tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#254
Part 106
17 November 2010,

Seperti janji ku kepada ayuk saat lebaran,hari itu aku kembali ke kampung halaman untuk kedua kali nya.
Karena aku adalah karyawan kotrak,
Maka aku sudah berhak mendapatkan cuti,
Ku ajukan cuti selama dua hari.
Idul adha jatuh di hari rabu,dan kamis jumat nya adalah jatah cuti tersebut di gabung dengan hari sabtu minggu jadi aku bisa di kampung sedikit lebih lama.

Sore itu aku langsung menuju pool sebuah bus setelah pulang kerja menggunakan angkot,kebetulan aku masuk pagi.
Aku nekat langsung mencari tiket dadakan di sana,
Hanya tersisa satu bangku di samping toilet.
Tanpa pikir panjang ku ambil saja tiket tersebut,

Aku duduk di sebuah bangku sempit berhimpitan langsung dengan pemnatas toilet yang berada di bagian paling belakang.
Ku lihat seorang sopir cadangan yang sedang menggelar kasur lantai di depan pintu toilet yang terdapat space yang cukup untuk tiduran.

Setelah semua pemumpang naik,
Bus berangkat berbarengan dengan suasana senja yang mulai memudar memasuki kegelapan.

Bus berhenti di reat area seperti biasanya,
Lalu berangkat lagi melanjutkan perjalanan setelah pergantian supir.

Duduk di bangku yang sempit membuat tubuh ku terasa pegal,
Ku lihat pak sopir yang sedang tidur di kasur nya.
Aku meminta ijin untuk ikut merebahkan badan di sebelah nya,
Beliau mengijinkan tapi aku harus bangun sebentar kalau kalau ada penumpang yang hendak masuk toilet.

Nyaman benar malam itu aku tidur di samping pak supir cadangan,
Singkat cerita aki sudah dampai di kota ku jam setengah empat subuh.
Aku turun di depan gang rumah di iringi rintik gerimis dan suara takbir di speaker masjid dan mushola menjelang sholat ied.

Aku berjalan kaki menuju rumah,
Ku sms ayuk kalau aku sudah sampai di Kudus.
Sepertinya dia belum bangun karena sms ku tak mendapatkan balasan.

Sesampainya di rumah,aku mengobrol sebentar dengan emak lalu pergi ke mushola untuk berjamaah subuhan,
Aku juga bergegas ke masjid untuk sholat ied.

Hari pertama aku di kampung,ku habiskan berkumpul dengan keluarga di rumah karena memang itu adalah hati pertama idul adha.
Ayuk juga ada acara sendiri karena bapak nya berkurban seekor kerbau yang di potong di saung rumah makan milik nya.

"Mak,ayuk sebentar lagi akan masuk ke sekolah pelayaran.
Kalau aku melamarnya sebagai pengikat dulu bagaimana?"tanya ku kepada beliau yang sedang duduk di ruang tamu.

"Tunangan maksud mu?"
Ucap emak.

Aku hanya mengangguk....

"Kamu sudah mantep le?"
Tanya emak.

"Insyaallah mak,aku juga sudah membahas hal ini dengan ayuk melalui telpon."
Kata ku.

"Terus ayuk bagaimana?"
Kata emak.

"Dia mau mak,tapi dia menyerahkan keputusan kepada orang tua nya."
Jawab ku.

"Kalian kan masih muda,
Tapi kalau memang niat mu untuk mengikat nya terlebih dahulu sih nggak apa apa,
Kalau pun menikah.toh kami harus menunggu sampai ayuk lulus dari pelayaran kan?"
Kata emak.

"Nggih mak,besok rencana nya aku mau membicarakan hal ini di hadapan kedua orang tua nya."
Kata ku.

"Emak merestui mu le,tapi kalau memang orang tua ayuk tak mengijinkan.kamu jangan pernah berkecil hati,
Mereka itu keluarga yang berkecukupan.
Sama seperti diah dulu,
Kamu harus siap menerima apa pun keputusan dari keluarga nya nanti."
Kata emak.

"Iya mak,aku ngerti kok.
Bismilah...."
Jawab ku.

Ke esokan hari nya aku menghadap orang tua ayuk,
Setelah berbasa basi.
Aku mulai mengutarakan maksud kedatangan ku.

"Pak,Bu...."

"Kedatangan saya kesini,selain untuk bersilaturahmi.
Saya bermaksud ingin melamar putri panjenengan sebagai calon istri saya.
Kira nya susi lah bapak dan ibuk memberikan restu intuk kami...."
Ucap ku di hadapan mereka.

Kulihat bapak dan ibu ayuk tampak terkejud setelah mendengar ucapan ku.

"Kamu sekarang masuh karyawan kontrak kan nak?"
Ucap bapak nya ayuk.

"Iya pak,status saya masih karyawan kontrak.
Kalau panjenengan merestui,besok akan saya ajak orang tua saja untuk datang kesini."
Kata ku.

"Kalau kontrak kerjau habis,
Bagaimana cara muberikan mahar untuk pernikahan kalian nanti.
Ayuk ini anak terakhir di keluarga ini,
Di acara hajatan pernikahan nya nanti,
Aku ingin menggelar hajatan besar besar an.
Apa kamu mampu?"
Kata beliau.

"Kamu pikir dulu masak masak,
Apa kamu nanti mampu memenuhi kebutuhan anak ku."
Timpal nya.

Ayuk hanya diam di samping ibu nya.
Aku menundukan kepala karena aku tak bisa menjawab pertanyaan beliau.

"Tapi ini kan sebagai simbol ikatan terlebih dahulu pak,
Pernikahan nya kan menunggu setelah ayuk lulus kelak."
Ucap ku.

"Sebenarnya sudah banyak kenalan ku yang berniat menjodohkan anak mereka dengan ayuk,
Tapi belum ku terima.
Mereka rata rata adalah polisi dan tentara.
Dan kamu,sadar kan apa pekerjaan mu sekarang?"
Kata beliau.

Aku belum bisa memberikan jawaban nya sekarang,
Masih ku pikirkan dulu."
Kata beliau.

"Iya pak,saya mengerti...."
Kata ku.

Kedua orang tua ayuk langsung beranjak dari duduk nya dan meninggalkan ku bersama ayuk di ruang tamu.

"Gimana yank,sepertinya bapak belum merestui kita."
Kata ayuk.

Aku tersenyum sambil menggenggam tangan nya.

"Aku akan sabar menanti jawaban dari beliau yank...."
Ucap ku.

Kami menghabiskan liburan di kampung bersama,
Mengantarkan ayuk memandikan kucing nya ke salon hewan,
Mengantar ayuk membuat sim di polres.

Sampai tiba hari minggu saatnya aku kembali ke bekasi lagi,
Ayuk tak bisa mengantarkan ku karena katanya ada acara.
Aku kembali ke bekasi sendirian,
Setelah tiba,aku langsung ke kontrakan.
Aku sedikit nyantai karena senin itu masuk shift siang.

Aku juga tak membeli oleh oleh karena memang kepulangan ku untuk urusan melamar.

Semenjak kepulangan ku,
Ku rasakan ayuk semakin cuek.
Sms ku jarang sekali di balas,
Ntah ada apa dengan nya.

3 hari lama nya ayuk tak ada kabar,
Padahal dia masih libur dari pelatihan camp.
Sampai akhirnya ki telpon dia,berkali kali akhirnya di angkat.

"Kamu kenapa sih yank,kok semenjak kepulangan ku sekarang malah cuek...."

"Ada apa?"
Tanya ku.

"Nggak apa apa kok mas."
Jawab ayuk.

"Mas????"

"Tolong,katakan sejujurnya yuk."
Ucap ku.

"Sebenarnya....."

"Setelah lamaran mu kemarin,
Bapak bilang pada ku untuk menjauhi mu mulai sekarang.
Bapak meminta ku fokus ke pelayaran,

Maaf mas...."
Kata ayuk.

"Deggggg......."

Aku terkejud mendengar nya,
Aku masih nggak percaya dengan ucapan ayuk barusan.

"Maksud mu?"
Kata ku.

"Sepertinya kita nggak bisa melanjutkan hubungan ini mas,
Maaf...."
Kata ayuk.

Betapa terpukul nya aku mendengar ucapan ayuk,
Aku menangis,memohon supaya mengurungkan niat nya untuk putus.
Tapi sia sia,

"Aku nggak bisa mas,
Sekarang tolong jangan hubungi aku lagi,kita masih bisa berteman kok."
Kata ayuk.

"Aku nggak nyangka kamu se tega ini yuk,
Ku pikir kamu emang serius dengan ku.
Hancur aku mendengar ucapan iyu dari mulut manis mu."

"Kalau memang seperti itu,
Baiklah....."
Kata ku.

"Mas,please.
Jangan marah,
Aku sudah berusaha meyakinkan orang tua ku.
Tapi merekaemang nggak setuju,
Maaf mas.
Aku hanya ingin berbakti kepada orang tua."
Kata ayuk

Aku langsung mematikan telpon,
Aku benar benar sangat kecewa di buat nya.
Sakit.....

Aku seperti orang gila,
Persis seperti saat di kecewakan oleh intan dulu,
Beda nya sekarang aku sendirian jauh dari rumah.

Kisah ku dengan ayuk memang benar benar sesingkat itu,
Pesan dari emak seperti nya tak mampu melepaskan ku dari keterpurukan.
Aku menjadi malas untuk bekerja,
Sebagai operator cutting.
Aku sering mendapat teguran dari atasan karena malas malas an,
Sampai aku di ganti oleh supri dan menjadi pengumpul box untuk menempatkan matrial,
Aku benar benar terpuruk.
Tak ada yang bisa di ajak curhat,
Aku juga memutuskan untuk tak lagi menghubungi mey.

Di kontrakan,aku mengambil sim card di hp lalu membuang nya ke dalam lubang wc,
Aku sengaja mengganti nomor baru.
Bisa di bilang itu adalah titik terendah dalam hidup ketika di perantauan.
Aku hanya punya nomor hp mbak oliv yang ku save,
Aku menelpon nya untuk sekedar mencurahkan isi hati ku.
Ku minta kakak ku merahasiakan hal ini dari emak,
Aku nggak mau beliau khawatir.

Karena aku masih penasaran,
Ku putuskan untuk men stalking akun fb ayuk.
Betapa semakin hancur nya diriku mendapati isi update an status nya yang di komen oleh orang seorang pria berseragam,
Rupa nya dia sedang dekat dengan sosok polisi muda,
Aku baru tau karena selama ini aku memang jarang bermain sosmed.
Rasa ke ingin tahu an ku malah semakin membuat ku terpuruk dan hancur.
Aku juga menyematkan status
Bertuliskan,

"Tuhan,aku sudah lelah....."


Hal itu berlangsung selama beberapa minggu,
Aku benar benar seperti orang yang tak punya harapan lagi.
Aku tak mau mengambil lembur di hari sabtu dan minggu,
Aku juga kehilangan nafsu makan.

Minggu itu aku tiduran di kontrakan,
Sejak hari jumat aku hanya makan mie mentah dan minum,
Ntah berapa banyak batang rokok yang sudah ku habiskan.

Aku hanya bisa bengong dan rebahan di kasur sampai tiba tiba aku terlelap dengan sendiri nya sampai suasana sekitarku benar benar gelap tanpa cahaya.

Tubuh ku menggigil dan gemetar,
Dadaku terasa sesak.
Aku seperti kesulitan bernapas,
Mungkin itu yang di namakan claustrophobia.

Claustrophobia adalah gangguan kecemasan yang menyebabkan seseorang mengalami ketakutan intens pada ruang tertutup.

Ku picingkan mata ku dalam kegelapan kamar,
Tubuhku masih gemetar.
Aku tak mampu berteriak,
Hanya lemas terkulai di atas kasur.
Itu adalah sandekala,waktu menjelang magrib,
Sampai tiba tiba di hadapan ku samar samar terlihat siluet seseorang anak kecil yang sepertinya aku kenal,
Siluet sosok anak kecil yang kurus sedang duduk bersandar di dinding menatapku dengan mata sayu seperti mengasihani ku.

"Sudah puas kamu meratapi nasib?"
Terdengar anak itu berbicara pada ku.

"Siii,ssiiiaapaaa kamu...."
Ucap ku dengan terbata bata.

"Tak kusangka kamu ternyata selemah ini,
Setelah sekian lama kau hidup dalam keadaan ysng sangat sulit.
Setelah tiba di mana tuhan mngabulkan ke inginan mu untuk kehidupan yang lebih baik,
Mengapa sekarang kau sia sia kan kesempatan dari Nya hanya karena perasaan kecewa."
Kata anak itu.

"Jangan sok menasehati ku seolah olah kau tau banyak tentang kehidupan ku bocah!"
Ucap ku.

"Aku memang tau persis seperti apa perjalanan hidup mu sejak dulu,
Dasar bodoh...."
Timpal nya.

"Aku tau betapa sulit nya kehidupan mu saat kecil dulu,
Menjadi seorang yatim sejak kecil,
Mengidap disleksia,
Banting tulang membiayai sekolah mu.
Bukan kah seharus nya hal itu sudah cukup menempa mu menjadi sosok yang kuat di masa sekarang?"
Kata nya.

"Peduli apa kamu pada ku...."
Kata ku.

"Aku sangat peduli lah,memangnya kamu yang sekarang sudah lupa diri dan tak pandai bersyukur dengan semua yang telah kamu dapat.
Memangnya kamu yang sok sok an membuang nama kecil mu dengan panggilan baru karena merasa kalau masa lalu mu itu penuh dengan penderitaan...."
Kata nya.

Aku kaget mendengar ucapan anak ini,
Bagaimana mungkin dia tahu persis apa yang sudah ku alami.

"Siapa kamu sebenar nya,
Tolong.pergi....."
Teriak ku.

"Rupanya kamu memang benar benar sudah lupa diri,
Pada ku saja kau sudah tak ingat.
Padahal aku masih sangat hafal dengan perjalanan hidup mu,
Lekas lah sadar dan bangkit dari keterpurukan.
Kau lupa kalau niat mu ada disini adalah untuk mengangkat derajat keluargamu?"
Kata bocah itu.

"Siapa kamu sebenar nya?"
Tanya ku.

"Aku?"

"Tubuh ku kurus,rambut ku merah terbakar matahari,tatapan mata ku sayu."

"Aku lah Erwin....."

"Seorang anak menyedihkan yang kau buang dari ingatan masa lalu mu yang kata mu penuh dengan penderitaan...."

"Aku adalah diri mu!"
Ucap anak itu.

Aku benar benar semakin terkejut mendengar nya,
Tubuhku yang masih tertelungkup dengan posisi wajah menghadap ke tembok di mana anak itu berada masih terus gemwtar dan menggigil.

Ku lihat anak itu bangkit dari duduk nya,
Perlahan menghilang bagai di sapu angin.

Nafas ku masih terasa sesak,
Kenapa dengan diri ku.
Siapa anak tadi.....
Bagaimana mungkin aku bisa bertemu denga diri ku sendiri.
Apakah ini halusinasi atau wujud nysta dari sebuah perang batin yang sedsng terpuruk.

"Mey......."

"Dimana kamu...."

"Aku ingin bercerita banyak hal kepada mu....."
Batin ku.

Tubuh ku masih tak berdaya,
Suasana di dalam kamar ku masih gelap.
Sampai ku dengar suara ketukan intu dari arah depan,

"Galih buka pintu nya......"
Terdengar suara seorang perempuan.

Perlahan aku mulai bisa menggerak kan tubuh ku,
Aku bangkit dari tempat tidur dengan langkah gontai berjalan ke arah pintu sambil berpegangan pada tembok.

Ku buka pintu kamar yang masih terkunci,
Ku putar kunci yang masih tergantung di lubang nya.

Saat ku buka,
Ku lihat wajah perempuan yang ku sebut dalam diam.

"Mey......"

"Brukkkkkkk....."

"Galih,kamu kenapa gal....."
Terdengar suara mey yang semakin mengecil dan lenyap.

Pandangan ku gelap,aku tak sadar kan diri,
Aku tak ingat seperti apa kelanjutan nya.

Aku tersadar dan sudah terbaring di atas kasur,
Ku rasakan kain hangat yang tertempel di kening sebagai pengompres.


"Panas......"

Ku rasakan tubuh ku yang seperti nya demam dan kepala ku terasa pusing.

Aku membuka mata ,
Ku lihat mey yang duduk di samping ku dengan mata yang sembab berlinang air mata.

"Syukurlah kamu sudah sadar gal....."

"Aku takut kamu kenapa kenapa...."
Ucap mey sambil menangis menggenggam jemari ku.

"Aku pikir aku sudah mati."
Ucap ku.

"Dasar bodoh....."
Timpal nya.

"Belum saat nya kamu pergi gal...."
Ucap mey.

"Badan mu panas banget,
Tadi kamu menggil sampai mengigau memanggil manggil nama ayuk."
Kata mey.

Aku masih terdiam,

"Sebenar nya ada apa galih?"
Tanya mey.

"Bagaimana bisa kamu ada disini mey?"
Tanya ku.

"Di tanyain malah balik tanya,
Kamu kenapa gal?"
Tanya mey.

"Aku nggak apa apa kok mey."
Ucap ku.

"Sampai seperti ini kamu masih bilang nggak apa apa?"

"Terakhir kamu ingat nggak update status di fb dengan kata kata

"Tuhan,aku sudah lelah....."

"Saat membacanya,ntah kenapa perasaan ku nggak enak banget gal.
Aku coba telpon,nomor mu juga sudah tak aktif.
Karena khawatir,aku langsung bergegas kesini tadi...."
Ucap mey.

Aku hanya tersenyum melihat mey yang mengkhawatirkan keadaan ku.

"Kamu ya,bisa bisa nya senyum senyum dalam keadaan seperti ini."

"Tubuh mu masih panas gal,
Ke klinik yuk.kamu harus di periksa gal."
Ucap mey.

Aku geleng kepala,

"Nggak usah mey.nanti juga membaik kok.aku cuma kecapekan aja paling."
Jawab ku.

"Nggak,pokok nya kamu harus berobat ke dokter.
Aku nggak mau kamu kenapa kenapa gal...."
Kata mey.

"Yukkk...."
Ajak nya.

"Biarin aja lah mey,biar saja aku mati.
Aku sudah capek."
Ucap ku.

Mey langsung memeluk tubuh ku yang tak berdaya.

"Please gal,aku nggak mau kamu seperti ini.
Mana galih ku yang dulu,
Galih yang selalu optimis dalam menjalani hidup.
Galih yang ingin merubah nasib keluarga nya ke arah ysng lebih baik. "
Kata mey sambil terisak di dadaku.

"Aku sudah hancur mey,
Sakit....."
Ucap ku.

"Sudah,jangan banyak bicara dulu
Ayo kita ke dokter ya...."
Ucap mey.

Aku benar benar tak menyangka di saat seperti ini mey langsung hadir dan benar benar ada untuk ku,
Aku merasa kalau perasaan kami terkoneksi.

Mey mengantarkan ku ke klinik terdekat untuk berobat menggunakan angkot.
Ku sandarkan kepala ku yang terasa pening di pundak nya.
Masih kurasakan aroma wangi rambut nya.

"Terima kasih mey...."
Ucap ku dengan lirih di telinga nya.

Setelah di periksa,
Dokter menyarankan ku untuk tes darah supaya bisa di alnalisa di lab.

Kami menunggu hasil nya keluar,
Sampai akhirnya di panggi oleh resepsionis untuk masuk ke ruang dokter.

Pak dokter mengungkapkan kalau aku terkena gejala tipes karena pola makan yang tak teratur dan kurang istirahat,
Aku juga sering makan mie mentah,
Itu juga turut andil mengganggu kesehatan ku selain pikiran dan perasaan yang sedang hancur.
Syukurlah aku tak harus menjalani rawat inap.

Setelah mendapat resep dan menebusnya,
Kami berdua pulang ke kontrakan.

Di jalan aku berbincang dengan mey,
Menjelaskan perihal hunungan ku dengan ayuk.
Mey tak henti henti nya menangis mendengar nya.

"Lekas lah membaik gal,
Aku ingin kamu kembali lagi seperti dulu."
Ucap nya.

"Terima kasih mey,
Ntah apa yang akan terjadi kalau kamu nggak ada...."
Ucap ku.

"Dulu,saat aku terpuruk.
Kamu hadir untuk menyemangati ku.
Mengembalikan semangat hidup ku gal,
Mungkin sekarang adalah giliran ku di untuk menguatkan mu yang sedang rapuh.
Lihat lah,tubuh mu ysng sekarang tpak kurus."
Ucap mey.


Semenjak terpuruk,berat badan ku memang turun drastis dari yang awal nya 70 kg,sakrang menurun sampai 58 kg.

Setelah makan nasi beberapa sendok itu pun di suapin oleh mey.Lalu meminum obat,
Aku beristirahat.
Kulihat mey sedang membersihkan kontrakan ku,
Membuang bungkusan mie instan yang ku makan beberapa hari ini.

"Pantesan gejala tipes,kebiasaan makan ini sih....."
Ucap mey sambil menyapu nya.

Mey menemaniku sampai larut malam,
Nggak mungkin juga ku biarkan dia pulang sendirian,
Dia menginap di tempat ku.
Benar benar malam yang tak terlupakan,
Jangan berpikiran macam macam.
Karena malam itu juga aku memang nggak bisa apa apa,
Lemes.....emoticon-Cape deeehh

"Terima kasih mey......"
Diubah oleh tetes.tinta 08-08-2022 17:11
kimberly.ela179
itkgid
rinandya
rinandya dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup