tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#170
Part 77
Aku benar benar letih,
Aku terbenam di atas kasur palembang yang tak terlalu tebal untuk melepas penat seharian hingga hp ku berdering,
Sebuah panggilan masuk dari Diah.

"Halo dek....."
Ucap ku saat mengangkat telpon dari nya.

"Halo juga mas galih....
Lagi apa mas?"
Tanya diah.

"Lagi tiduran aja dek,
Capek banget aku."
Kata ku.

"Aku juga capek mas,tapi senang banget aku hari ini."
Kata diah.

"Ehm....."
Kata ku.

"Mas galih kok kaya nggak seneng gitu aku telpon,kenapa mas?"
Tanya diah.

"Nggak kok dek,
Mungkin karena aku kecapek an aja."
Kata ku.

"Aku pengen cerita sama mas galih malam ini..."
Kata diah.

"Besok aja cerita nya ya dek,
Aku lagi nggak mood buat denger cerita mu malam ini.
Maaf banget...."
Kata ku.

"Yaaahhhh,
Padahal aku kangen banget sama mas galih.
Ya udah,mas galih istirahat aja gih.
Maaf ya kalau aku ganggu...."
Kata diah.

"Aku tidur dulu ya dek,
Daaahh....."
Ucap ku langsung mematikan telpon dari diah.

Aku kembali termenung mengingat kejadian tadi siang ketika bapak nya diah mempermalukan keluarga ku di tengah keramaian,
Sampai air mata ku perlahan mulai meleleh membasahi pipi,
Seperti nya aku menjadi pria cengeng semenjak kajadian siang itu.

Suara deru mesin L sapek terdengar dari kamar ku,
Seperti nya emak sudah pulang.
Aku pun beranjak dari kamar untuk melihat ke depan.

Rupa nya emak bersama rombongan nya sudah kembali,
Aku pun membantu menurunkan alat alat emak yang di muat di atas bak.

Setelah itu aku kembali lagi ke kamar,
Duduk terdiam di atas kursi sambil terbengong.

"Masih kepikiran sama kejadian tadi siang Le...."
Kata emak sambil masuk ke dalam kamar ku.

"Iya mak,
Rasa nya sakit banget di remehkan orang seperti itu.
Kok ada ya mak orang seperti itu...."
Kata ku.

"Sudah nasib badan le,
Resiko jadi orang tak punya."
Kata emak.

"Kenapa tuhan menciptakan orang dengan latar belakang berbeda beda ya mak..."
Tanya ku.

"Semua pasti ada alasan nya le,
Ujian kita ya menjadi orang miskin,
Tapi di sisi lain tuhan juga memberikan ujian
kepada orang orang tertentu berupa harta melimpah seperti haji budi.
Kalaupun kita berada di posisi haji budi,
Tidak menutup kemungkinan kita pun akan berperilaku sama seperti dia le,
Apa pun keadaan nya,
Kita harus selalu bersyukur
Karena tuhan menciptakan keluarga kita dengan hati dan perasaan yang benar benar kuat untuk menghadapi setiap ujian dunia.
Tuhan tidak akan memberikan ujian kepada hambanya melebihi batas kemampuan hambanya.
Itu lah yang akan membuat kita lebih berharga kelak,
Walau pun sekarang keadaan kita sering di pandang sebelah mata."
Ucap emak.

"Iya mak,aku ngerti kok.
Aku terima dengan lapang dada ujian yang sedang ku hadapi saat ini sebagai motivasi kedepan nya nanti."
Kata ku.

"Ya sudah,
Sana kamu istirahat.
Nih minum obat pegal linu kalau badan mu kecapek an,tadi emak beli di warung depan."
Ucap emak sambil memberikan tablet pereda pegal dan linu kepada ku.


Aku pun meminum obat tersebut lalu tidur ,terlelap sampai pagi.

Pagi itu aku terbangun dengan kondisi badan yang sudah enakan,
Bersiap untuk berangkat sekolah.

Ku panasi mesin motor supra yang sudah ku keluarkan di depan rumah,
Aku pun berangkat menujubke sekolah.
Sepanjang perjalanan aku memikirkan Diah,
Seperti nya hubungan kita memang bermasalah tanpa sepengetahuan diri nya.
Aku juga sudah berjanji untuk menjauhi diri nya.
Aku terus berpikir,mencari cara untuk bisa menjauh dari nya.
Mungkin itu lah yang terbaik,

Di sekolah aku pun menjalani rutinitas ku seperti biasanya.

Pelajaran teori tentang Mesin CNC selama 4 jam pertama.
Pak guru memaparkan program pengoprasian mesin dengan 2 axis dan bla bla bla.....

Hp yang ada di saku ku beberapa kali bergetar karena ada pesan masuk.
Tapi aku tak menghiraukan nya,
Paling dari diah.
Beberapa kali aku mencuri curi waktu untuk membalas pesan dari nya supaya diah tak curiga dengan sikap ku yang tiba tiba cuek pada nya.

Ku putuskan kalau sepulang sekolah nanti aku akan menjemput nya.

Bel pulang pun berbunyi
Aku langsung bergegas menemui diah ke sekolah nya,
Ku dapati diah di dekat gerbang seperti biasa nya.
Aku ajak diah ke sebuah taman di dekat sekolah nya,

Kami duduk berdua di salah satu sudut taman.

"Dek,aku mau ngomong sesuatu pada mu...."
Ucap ku pada nya.

"Mau ngomong apa mas?"
Kata diah.

"Ehm......
Mas kan sudah kelas tiga,
Sebentar lagi mas juga akan mulai try out untuk menghadapi ujian.
Seperti nya,mas nggak bisa melanjutkan hubungan kita dek."
Ucap ku sambil tertunduk di dekat nya.

Diah yang awal nya ber ekspresi ceria tiba tiba saja langsung menatap ke arah ku dengan mimuk wajah tak percaya.

"Maksud mas apa?
Mas bercanda kan,
Memang nya kenapa mas.apa aku ada salah sama mas galih?"
Kata diah dengan serius.

"Tidak dek,mas serius.
Kamu nggak salah
Ini memang keinginan mas sendiri,
Maaf sebelum nya...."
Kata ku

Diah mulai berkaca kaca,
Dia terdiam tanpa kata.

"Apa sudah ada yang lain mas,
Alasan menghadapi ujian hanya alasan klise mu saja kan?"
Kata diah sambil menangis.

"Tidak dek,demi Allah tidak ada yang lain,
Mas hanya ingin fokus sekolah.
Kamu nggak salah,
Mas lah yang sepenuh nya salah karena telah mengecewakan mu."
Kata ku.

"Kenapa mas galih tega pada ku,
Padahal aku yakin mas galih adalah orang yang baik untuk ku
Kenapa mas....."
Kata diah sambil terisak.

Aku hanya terdiam,
Tak menjawab ucapan nya.

"Aku mohon mas,
Please.kita masih bisa bersama kan?"
Kata diah.

Aku masih terdiam.

"Jalan mu masih panjang dek,
Aku yakin kamu akan mendapat sosok yang lebih baik dari ku
Aku nggak pantas untuk mu,
Maaf...."
Ucap ku.

Sepertinya diah benar benar kecewa,
Dia hanya menangis di samping ku.

"Aku mau pulang mas..."
Kata diah sambil bangkit dari duduk nya.

Aku pun menahan nya,

"Biar aku antar dek...."
Kata ku sambil memegang tangan nya.

Diah menarik tangan nya dari genggaman ku

"Nggak perlu,
Aku benci sama kamu...."
Kata diah tanpa melihat ku dan berlalu

Aku pun menahan nya,

"Dek,please.
Biarkan aku mengantar mu pulang,
Kita kan kenal bail baik
Aku nggak mau kita berakhir dengan kebencian...."
Kata ku.

Diah pun terdiam,
Aku starter motor ku dan mengantar nya pulang.
Sepanjang perjalanan diah hanya terdiam,
Sesekali terdengar suara isak tangis nya.

Aku benar benar tak tega karena sudah menyakiti nya yang tak tau apa apa.

Tiba tiba di tengah jalan diah berucap,

"Berhenti mas,turun kan aku disini..."
Kata nya

Aku pun melambatkan laju kendaraan ku.

"Rumah mu kan masih jauh dek,
Mau apa kamu turun di sini?"
Kata ku.

Setelah motor ku berhenti di tepi jalan,
Diah pun turun dan berjalan meninggalkan ku.

"Dek,kamu mau kemana.
Ayo aku antar sampai rumah....."
Ucap ku.

"Pergi kamu mas,aku nggak mau ketemu diri mu lagi."
Ucap nya

Dia tak menghiraukan ku dan berjalan menyusuri trotoar meninggalkan ku.
Aku tak mau mengejar nya dan pulang ke rumah.

Sejam kemudian tiba tiba ada pesan masuk di hp ku.

Ku lihat sebuah nomor tak ku kenal,

"Gal,kamu apa in diah.
Kok dia jalan sambil menangis...."
Isi pesan tersebut

"Maaf,ini siapa ya?"
Balas ku

"Aku Rina,
Aku tau nomor hp mu di buku catatan pulsa,
Tempo hari kamu kan pernah isi pulsa di konter."
Kata mbak rina.

"Ow,
Kami baru saja putus mbak..."
Jawab ku.

"Tega kamu menyakiti diah yang benar benar mencintai mu."
Kata mbak rina.

Aku pun menjelaskan duduk permasalahan yang membuat ku memutuskan hubungan dengan diah.
Semua kejadian perselisihan ku dengan bapak nya saat di acara hajatan.
Ku ceritakan semua nya supaya mbak rina tak salah sangka pada ku,
Aku pun meminta nya untuk merahasiakan masalah itu dari diah.
Aku nggak mau diah dan bapak nya bertengkar.
Dan mbak rina pun berjanji untuk
Merahasiakan nya.

"Kamu yang sabar ya gal,
Itu memang sulit untuk mu.
Maaf kalau aku berprasangka buruk pada mu."
Kata mbak rina.

Semenjak saat itu nomor ku langsung di blokir oleh diah.
Berat rasanya karena sudah menyakiti orang ysng benar benar ku sayang,
Tapi aku tak punya pilihan lain.
Latar belakang kami benar benar jauh berbeda.


28 Desember 2009,

Hari itu aku baru saja selesai mengikuti ujiah tengah semester.
Kami sedang libur sekolah sampai tahun baru.

Pagi betul aku di datangi mas waluyo,
Salah satu tetangga ku yang masih ada hubungan saudara dengan ku.
Dia biasanya memang bekerja serabutan di desa ku,
Dari menggali kubur,kenek bangunan dan memebang pohon.

Beberapa hari yang lalu aku memang mengutarakan niat ku untuk ikut kerja dengan nya untuk menghabiskan waktu liburan.
Mencari tambahan biaya untuk membayar biaya ujian yang akan berlangsung pada pertengahan bulan maret nanti.
Aku pernah punya pengalaman ikut menjadi penggali kubur dengan nya,
Aku membawa cangkul dari rumah.
Dan bisaroh untuk tenaga penggali kubur di kampung ku biasanya setelah selesai penguburan,
Ahli waris akan menyiapkan amplop lalu di selipkan pada alat alat yang di gunakan untuk menggali kubur seperti cangkul,pengki linggis dan lain lain.
Amplop nya biasanya berisi uang sebesar 20ribu rupiah.

Pagi itu emak memanggil ku ysng masih berada di dalam kamar.

"Le,tuh kamu di cari in mas waluyo di depan...."
Kata emak.

"Iya mak...."
Jawab ku

Aku pun bergegas menuju depan rumah menemui mas waluyo.

"Piye mas,ada apa nih pagi pagi betul sudah kesini?"
Tanya ku

"Kemaren katanya mau kerja,
Ayo ikut aku.
Ada kerjaan nih menguruk tanah padas untuk pondasi rumah milik orang dari rt sebelah."
Kata mas waluyo.

"Iya mas,
Sebentar ya.aku mau siap siap dulu."
Kata ku.

Akhir nya ada kerjaan juga,batin ku.
Kami punberjalan bersama menuju rt sebelah sambil menenteng cangkul dan pengki untuk mengangkut tabah urug.

Sesampai nya di lokasi,
Aku dan mas waluyo melihat sebuah dump truk dengan muatan tanah padas di dalam nya suap suap akan di bongkar dwngan cara menaik kan bak menggunakan hidrolik.

Rupanya itu adalah truk kedua.
Tanah urug pun selesai di turunkan dari muatan,
Terlihat gunungan tanah padas di hadapan ku yang menanti untuk segera ku pindahkan untuk mengirug sebuah pondasi rumah.

Mas waluyo menemui yang punya pondasi rumah tersebut yang ada di lokasi bersama istri nya,
Mereka mengobrol sejenak lalu smg pemilik rumah memberikan konsumsi berupa se teko teh panas sebungkus rokok dan sepiring kue untuk kami.

Kami pun memulai pekerjaan....
Melangsir tanah urung menggunakan pengki berbahan anyaman bambu
Yang berjarak sepuluh meter dengan pondasi rumah.

Sesekali kami beristirahat untuk sekedar minum teh dan merokok
Dan melanjutkan pekerjaan lagi,
Siang itu matahari benar benar terik.
Baju yang ku kenakan benar benar sudah basah ileh keringat bercampur tanah.
Pekerjaan itu selesai sampai hampir magrib,
Dan waktu itu aku mendapatkan upah sebesar 70 ribu rupiah.

Aku pun pulang ke rumah untuk membersihkan badan lalu mandi,
Ketika aku sedang ganti pakaian di kamar.
Mbak oliv mendapat kan kabar melalui telpon kalau istri mas badar sedang berjuang untuk melahirkan anak pertama nya di sebuah klinik yang terletak di dekat rumah mertua nya.

Sore itu emak telah menjadi seorang nenek,
Istri mas badar melahirkan seorang bayi laki laki yang sehat.
Cucu dan keponakan pertama di keluarga kami telah terlahir ke dunia.

Setelah putus dengan diah,
Aku benar benar fokus mencari uang dan bersekolah.
Try out pertama,kedua dan ketiga sudah ku lalui.

Dan di tahun itu,
Keluarga kami akan mendapatkan satu anggota keluarga baru.
Mbak ina kakak ketiga ku akan mengakhiri masa lajang nya karena akan segera di pinang oleh seorang pria yang berasal dari daerah jawa barat.
Mereka kenal dan dekat ketika mbak ina lulus sma dan bekerja di salah satu pabrik mie instan di daerah semarang.

Acara pernikahan mbak ina berlangsung sangat meriah,
Lagi lagi mbak imah kakak sulung ku harus rela di langkahi oleh adik nya untuk menikah.

Tiga hari setelah menikah,
Kami pun berangkat menuju daerah sumedang untuk melakukan prosesi ngunduh mantu di kediaman suami mbak ina.
Kami bersama keluarga besar berangkat menujubkediaman kakak ipar ku menggunakan sebauh bus pariwusata yang di sewa oleh emak.
Tahun itu adalah awal kondisi ekonomi emak mulai membaik.
Usaha catering emak mulai membuahkan hasil.

Emak tampak anggun dengan kebaya dan sanggul nya,wajah nya juga dirias
Raut bahagia terpancar di wajah nya.
Setelah prosesi ngunduh mantu.
Kami pun kembali lagi ke kudus,

Ada hal yang telah terjadi.
Setelah pernikahan kakak ku,
Diam diam emak pergi ke rumah sakit untuk melakukan oprasi kecil.

Tangan emak tertusuk jarum ketika sedang memakai jilbab,
Beberapa hari luka nya membengkak dan tak kunjung sembuh.

Di rumah sakit.
Jari emak di bedah karena ada infeksi nanah di dalam nya,
Ternyata emak di diagnosa menderita diabetes.

Itu lah penyebab kenapa luka emak tak kunjung sembuh,
Kami anak anak nya pun tak tau perihal penyakit emak.

Hari menjelang ujian nasional pun akan segera tiba,
Kami di berikan les tambahan untuk menghadapi soal ujian.

Hingga tibalah ujian nasional itu di mulai....

22 Maret 2010,

Senin itu kami sudah berkumpul di depan ruangan ujian,
Kami sibuk belajar sambil menunggu ujian di mulai.

Pelajaran pertama adalah bahasa indonesia,
Di angkatan ku dulu sudah berlaku soal ujian dengan kode A dan B.
Dua soal yang berbeda untuk peserta ujian dengan absen ganjil dan genap
Jadi agak sulit untuk mencontek.
Aku benar benar bersungguh sungguh mengerjakan setiap soal ujian,
Hari pertama pun berlalu.
Di susul dengan hari kedua,ketiga dan ke empat dengan soal pelajaran Bahasa inggris,matematika dan Tehnik kejuruan.
Aku menyelesaikan ujian nasional dengan maksimal.

Di hari ke empat.
Setelah aku selesai menghadapi ujian terakhir dengan mata pelajaran kejuruan.

Aku pun bersiap untuk pulang,
Tak seperti biasanya,
Aku selalu pulang sekolah lewat daerah GOR.
Hari itu aku melewati jalur selatan,
Dan di sana aku berpapasan dengan robongan anak anak SMA daerah timur STM ku.

Kartika.....
Aku melihat nya dengan beberapa teman sekolah nya melewati jalan itu.
Tapi aku tak sempat menyapa nya,
Aku melajukan motor ku dengan pelan.

Sampai ku dapati salah seorang teman kartika tampak berhenti di tepi jalan sambil menuntun motor matic nya.
Aku tak asing dengan wajah nya
Dia adalah cewek yang dulu mengikuti lomba dance bersama tika di smk nya Nia,

"Ayu......"
(Bukan ayu teman nya Nur ya....)

Aku pun mendekati nya,

"Kamu ayuk,teman nya kartika kan?"
Tanya ku.

"Iya mas,kok kamu tau?"
Kata nya.

"Aku kan teman nya tika yang dulu ikut lomba di SMK *******"
Kata ku.

"Ow iya,kamu kan mas erwin anak STM ****** kan?"
Kata nya.

"Galih,
Panggil saja aku Galih....
Motor mu kenapa kok di tuntun?"
Tanya ku.

"Kehabisan bensin mas,
Tadi pagi nggak sempat ke pom soal nya."
Kata ayuk

"Teman teman mu tadi mana,
Kok nggak bantu in sih."
Tanya ku.

"Mereka sudah berlalu mas,aku panggil panggil nggak denger."
Kata nya.

"Di depan sana ada warung yang jual bensin eceran,
Tunggu di sini sebentar ya,
Biar aku belikan kesana."
Kata ku.

"Iya mas,makasih ya...."
Kata ayuk.

Aku pun menuju warung itu,
Dan kembali ke tempat ayuk membawa sebotol bensin eceran.
Waktu itu harga premium eceran di warung 5ribu.sedangkan di pom harganya 4500 rupian per liter.

"Nih bensin nya..."
Kata ku.

Ayuk pun membuka jok motor nya dan membuka penutup tangki bensin,
Aku isi tangki motor ayuk degan sebotol bensin tersebut.

Motor ayuk pun menyala,

"Ini mas aku ganti bensin nya..."
Kata nya sambil menyodorkan uang 5ribu.

"Ndak usah yuk,aku ikhlas kok nilong in kamu."
Ucap ku.

"Jadi ndak enak aku masmalah ngrepotin.
Tadi mau telpon tika tapi hp ku batre nya habis,hehehe"
Kata nya.

"Santai aja yuk,
Ya udah kamu jalan gih."
Kata ku.

"Mas galih juga mau pulang kan?"
Kata nya.

"Iya,kamu duluan aja yuk,
Aku mau balikin botol ini dulu ke warung."
Kata ku

"Ehm,
Sekali lagi makasih ya mas,
Aku jalan dulu...."
Kata ayuk.

"Iya,hati hati di jalan...."
Kata ku.

Ayuk......

Itu adalah awal kisah ku dengan nya setelah bertemu pada waktu mengikuti lomba di SMK di kelas satu dulu....




"
Diubah oleh tetes.tinta 02-07-2022 16:49
MFriza85
MFriza85 memberi reputasi
6
Tutup