tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#148
Part 65
"tulilulilulitttt........"

Hp butut yang ku taruh di sebelah kepala ku yang masih tertidur berbunyi.
Hp ku teronggok begitu saja setelah semalam telponan sama Raya sampai aku tak sadar tertidur dengan sendiri nya.

Ku raba hp ku lalu ku angkat dan langsung ku letak kan di telinga ku yang masih ngantuk.

"Halo Tan....."
Kata ku tanpa sadar.

"Ihhhh kok tan sih,aku raya galih....."
Kata nya dengan nada jutek."

Aku langsung kaget dengan ucapan dari raya di telinga ku.
Langsung ku lihat layar di hp ku sambil memicingkan mata yang masih riyep riyep (haiyah bahasa opo iki)
Tertera nama Raya di layar nya.

"Ehhh,maaf ya' nyawa ku belum kumpul ini.jadi ngelantur deh.hehehehe (garing)"
Kata ku.

"Masih aja inget inget sama mantan,
Bangun dulu.cuci muka sana. suara mu suara bantal tau...."
Ucap raya.

"Hoammmpppp,masih pewe ini.
Males bangun aku nya,
Mumpung hari minggu ya'."
Jawab ku.

"Lah katanya mau di anter in survey tempat buat PKL kemarin?"
Ucap raya.

"Ow iya,baru inget aku ya',
Nanti jam jam 9 aja yaaah.
Mau nyuci baju dulu aku."
Jawab ku.

"Mau aku cuci in sekalian?"
Timpal nya.

"Boleh aja kalau kamu mau."
Sahut ku.

"Tapi ada syarat nya..."
Kata raya.

"Apa syarat nya?"
Tanya ku.

"Ehm.......
Nikahin aku dulu....."
Kata raya.

"Jiaaahhhh nikah,hamil aja belum kok minta nikah😜😜😜😜"
Sahut ku.

"Emang kredit motor,di cicil dulu.."
Ucap raya.

"Becanda aku ya'....."
Kata ku.

"Pagi pagi becanda nya ngeres.
Gih mandi dulu.biar seger tu pikiran mu."
Ucap raya.

"Ya udah aku mandi dulu sekalian mau nyuci juga.
Nanti aku kabari lagi kalau udah siap."
Kata ku.

"Hu.ump,semangat nyunyi nya..."
Sahut raya.

"Dahhhh......."

Minggu pagi,
Baru aku ingat kalau beberapa hari yang lalu kami para siswa kelas dua mendapat pengarahan untuk segera mencari tempat untuk mengikuti PKL selama 3 bulan nanti dari guru kepala perbengkelan.

Dan ntah kenapa aku malah cerita kepada raya perihal rencana ini.
Alhasil dia nya kekeuh buat nemenin aku untuk survey ke tempat industri untuk mengurus ijin ku menjalani PKL.

Bangun,waktunya mencurahkan segenap tenaga untuk berjibaku menyikat se ember pakaian kotor di kamar mandi.
Ku ungsikan tape dari kamar ku ke dekat tempat ku mencuci dan mulai menyalakan radio.
Mencari gelombang siaran tembang tembang lawas,



Sebuah lagu berjudul pertama kali dari pance f pondaag mengalun syahdu dari radio yang ku nyalakan menemaniku bersama seabrek cucian di ember.

Setelah beres mmenjemur nya,aku lalu mandi tak lupa menggosok gigi,
Aku pun bersiap siap untuk menjemput raya.

"Aku sudah siap mau otewe jemput kamu sebentar lagi."
Sebuah pesan singkat yang ku kirim ke nomor raya.

"Iya,
Aku juga dah siap dari tadi.
Hati hati di jalan...."
Balas nya.

Aku pinjam supra mbak imah yang sedang tidak di pakai,
Lalu berpamitan kepada emak.

Ku pacu supra ku menuju depan gang rumah raya,dalam waktu 15 menit
Aku sampai di dekat gang rumah nya,
Tampak raya sudah berdiri di sana menyambut kedatangan ku sambil menenteng sebuah helm.

Bukan nya aku tak gentle karena tidak menjemput raya di rumah nya.
Tapi itu karena permintaan dari nya sendiri supaya tak jadi pergunjingan oleh tetangga nya.

Tanpa basa basi dia langsung naik ke atas motor,
Kami berjalan di atas sepeda motor pelan pelan.
Raya sempat bertanya pada ku perihal sarapan,
Dia belum tau kebiasaan ku yang tak pernah sarapan.

Dan nasihat nasihat mengenai kesehatan mulai terdengar dari bibir nya yang sedang duduk di belakang ku.

Tujuan pertama ku hari itu adalah sebuah bengkel berlabel CV yang membuat bak untuk dump truck yang berada di daerah barat.
Sebelah jalur antar kota Kudus - Jepara,

Sebuah bengkel industri yang ku dapat dari referensi guru pembimbing di sekolah.

Karena hari minggu,bengkel nya ternyata libur.
Tapi aku menemui seorang laki laki paruh baya berperawakan kurus sedang membersihkan depan gerbang bengkel tersebut.

"permisi pak,saya siswa dari STM ******.
Saya kesini bermaksud untuk minta ijin mengikuti PKL yang di tugaskan oleh sekolah saya di sini,
Apa saya bisa bertemu dengan pemilik bengkel ini?"
Tanya ku pada bapak bapak tersebut.

"Ow,sampeyan murid nya pak hadi ya mas?"
Kata beliau.

"Nggih pak,saya murid beliau."
Jawab ku.

"Saya pemilik bengkel ini dek,
Memang beberapa kali ada murid dari stm mu yang mengikuti PKL di sini atas permintaan dari pak hadi sendiri,
Kemarin juga sudah ada 3 anak dari sekolah mu jurusan mesin perkakas yang mengutarakan niat nya untuk PKL di sini.
Silahkan kalau kamu berminat untuk pkl di sini juga."
Ucap beliau dengan ramah.

"Wah,iya pak.saya sangat berminat.
Ini saya bawa surat dari sekolah untuk anda tanda tangani sebagai bukti bahwa saya di ijinkan untuk pkl di sini pak."
Kata ku sambil menyodorkan selembar kertas kepada beliau.

"Ayo mas,masuk ke kantor dulu sekalian saya kasih stempel nya.
Ajak mbak nya masuk...."
Ajak beliau.

Aku dan raya mengangguk dan mengikuti beliau masuk ke kantor nya.

Kami duduk di sebuah ruangan yang berada paling depan bengkel,
Di belakang nya ada lorong panjang dan luas yang terdapat truk truk brondol yang akan di rombak menjadi dump truck/truk jomplang kalau bahasa ku.

Aku dan raya duduk di sofa bersama beliau.
Beliau menyuguhkan dua gelas air mineral yang di ambil dari dalam kulkas dan mempersilahkan kami minum dulu.
Nama nya adalah pak rif'an,
Beliau adalah pemilik CV ini.
Setelah mbaca isi surat yang ku berikan,
Beliau lantas menandatangani surat tersebut dan membubuhkan stempel di atas tanda tangan nya.

Beliau juga menjelaskan kalau jam kerja ketika PKL di tempat nya di mulai pukul 8 pagi sampai jam 4 sore,
Istirahat selama sejam dari jam 12 sampai jam 1 siang.
Setiap hari minggu bengkel libur,
Ada juga libur khusus setiap kamis legi untuk menghormati mendiang orang tua beliau yang meninggal di hari itu.

Beliau juga bilang bahwa aku akan mendapat uang makan sebesar 10 ribu rupiah setiap hari plus di beri upah sebesar 25 ribu setiap hari nya dan akan di bayarkan seminggu sekali di hari sabtu.
Wah,lumayan juga dapet upah seperti kalau kerja di warung.batin ku.

Setelah berbasa basi sebentar,
Kami akhir nya berpamitan kepada beliau.

"Wah,beruntung kamu gal bisa PKL di situ.walaupun cuma CV tapi mampu memberikan upah segitu."
Kata taya di jalan.

"Iya ya',paling tidak aku masih ada pemasukan buat 3 bulan ke depan nanti.
Soal nya walau pun sedang PKL,
Tapi spp bulanan juga masih bayar."
Sahut ku.

"Aku bangga sama kamu Gal,
Kamu bisa membiayai sekolah mu sendiri tanpa membebani orang tua."
Ucap Raya.

"Yaaahhh,semua itu kan karena keadaan ya'.aku juga senang menjalani nya kok.menikmatinya malahan.
Apa lagi ada kamu yang memberiku semangat."
Kata ku.

"Dasar gombal,gitu juga tadi pagi nglindur nya manggil aku intan...."
Kata raya sambil menepuk punggung ku dengan nada sedikit kesal.

"Hehehehe,maaf aku khilaf kalo yang itu."
Sahut ku sambil nyengir.

"Intan cantik ya gal,
Gak kayak aku yang biasa biasa aja."
Tiba tiba raya berkata seperti itu.

"Tapi bagi ku,
Kamu lebih menarik daripada dia yg ya'....
Kamu datang si saat yang tepat untuk ku."
Jawab ku singkat.

Raya memeluk ku dengan erat,

"Terus mau kemana lagi ini gal?"
Tanya raya.

"Mumpung minggu,
Kita ke pantai yuk.
Kepantai bandengan jepara aja,liat ombak."
Ajak ku.

"Mau.......
Ayo lets go gal,
Tapi aku nggak pake pakaian ganti.
Kamu mendadak sih.jadi nggak ada persiapan deh."
Kata raya.

"Emang kamu mau mandi di pantai?"
Tanya ku.

"Pengen sih,
Tapi nggak usah mandi deh,
Kita main air aja di tepi an.
Kata raya.

Aku memacu motor ku menuju ke arah barat.
Masuk ke kota ukir jepara,kami menuju sebuah pantai yang berada di sana.
Setelah 30 menit perjalanan,
Akhirnya kami sampai di depan loket masuk pantai bandengan.
Ku parkirkan motor ku,
Lalu kami berjalan menuju tepi pantai di antara pohon pohon kelapa yang menjulang tinggi,
Ada beberapa gazebo untuk berteduh.

Raya berlari kegirangan sambil menenteng sandal nya menuju bibir pantai.
Suasana hari itu benar benar ramai oleh pengunjung,
Terdengar suara orang yang menawarkan naik perahu wisata mwnuju ke pulau panjang melalui moncong TOA di selingi iringan lagu dangdut house music.

Spoiler for Pantai Bandengan:


Gambaran suasana pantai bandengan,
Tapi itu adalah foto beberapa tahun yang lalu ketika aku kesana bersama keluarga.tanpa Raya...


Aku dan raya duduk di atas pasir di bawah pohon rindang sembari berteduh setelah merasa lelah bermain main di bibir pantai.

Karena merasa lapar.
Aku pun mengajak raya untuk mencari tempat untuk makan siang.

Sebuah rumah makan dengan menu ikan bakar menjadi pilihan kami untuk bersantap siang pada hari itu.

Kami memesan ikan kerapu bakar dan sebakul nasi putih dengan es kelapa muda sebagai pelengkap nya.

Aku di tertawai oleh raya ketika minta sendok kepada pelayan nya karena biasanya para pembeli memilih makan menggunakan tangan langsung ketika menikmati hidangan,
Tapi aku memang tak biasa makan muluk atau langsung menggunakan tangan.beberapa kali mencoba nya tapi tangan ku selalu belepotan ketika mengambil nasi.

Raya mengelap tangan ku kemudian dia menyuapi ku dengan tangan nya langsung.
So sweet banget tau nggak sih....

Setelah puas bermain lagi di pantai,
Kami akhirnya memutuskan untuk pulang.
Karena walau hari minggu,
Aku masih bekerja di warung sore hari nya.
Ku antar raya kembali ke depan gang rumah nya,
Lalu aku bergegas untuk pulang.

Di kamar ku ada mbak oliv yang sedang duduk bermain dengan hp nya.

"Win,mana hp ku yang lama...."
Kata mbak oliv.

"Nih,emang kenapa mbak?"
Tanya ku.

"Di pabrik ada aturan baru kalau karyawan nya di larang membawa hp kamera,
Soal nya di salah gunakan untuk mengambil gambar mesin mesin produksi untuk di jiplak di luar.
Ada yang ketahuan kemaren langsung di pecat.
Karena itu lah pabrik sekarang melarang membawa hp kamera."
Kata mbak oliv.

"Terus gimana mbak?"
Tanya ku.

"Ya udah,aku pakai hp yang lama aja.
Hp ku yang Nokia 6600 kamu pakai."
Kata mbak oliv.

"Aku bayarin nggak nih?"
Kata ku.

"Emang kamu ada duit?"
Tanya dia.

"Ada bangsa 600 ribu an di lemari."
Kata ku.

"Ya udah,kamu bayarin 300 ribu aja buat aku sini."
Ucap nya.

Aku pun memberikan uang tersebut.
Singkat cerita aku mengganti sim card ku ke hp nokia 6600 dan mengaktifkan nya.
Asikkkkkk,
Punya hp canggih aku sekarang,
Bisa denger mp3 dan ber foto foto ria.

Hubungan ku dengan raya memang semakin dekat,
Tapi masih belum ada kejelasan status di antara kami berdua.
Terkadang rasa sayang itu bisa di tunjukan dengan tindakan tanpa harus di ucapkan.
Toh raya juga masih sms an dengan beberapa teman cowok nya.
Dan aku tak keberatan dengan hal itu,

Namun semakin kesini,
Raya seperti nya lebih memprioritaskan diri ku daripada teman teman nya yang lain.

PKL pun telah tiba,
Pagi itu aku berangkat dari rumah seperti ketika aku berangkat sekolah.
Aku turun dari angkot persis di depan gerbang bengkel tempat ku PKL.
Gerbang masih tertutup rapat,
Waktu menunjukan pukul 07.10
Di sana sudah ada tiga anak berseragam sama dengan ku,
Ternyata mereka adalah Rian,Fandi dan Heri.
Anak mesin 2 dan mesin 3,
Mereka seangkatan dengan ku tapi beda kelas,
Rian dan fandi adalah teman sekelas dan mereka bertetangga.
Sedangkan Heri adalah anak mesin 3 dan dia memang tinggal didaerah situ.

"Sudah lama nunggu bro?"
Kata ku berbasa basi sambil berjabat tangan.

"Ah,baru pada nyampe ini kok."
Kata rian.

setelah menunggu selama setengah jam sambil ngobrol ngalor ngidul.
Datang lah pak Rifan yang membawa mobil jeep lalu membuka gerbang bengkel nya.

Kami di persilahkan masuk ke dalam menuju ruangan paling belakang,
Ternyata bagian belakang bengkel terdapat sebuah mushola dan dua kamar beserta kamar mandi di pojokan.

Kami berempat bergegas ganti seragam dengan pakaian wear pack yang sudah ku bawa di dalam tas.
Selang beberapa saat kemudian,
Para pekerja pak rifan mulai berdatangan.

Mesin genset dan disel mulai di nyalakan,
Raungan mesin nya terdengar bising memenuhi seluruh penjuru bengkel.

Kami menuju ke tengah tengah ruang mesin.
Di sana terdapat truk truk tanpa bak yang sedang di proses untuk pemasangan bak dump.
Ada mesin potong plat,mesin bubut,mesin penekuk plat berukuan besar,
Dan beberapa mesin las dan gerinda.

Tugas kami anak anak PKL terbilang ringan lah,
Kami dapat tugas menggerinda pinggiran plat plat yang sudah di potong supaya tidak tajam.

Enak nya lagi,
Para pekerja setiap hari mendapat jatah rokok tiga bungkus untuk di udut rame rame.
Dan diantara 4 anak PKL,
Cuma aku yang doyan ngerokok.

Selain praktek langsung,
Kami juga di beri buku laporan harian dari sekolah untuk mengisi kegiatan kami selama PKL di situ.

Karena hari itu adalah hari pertama kami merasakan atmosfir dunia kerja,
Kami tak sadar saking fokus nya menggerinda benda kerja sampai disel tiba tiba di matikan,
Sudah masuk jam istirahat rupanya.

Seorang admin perempuan bernama mbak yani membagikan uang makan kepada kami sebesar sepuluh ribu.

Kami bergegas menuju warung makan di sebelah bengkel.

Memesan nasi rames dan es teh sebagai menu makan siang.
Di tambah dua buah gorengan.
Waktu itu harganya cuma 5000 rupiah,masih ada sisa buat ongkos naik angkot sebesar seribu rupiah dan sisanya bisa buat pegangan.

Di hari sabtu,
Para pekerja tampak sumringah ketika sore menjelang.
Mbak yani membawa amplop berisi bayaran para pekerja selama seminggu,
Dan kami juga menerima upah juga.
Isi amplop kami adalah uang sebesar 150 ribu rupiah.
Wahhhh aku benar benar senang mendapat upah pertama dari jerih payah ku di tempat itu.

Aku pulang ke rumah,
Lalu ku berikan semua upah pertama ku kepada emak yang sedang duduk di samping rumah.

"Mak,tolong terima upah pertama ku selama PKL.
Jangan di lihat nominal nya ya,
Terimalah ketulusan anak mu ini mak..."
Kata ku.

"Wah.kok banyak banget upahu le.
Emak pikir kamu cuma PKL saja di situ.
Nggak dapet upah."
Ucap emak dengan mata berkaca kaca penuh haru.

"Iya mak,pemilik bengkel tempat ku pkl memang orang yang baik.
Aku juga dapat uang makan sepuluh ribu setiap hari nya mak."
Kata ku.

"Alhamdulillah.....
Kamu pkl nya yang rajin yo le,
Nurut saja kalau di suruh sama bos mu.
Ini buat emak semua,kamu ada pegangan nggak le?"
Tanya emak.

"Itu buat emak semua,
Aku masih ada pegangan kok mak.
Doa in anak mu ini kelak jadi orang yang sukses biar bisa membuat emak bangga...."
Ucap ku.

"Iya le,emak selalu mendoakan yang terbaik untuk mu dan saudara saudara mu."
Sahut emak.

Seperti kata ku dulu,
Beberapa hari yang lalu aku sudah minta ijin ke mbak edah dan mas arya untuk berhenti dulu bekerja di warung selama tiga bulan ini karena mengikuti PKL dari sekolah.
Mereka pun mengijinkan,
Dan meminta ku kembali kerja di situ lagi setelah aku selesai PKL.

Telpon,sms dan ketemuan ku dengan raya semakin intens.

Raya bilang sih ingin main ke rumah,
Dia ingin kenal dengan keluarga ku.
Aku sih mengiyakan saja,walau sepertinya dia belum benar benar siap ketemu sama emak.

Setiap malam aku selalu telpon dan berbalas pesan dengan nya di kamar sambil mendengarkan radio.

Saat itu seluruh media sedang ramai mengabarkan sebuah berita duka, blantika musik dunia telah kehilangan sosok legenda king of pop Michael Jackson yang telah tutup usia.



Radio setiap hari memutar lagu lagu lawas karya nya untuk mengenang kematian raja pop dunia tersebut.
Lagu lagu hits milik nya seperti Heal the world,You are Not Alone dan I'll be there berulang kali di putar di radio,

"Just call my Name,
And I'll be there......"

Sepenggal lirik lagu nya semasa masih berada di grup band Jackson Five semasa muda menjadi lagu favorit ku kala itu.

Ketika sedang asik duduk di kamar menunggu balasan sms dari Raya.
Tiba tiba hp ku berbunyi,

"Demi aku yang pernah ada di hati mu.
Pergi saja dengan kekasih mu yang baru...."


Sebuah lagu singkat dari band Flanella bertajuk aku bisa yang ku gunakan sebagai nada panggilan masuk terdengar di hp ku di iringi denga mode getar.

Nomor tak di kenal.....

Siapa nih,batin ku.

Aku pun mengangkat nya,

"Halo.....
Ini siapa yaaa?"


"Galih,
Aku kangen......"


Intan??????
rinandya
lsenseyel
itkgid
itkgid dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup