tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#161
Part 72
"Dek,aku sudah ada hp lagi.
Ini nomor hp ku.
Galih...."
Kata ku melalui sebuah pesan singkat.

Send message.

Pesan terkirim!

Tak berapa lama,pesan ku langsung di balas.

"Cieeee yang baru beli hp baru....."
Balas nya.

"Hp seken gini di bilang baru,
Batangan lagi....."
Balas ku.

"Salah sendiri di suruh pilih hp di konter tadi nggak mau."
Kata nya.

"Ini aja gpp,biar jelek tapi beli sendiri.
Bukan pemberian orang.hehehe"
Ucap ku.

"Ini nih yang aku suka dari mas galih
Prinsip nya benar benar hebat,
Moga aja tetep konsisten terus."
Kata diah.

"Suka???"
Balas ku singkat


"Ow ya,mas galih mulai kerja paruh waktu lagi mulai kapan?"
Tanya diah mengalihkan topik per sms an.

Aku pun nggak mau terkesan mengintimidasi diri nya lebih lanjut.

"Besok aku sudah mulai kerja sore lagi dek,
Emang kenapa?"
Tanya ku.

"Gpp mas,tanya aja.
Mulai besok sudah sibuk lagi dong,
Nggak ada yang ngajak aku jalan kayak tadi,hehehe...."
Ucap nya.

"Owh.......
Dua minggu sekali warung libur kok dek,
Tapi pas hari rabu,
Bukan di hari hari weekend.
Kenapa,
Pengen jalan lagi?"
Tanya ku.

"Kan tadi udah,
Tapi kalau nanti di ajak lagi
Aku nggak nolak kok."
Kata diah.

"Idih pake malu malu segala.
Ya udah,nanti pas libur aku ajak jalan lagi dek.
Sana kamu belajar dulu."
Ucap ku.

"Beneran lho mas,
Ya udah.aku belajar dulu yaaa
Mas galih juga belajar lho...."
Balas diah.

"Aku kan masih persiapan presentasi makalah dek,belum masuk pelajaran.
Mau belajar apa coba?"
Tanya ku.

"Eemmmm......

Belajar mencintai ku juga boleh..... :-)"
Balas nya.

Degggggg......

Dada ku bergetar ketika membaca pesan dari diah,
Dunia seakan berhenti berputar
Suara jangkrik di luar kamar seakan ikut berdendang di telinga ku
Yang tersenyum senyum sendiri sambil melihat layar hp.

"Bantu aku....."
Balas ku singkat.

"Pasti...."
Kata nya.

Aku seperti sebutir telur yang kembali menari di ujung tanduk membaca satu kata yang ia balas melalui sms kepada. Ku.
Ntah,
sepertinya aku lupa kalau aku pernah jatuh dan hancur berantakan manakala sedang asik terbuai oleh alunan melodi cinta.
Karakter diah yang ceria dan menyenangkan perlahan mulai membuatku tertarik untuk menjajaki perasaan yang lebih dalam.

"Le,kamu beneran mau kerja lagi di warung?"
Tanya emak yang tiba tiba sudah ada di depan pintu kamar ku yang pintu nya tak ku tutup.

"Iya mak,aku mau kerja di warung lagi."
Jawab ku sambil terkejut dengan kehadiran beliau yang tiba tiba sudah ada di depan ku.

"Jangan kebanyakan melamun,
Senyum senyum sendiri kayak orang kesambet kamu ini."
Kata emak yang ternyata sedari tadi mengamati ku.

"Engg enggakkk kok mak,
Aku nggak melamun."
Sanggah ku.

"Melamun sih enggak,tapi bengong iya.
Mikir opo lagi le.
Cewek maneh????"
Kata emak.

Emak memang paling paham dengan gerak gerik ku,dia seperti nya tahu apa yang ada di dalam pikiran ku.

"Mak mak....
Emak kenal nggak siapa pemilik konter yang ada di sebrang jalan rumah nya mbah di?"
Tanya ku pada beliau.

"Ruko itu kalau nggak salah kan milik Haji Budi,suami nya hajah Kasmini Le."
Kata emak

"Kok emak tahu betul sih orang orang di daerah sana."
Ucap ku.

"Memang nya kenapa le,
Emak kan memang lahir dan besar di sana,di rumah nya mbah Di
Jadi emak hampir hafal sama orang orang di sana sampai sekarang.
Haji budi dan hajah kasmini juga se umuran sama emak,
Mereka itu keluarga priyayi.
Haji Budi adalah Pengusaha penyewaan alat alat hajatan dari tenda kursi meja sampai perabotan catering
Dan tiga ruko di sebrang jalan itu milik nya semua,
Waktu emak kecil,emak sering ke rumah nya yang besar untuk nonton tv bareng bareng.
Waktu itu cuma keluarga mereka yang punya tv di sana."
Kata emak.

Buseeetttt,
Pantesan aja diah dengan enteng nya menyuruh ku memilih hp baru di dalam etalase kemarin,batin ku.

"Nganu mak,
Anak nya ternyata adalah adik kelas ku dulu pas di smp.
Beberapa waktu yang lalu pas aku ke bengkel PKL,kebetulan ketemu dia
Lha aku antar in pulang.
Ya gitu deh,
Gimana menurut emak?"
Ucap ku.

"Setahu emak,haji budi tuh punya tiga anak le,
Anak sulung nya laki laki,anak kedua nya perempuan dan anak bungsu nya perempuan.
Bener kalau anak bungsu nya adalah adik kelas mu,
Karena lahir nya beda setahun sama kamu,emak masih ingat betul.
kalau saran emak,
Kamu boleh kenal dan berteman dengan siapa saja
Tapi pesan emak,kamu juga harus selalu ingat siapa diri mu.
Kita ini keluarga nggak punya le,
Kalau kamu kenal dengan orang berada
Berarti kamu juga harus siap merasakan kecewa,
Emak cuma nggak mau kamu terpuruk lagi seperti tempo hari.
kamu harus siap di remehkan bahkan di pandang rendah oleh mereka."
Kata emak.

"Iya mak,aku ngerti kok.
Aku juga selalu sadar diri dengan keadaan kita saat ini,
Kelak akan ku buktikan bahwa keluarga kita bisa sejahtera mak.
Supaya kita nggak selalu di pandang sebelah mata oleh orng orang."
Ucap ku.

"Emak akan selalu mendoakan mu nak,
Hanya itu yang emak bisa..."
Kata beliau.

"Itu sudah lebih dari cukup mak,
Terus lah berikan doa mu sebagai penyemangat anak anak mu ini."
Ucap ku.

Walaupun aku sudah tahu latar belakang keluarga diah,tapi aku tak mau membahas nya ketika jalan atau sms an dengan nya.
Sebenar nya aku rada minder sih setelah tahu semua dari emak,
Tapi aku kesampingkan perasaan minder itu karena aku sudah terlanjur terperosok lagi ke dalam kubangan perasaan cinta,
Perasaan yang benar benar ampuh melumpuhkan logika.

Setelah 3 bulan PKL,akhirnya aku kembali lagi ke sekolah.
Makalah ku juga sudah ku presentasikan ke hadapan guru kepala kejuruan dan sudah masuk penilaian.

Kami sekarang sudah menjadi siswa kelas tiga STM,
Teman sekelas ku juga masih itu itu saja.
Ada satu teman ku yang akhirnya keluar dari sekolah karena masalah keluarga.
(Broken home)

Rekan bisnis ku arga,kelakuan nya juga masih sama seperti dulu.

Praktek bisnis haram kami masih berlanjut,karena memang peminat nya cukup banyak.

Nah,
Suatu hari kami sedang berada di jam jam pergantian pelajaran.
Jam ke 3 dan ke 4 adalah matematika,
Karena pak wisnu guru kami tak kunjung datang.
Akhir nya arga memulai bisnis dan aku duduk di samping nya sebagai "kasir"
Bagian keuangan.

Baru saja di mulai beberapa putaran,
Tiba tiba muncul sosok pak wisnu yang sudah masuk ke dalam kelas tanpa seorang pun tau.
Karena kami berkerumun melingkar di bangku ku,
Kami kepergok oleh beliau.
Naas nya,pak wisnu melihat ku memegang uang taruhan di tangan.

Kami di suruh maju ke depan,
Aku lah yang di tuduh jadi provokator nya.

"Galih,kamu ini selali jadi provokator kerusuhan kelas sama arga.
Beberapa kali aku sering melihat kalian berkumpul melingkar di bangku,
Saya nggak mau tau.
Kamu dan arga beserta teman kalian yang tadi ikut berkerumun sekarang juga menghadap kepada wali kelas mu.
Kamu ceritakan apa yang tadi kalian lakukan di sini."
Kata pak wisnu.

Kami berjalan berarakan menuju ruangan wali kelas,
Nama nya pak minto.
Aku benar benar takut waktu itu,
Yang ada di kepalaku adalah aku ketahuan judi di sekolah,emak ku di panggil ke guru BP
Dan aku di keluarkan.
Bahkan aku sudah punya piliran untuk minta tolong kepada tukang becak supaya berpura pura jadi orang tua ku nanti.

"Ngapain kalian ke ruangan saya,
Ini jam pelajaran siapa?"
Tanya pak minto.

"Pelajaran matematika pak,
Di isi oleh pak wisnu."
Jawab ku.

"Kalian ini selalu bikin ulah,
Kalau waktu nya pergantian pelajaran itu ndak usah neko neko.
Berkerumun nonton video yang tidak tidak,
Pak wisnu itu orang nya alim,
Beliau paling tidak suka dengan kelakuan negatif siswa nya."
Ucap pak minto.

"Lah,ini gimana sih.
Urusan judi kok malah di kira nonton adegan koboi sama pak minto."
Batin ku.

"Nggih pak,maaf kami salah."
Ucap ku.

"Ya sudah,sana kembali ke kelas.
Jangan di ulangi lagi...."
Kata pak minto.

Lega.......

Akhirnya kami tidak di berikan sanksi oleh pak minto.

Sejak saat itu aku benar benar kapok untuk berbisnis lagi dengan arga,
Terlalu beresiko.

Rabu itu hadir juga,
Aku pernah janji kepada diah akan mengajak nya jalan lagi.

Siang itu aku coba sms ke nomor hp nya,

"Dek,sudah pulang sekolah belum?"
Tanya ku.

"Sebentar lagi mas,
Emang kenapa?"
Kata nya.

"Mau aku jemput nggak,
Mumpung aku juga mau pulang ini,
Kebetulan bawa motor nya mbak."
Kata ku.

"Ya udah,
Aku tunggu di depan gerbang ya mas."
Balas diah.

"Oke..."
Ucap ku.

Semenjak kelas tiga,aku sudah tak naik angkot lagi karena mbak imah selarang kerja satu bagian dengan mbak oliv tanpa shift.
Jadi mereka berboncengan,
Mbak oliv juga sudah beli motor sendiri.
Karena keluarga kami punya dua motor,
Emak harus merelakan BLT subsidi BBM dari presiden SBY di copot lantaran ada tetangga yang iri dan melaporkan emak ke perangkat desa.
Kami di anggap sudah menjadi keluarga mampu hanya karena kedua kakak ku sudah bisa beli motor,
Konyol.

Ku pacu supra ku menuju sekolah diah,
Di depan gerbang sekolah nya benar benar ramai para siswa siswi keluar melalui gerbang,
Ada yang duduk duduk,ada yang sedang jajan,ada yang menunggu jemputan.
Diah,
Ku dapati diri nya sedang menunggu ku di sebelah kanan gerbang sambil duduk di pinggiran taman.
Intan....
Dia ada di dekat nya juga,sepertinya menunggu jemputan.
Tumben,biasanya dia boncengan sama si niko,batin ku.

"Sorry ya lama nunggu nya."
Kata ku di hadapan diah.

"Iya ngak apa apa...."
Jawab diah dan intan bersamaan.

Kege'er an aja nih anak (intan),
Batin ku.

Mereka berdua saling menatap satu sama lain seperti tak menyangka.

"Ayo yank naik,
Katanya mau jalan...."
Ajak ku kepada diah yang membuat ekspresi intan seperti salting mendengar dan melihat kami berdua.

Diah juga sepertinya paham dengan drama yang sedang ku main kan secara dadakan,
Diah langsung berimprovisasi memerankan tokoh ayang ku di hadapan intan.

"Iya yank,yukkk jalan...."
Kata diah sambil naik ke belakang motor memeluk perut ku.
Kami pun berlalu meninggalkan intan di sana dengan tatapan kesal nya.

"Jahat banget kamu mas...."
Ucap diah kepada ku sambil tertawa.

"Dia yang mulai duluan kok,
Makasih ya dek kamu tadi langsung paham maksud ku.
Maaf lho...."
Ucap ku.

"No coment aku nya mas,
Ngapain juga minta maaf.
Aku nggak keberatan kok cuma jadi bahan buat manasin mbak intan."

"Kalau lebih dari sekedar bahan panas panas an buat mantan,
Kamu mau nggak dek?"
Tanya ku.


"Maksud Mas????"
Diubah oleh tetes.tinta 27-06-2022 04:10
MFriza85
MFriza85 memberi reputasi
6
Tutup