tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#227
Part 96
Satu bulan lagi aku akhirnya bisa pulang kembali,
Aku sudah kangen sama orang rumah.
Mbak ina sekarang tinggal di rumah lagi dengan emak,
Mas iwan suami nya sekarang ikut kerja dengan mas badar.
Harus nya pertengahan ramadhan nanti keponakan kedua ku akan lahir,
Keluarga kami akan mendapat anggota baru,mbak ina sedang mengandung buah hati pertama nya.
Namun pikiran ku masih belum tenang karena tanggal 16 Agustus nanti kontrak magang ku di sini akan segera berakhir.
apa kah kepulangan ku nanti hanya untuk sementara atau aku tak akan kembali kesini lagi karena tidak mendapatkan kontrak kerja pertama ku.

Aku juga sudah tak sabar untuk bertemu dengan ayuk di kampung,
Hari hari menjelang pertemuan dengan nya.
Kami malah di hadapkan dengan ujian karena ke labil an ku yang tak bisa menolak kehadiran sosok mbak mey.

Sore itu aku benar benar bingung harus mencari alasan apa kepada ayuk.
Dia sepertinya sudah curiga dengan sikap acuh ku.

Setelah beberapa kali mengetik pesan dan menghapus nya,
Aku pun menulis pesan lagi kepada nya.

"Yuk,boleh telpon nggak?"
Kata ku.

Pesan terkirim....

Aku menunggu balasan dari nya,
Cukup lama tak ada respon dari nya.
Apa dia benar benar semarah itu pada ku.batin ku.

Akhir nya ada pesan masuk dari nya.

"Nggak usah."
Kata ayuk.

"Please,kasih kesempatan aku buat jelasin yuk."
Balas ku.

"Nggak ada lagi yang bisa di jelas in mas."
Kata nya.

"Jangan gitu dong yuk,
Sebentar lagi kita kan harus nya bertemu.
Pertemuan yang sudah sangat aku nantikan,masak malah gini sih...."
Kata ku.

"Emang masih perlu kita ketemu mas,
Aku tuh sadar aku bukan siapa siapa.
Dan aku nggak berhak melarang mas galih mau ngapain aja di sana,toh aku nggak tau juga kan..."
Kata ayuk.

Ayuk sepertinya benar benar marah pada ku,
Aku pun langsung menelpon nya.

"Tut,tut,tut,tut,pangilan di alihkan...."
Dia me reject panggilan telpon ku.

"Yuk,please angkat...."
Kata ku melalui pesan singkat.

Dia nggak merespon sms dari ku,
Ki coba untuk menelpon nya lagi.
Setelah beberapa kali mencoba akhirnya dia mau menerima telpon ku.

"Halo yuk...."

"Iya."
Kata nya.

"Jangan marah gitu dong yuk,maaf...."
Kata ku.

"Hm...."
Kata nya.

"Aku boleh jelasin nggak?"
Kata ku.

"Terserah...."
Kata nya.

"Tuh kan,kamu malah cuek gitu...."
Kata ku.

"Nggak enak kan mas di cuek in?"
Kata nya.

Deggggg......

"Maaf in aku yuk,
Aku salah karena sudah mengacuhkan mu."
Kata ku.

"Mas galih lagi dekat sama cewek ya di sana?"
Kata nya.

"Cuma teman kok yuk,
Dia tuh tetanggak kontrakan aku."
Kata ku.

"Oowww..... Gitu tah,
Udah ngapain aja mas galih sama dia?"
Kata nya.

"Nggak ngapa ngapain yuk,
Dia juga tinggal sama ibu nya kok dia ini."
Kata ku.

"Bohong!"
Kata ayuk.

"Sumpah yuk,aku nggak bohong kok."
Kata ku.

"Terus kenapa tadi mas galih nggak balas sms atau angkat telpon ku?"
Kata nya.

"Sebenarnya tadi siang tuh aku pergi sama dia,
Kami nonton ke bioskop.
Kalau di bioskop kan hp nya harus di silent yuk.
Jadi nggal tau kalau ada pesan dan telpon dari mu."
Kata ku.

"Waahhhh asik dong yang abis nonton berdua dua an,
Bohong banget kalau sekedar teman."
Kata ayuk.

"Kami beneran cuma berteman yuk,
Nama nya mbak mey.
Dia tuh sudah seperti kakak ku sendiri.
Usia kami beda 5 tahun kok."
Kata ku.

"Jadi selera mu cewek yang udah matang to mas,
Ya udah kalau gitu.
Kita nggak usah kenal lagi"
Kata nya.

"Please yuk,tadi kamu kan mau aku jujur.
Sekarang aku udah jujur,tapi kamu nya malah gini.
Terserah lah,
Kamu mau percaya atau nggak.
Yang penting aku sudah jelas in ke kamu,
Toh dia habis lebaran mau di pindahkan dari tempat kerja nya kok
Dan akan pindah kontrakan juga."
Kata ku.

"Maaf mas,bukan nya aku gimana gimana.
Jujur aku kesel dan kecewa sama kamu karena kamu sekarang mulai mengacuhkan ku.
Selama ini aku percaya sama mas galih,
Ntah karena aku terlalu berharap lebih pada mu sehingga aku sekarang benar benar kecewa mendengar nya.
Tolong mas,jaga kepercayaan ku,
Aku nggak mau kita kaya gini."
Kata nya.

"Iya yuk,aku janji nggak akan mengecewakan mu lagi,
Aku nggak mau kehilangan mu yuk...."
Kata ku.

"Aku juga nggak mau kehilangan mas galih."
Kata ayuk.

"Berarti aku di maaf in nih?"
Tanya ku.

"Iya deh....."
Kata nya.

"Makasiiih...."

"Senyum nya mana?"
Kata ku.

"Yo nggak kelihatan lah mas,
Aneh kamu ini..."

"Hehehehe...."
Aku pun tertawa.

"Kamu lagi ngapain yuk?"
Tanya ku.

"Ini lagi duduk di depan rumah mas,
Baru selesai bantu di rah makan terus mandi tadi."
Kata nya.

"Wah udah cantik dan wangi dong,
Pake bedak cussons baby ya..."
Kwta ku.

"Emang bayi apa mas,sehabis mandi di pakai in bedak wajah nya sampe putih semua.hahahahaha"
Kata ayuk sambil ketawa.

"Lucu banget tau kalau kamu kayak bayi gitu,di kuncir dua rambut nya."
Kata ku.

"Sekalian aja di bedong mas...."
Kata nya.

"Boleh banget tuh,hahahaha"
Kata ku.

"Mas galih udah mandi belum?"
Kata nya.

"Ya belum lah yuk,
Tegang tau nggak sih,
Mikir in kamu yang sedang ngambek tadi."
Kata ku.

"Salah sendiri mas galih macem macem di sana,mandi gih...."
Kata nya

"Bentar ah,masih kangen tau......"
Timpal ku.

"Gombal,ngapain aja tadi di bioskop mas?"
Kata ayuk.

"Ya nonton lah yuk,masak nganu..."
Kata ku.

"Pura pura nggak tau aja deh."
Sahut nya.

"Nggak ngapa ngapain yuk,
Masih nggak percaya aja."
Kata ku.

"Iya mas,aku percaya kok.
Besok masuk apa?"
Tanya ayuk.

"Besok aku masuk pagi yuk,
Jam 6."
Jawab ku.

"Rabu nanti kan awal puasa mas,libur nggak?"
Kata ayuk.

"Kayak e masih masuk deh yuk,
Menjelang lebaran gini permintaan produksi kan lagi gila gila an."
Kata ku.

"Iya juga sih,
Mas galih jaga kesehatan lho di sana.
Jangan nakal..."
Kata nya.

"Siap nyah...."
Jawab ku.

"Bangun mas,mandi dulu sana
Bau tau...."
Kata nya.

"Nggak ah,masih wangi gini kok..."
Kata ku.

"Emmmm wangi aroma nya mbak mey ya..m"
Kata nya.

"Hussttt..... (Emang iya,batin kuemoticon-Ngakak)"

"Nggak boleh ngomong gitu,
Ya udah aku mandi dulu ya yuk."
Kata ku.

"Wangi an juga aku,weeekkkk....
Ya udah,nanti telpon lagi lho."
Kata nya.

"Iya ayukkk....".

"Dadah ayuh..."

"Daahh mas galih."

"Sun dikit dong...."
Kata ku.

"Ogah,minta sana sama mbak mey mu."
Kata nya kemudian menutup telpon.

Lega.....
Nggak jadi perang sama ayuk,damai itu indah.
Aku pun bangun dari kasur,
Mengambil handuk untuk mandi.
Selamet dan wawan sedang asik nonton tv,

Baru aja mau ke kamar mandi,
Mbak mey sudah ada di depan pintu.

"Galihhhh...."

"Woey....."

"Nanti mau makan apa?"
Kata nya dari depan.

"Aku nggak di tanya in mbak?"
Kata wawan.

"Hehehehe...."

"Tuh kamu saling tanya aja sama selamet wan.hehehehe..."
Kata mbak ayuk.

"Idiiiiih,emang aku cowok aoa an mbak."
Kata selamet.

"Belum tau mbak,
Aku mau mandi dulu...."
Kata ku.

"Cepetan ya,
Temenin aku nyari makan malam
Soalnya ibuk nggak masak,
Capek kata nya.
Adit udah rewel tuh kelaparan kata nya.

"Nggih mbak yu....."
Jawab ku seadanya kemudian masuk ke kamar mandi.

"Galih udah ada yang punya lho mbak,
Jangan di apa apa in...."
Kata wawan.

"Gitu ya wan,emang siapa yang punya.
Nggak ada bukti nya kok."
Kata mbak mey.

"Emang tanah,ada surat ham milik nya."
Kata wawan yang ku dengar dari kamar mandi.

Setelah itu,aku keluar menemui mbak mey.

"Mbak,mau makan apa emang?"
Tanya ku.

"Jalan aja dulu yuk ke depan,
Kita lihat lihat dulu."
Kata nya.

"Yuk...."

"Emang adit sama tante pengen maem apa?"
Tanya ku.

"Mereka sih ngikut aja tadi kata nya."
Jawab mbak mey.

"Pengen maem pecel lele aku mbak."
Kata ku.

"Beli di depan masjid aja kalau gitu gal,
Makan di situ atau bungkus?"
Kata mbak mey.

"Terserah mbak mey aja deh,aku ngikut."

"Ya udah kita makan di situ aja,sekalian bungkus in buat ibu dan adit."
Kata nya.

"Oke lah kalau begitu...."
Kata ku sambil jalan.

"Tunggu in galih,masak aku di tinggal..."
Kata nya.

"Iya iya,mbak mey jalan nya lama sih."
Kata ku.

"Makan nya gandeng dong...."
Kata nya.

"Emang mau nyebrang jalan apa,pake acara gandeng tangan segala."
Setelah kejadian tadi siang,aku agak menjaga jarak dengan mbak mey,
Takut kebablasan lagi.
Aku nggak mau menghianati kepercayaan ayuk pada ku.

"Tuh kan,kenapa sih gal...."
"Ayuk lagi?"
Kata nya.

"Nggak kok mbak."
Jawab ku.

"Terus kenapa kamu jaga jarak sama aku?"
Kata nya.

Sepertinya mbak mey menyadari hal itu,
Lqgi dan lagi aku di hadapkan dalam situasi yang membuat ku merasa nggak enak.

"Siapa juga yang jaga jarak,nggak kok."
Kata ku sambil berjalan di samping nya.

"Pokok nya,selama kamu di sini
Kamu adalah milik ku.
Sama ayuk nya nanti pas kamu pulqng kampung aja."
Kata mbak mey sambil merangkul lengan ku di pinggir jalan.

"Terserah mbak mey aja deh...."
Jata ku.

"Idihhhh,mau nya...."
Kata mbak mey.

"Biarin,siapa juga yang mulai duluan coba?"
Kata ku.

"Ya kamu lah...."
Kata nya.

"Hiiiiihhhhh,tqk nganu juga kamu..."
Kata ku dengen geregetan.

"Nganu apa hayoooo,
Coba aja.emang berani?"
Kata nya menantang.

"Udah,nggak usah di bahas.berabe..."
Timpal ku.

Kami akhirnya masuk ke warung pecel lele,dan makan bersama di sana.
Mbak mey ternyata nggak pilih pilih untuk urusan makanan,
Bahkan dia makan langsung pakai tangan.
Aku sampai di ceng in di anggap sok kemayu lantaran makan pecel lele pakai sendok,
Aku emang nggak bisa makan langsung pakai tangan,
Pasti belepotan.
Sampai sekarang kedua tangan ku masih tremor,bawaan sejak kecil.
Mungkin efek trauma ketika dulu aku masih menjadi seorang disleksia.
Mbak mey juga tau tentang hal itu,
Dua sempat minta maaf karena mengejek ku lantaran makan pecel lele pakai sendok,
Sepertinya dia semakin simpati kepada ku.

Selepas makan malam dengan mbak mey,
Kami kembali ke kontrakan membawa dua bungkus pecel ayam untuk ibu dan adik nya.
Aku dan mbak mey mengobrol di teras depan,
Melepas kepergian ibu dan adik nya yang akan kembali ke pulo gadung karena besok adit harus masuk sekolah.
Sebenarnya aku ingin kembali ke kamar ku untuk tidur,tapi di cegah oleh mbak mey.
Alhasil kami pun bersama lagi di depan.
Ngobrol ngalor ngidul sambil sesekali ku balas sms dari ayuk,
Mbak mey beberapa kali mengintip isi pesan di hp ku.
Beberapa kali juga ia ngambek lantaran tak ku gubris ketika sedang berbicara serius,
Dia marah karena tak ku tanggapi dan sibuk membalas pesan dari ayuk.

Karena sudah merasa ngantuk,
Kami akhirnya masuk ke dalam kamar kami masing masing.
Walau begitu dia juga masih sms an dengan ku,
Padahal aku hendsk menelpon ayuk lagi malam itu.
Setelah beberapa lama tak ada balasan dari mbak mey,
Akhir nya aku ada waktu untuk telponan dengan ayuk.

Rutinitas kerja pun berjalan seperti biasanya.
Hari selasa,sebelum pulang kami bersalam salaman dengan rekan kerja karena besok akan menyambut awal bulan suci ramadhan.

Selamet dan wawan masuk siang,
Sepertinya mereka akan berbuka puasa pertama kali nya di pabrik.
Dan aku yang berharap bisa berbuka puasa di kontrakan dengan mbak mey akhirnya harus kecewa lantaran ia mengabari ku,
Setelah pulang kerja jam 4 sore nanti mbak mey akan langsung ikut bus jemputan karyawan menuju kediaman ibu nya.
Dia akan tarawih dan menjalankan puasa pertama nya di pulo gadung suoaya bisa berbuka puasa bersama dengan keluarga nya.
Nasib......

Setelah pulang kerja,
Aku sempat berbalas pesan dengan ayuk,hingga aku tertidur dengan sendiri nya dengan masih memakai seragam kerja.
Aku terbangun ketika speaker masjid memutar murotal,
Aura bulan ramadhan benar benar terasa kental ketika mendengan nya.
Tiba tiba aku rindu dengan kampung halaman ku,
Hari pertama puasa biasanya emak saat ini memotong ayam untuk makan sahur nanti.
Air mata kerinduan terhadap keluarga pun mengalir dengan sendiri nya.

"Merantau lah,supaya kau tau seperti apa rasa rindu...."
Diubah oleh tetes.tinta 27-07-2022 14:39
rinandya
itkgid
kyo_shiro_hu
kyo_shiro_hu dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup