Nostalgia ku di dalam sebuah literasi dengan Anita yang tertuang dalam kisah lama semalam ternyata lumayan mengusik pikiran.

Aku terbuai dalam ingatan indah mengingat masa dekade silam dengan Anita tambatan hati ku ketika merebahkan tubuh di hamparan kasur di dalam kamar bersama sosok lain yang sekarang sudah menjadi sang partner hidup.

Segera ku pejamkan mata supaya lekas terlelap dalam beristirahat,
Terbesit keinginan untuk sekali saja bertemu dengan nya walau hanya dalam bunga tidur.

Intan.....

Si rambut poni berbentuk helm itu tiba tiba hadir tanpa ku nyana,
Di sebuah pelataran sekolah menengah pertama persis ketika pertama kali kita bertemu dulu.
Apa benar itu dia.....

Ku picingkan mata ku untuk mempertajam penglihatan yang sedikit buram,
Gestur dan nada bicara nya sama persis seperti intan yang dulu ku kenal.
Dia duduk di taman depan kelas sambil sesekali melirik ke arah ku yang seperti orang ling lung di antara lalu lalang kawan kawan lama pada masa nya.

Lama kelamaan dia semakin terlihat jelas sedang menatap ke arah ku dengan senyum manis nya.
Aku hanya bisa menunduk atau mengalihkan pandangan dengan sesekali menggaruk kepala seperti tak percaya,
Tak seperti biasa nya dia hadir ke dalam ruang mimpi ku.
Tak sempat aku sekedar bersapa dan bertanya kabar pada nya karena mimpi itu akhir nya buyar seketika.

Ntah apa makna mimpi ku yang tiba tiba saja bertemu dengan nya,
Padahal sudah hampir 10 tahun lebih aku tak jumpa dengan nya
Bahkan berpikir tentang nya pun sudah tak pernah.
Kata orang,ketika kita bermimpi bertemu seseorang yang sudah lama tak berjumpa.
Artinya pada saat itu orang tersebut sedang memikirkan atau merindukan kita,ntah lah....

Kembali ke benang merah cerita,

Selama Nita masuk malam,aku selalu siaga mengantarkan nya berangkat kerja,
Untuk pulang nya,dia biasa naik angkot atau terkadang di jemput oleh mbak linda jika ingin stay di kontrakan ku sembari menanti kepulangan ku yang sedang shift pagi.
Sebenarnya mbak linda sudah beberpa kali mengajak nita untuk satu kontrakan dengan nya,
Namun nita menolak nya secara halus lantaran dia sudah terbiasa tinggal dengan risma sahabat karib nya.

Menjelang sore aku pulang dari kerja,
Sejak pagi nita mengabari kalau ia sedang di kontrakan bersama mbak linda.
Sekalian saja ku minta tolong untuk nyuci in pakaian ku,
Kunci kamar selalu ku titiplan di tempat nya mbak linda tiap kali aku berngkat kerja karena mbak linda sedang masuk siang.

Aku susah sampai di depan kontrakan,
Motor mbak linda sudah taka da di tempat nya karena dia sudah berangkat kerja.

"Yank buka in pintu...."
Ucap ku dari arah depan.

Nita berada di dalam kamar ku setelah mbak linda berangkat kerja,
Dia sumgkan kalau berada di kamar mbak linda karena takut kalau kalau ada barang mbak linda yang hilang.

"Buka aja yank,nggak ku kunci kok pintu nya...."
Kata nya dari dalam.

Benar saja,ku lihat pakaian ku sudah tergantung di depan.
Nita sudah mencuci nya,
Aku masuk ke dalam kamar ku.
Ku dapati nita sedang tiduran di depan tv.

"Kalau ngantuk tidur aja yank,nanti malam kan kami harus kerja lagi."
Ucap ku sambil menggantungkan jaket.

"Hoammmmppppp...."
Hehehehe,tadi udah tidur kok yank,
Cuma bentar doang.nggak enak kan ada mbak linda masa ki tinggal tidur."
Kata nya.

"Santai aja lah yank,kaya sama siapa aja.
Lagian mbak linda juga maklum lah
Kan kamu habis shift malam."
Kata ku.

"Ow ya,udah aku cuci in tuh pakaian mu yang di ember yank...."
Kata nita.

"Makasih cinta ku,eeehhhh....
Daleman ku kamu cuci in sekalian?"
Tanya ku.

"Ya iya lah,sekalian yank.
Kurang baik apa lagi coba...."
Timpal nya

"Hehehehe,aku jadi malu yank..."

"Kalau malu tutipin tuh pake baskom"
Sahut nita.

"Ambil in pakaian di lemari dong yank,
Aku mau mandi sekalian.
Gerah....."
Kata ku.

"Siap bos....."
Ucap nita sambil bangkit dari tidur nya dan mengambilkan pakaian untuk ku.

"Gih mandi,bau mesin kamu yank...."
Kata nya.

"Lho ini kan aroma perjuangan ku dalam mencari nafkah untuk istri.hehehehe...."
Jawab ku.

"Istri kok nggak ada buku nikah nya..."
Kata nita.

"Buku nya kan bisa menyusul..."
Timpal ku sambil masuk ke dalam kamar mandi.

Aku langsung mandi dan berganti pakaian,lalu keluar bersama nita di depan tv.

"Kamu udah maem yank?"
Tanya ku.

"Udah kok tadi sama mbak linda yank,
Makan di warteg."
Kata nita.

Aku duduk di samping nita sambil mencium rambut nya yang harum.
Memadu kasih dalam batasan yang wajar.

Walau sempat sama sama terbawa suasana,
Nita secara spontan merangkul leherku dan mendaratkan kecupan mesra di bibirku.

Aku mencoba mengendalikan keadaan dengan sisa sisa akal sehat ku.

Ku tahan tubuh ku dengan siku sebagai penopang yang hampir hanyut di antara gelora nafsu.
Aku mengecup kening nita dan duduk sedikit mwnjauh dari nya.

Memalingkan pandangan ku ke arah layar tv karena ada di samping ku nita sedang memasang dua kancing baju nya yang sudah terlepas dari lubang nya.

"Maaf yank...."
Ucap ku tanpa melihat ke arah nya.

"Iya yank,sekarang aku benar benar tau kalau kamu memang benar benar tulus mencintai ku seperti apa yang pernah kamu katakan kepada mbak linda malam itu...."
Ucap nita sambil mencium pipi ku.

"I love you..."

Aku sedikit terperanjak mendengar ucapan nita,

"Kok kamu tau apa ysng aku ucap kan ke mbak linda malam itu yank?"
Tanya ku.

"Ya tau lah,waktu itu kan aku sudah bilang kalau sebenar nya malam itu aku cuma tidur ayam.
Makasih ya yank....."
Ucap nita sambil menyandarkan kepala nya di pundak ku.

Aku mengusap rambut nya yang halus,
Beberapa saat kami saling terdiam tanpa kata,mungkin kami memikirkan hal yang sama dalam pikiran.

"Aji ning wong kui namung ono ing lathi yank...."
(Berharga nya seseorang itu hanya bisa di buktikan dalam sikap dan ucapan nya yank)
Cinta tulus ku pada mu tak akan aku nodai dengan tindakan yang mungkin kelak akan menjadi buah penyesalan kita bersama."
Ucap ku.

"Kamu adalah laki laki yang baik yank,
Beruntung aku punya kamu...."
Kata Nita

"Aku juga beruntung punya kamu yank...."
Ucap ku.

"Ow ya,paman ku tadi telpon yank.
Tanya kabar sama meminta ku untuk datang ke rumah nya kalau ada waktu."
Kata nita.

"Ke rumah paman mu yank,emang ada apa?"
Tanya ku pada nita.

"Iya,aku di suruh ke rumah nya untuk membicarakan soal motor.
Jadi kan paman tuh punya mio yang biasa di pakai istri nya,
Nah paman ku kemaren beli motor lagi yang baru.
Rencana nya mio itu mau di berikan pada ku supaya kalau kemana mana nggak usah naik angkitan umum."
Kata nita.

"Ow gitu tah, kan sekarang ada aku yang siap antar jemput kamu kerja yank."
Kata ku.

"Lah kalau pas shift nya nggak ketemu kan aku naik angkot juga yank...."
Kata nita.

"Iya juga sih,ya udah kalau gitu kapan maunke tempat paman mu yank?"
Tanya ku.

"Nanti kita bahas lagi yank,kamu mau nganter in aku kan?"
Kata nita.

"Yo mau lah yank,dengan senang hati...."
Sahut ku.

Supaya tak terbuai suasana lagi, aku mengajak nita jalan jalan keliling kawasan sore itu.
Sambil membeli beberapa makanan dari penjual kaki lima untuk makan malam,
Selepas maghrib kami makan bersama dan mengantar nita kembali ke kos an nya.

Di sana aku bertemu dengan risma yang sedang bersantai di depan kosan bersama tetangga nya.

"Risma ya...."
Ucap ku pada sosok gadis seumuran dengan nita dengan rambut panjang dan postur yang tak terlalu tinggi berwajah tirus yang sedang duduk.

"Iya mas,kamu pacar nya nita ya?"
Kata risma.

"Iya Ris,kenalin aku galih...."
Kata ku.

"Salam kenal ya...."
Kata risma.

"Aku masuk dulu ya ris."
Kata nita.

"Iya nit,galih ajak masuk aja sana buat in minum."
"Masuk aja gal,nggak usah sungkan."
Kata risma.

"Iya ris,aku masuk ya...."
Ucap ku.

Aku dan nita masuk ke dalam,kami nonton tv.
Dan nita tidur di samping ku supaya pas kerja nanti tak merasa ngantuk.

Seaekali risma melihat ke arah kami dari luar,mungkin dia sungkan mau masuk ke dalam.

Aku meninggalkan nita yang sedang tertidur,keluar supaya risma bisa masuk dan nonton tv.

"Masuk pagi ya ris....."
Ucao ku membuka prmbicaraan.

"Iya gal,
Kok malah kesini kamu.
Tunggu in tuh nita,nanti ilang lho...."
Kata risma sambil tertawa pelan.

"Mau ngerokok dulu aku,nggak apa apa kan kalau aku ngerokok di sini...."
Kata ku.

"Nggak apa apa lah gal."
Timpal nya.

"Hehehehe,takut nya kalau kamu terganggu sama asap nya."

"Kalau kamu mau masuk nonton tv masuk aja ris...."
Kata ku.

"Iya gal,nyantai aja lagi."
Kata nya.

Kami ngobrol sebentar sekedar berbasa basi,
Lalu risma masuk ke dalam untuk nonton tv.
Aku merokok di depan sambil bermain hp,
Mbak linda beberapa kali sms dengan pertanyaan pertanyaan mengenai apa yang aku lakukan dengan nita selama berduaan di kamar sore tadi.

Aku menjawab nya apa ada nya,
Walau mbak linda nggak mau percaya begitu saja.

Skip.....

Hari itu aku mengantarkan Nita untuk bertemu paman nya seperti rencana kami sebelum nya.

Nita duduk di belakang ku sekaligus menjadi navigator penunjuk arah menuju kediaman paman nya.
Sampailan kami di sebuah pemukiman yang ramai,
Kami berhenti di sebuah rumah dengan pohon mangga di depan nya.

Terdapat kurungan berisi burung perkutut yang tergantung di teras depan nya.

"Asalamualaikum...."
Kata nita mengucap salam.

"Waalaikum salam...."
Terdengar auara perempuan dari arah dalam

"Eeehhhh Nita,sini nduk...."
Ucap beliau menyambut kedatangan kami.

"Iya bu dhe......"
Kata nita sambil mengajak ku bersalaman kepada istri dari paman Nita yang tampak anggun mengenakan hijab berwarna biru tosca.

"Ini siapa nduk,pacar mu ya...."
Kata beliau.

"Iya bu dhe,kenalin ini galih...."
Kata nita.

"Saya galih buuuk...."
Ucap ku sambil bersalaman kepada beliau.

"Waahhhh,Nita sekarang sudah punya pacar.
Orang mana mas?"
Tanya beliau.

"Saya asli Kudus bu...."
Jawab ku.

"Ow wong Kudus to, kerja di mana mas?"
Tanya beliau.

"Saya kerja di daerah cibitung buuuk."
Jawab ku.

"Pak dhe mana bu dhe....."
Tanya nita.

"Ada tuh di belakang sedang membersihkan pekarangan nduk,sebentar tak panggil in dulu.
Sini masuk dulu,ajak pacar mu juga...."
Kata beliau lalu masuk ke dalam.

Pak dhe Nita adalah seorang security di sebuah kantor cabang Bank di daerah cempaka putih.
Mereka sudah lama tinggal di sana,
Anak nya sedang kuliah di daerah bandung,jadi tinggal lah pak dhe dan budhe nita berdua di situ.

Beberapa saat setelah aku dan nita duduk,
Datang lah seorang bapak bapak berkaos putih dengan jambang yang tampak menggelayut di dagu dan pipi nya,
Sosok laki laki tegap dengan kumis tebal ber rahang tegas menampah sangar penampilan nya mengenakan sarung dan kaos polos berwarna putih.

"Sudah lama sampai nya nduk?"
Tanya beliau.

"Baru saja sampai kok pak dhe...."
Ucap nita sambil mencium yangan beliau.

"Ini siapa kok aku baru lihat?"
Tanya beliau

"Kenalin pak dhe,ini Galih.
Dia pacar ku...."
Kata nita memperkenalkan ku kepada beliau.

"Saya galih pak...."
Ucap ku sambil berjabat tangan dengan beliau,genggaman nya benar benar kuat.

"Sudah lama kamu pacaran sama nita?"
Kata beliau.

"Belum terlalu lama pak."
Jawab ku

"Kalau ada apa aoa sama nita,kamu ysng aku cari lho.
Tinggal dimana kamu?"
Kata beliau.

"Iya pak,inshaAllah saya akan menjaga Nita dengan baik kok,
Sekarang saya ngontrak di daerah Cibitung."
Jawab ku.

"Ow di daerah kawasan industri ya?"
Kata beliau.

"Iya Pak...."
Jawab ku.

Kamu kerja di mana?"
Tanya beliau.

"Saya sekarang kerja di PT ****** pak,"
Jawab ku

"Wah,perusahaan bonavit itu,
Sudah lama kamu di situ?"
Kata beliau.

"Saya sudah setahun lebih di sana pak."
Kata ku.

"Kamu serius sama Nita ponakan ku????"

"Saya serius pak"
Jawab ku.

Nita tampak terkekeh melihat paman nya mencecar diri ku dengan pertanyaan pertanyaan nya.

"Kalian kan sudah dewasa, bukan nya aku cerewet ya Nak.
Tapi orang tua nita sudah menitipkan amanah untuk menjaga ponakan kunini selama di sini,
Nita juga nggak mau tinggal di sini.
Jadi aku tak bisa setiap saat memantau keadaan nya.
Tolong kamu jaga baik baik nita,
Jangan macem macem yo...."
Kata beliau.

"Nggih pak,saya siap menjaga Nita dengan baik.
Saya juga siap bertsnggung jawab kalau ada apa apa kok."
Jawab ku.

Nita mengacungkan jempol nya pada ku.

"Bagus...."
Kata beliau sambil menepuk pundak ku.

"Sana nduk,kamu masuk.
Buatin minum buat mamas mu ini damab bantu budheu masak."
Kata beliau.

"Iya pak dhe,aku tinggal masuk dulu ya yank...."
Kata nya

"Kata budhe,kamu orang kudus yo mas?"
Kata beliau.

"Iya pak,saya orsng kudus asli."
Jawab ku.

"Berarti sama sama wong jowo ne."
Timpal nya.

"Suka mancing nggak kamu mas?"
Kata beliau.

"Wah,kalau mancing sih hobi banget saya pak dhe...."
Kata ku.

"Kapan kapan kita mancing bareng yuk ke pemancingan."
Ajak beliau.

"Nggih pak,saya mau."
Kata ku.

Pembahasan tentang dunia permancingan menjadi kan suasana di ruang tamu menjadi mencair,
Ternyata kami punya pemikiran sefrekuensi.
Aku dan pakdhe nya nita sudah tak terlalu canggung lagi,walau agak ngeri melihat kumis nya yang sudah seperti mas adam nya inul daratista.

Setelah membawakan minum dan suguhan,
Nita dan budhe nya ikut nimbrung di ruang tamu bersama sama membahas mengenai motor beliau yang akan di berikan kepada nita.
Sorry nya kami berpamitan untuk pulang kepada beliau.
Nita sudah memakai motor nya untuk di bawa ke kos an,

"Kapan kapan kita mancing bareng yo...."
Kata beliau.

"Siap pak dhe....."