tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#240
Part 100
Sedari jumat kemaren aku benar benar gabut,
Sehingga bisa langsung update 3 part sekaligus hanya dalam satu hari.
Sabtu yang biasanya masih masuk kerja setengah hari,ternyata tanggal merah.
Hari libur nasional bertepatan dengan tahun baru 1444 hijriyah,
Orang jawa menyebut nya 1 suro.
Pasti sudah pada paham hal apa yang akan ku bahas mengenai hari sakral ini,
Benar....

Kali ini aku akan mengisahkan tentang hal di luar nalar yang baru saja terjadi
Di luar plot kisah di part 99.

Jumat pagi aku sudah terbangun sejak adzan subuh berkumandang,
Tak biasanya aku bolak balik ke kamar mandi landaran ada masalah dengan pencernaaan,mungkin salah makan.

Aku sudah bersiap hendak berangkat ke tempat kerja,
Namun apa daya panggilan alam ysng datang lagi secara tiba tiba membuat ku harua kembali lagi ke kamar mandi,
Fix,aku sedang terkena diare.

Ku urungkan niat ku untuk berangkat kerja,
Aku pergi ke dokter rujukan yang tertera di kartu asuransi kesehatan dari negara untuk berobat,
Ku kabari kepala unit ku perihal penyebab aku tak bisa berangkat bekerja seperti biasanya,minta ijin lah istilah nya.

Setelah di periksa dan menerima resep,
Langsung ku berikan kepada bagian farmasi.

Setiba nya di rumah,ku minum obat tersebut dan beristirahat sembari melanjutkan mengetik part untuk thread ini.

Diare ku mulai mereda,
Malam nya....
Karena sabtu adalah hari libur,
Sore hari ku lihat tetangga ku Kang Darman yang sedang berjalan membawa sebuah kendi,
Kami sudah tak heran dengan kelakuan nya itu.
Dia sedang mengumpul kan air dari 7 mata air yang berada di dalam sumur sumur timba milik beberapa tetangga yang masih ada untuk ritual jamasan pusaka milik nya nanti malam.
Malam nya.....
Aku pergi ke warung kopi langganan di tepi kali gelis seperti biasanya untuk nongkrong bersama kawan kawan,
Malam yang bertepatan dengan malam satu suro.
Ku liht rumah kang darman dengan halaman nyabyang luas,terdapat pohon alpukat yang rimbun di sana,
Sedangkan di sisi kiri rumahnya adalah rumah kosong dengan dua lantai ysng sudah lama tak berpenghuni.

Masih segar dalam ingatan ku tentang kejadian yang beberapa tahun silam menimpa ku di sana.
Waktu itu aku di ajak salah satu teman ku untuk mengambil seng bekas yang di pakai untuk menutup lubang di tembok bagian belakang rumah tua ini karena teman ku ini sebut saja purnomo untuk di pakai untuk atap,
Purnomo ini sedang merintis usaha cucian motor di kampung.
Karena modal nya pas pas an,
Maka tercetus lah ide gila tersebut.

Sekitar jam 1 malam,ki berdua mulai beraksi,setelah ngomong dulu sama kang darman yang tinggal dis ebelah nya supaya tidak terjadi kegaduhan.

Rumah tua ini adalah milik orang luar desa ku,
Beberapa kali di kontrakan namun tak pernah ada uang bisa bertahan lama di sana,
Sampai pada akhirnya kini sudah terbengkalai.

"Kang,nanti malam aku sama erwin mau mengambil seng bekas di rumah sebelah."
Kata pur.

"Yo monggo pur,tapi hati hati yo.
Penghuni nya banyak lho di sana."
Kata kang darman.

Dia bilang kalau rumah tua itu sudah di tempati oleh koloni black giant,
Bahkan sampai beranak pinak.
Ada satu raja nya yang berbentuk tinggi besar dengan lidah yang menjulur sampau ke lantai,dia bisa menyakiti secara fisik dan tinggal nya di lantai atas,
Sosok bernama bayiman yang kami biasa sebut dengan genderuwo sumsang.
Ciri ciri kehadiran nya adalah timbul nya aroma anyir darah yang menyengat.

Tanpa pikir panjang aku dan pur masuk ke rumah itu melalui pintu belakang menggunakan sebuah senter kecil sebagai penerangan.
Karena penasaran,kami berdua iseng untuk masuk ke dalam setelah mencongkel dua lembar seng penutup tembok dan mengamankan nya ke tempat aman.

Baru saja masuk ke area dapur,
Hidung kami sudah mencium aroma pengap di sertai bakaran singkong.
Masih aman lah,batin ku.

Saat mengamati area sekitar,
Tiba tiba baru ku seperti di tarik tarik seperti anak anak kecil.
Ku lihat bentuk mereka samar samar seperti gerandong sewaktu kecil di acara drama kolosal misteri gunung merapi (mak lampir)

Mulustrasi

Purnomo sepertinya tak menyadari hal ini,
Aku tak menghiraukan nya,
Sosok ini terus saja menarik narik baju ku seperti memberi kode untuk segera pergi.

Lalu aroma anyir itu mulai tercium di hudung kami,
Pertanda sang penguasa akan segera muncul.
Aku dan purnomo langsung berjalan keluar tanpa di komando,
Karena terdengan dentuman seperti langkah kaki diri arah atas di ikuti dengan suara geraman.

Setelah keluar dari rumah itu,
Kami berniat mengambil seng bekas yang sudah kita amankan di bawah pohon jati di belakang rumah tersebut,
Masing masing mengangkat seng bekas dengan cara di panggul di pundak,
Dan saat hendak pergi.....

"Krotokkkkk,krotokkkkk...."
Suara air yang jatuh dari atas pohoh jati mengalir ke atas seng yang kami panggul.

Aroma air itu benar benar pesing Cumiakan hidung kamu.
Secara kompak kami melihat ke atas,
Betapa terkejud nya kami melihat sosok hitam berbuli lebat dengan mata merah menyala sedang pipis dari atas.
Kami lari tunggang langgang di buat nya meninggalkan seng yang ada di pundak.

Rasa takut sih ada,tapi setelah menunggalkan tempat itu.
Ketakutan kami langsung sirna,
Waktu itu aku masih tinggal bersama emak,
Rumah kang darman dan rumah tua itu bisa terlihat dari arah rumah ku.

Karena gagal menjarah seng bekas,
Aku dan purnomo akhirnya pulang ke rumah masing masing untuk tidur.

Rupanya sosok penguasa ini tak terima,
Dalam tidur ku.
Aku tiba tiba bermimpi berada di depan rumah tua itu,berdiri oersis di depan nya.
Sekeliling ku benar benar gelap tak ada cahaya sama sekali,
Hingga ku dengar suara serak dan berat di atas ku.
Sosok tinggi besar seperti raksasa bertiri tegak di depan ku.
Kaki nya yang mengangkang benar benar panjang,seukuran setengah dari rumah tua berlantai dua tersebut.
Bahkan aku tak bisa melihat dari perut sampai kepala nya,
Takut???

Tidak......


Itu bukan hal baru bagi diri ku,
Sku tetap tenang,sok tenang lebih tepat nya

"Ngopo kowe iso nglayap tekan kene mau bengi?"
(Ngapain kamu bisa kelayapan sampai sini semalam?)
Kata nya dengan suara berat.

"Nggak apa apa,cuma pengen dolan wae mbah."
(Nggak apa apa,cuma mau main saja mbah)
Jawab ku.

"Iki dudu panggonan mu,kowe ora usah mencak mencak ning kene."
(Ini bykan tempat mu,kamu jangan seenaknya mencak mencak di sini.)
Kata nya.

"Nggih mbak,ngapunten e"
Nggih mbah,maaf..."
Kata ku.

"Kono lungo,ora usah mrene meneh..."
(Sana pergi,nggak usah kesini lagi)
Kata nya.

Aku pun langsung berjalan menuju rumah emak meninggalkan nya.
Keesokan hari nya,aku ceritakan semua kepada purnomo dan kang darman.
Pur tidak mendapat gangguan apa apa,
Dan kang darman hanya tertawa seperti sudah tau apa yang terjadi.

"Emang kamu bisa lihat kepala nya?"
Kata nya.

Aku hanya menggeleng kepala.

Itu adalah pengalaman ku saat masuk ke rumah tua itu.

Kembali ke awal cerita,
Malam suro kemaren aku hanya nongkrong di tempat biasa.
Kawan kawan sedang asik mabar di dalam warung,
Karena aku nggak suka main game.
Lalu aku duduk seperti biasa nya di balai yang berada di pinggir sungai,
Rumah mbak sovia.

Aku selalu paham kalau nonton yutub dengan konten mistis,
Pasti mbak sovia akan tertarik untuk ikut nonton.

Benar saja,saat sedang nonton sambil memakai headset,
Tiba tiba aroma bunga melati tercium sangat menyrngat dari arah belakang ku.
Ku biarkan saja walau tengkuk ku terasa meremang.

Ciri khas kehadiran mbak sovia adalah aroma bunga melati.
Kami nonton berdua sampai jam setengah dua dini hari,
Dan kawan kawan ku tak menyadari nya.
Saat akan beranjak,
Dia berbisik....

"Kae lho bek kulon kali ono pusaka nggolek sing gelem ngerumat."
(Tuh di sebrang sungai ada pusaka yang mencaru tuan nya)
Kata nya.

"Aku nggak minat mbak"
ucap ku dalam batin.
Aku pun pulang meninggalkan nya.

Malam minggu kemaren,
Warkop benar benar ramai.
Kami kumpul di sana bersama anak anak luar kampung.
Tempat duduk ysng biasanya ku oakai untuk nonton yutub,
Malam kemarin di pakai kawan kawan dari luar desa untuk mabuk.
Tidak ada hal abeh yang terjadi

Dan magrib tadi,
Kamoung ku geger lantaran balai bambu yang biasanya ku pakai untuk duduk di tepi sungai tiba tiba hilang.

Balai bambu itu dulu nya di pakai untuk memandikan jenazah di kampung.
Namun seiring berjalan nya waktu,
Pak RT mengganti balai itu dengan balai yamg terbuat dari stainless dan di taruh di dalam pos kamling di dekat rumah emak,
Jadi balai bambu itu kami ambil untuk nongkrong di dekat warkop.

Ba'da isya saat kami baru saja datang,
Mbok sri langsung bercerita kalau balai bambu nya hilang.

Aku dan kawan kawan mencari nya namun tak ketemu,
Samapai akhir nya kawan kawan ku menghentikan pencarian dan kembali mabar di dalam warung.

Aku yang penasaran mencoba mencari nya lagi,
Dan saat ku senterkan ke arah bawah sungai.

Ku lihat balai itu sudah ada di bawah seperti habis di lemparkan dengan posisi terbalik.
Padahal di situ sudah beberapa kali kami menyorot nya dengan senter hp.



Foto asli yang tadi ku ambil.
Sast aku sedang menyorot ke arah balai tersebut,
Ku lihat sebuah cahaya seperti api yang turun ke rumpun bambu yang berada di sebrsng sungai seperti yang di ucapkan mbak sovia jumat malam kemarin,
Cahaya itu berpendar dan lenyap dalam rumpun bambu tersebut.
Mungkin itu pusaka nya,batin ku.

Arah cahaya api ysng turun di sebrang sungai persis di dalam rumpun banbu bila siang hari.

Aku kembali fokus pada balai bambu itu,
Ku panggil kawan kawan ku,
Mereka langsung berlari kearah ku dan terperanga melihat nya.

Siapa yang sudah melakukan hal ini,
Usil betul.
Gumam ku di iringi aroma melati yang khas menyeruak de dalam hidung ku.

"Mbak mbak,usil banget...."
Batin ku.

Ternyata mbak sovia nggak suka balai itu di pakai untuk mabuk mabuk an.

Kejadian malam ini,baru saja.....
lsenseyel
itkgid
cos44rm
cos44rm dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup