mineral untuk minum kami.

Setelah ia kembali,gantian aku yang pamit keluar untuk merokok.

Berbekal kartu tunggu pasien,
Aku keluar melewati pos satpam menuju smoking area di dekat parkir rumah sakit.

Sesekali aku membuka hp untuk menghilangkan rasa bosan.
Aku membuka fb untuk sekedar melihat status orang orang,
Lalu menulis

"Bermalam di rumah sakit....."
Post,

Tak berapa lama ada beberapa like dari teman,
Mbak linda sedang online rupa nya.

"Siapa yang sakit gal?"
Isi coment mbak linda.
Isi coment rata rata menanyakan perihal siapa yang sedang sakit.

Baru saja hendak membalas,
Ada satu notif,
Sebuah inbox dari Anita....

Aku langsung membuka nya,

"Siapa yang sedang sakit?"
Tanya Nita.

Nongol juga dia,batin ku.

"Emak...."
Balas ku dengan singkat.

Setelah membalas komen dari mbak linda dan kawan lain,
Nita membalas lagi.

"Emak kenapa...."
Kata nya.

Aku sedang malas membahas nya,
Aku nggak mau terlalu drama.
Ku biarkan saja pesan dari nya setelah ku baca.

Hawa dingin angin malam mulai menusuk sampai ke tulang,
Embun mulai tampak di permukaan daun daun ketapang yang berguguran di dekat rest area tersebut.

Aku masih menikmati setiap hisapan rokok yang terseling di sela kedua jari ku.
Sesekali terdengar suara kendaraan yang sedang berlali di jalanan depan.

Tiba tiba hp ku bergetar,
Ada panggilan masuk.

Ayang Nita memanggil,
Aku bahkan belum mengganti atau pun menghapus nomor nya di kontak hp.

Ku biarkan saja hp ku sampai panggilan nya berakhir,
Tapi dia masih saja menelpon.
Aku mengangkat nya,

"Halo...."
Ucap ku membuka pembicaraan.

"Galih,emak kenapa?"
Ucap nya.

"Emak sakit Nit,kaki nya terluka dan sekarang inveksi."
Jawab ku.

"Parah ya luka nya?"
Kata nita.

"Awal nya cuma tergores paku di jari kelingking kaki,tapi karena emak kena diabet.
Luka nya tak kunjung kering malah merembet sampai ke atas mata kaki."
Kata ku.

"Ya Allah Gal....."

"Semoga emak lekas sembuh ya,
Aku pengen jenguk gal...."
Kata nita.

"Doa in aja dari sana Nit,nggak usah repot repot.
Dari tempat mu ke sini kan jauh...."
Kata ku.

"Sebentar lagi libur lebaran kan sudah selesai gal,
Kamu balik ke bekasi kapan?"
Kata nita.

"Belum tahu nit,untuk saat ini aku mau fokus menjaga emak dulu."
Kata ku yang tidak ngomong jujur kalau kontrak kerja ku di sana sudah selesai.

"Coba kalau aku udah dapat jatah cuti,aku mau nyusul kesana gal.
Pengen banget ketemu emak...."
Kata nya.

"Untuk apa,toh semua udah berakhir..."
Ucap ku ketus.

"Siapa yang mulai duluan?"
"Emak tau masalah kita gal...."

Kata nya.

"Emak sudah tau nit,
Saat aku sampai kemaren,beliau langsung menanyakan diri mu.
Dengan berat hati aku cerita in semua.
Padahal emak berharap kalau lebarwn kali ini aku akan membaea ku ke rumah. Yo wis lah....
"Nggak usah bahas itu ya nit,
Aku tau aku salah.tapi momen nya nggak pas aja."
Kata ku.

"Iya gal,sayang banget.....
Kamu masih ada jatah cuti kan.
Semoga emak lekas sembuh ya,
Titip salam kepada beliau."
Ucap nita.

Aku diam sejenak,

"Iya nit,aku masih ada jatah cuti kok (selamanya)batin ku.
Nanti aku samapai kan salam mu sama emak."


"Besok aku akan balik ke bekasi sama pak dhe lagi gal...."
Ucap nya.

"Ehmmmm,ya udah...."

"Kamu hati hati ya nit di sana,
Jaga diri mu baik baik.
Semoga kamu dapat pengganti yang lebih baik dari diri ku...."

"Apa indah nya dunia ini tanpa ada kamu gal...."
Ucapan nita seketika membuat ku terenyuh,dada ku sontak saja mendesir
Ada sensasi seolah olah aku di hantui rasa cemas ketika ingat aku tak akan bertemu lagi dengan nya.
Mendadak lidah ku kelu....

Aku tak bisa berkata apa apa.

"Selamat malam nita...."
Langsung ku tutup telpon dari nya.

Ternyata mas badar sms,

"Udud nya udah belum,gantian win...."
Kata nya.

Iya mas,ini aku mau masuk lagi..."
Balas ku dan bergegas masuk ke dalam.

Setelah masuk ke ruamgan emak,
Mas badar langsung berdiri dari duduk nya dan berjalan keluar sambil mengalungkan sarung bermotif kotak kotak berwarna biru di leher nya.

Ku lihat emak sedang terlelap,
Aku duduk di samping nya sambil menatap wajah beliau.

Sosok tangguh yang berjuang membanting tulang seorang diri untuk anak anak nya sekarang sedang terkulai tak berdaya,
Keriput di tepi pelupuk mata nya sudah nampak beserta beberapa uban di rambut nya yang menandakan bahwa emak sudah mulai memasuki usia senja nya.

"Ya Allah...."

"Bukan kah beliau adalah wujud lain dari kasih sayang mu....."
Ucap ku dalam hati sambil menituhkan air mata.

"Wis gede kok gembeng...."
(Sudah gede kok cengeng....")
Ucap emak sambi memejamkan mata nya.

Ternyata emak belum tidur,
Aku langsung reflek menghapus air mata yang menetes.

"Nita apa kabar nya Le...."
Kata beliau.

"Nita baik baik saja kok mak...."

"Tadi dia telpon aku,nitip salam juga buat emak.semoga lekas sembuh kata nya...."
Ucap ku sambil menggengam tangan nya.

"Waalaikum salaammm nduk...."

"Ternyata dia masih ingat yo le sama emak."
Kata beliau.

"Iya mak,dia mau kesini malah.
Tapi ku larang."
Kata ku.

"Sing ikhlas le...."

"Nita anak yang baik,tapi kalau memang bukan jodoh mu.
Nggak usah di sesali."
Ucap emak.

"Sudah mak,istirahat ya.
Supaya kadar gula nya lekas kembali normal."
Timpal ku.

Emak minta minum karena kehausan,
Lalu tertidur lagi.

Aku menggelar karpet yang di bawakan mbak ina di bawah tempat tidur emak,
Baru sejenak terlelap,suara adzan ubuh sudah berkumandang
Mas badar sudah tidur meringkuk berselimutkan sarung di samping ku.
Emak terbangun karena hendak buang air kecil,
Ku ambil pispot untuk beliau pipis.

Sewaktu kecil,beliau yang merawat kami saat pipis atau pup,
Sekarang giliran anak anak nya yang merawat beliau.

Pahi hari setelah sarapan dan visit dari dokter dalam,
Kami di panggil ke dalam ruangan nya.

Mbak imah kakak tertua kami tidak berani menghadap,
Jadi mas badar yamg mewakili.

Hasil lab dan observasi sudah keluar,
Karena jaringan syaraf di jari kelingking dan jempol emak sudah tak berfungsi dan membusuk.
Maka dokter menyarankan untuk segera melakukan tidakan pembedahan guna mengamputasi dia jari tersebut dan membuang syaraf yang terinfeksi dan menjalar sampai ke atas mata kaki.

Kami berembuk terlebih dahulu bersama emak,
Awal nya emak enggan untuk di operasi.
Namun demi kebaikan beliau,kami akhir nya meyakin kan bahwa memang itu lah yang terbaik.
Emak pun bersedia,

Besok dokter akan melakukan tindakan,
Mulai siang itu emak harus mulai berpuasa sambil menunggu kadar gula nya kembali normal.

Keesokan hari nya operasi pun di mulai,
Kami menunggu emak yang berada di dalam ruang operasi.
Tak ada yang berucap sepatah kata sama sekali di sana,
Hanya bisa berharap semua bisa berjalan lancar,
Beberapa jam akhir nya operasi selasai di lakukan.
Emak di bawa kembali ke ruang perawatan dalam kondisi masih belum sadar efek dari obat bius.

Kaki emak di bungkus perban dalam keadaan dua jari nya yang sudah di amputasi.
Mbak oliv terus saja menagis di samping emak,dia di tenangkan oleh mbak imah.

Ada kejadian unik ketika emak sedang di rawat.

Siang itu mbak oliv kedatangan seorang tamu,
Pacar nya yang tak punya sopan santun rupanya datang untuk membesuk emak.
Sebenarnya mbak oliv sudah menggantungkan hubungan mereka,
Karena tak ada tanda tanda keseriusan si cowok,
Di sisi lain,
Ternyata mbak oliv sedang di dekati oleh teman nya semasa sekolah dulu yang bernama Hakim.

Nah,saat pacar mbak oliv datang,
Ternyata dia berbarengan bersama mas hakim menuju ke ruangan emak,
Suasana canggung tak terhindarkan.
Dari situ sudah kelihatan siapa di antaraereka yang benar benar sudah diap menjadi pendamping mbak oliv kelak,
Laki laki bertato itu datang hanyaembawa badan,
Sedangkan mas hakim.
Dia datang sambil membawa obat herbal yang biasa di sebut Pil piahong,
Obat herbal pengering luka yang harga perbutir nya kalian tau sendiri lah.
Bukan perihal materi,tapi ini menyangkut dengan kesungguhan dari mereka berdua.

Seakan sudah tak punya muka lagi,
Si cowok bertato akhirnya memilih untuk undur diri setelah ngobrol berdua dengan mbak oliv.
Hubungan mereka resmi bubar,
Tampak senyum kemenangan merekah di wajah mas hakim.
Mas hakim hanya lah seorang security di sebuah sekolah swasta,
Tapi adab dan agama nya benar benar bagus.

Setelah emak siuman,
Beliau sudah agak lega karena tak lagi merasakan sakit atau nyeri di kaki akibat luka infeksi.

Saudara saudara kami datang menjenguk dan menghibur emak.

Tiga hari setelah operasi,
Kondisi emak berangsur membaik dan di perbolehkan untuk pulang.
Di rumah,kami meminta seorang perawat untuk rutin mengganti perban kaki emak dua kali sehari.

Pertama kali perban nya di buka,
Aki benar benar takut melihat nya.
Karena kulit di permukaan kaki nya sudah di angkat hamya terlihat syaraf dan tulang.
Kulit di tulang kering nya juga di bedah dan di jahit,
Mbak oliv memperhatikan dengan seksama langkah langkah sang perawat menangani luka emak,
Perlahan dia sudah bisa cara menyeterilkan alat alat untuk mengganti perban emak,
Di tambah dengan salep herbal penbul sel jaringan.

Hari berlalu,
Aku masih menganggur.
Berharap dapat panggilan kerja atas lamaran yang ku kirim melalui pos,
Karena kondisi emak mulai membaik.
Aku pun sudah mulai mengurus berkas laamran kerja,
Membuat skck baru.

Hingga suatu sore,
Aku menerima telpon dari mbak linda.

"Gal,tadi di acara halal bi halal yang di adakan di rumah Andi.
Nita hadir,setelah acara selesai dia main ke kontrakan.
Dia juga tanya apa kamu sudah kembali kesini...."
Kata mbak linda.

"Terus gimana mbak?"
Kata ku.

"Sesampainya di kontrakan kita,
Dia melihat ke kamar mu yang masih terkunci.
Dia tanya lagi pada ku.
Kok kamar galih kosong mlompong mbak?"
Kata nya.

"Aku cerita in saja sejujur nya,kalau kamu tuh sudah habis kontrak kerja nya dan nggak bakal balik lagi,apa lagi emak mu sedang sakit."
Kata mbak linda.

"Mending nggak usah di kasih tau mbak..."
Timpal ku.

"Mau gimana lagi gal,aku nggak tega..."
Kata nya.

"Setelah cerita in semua ke nita perihal siapa Mey,aku juga kasih tau ke nita kalau idul adha nanti mey akan menikah.
Kasihan tau gal,dia langsung nangis mendengar nya."
Ucap mbak linda.

"Syukur lah mbak,setidak nya swkarang nita sudah tau yang sebenar nya.
Walau aku memang salah sih karena diam diam bersuaan bersama mey di kontrakan."
Ucap ku.

"Kamu sih petingkah,
Ow ya.helm sama hadiah yang kamu titipkan pada ku untuk nita.
Sudah ku kasih kan sekalian tadi gal,
Aku bilang kalau hadiah ini sebenar nya sudah di persiapkan galih sebelum ulang tahun mu."

"Dia makin nangis kejer gal,aku menenangkan nya."

"Ucapan penyesalan tak henti nya terucap di bibir nita."
Kata mbak linda.

Aku diam mendengarkan cerita mbak linda,

"Semua sudah terjadi mbak,
Aku sudah mengikhlaskan semuanya.
Mungkin memang seperti ini jalan nya"

"Kelak,nita pasti akan menemukan sosok yang lebih baik dari ku."

"Walau tanpa nya,dunia ini terasa tak se menarik dulu lagi...."
Kata ku.

"Kasihan Nita gal,dia tuh terlihat sangat kehilangan lho...."
Kata mbak linda.

"Aku juga gitu mbak,mau gimana lagi coba..."
Kata ku.

"Sekarang nita sudah balik?"
Tanya ku.

"Dasar Bodoh......"

Terdengar suara yang sangat ku kenal,
Nita tiba tiba bersuara.

"Lho,Nit......"

Bersambung
Diubah oleh tetes.tinta 22-09-2022 16:30
rinandya
MFriza85
MFriza85 dan rinandya memberi reputasi
2
Tutup