tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#149
Part 66
"Galih,
Aku kangen......"


"Intan????"

Suara seorang cewek yang masih segar dalam ingatan ku,
Dia lah perempuan yang selalu ada bersama ku ketika SMP.

Beberapa detik aku hanya diam sambil memegang hp yang berada di telinga ku.
Aku bingung mau ngomong apa,
Sosok yang perlahan mulai bisa ku alihkan dari pikiran ku tiba tiba hadir berada di ujung saluran telpon tersambung di ponsel yang ku genggam.

"Please,ucapkan sepatah kata untuk ku kalau kamu memang masih peduli pada ku."
Kata nya yang terdengar di telinga ku.

Ku letak kan hp ku di atas meja,
Ku angkat kedua kaki ku ke atas kursi.
Aku memeluk kedua lutut ku sambil tertunduk.

"Gal....
Tolong jangan siksa aku seperti ini.
Tak ada yang lebih menyakitkan buatku selain sikap diam dan acuh mu,
Semua kenangan yang pernah kita lalui bersama.
Semakin aku melupakan nya,semakin ia bertubi tubi hadir di dalam kepala ku.
Aku selalu ingat ketika pertama kali bertemu dengan mu saat mendaftar SMP,
Lalu kita semakin akrab seiring berjalan nya waktu."
Kata intan dengan suara parau.

Aku mendongak ke atas,
Melihat sebuah bingkai genteng kaca yang di hiasi jaring laba di tepi nya.
Tampak kaca itu sudah mulai kusam tertutup jelaga asap pembakaran dari dapur,karena kamar ku memang berada persis di samping nya.
Isi kepala ku berkecamuk,
Aku mengalami pertentangan hati antara membuka pembicaraan dengan nya atau membiarkan nya sampai lelah lalu menutup panggilan telpon dengan sendiri nya.

"Halo......

Aku tau kamu masih di sana gal,
Aku akan menunggu mu untuk bicara..."
Seperti nya suara intan mulai berat,
Dia menangis.

Aku menyerah untuk menahan bibirku yang masih bungkam lebih lama lagi.
Ku ambil hp yang ku letak kan di atas meja.

"Kenapa tan.....
Kenapa kamu masih mencari ku.
Sekarang kita sudah punya jalan masing masing,
Ini semua bukan mau ku.
Aku juga tak bisa menyalahkan keadaan,
Bahkan waktu tak akan pernah ada habis nya untuk terus mencari siapa yang benar dan siapa yang salah dengan keadaan ini.
Sebenarnya aku sudah memendam dalam dalam semua kenangan tentang kita,
Kehadiran mu seakan mengorek luka lama yang sudah benar benar aku pendam."
Ucap ku.

"Aku tak bisa seperti ini terus gal,
Aku nggak bisa menjalani hidup dengan berpura pura.
Aku sudah berusaha untuk melupakan nya.
Tapi aku hanya mendapati sebuah kegagalan ketika mencoba nya,
Dulu aku berjanji akan selalu menunggu mu. Walau pada akhir nya aku sendiri yang mengingkari nya,
Please.aku ingin bertemu dengan mu sekali saja...."
Kata intan.

"Aku sudah ikhlas tan,
Untuk apa lagi kita bertemu.
Darimana kamu dapat nomor hp ku?"
Tanya ku.

"Kamu ingat ketika di halte bilang padaku kalau kamu akan menghubungi ku lagi?
Ucapan mu seperti memberikan ku harapan,
Setiap malam aku menunggu hp ku berbunyi dan berharap itu dari mu
Namun sepanjang malam itu pula aku tak pernah mendapatkan kabar dari mu.
Lalu pada saat di acara karnaval kudapati dirimu sedang bergandengan dengan seorang cewek yang tak ku kenal,
Aku benar benar sakit melihat nya gal.
Kalau memang ada seseorang yang berada di samping mu,
Seharusnya itu adalah aku.
Aku mulai mencari cara untuk bisa menghubungi mu lagi,
Ku dapati dayat yang sedang berada di depan sekolah Nia beberapa hari yang lalu,
Dayat yang sedang menjemput nia langsung ku datangi,
Aku minta nomor hp mu yang baru."
Kata intan.

Ahhhhh,dayat.
Mau nya apa sih nih anak,
Padahal aku sudah tak pernah lagi bertegur sapa dengan nya.
Mungkin dayat mendapatkan nomor hp ku yang tertera di berkas acara kegiatan siswa PKL.
Kami para siswa memang di haruskan memberikan nomor hp yang bisa di hubungi untuk pemberitahuan perihal kegiatan PKL,
Dulu belum ada WA,jadi pemberitahuan di sebar melalui sms dari sekolah.


"Tan,untuk apa lagi kita bertemu.
Toh kamu sekarang sudah ada niko,
Dan aku juga sudah ada Raya.
Bukan nya aku tak mau,
Tapi aku hanya ingin menjaga orang orang ini.
Apa jadi nya bila Niko dan raya tau tentang pertemuan kita.
Apa setega itu kita menghianati mereka?"
Kata ku.

"Ow,jadi dia nama nya Raya.
Kamu ajak dia saja sekalian,
Aku juga ingin bicara dengan nya.
Dan Niko,kami tidak ada hubungan apa apa sampai sekarang,
Dia memang terang terangan ada rasa pada ku.
Tapi aku belum pernah memberikan jawaban gal,
Aku menerima ajakan nya karena aku merasa tak enak hati saja."
Kata intan.

"Apa kamu tega menyakiti nya seperti kamu menyakiti ku dulu tan?"
Tanya ku.

"Aku tak pernah menyakiti nya kok,
Dia sendiri yang menginginkan nya.
Selama ini Aku tak pernah memaksa nya untuk terus mendekati ku."

"Drrrrrtttttttt,drrrrttttt,drrrtttttt....."

Tiba tiba hp ku bergetar,
Sebuah pangilan menunggu di layar hp ku.
Raya,
Tampak nya dia sedang menghubungi ku.
Hadeeehhhhhh,
Gimana ini.

Kalut....
Pikiran ku jadi semakin kalut dengan keadaan ini.


"Tan,udah dulu ya.
Nanti di lanjut lagi,
Daaahhh....."

Langsung ku reject telpon dari intan.
Lalu aku menelpon nomor Raya....
Langsung di angkat,

"Kamu lagi telpon siapa sih gal,
Dari tadi di telpon kok sambungan sibuk melulu.

"Maaf ya',tadi ada telpon salah sambung."
Jawab ku


"Kamu jangan bohong,
Jujur aja.telpon dari siapa?"
Cecar nya.

"Ehm.......
Intan ya',
Barusan tiba tiba saja dia telpon aku.
Maaf...."
Kata ku.

"Mantan mu?
Darimana dia bisa dapat nomor mu.
Kan katamu dulu dia sudah nggak tau nomor hp mu."
Kata raya.

"Dia dapat nomor ku dari dayat,
Teman stm ku yang dulu satu smp dengan ku."
Jawab ku.

"Terus,dia ngomong apa tadi?"
Ucap raya.

"Intan ngajak ketemuan,
Katanya mau ngomong sama aku."
Jawab ku.

"Terus ku jawab apa ke dia?"
Tanya raya.

"Aku belum ngasih jawaban ya'
Dia juga gak keberatan kalau aku ngajak kamu."
Kata ku.

"Lho,ngapain bawa bawa aku sih.
Ogah banget...."
Sahut nya.

"Ntah lah ya',aku pusing.
Aku cuma ingin tenang dan nggak mau membuatu kecewa,itu saja."
Kata ku.

"Tapi nyatanya sekarang kamu sedang tidak baik baik saja gal....
Aku tuh tau betapa terpuruk nya dirimu karena dia,
Sekarang seenak nya saja tiba tiba dia datang dan ngajak ketemuan.
Mantan mu itu benar benar egois!"
Ucap raya.

"Pikiran ku sedang kalut ya',
Tolong aku.
Ajak aku mabuk atau ngapain kek...."
Sahut ku.

"Dasar edan,
Terserah lah kamu mau gimana gal.
Toh aku juga bukan siapa siapa mu kan
Harus nya malam ini kita bisa jalan gal,
Aku ingin ngobrol banyak hal dengan mu,
Aku juga ingin tau reaksi ibu mu ketika kamu kemarin bilang mau memberikan upah pertama mu kepada beliau.
Tapi malah mantan mu tiba tiba datang merusak suasana."
Kata raya dengan nada kecewa.

"Aku minta waktu sebentar buat nenangin diri dulu ya'.
Maaf...."
Ucap ku.

"ya udah,terus aja ratapi kekalutan perasaan mu itu."

Tut tut tut......
Telpon langsung di tutup.

Kacau!!!!!

Ku lihat di layar ku ada pesan masuk dari nomor intan,

"Kalau kamu masih memberiku kesempatan,
Besok datang ke rumah.
Ibuk tanya,pengen ketemu katanya."
Isi pesan dari intan.

Lalu ada satu pesan dari raya,

"Apa pun keputusan mu.
Aku harap kamu sudah memikirkan dampak baik dan buruk nya untuk diri mu gal,
Aku mungkin kecewa.
Tapi aku tak akan pernah mampu untuk membenci mu."
Isi pesan dari raya.

Aku letak kan hp ku di atas meja,
Lalu merebahkan tubuh ke atas kasur
Pikiran ku benar benar kalut,
Ku tutup wajahku dengan bantal.

Intan meminta ku datang ke rumah nya,
Dan dia menggunakan ibu nya sebagai alasan.
Dia tau kalau aku paling tidak bisa kalau berkaitan dengan seorang ibu,
Terlebih ibu nya intan memang sudah akrab dengan ku ketika di smp dulu.

Dan Raya.....

Sikap nya yang masih labil membuat ku merasa cemas.
Setelah kenal dengan ku,
Aku merasakan perubahan sikap yang cukup signifikan pada diri nya kebarah positif.
Dia pasti benar benar merasa kecewa pada ku,
Aku takut raya kembali ke pergaulan nya seperti dulu.

Aku bangkitkan tubuh ku yang tadi nya rebahan berpindah posisi duduk bersandar ke dinding kamar.

Apa yang harus ku lakukan?
Aku berjalan keluar menuju pintu samping rumah.
Lalu berjalan ke arah belakang untuk sekedar melihat aliran sungai.
Suasana mulai temeram,
Terdengar suara tarkhim dari toa mushola pertanda waktu akan memasuki adzan magrib.
Kunyalakan sebatang rokok lalu ku hisap dalam dalam.

Hari mulai gelap di iringi suara lantunan suara adzan magrib seiring semakin habis sebatang rokok di tangan ku menyisakan puntung nya,
Ku lempar kan saja ke sungai lalu kembali ke kamar.
Aku pun mandi lalu bergegas menuju ke mushola untuk menunaikan sholat berjamaah.
Aku hanya butuh ketenangan,
Bersujud dan memohon petunjuk kepada sang Kholik.
Mencurahkan isi perasaan ku melaui bait bait doa yang ku ucapkan di dalam nya.

Aku menghabiskan malam itu dengan berdiam diri di kamar,
Mendengarkan radio sambil iseng iseng mengisi buku TTS milik mas badar yang ada di sudut meja belajar ku.

Hp sengaja ku matikan supaya perasaan ku tidak terpaku dengan segala kegamangan.
Malam itu aku akhir nya tertidur lebih awal hingga adzan subuh lamat lamat mulai terdengar membangunkan ku dari peraduan.

Emak sedang menanak nasi di dapur,
Mbak imah juga sudah menyapu di halaman depan.
Bunyi ayam berkokok bersahutan walau suasana masih di selimuti kegelapan.

Setelah cuci muka,
Aku berjalan keliling kampung untuk sekedar menghirup udara pagi yang masih terasa sejuk.

Pikiran ku sedikit terasa lebih segar,
Lalu ku putuskan untuk datang ke rumah intan.
Sudah lama aku tak bersilaturahmi ke kediaman nya,


Sekitar jam 8 pagi aku sudah bersiap siap untuk menuju ke rumah intan.
Hp ku sengaja ku tinggal kan tampa sempat ku nyalakan,
Ku pacu motor ku menuju ke kabupaten sebelah di mana rumah intan berada.

Jarak nya tak terlalu jauh,
Sesampai nya di halaman rumah.
Aku lihat intan sedang menyapu halaman,
Dia berada di bawah pohon jambu air yang saat itu sedang berbuah sangat melimpah,
Intan menyapu jambu jambu yang jatuh berserakan di bawah pohon nya.

Dia melihat kedarangan ku lalu tersenyum penuh makna sambil menyambut ku.

"Terima kasih gal,kamu masih peduli pada ku.
Masuk yuk,di cari in ibuk tuh."
Ucap intan pada ku.

Aku hanya menganguk,
Suasana rumah intan pagi itu sepi.
Kakan nya sedang pergi ke rumah mertua kata nya.

Aku duduk di sofa ruang tamu di mana terpampang bingkai bingkai foto keluarga nya.
Tampak foto kakak laki laki nya sedang berdiri di depan rak buku mengenakan baju toga sambil menggenggam gulungan sertifikat kelulusan di salah satu universitas di apit ibu dan mendiang bapak nya.

Lalu keluar lah ibu nya dari arah belakang.

"Galih......
Akhirnya kamu datang kesini lagi setelah sekian lama,
Intan kangen tuh kata nya."
Kata beliau.

"Ibuk ihhhh,malu tau...."
Ucap intan.

"Nggih tante,baru sempat datang lagi kesini soal nya sekarang saya sedang menjalani PKL dari sekolah.
Tante apa kabar,sehat kan?"
Kata ku berbasa basi.

"Alhamdulillah sehat gal,
Wah,sudah mulai PKL ya.
Tante dengar dari intan kalau kamu masuk ke kelas unggulan di STM ya,
Intan juga cerita kalau kamu ikut lomba debat,
Tante bangga sama kamu."
Ucap beliau.

"Hehehehe,ah cuma juara dua kok tante,
Kalah sama intan saya."
Kata ku.

"Tapi setidak nya kamu kan masih juara 2 gal..."
Sahut beliau.

"Lho tan,kok galih nggak di buat in minum?"
Kata beliau lagi.

"Eh iya buk,
Kamu mau minum apa gal?"

"Teh manis saja tan,
Jadi ngrepotin deh."
Kata ku.

"Sebentar ya,aku buat in dulu."
Kata intan sambil berjalan menuju ke dapur.

"Gal,kamu yang sabar ya sama sifat intan yang masih kekanak kanakan.
Maklum lah,dia kan anak bontot
Satu satu nya anak perempuan lagi,
Jadi pembawaan nya memang sedikit manja."
Ucap beliau.

"Iya tante,saya ngerti kok."
Jawab ku.

"Rencana nya setelah lulus nanti kamu mau langsung kerja atau melanjutkan kuliah gal?"
Tanya tante.

"Ehm.....
Saya sih rencana nya mau langsung kerja saja tante,
Supaya bisa bantu emak membiayain sekolah adik."
Jawab ku.

"Sayang banget gal,
Kamu kan anak yang cerdas.
Jaman sekarang lulusan STM kan susah nyari kerja.
Paling mentok juga cuma jadi buruh pabrik."
Kata beliau.

"Kamu lihat anak anak tante,
Kedua kakak intan sudah lulus sarjana semua.
Kalau kamu serius sama intan,
Harus nya kamu bisa melanjutkan sekolah lagi.
Supaya kelak kamu bisa membahagiakan nya."
Ucap beliau.

"Yaaah,mau gimana lagi tante.
Kemauan sih sebenar nya ada,
Tapi saya nggak mau egois
Supaya bisa membantu emak membiayai sekolah adik."
Jawab ku.

"Teman sekolah intan,
Niko.
Dia katanya malah pengen nerusin kuliah di universitas negeri di semarang nanti."
Kata beliau.

Mendengar hal itu,aku tak bisa membayangkan kalau aku yang cuma anak stm ini kelak bisa menikah dengan intan,
Bagaimana bisa aku membahagiakan nya.

"Iya tante,maklum lah
Saya kan memang bukan berasal dari keluarga berada."
Jawab ku.

Setelah berbincang denga ibu nya,
Intan datang membawakan minuman untuk ku,
Lalu intan masuk kamar bersiap siap mengajak ku keluar.

Kami pun berpamitan kepada beliau untuk jalan jalan.

Sepanjang perjalanan aku hanya terdiam tanpa sepatah kata.
Ku ajak intan menuju taman yang berada di area GOR,

"Tan,
Sepertinya ibu mu memang mengutamakan pendidikan untuk anak anak nya ya."
Kata ku.

"Yaaah,nama nya juga orang tua gal.
Semua orang tua pasti memikirkan yang terbaik untuk masa depan anak anak nya,wajar lah gal."
Ucap intan.

"Walau kita sudah tak seperti dulu lagi.
Kita masih bisa berteman tan,
Aku ingin kamu bisa membuka hati mu untuk niko."
Kata ku.

"Lho,kok ku ngomong gitu sih gal.
Memang nya kita benar benar tak bisa bersama lagi seperti dulu?"
Tanya intan.

Aku hanya menggelengkan kepala.

"Seperti kata mu tadi,
Setiap orang tua pasti menginginkan hal yang terbaik untuk anak anak nya kan.
Nah,kamu kan tau sendiri kalau aku hanya anak stm.
Latar belakang keluarga kita jauh berbeda tan,
Aku mana mampu membahagiakan mu kelak."
Kata ku

"Selama ini aku tak pernah memikirkan hal itu gal.
Aku akan sabar menunggu mu kok."
Ucap intan.

"Tapi aku nggak mau mengekang mu tan.
Mungkin saat ini kamu bisa berkata demikian.
Tapi kelak,siapa yang tau kan?"
Sanggah ku.

"Jangan bicara seperti itu gal,
Kamu jangan pesimis dong."
Kata intan.

"Itu lah kenyataan nya tan,
Kalau memang kita berjodoh.
Nanti juga kita pasti akan di satukan kembali kok."
Ucap ku.

"Kenapa gal,
Apa karena Raya?"
Tanya intan.

Aku menggelengkan kepala.

"Kamu berhak dapat yang lebih baik dari ku tan!"
Kata ku.

Kami pun saling terdiam,
Aku mengajak intan untuk mencari makan.

Pertemuan kami saat itu berlangsung dengan lancar.
Lalu ku antarkan intan kembali pulang setelah makan.

Aku berpamitan kepada ibu nya lalu bergegas pulang ke rumah,
Seperti nya intan memahami seperti apa keadaan ku saat itu.

Aku sudah sampai ke rumah,
Ku nyalakan hp ku yang sudah semalaman ku non aktif kan.

Ketika hp menyala,
Layar hp ku langsung bergetar karena ada beberapa pesan masuk dari Raya.

"Galih,
Kamu di mana.
Aku pengen cerita.
Ibu ku akhir nya pulang dari perantauan,

Tapi........
Diubah oleh tetes.tinta 19-06-2022 07:15
rinandya
lsenseyel
itkgid
itkgid dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup