tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#152
Part 69
"Asalamualaikum......"
Aku mengetik sebuah pesan singkat di hp ku sore itu setelah pulang PKL.

Tapi cukup lama aku menunggu balasan pesan yang ku kirim kan ke nomor gadis yang siang tadi ku ajak berkenalan namun belum ada respon.

Mas badar ku lihat beberapa hari belakangan sedang sibuk kesana kemari untuk mengurus pernikahan nya yang akan berlangsung beberapa hari lagi,
Ya.....
Abang ku yang nomor dua ini akhirnya akan segera melepas masa lajang nya dengan seorang wanita yang ternyata adalah kakak kelas mbak oliv semasa di SMK dulu.

Keluarga kami tidak mengadakan hajatan atau pesta pernikahan besar besaran karena kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan tasyakuran pernikahan atau mantu di kediaman mempelai wanita.
Emak dan kakak kakak ku hanya di sibuk kan untuk membuat beberapa hantaran pernikahan dan mengabari saudara dekat untuk ikut menjadi pengiring pernikahan di hari H nanti.

Malam mulai menjelang,
Ketika masuk ku kamar.
Ku dapati sebuah pesan masuk di hp ku lalu ku buka,

"Waalaikum salam....
Ini mas galih ya?"
Begitulah isi pesan dari ulfa yang baru saja ku buka.

"Iya dek,
Tak kira tadi nggak mau balas pesan ku."
Balas ku.

"Afwan mas,tadi saya masih mengaji.
Saya kan anak pondok pesantren,
Jadi memang aktifitas nya lumayan padat,
Jam jam segini baru bisa istirahat.
Jadi ya baru bisa balas sekarang...."
Kata ulfa.

Kami mulai saling bercerita aktifikas dan latar belakang masing masing melalui pesan singkat.

Ulfa adalah seorang anak dari keluarga yang berasal dari jepara,
bapak nya seorang pengrajin kerajinan ukir di tempat nya.
Sedangkan ibu bekerja sebagai pembuat kain tenun troso,kain tenun khas di daerah nya.
Ulfa bercerita kalau dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara,
Kakak perempuan nya cuma lulusan SMA dan sekarang berprofesi sebagai biduan dangdut.
Sungguh kontras memang bila di bandingkan dengan diri nya yang menimba ilmu agama di sebuah pondok pesantren,
Dan adik laki laki nya masih duduk di bangku SD.

Sebenarnya alasan kenapa ulfa di masuk kan ke ponpes tak lain karena orang tua nya tak mau anak kedua nya ini mengikuti jejak sang kakak sebagai biduan yang biasanya mendapat stigma negatif dari orang orang sekitar,
Dan ulfa juga tidak keberatan menimba ilmu di sana,

Dia biasanya pulang ke rumah ketika hari jum'at,karena memang hari itu lah aktifitas ponpes di liburkan.

"Mas,kamu kan orang asli kudus.
Memangnya nggak keberatan kenalan sama aku yang asli jepara?"
Tanya dia pada ku melalui sms.

"Sekedar kenalan dan berteman apa salah nya sih dek sebagai bentuk silaturahmi,
Kata pak uztad kan silaturahmi bisa memperpanjang usia."
Jawab ku.

"Iya sih,syukurlah kalau mas galih nggak berpemikiran kolot seperti kebanyakan orang."
Kata ulfa

"Sebuah perkenalan biasanya kan memang menjadi awal terbuka nya perasaan,
Karena rasa nyaman hadir ketika perkenalan itu mulai terbiasa.
Rerlepas dari mitos yang beredar mengenai larangan larangan yang terlanjur mengakar di daerah ku dan di daerah mu."
Balas ku.

Singkat cerita kami mulai akrab walau hanya berkomunikasi dengan hp.
Aku juga sudah hafal jam jam ketika dia bisa pegang hp nya,
Berbalas pesan,kadang telponan hanya untuk sekedar memberikan perhatian dalam bentuk mengingatkan sahur atau ibadah malam.
Ulfa adalah santriwati yang rajin tahajud dan puasa sunah senin kamis,
Dia juga tak pernah menyuruh ku untuk menjalan kan nya dengan alasan
Kalau dia nggak mau kalau aku beribadah sunah hanya karena alasan ajakan dari nya,bukan dari niatan ku sendiri dalam hati.

Jumat pagi,
Mas badar sudag siap memakai stelan jas lengkap dengan peci hitam dan sepatu pantofel yang terlihat mengkilap lantaran semalam sudah ia poles dengan semir sepatu.

Keluarga kami beserta rombongan saudara dan tetangga dekat berangkat menuju kediaman mempelai wanita untuk melaksanakan ijab qabul pernikahan.

Tempat mempelai wanita nya berada di sebelah timur kediaman kami yang hanya berjarak dua desa saja.
Rombingan kami berangkat menggunakan 3 mobil yang kakak ku pinjam dari tetangga,
Bahasa di daerah kami di resoyo(di mintai tolong mengantarkan)

Sebenarnya mas badar berniat untuk menunda pernikahan nya lantaran dia sungkan harus melangkahi kakak sulung ku mbak imah yang belum menikah,
Namun mbak imah tidak merasa keberatan,
Karena sesuatu yang baik seperti pernikahan itu memang harus di segerakan bila semua memang benar benar sudah siap.

Akhir nya mas badar pun membulatkan tekad nya untuk menikah terlebih dahulu melangkahi kakak sulung ku
Dengan memberikan emas pelangkah dan seperangkat pakaian sepengadek berupa baju dan jarik kepada kakak sulungku.

Rumah dari mempelai berada tak jauh dari masjid wali,
Sebuah masjid yang memiliki gapura depan berupa tumpukan batu bata,
Konon kata nya gapura ini dahulu nya di bangun oleh sunan kudus yang di bantu oleh mahluk halus.
Istilah nya masjid tiban,
Lantaran gapura tersebut dibangun hanya dalam waktu satu malam.
Ada beberapa masjid tiban di daerah ku,
Dan biasanya bentuk masjid tiban ini hanya berupa gapura setengah jadi,
Lantaran para mahluk ini terpaksa menghentikan aktifitas nya karena kemenungsan atau terlihat oleh manusia ketika dalam masa pengerjaan.

Spoiler for gapura masjid wali:


Rumah istri mas badar terletak tak jauh dari masjid tersebut,
Dan prosesi adat di daerah tersebut biasanya apabila ada warga asli sana yang menikah,
Setelah akad nikah di haruskan mengelilingi bangunan tersebut 3 kali putaran supaya terhindar dari tolak balak pernikahan.

Baru kali itu aku menyaksikan sebuah prosesi adat istiadat di sebuah daerah yang berlangsung dengan khidmat.
Setelah itu,acara di lanjutkan dengan jamuan pesta pernikahan yang di hadiri tamu undangan.

Hari itu menjadi hari bersejarah di keluarga kami ketika satu anak emak pada akhirnya melepas masa lajang nya untuk menempuh hidup baru seperti seekor anak burung yang terbang bebas keluar dari sarang nya.
Karena setelah menikah,
Mas badar tinggal di sana satu atap dengan mertua.
Skip....


"Mas,jum'at nanti ada acara ndak?"
Isi pesan singkat di hp ku dari ulfa.

"Sepertinya si aku masih PKL fa,
Memang ada apa?"
Tanya ku.

"Ehm,sebenarnya jumat nanti aku dan teman teman ku berencana motoran untuk berziarah ke makam sunan muria.kan pas libur juga,
Kalau mas galih libur kan kita bisa ketemuan di sana nanti."
Kata ulfa.

Aku diam sejenak untuk berfikir setelah membaca pesan dari nya,
Wah pas juga momen nya untuk ketemuan dengan ulfa di sana.
Tanpa pikir panjang aku,ahhh aku kan bisa ijin sehari untuk nggak masuk PKL,
Yang penting bisa ketemuan dengan ulfa.

"Ow gitu tah,
Ya udah nanti biar aku ijin sama pak bos untuk nggak masuk sehari supaya bisa ketemuan."
Balas ku.

Setelah kami sepakat untuk ketemuan di makam sunan muria yang terletak di atas gunung muria,
Keesokan hari nya aku pun minta ijin kepada pak bos pemilik bengkel dan teman teman ku.

Pagi itu aku bergegas memacu motor kakak ku menuju utara kota kudus ke arah makam sunan muria setelah mengantar kan mbak ku berangkat bekerja.
Hawa sejuk dengan pandangan yang masih asri mulai terasaenerpa tubuh ku ketika aku mulai memasuki jalanan menanjak di area pegunungan muria.

Sampailah aku di sebuahbprtal gapura pintu masuk ke dalam area anak tangga menuju ke makam sunan muria,
Kublarkirkan kendaraan ku di dekat sebuah pesanggrahan yang di bangun di dekat nya.di situ ku lihat hp ku masih ada sinyal yang cukup kuat untuk mengirim pesan pada ulfa,
Ternyata dia dan teman teman nya sudah mulai menaiki anak tangga menuju makam.

Aku pun langsung mengejarnya menaiki anak tangga dengan pedagang cindera mata di sisi kanan kiri nya.
Di tengah perjalanan ku lihat layar atas hp ku tak ada sinya sedikit pun dengan tulisan jaringan darurat dan tanda X.

Wah,gimana ngehubungin nya ini
Sinyal nya nggak ada,batin ku.
Aku terus berjalan menapaki satu persatu anak tangga menuju makam dengan perasaan cemas.
Rasa lelah tak ku rasakan karena tertutup oleh perasaan harap harap cemas kalau kalau aku tak bisa berjumpa dengan ulfa.

Dan sampailah aku di atas puncak pelataran halaman makam dan masjid sunan muria yang cukup luas.
Aku clingak clinguk ke berbagai arah yang di penuhi dengan para peziarah,
Lalu aku duduk di pinggiran salah satu sudut pelataran sambil mengecek sinyal di hp yang masih menunjukan tanda silang di sana.

Ntah terkirim atau tidak,akhirnya ku ketik pesan singkat yang berisi kalau aku sudah sampai di pelataran makam dan menanyakan di mana keberadaan nya saat ini.
Pesan yang ku kirim masih kepending,

Walau pun udara di sana cukup dingin,
Aku merasakan keringat mulai membasahi kening ku.
Aku pun berjalan menuju area tempat wudhu yang terdapat sebuah kolam kecil yang terdapat tralis stainless di dalam air nya tepat di pintu masuk tempat wudhu,

Ku masukan kedua kaki ku ke dalam nya untuk membasahi kaki ku sambil ku gosok gosok kan kedua telapak kaki ku pada stainless tersebut dari debu yang mengotori kaki ku lalu menuju ke arah kran air untuk membasuh muka dan mengambil wudhu.
Sejuk nya air pegunungan mulai membasahi wajah ku yang terasa menyegarkan,

Aku hanya memikirkan kemungkinan terburuk di hari itu,yaitu gagal bertemu dengan ulfa.
Bodoh nya diriku yang tak janjian akan ketemu di titik mana dengan nya ketika sampai di lokasi.

Setelah selesai mengambil wudhu,
Aku pun masuk ke dalam masjid untuk menunaikan 2 rokaat sholat sunah karena saat itu memang belum masuk waktu sholat dzuhur.
Aku tak menyempatkan untuk masuk dan berziarah ke makam sunan muria
Karena dulu aku sudah pernah melakukan nya.
Namun tetap kukirim doa di masjid setelah selesai menjalankan sholat sunah,
Setelah selesai berdoa dan rasa tenaga ku sudah pulih.
Aku pun memutuskan untuk turun dan pulang ke rumah,
Sepertinya memang tak ada harapan untuk bisa bertemu dengan nya di sana.

Ketika baru saja ku tapak kan kaki ku pada anak tangga pertama untuk turun.
Tiba tiba saja aku mendengar notifikasi pesan masuk dari hp ku di dalam kantong celana,
Sungguh keajaiban,
Ku lihat di layar hp ku tsrdapat sinyal beberapa bar di atas layar dan ada pesan masuk di dalam nya,
Langsung saja ku buka pesan tersebut

"Kamu di mana,dari tadi ku tunggu tak kelihatan juga.
Aku baru saja turun menuju ke area air terjun,teman teman ku tak sabar menunggu mu.maaf
Tapi kalau kamu mau,langsung saja menyusul ke air terjun mas...."
Isi pesan dari nya.

Mumpung ada sinyal,aku alngsung saja menelpon ke nomor nya,
Dan ketika hp ku taruh di telinga.
Panggilan telpon ku akhirnya tersambung,
Pandangan ku tertuju ke arah depan sedikit ke bawah karena anak tangga nya memang posisinya menurun.
Aku melihat ke arah empat perempuan berhijab di depan ku yang salah satu di antara mereka memakai kerudung berwarna kuning sedang memegang hp nokia 6600 berwarna hitam dengan casing belakang berwarna silver seperti mengangkat telepon
Apakah dia ulfa,gumamku.
Untuk memastikan nya,telpon ku reject,
Ku lihat dia hendak mengembalikan hp nya ke dalam tas kecil yang ia selempangkan.
Lalu ku telpon lagi nomor ulfa,
Dan gadis di depan ku pun mengangkat nya lagi.
Positif,dia lah ulfa.....

"Halo mas,sampeyan sekarang di mana.
Dari tadi ku tunggu di area makam nggak ada?"
Tanya dia.
Padahal aku sudah ada di belakang nya,

"Coba deh kamu lihat ke arah belakang..."
Kata ku.

Ulfa langsung menoleh ke arah belakang dan langsung melihat keberadaan ku.
Kami sama sama tersenyum di iringi suwara ciyeeeee.....
Dari ketiga teman nya.
Aku lalu menghampiri nya dan bergabung dengan mereka untuk turun kebawah,
Aku dan ulfa sengaja jalan di belakang teman tan nya sambil ngobrol dan menceritakan keajaiban yang baru saja terjadi.

Sesekali ku dengar ketiga teman nya di depan sedang asik ngerumpi,
Mereka menggibah salah satu santriwati di ponpes yang suka ghosob atau memakai barang barang milik santriwati lain seperti sandal,sabun dan odol tanpa ijin kepada pemilik nya.

Ulfa terhenti di depan sebuah lapak yang menjajakan pernak pernik aksesoris cinderamata.
Dia tampak sedang melihat sebuah gelang berbahan kayu cendana beraroma wangi,

"Kamu suka ya dik,
Ya sudah ambil aja biar aku beli in untuk kenang kenangan..."
Kata ku.

"Iya mas,bagus gelang nya.
Makasih ya...."
Kata nya.

Setelah ku bayar gelang tersebut,
Ulfa pun langsung mengenakan nya di pergelangan tangan.

Kami akhirnya menuju ke sebhah air terjun bernama montel yang terletak di sisi lain makam dan masjid sunan muria,
Sebuah air terjun yang lumayan deras dengan bebatuan besar di bawah nya.
Benar benar ramai di sana para wisatawan yang sedang mandi atau sekedar merendak kaki nya di dasar sungai kecil di bawah air terjun tersebut.

Aku dan ulfa duduk di atas batu ngobrol sambil melihat pemandangan indah yang terhampar di depan mata.
Kami juga sempat bersantap siang di sebuah kedai bakso yang terletak di tepi air terjun bersama teman teman nya.

Setelah puas main di air terjun,
Kami melanjutkan perjalanan menuju situs berupa sebuah sendang atau kolam kecil yang apabila airnya di minum terdapat 3 rasa di lidah.
Itu lah yang di nama kan air tiga rasa,

Itu adalah pertemuan kedua ku dengan nya yang cukup berkesan,
Dan akhirnya kami pun harus berpisah untuk pulang ke rumah masing masing.

Sebuah pertemuan yang membutuhkan perjuangan berat dan nyaris saja gagal lantaran di kacaukan oleh sinyal jaringan......


Spoiler for Potret Mas Badar :


Kakak ku berambut gondrong berbaju biru dengan garis merah yang bekerja di bagian perawatan jaringan listrik sebagai pengawas lapangan.
Diubah oleh tetes.tinta 22-06-2022 17:23
rinandya
lsenseyel
lsenseyel dan rinandya memberi reputasi
2
Tutup