tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#144
Part 63
Malam itu aku sedang bekerja di warung,
Puncak ramai ramai nya pembeli biasanya di jam jam sore atau sehabis maghrib.
Dan benar saja,malam itu adalah malam minggu.
Ba'da isya persis kami terpaksa menilak pembeli yang baru akan memesan,
Mie ayam nya habis,tinggal bakso saja.
Terlihat dari kotak mie yang sudah kosong.

Setelah selesai mencuci mangkok dan gelas,
Aku duduk di bangku panjang di samping warung sambil merokok di temani segelas es teh.

Mbak edah dan mas arya sedang duduk berdua di dalam warung di kursi pembeli.

"Mi ayam nya habis mbak,tinggal bakso."
Kata mbak edah yang ku dengar di samping warung.

"Maaf mbak,saya mau bertemu Galih.
Kata nya dia kerja di sini."
Kata seorang perempuan ysng suara nya cukup familiar di telinga ku.

"Galih?????
Ow.... Erwin.
Itu dia lagi duduk di samping warung mbak."
Kata mbak edah.

"lagi nyantai ya gal?"
Ucap seorang cewek yang berjalan ke arah ku.
Raya,

"Kok kamu bisa sampai sini Ya'?"
Kata ku yang sedikit tak percaya akan kehadiran nya.

"Daripada gabut nggak ada acara malming,mending nyamperin kamu aja deh.tadi sempat aku telpon dan sms nggak kamu balas sih."
Ucap Raya.

"Ow iya,hp ku ketinggalan di rumah tadi belum sempat ngambil.maaf"
Kata ku.

"Asik ya gal suasana nya di sini."
Kata nya.

"Sini ya,duduk...."
Ucap ku.

"Win,temen nya di buat in minum tuh."
Kata mas arya.

"Iya mas...."
Sahut ku.

"Kamu mau minum apa ya?"
Kata ku.

"Apa aja lah gal."
Jawab nya singkat.

"Sebentar ya aku buat in es teh dulu."
Ucap ku.

"Hu'um....
Kata nya.


Aku ke belakang membuatkan raya es teh.
Raya mengikuti ku,
Melihat dengan seksama apa yang sedang ku lakukan.

"Kamu sudah cekatan banget ya gal membuat es teh,kelihatan sudah terbiasa."
Kata raya

"Yahhh,sudah jadi aktifitas sehari hari ya'.kita bisa kan karena terbiasa."
Kata ku.

"Iya bener tuh kata mu...."
Sahut nya.

Di samping ku yang sedang membuat es teh ada mbak edah,
Dia seperti nya sedang menyiapkan dua mangkok bakso.

"Win,ini bakso nya bawa sekalian buat kamu dan teman mu."
Kata mbak edah.

"Iya mbak,makasih."
Ucap ku.

Malam minggu itu aku di temani raya di warung sambil melahap bakso yang di buat kan oleh mbak edah.
Sepertinya mbak edah mengira kalau raya ini adalah pacar ku,
Terlihat dari gestur wajah nya yang berbisik kalau dia ini pacar ku.
Sesekali obrolan kami harus terhenti karena masih ada beberapa pembeli yang terpaksa memesan bakso.

"Kamis nanti ada kirab budaya dalam rangka ultah kota kudus ya'.
Kita nonton yuk ke alun alun.
Ada karnaval budaya di sana yang di ikuti sekolah sekolah dan beberapa instansi juga."
Ajak ku.

"Boleh juga tuh,ayooook lah...."
Kata raya.

"Kita kesana setelah aku pulang sekolah ya.sekolah ku juga ada perwakilan siswa yang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut."
Ucap ku.

"Emang kamu pulang sekolah jam berapa gal?"
Tanya raya.

"Sekitar jam 12 an siang ya'."
Jawab ku.

"Ehm,ya udah.
Nanti aku jemput kamu di depan sekolah,kamu naik angkot kan?"
Kata nya.

"Sebenar nya sih mau pinjem motor nya mbak,biar bisa jemput kamu ya'."
Kata ku.

"Ndak usah gal,biar aku nyamperin kamu ke depan sekolah.
Nanti pake motor ku saja."
Ucap nya.

"Yo wis kalau gitu."
Kata ku.

Jam 9 malam dagangan sudah habis,
Aku meninggalkan raya sejenak untuk beres beres warung yang akan tutup.
Lalu menemui raya lagi,

"jam segini,emang kamu nggak di cari in orang rumah ya'?"
Tanya ku.

"Emang ada yang peduli dengan ku,
Mbak paling mau berangkat kerja sift malam.
Sedangkan bapak,
Biasanya sudah pergi ntah kemana kalau jam jam segini.
Nanti pulang pulang sudah dalam keadaan teler."
Kata raya.

Miris juga aku mendengar nya.
Beberapa kali raya membalas sms di hp nya.
Kata nya sih dari teman teman tongkrongan nya yang menanyakan keberadaan nya malam itu.

"Habis ini jalan yuk gal,nyari angin malam."
Kata nya.

"emang mau kemana ya' ?"
Tanya ku.

"Ya ke alun alun,ke gor atau ke warnet aja lah.daripada gabut."
Ucap nya.

"Yo wis,
Aku tak mandi di warung sekalian ya,
Aku bawa baju ganti juga kok."
Kata ku.

Raya hanya mengangguk sambil memegang gelas es teh di tangan nya.
Setelah aku selesai mandi,
Segera ku pacu motor raya sambil membonceng nya tak lupa berpamitan kepada mas arya dan mbak edah terlebih dahulu.
Upah selama seminggu juga sudah di berikan,
Asikkkk.....

Kami berkeliling kota membelah jalanan menuju alun alun kota.
Ku parkir motor nya di dekat warung angkringan,
Memesan beberapa makanan dan minuman lalu ku bawa ke tengah alun alun dengan nya.
Duduk di atas tikar yang di siapkan sang penjual angkringan.
Suasana malam itu masih sangat ramai.

Sesekali ku lihat wajah raya yang sedang bengong,
Kasihan anak ini.di usia nya yang masih muda harus merasakan kurang nya perhatian dari keluarga nya.

"Kalau kamu pengen cerita,cerita saja ya'. Aku siap menjadi pendengar buat mu malam ini."
Ucao ku sambil menepuk pundak nya.

"Aku kangen sama ibuk gal,aku pengen banget ketemu dengan nya...."
Kata nya dengan nada lirih dan tertunduk.
Dia menitihkan air mata,

Karena terbawa suasana aku pun memeluk pundak nya dari samping,
Merangkul nya yang sedang menangis sesenggukan.

Ku biarkan dia menangis sampai benar benar tenang.

"Tahan rasa rindu mu itu ya'.kamu harus tegar,
Nanti pada waktu nya.
Pasti kamu bisa meluapkan segala kerinduan mu itu ketika ibu mu sudah kembali.
Kamu hanya perlu bersabar,
Tidak perlu mencari pelampiasan karena menahan beban kerinduan dan perhatian dari orang orang yang kau sayang."
Ucap ku.

Aku menyeka air mata di pipi nya dengan tangan ku.

"Sayang banget kan wajah secantik ini harus di basahi dengan air mata kesedihan."
Kata ku.

Dia mulai tersenyum kembali,
Dan sebuah kecupan mendarat di pipi ku.
Karena merasa malu,
Raya mengalihkan perhatian nya dengan meminum coffemix yang kami pesan tadi,
Seperti nya dia sudah merasa tenang.
Aku pun merasa kaget dengan kecupan nya itu.
Kami menghabiskan malam itu di tengah tengah pusat kota dengan kelap kelip lampu di sekeliling alun alun,
Terdengar suara para pengamen yang sedang mencari nafkah di sana.

Waktu sudah menunjukan pukul 01.00 dini hari,
Raya masih enggan untuk pulang.
Suasana alun alun semakin sepi,
Hanya beberapa anak anak muda yang tengah asik nongkrong di beberapa sudut alun alun kota.

Karena takut kalau di jahil in anak anak jalanan,
Aku mengajak raya menuju ke sebuah warnet yang buka 24 jam untuk menunggu waktu pagi tiba.
(Belum berani cek in hotel soal nya,hehehe)
Fix,malam itu aku harus begadang menemani nya.

Masalah orang rumah,
Emak dan kakak kakak ku tak pernah menanyakan keberadaan ku.
Begitu pun raya,
Setelah masuk ke dalam warnet.
Aku dan raya duduk di dalam sebuah bilik,
Memesan paket malam.
Sekedar nonton youtube dan memutar lagu lagu pop,
Komputer di kuasai oleh raya.
Kubiarkan dia asik mendengarkan lagu menggunakan headset di kepalanya.
Tanpa sadar aku terlelap di samping nya sambil duduk bersandar di tembok,
Tidak ada kelakuan kelakuan "menyimpang malam itu"
Hanya saja sempat beberapa kali ada keinginan untuk sekedar bersilaturahmi bibir dengan nya,
Dan......
(Tak perlu di bahas lah)
emoticon-Betty

Adzan subuh berkumandang,
Paketan di warnet tinggal sejam lagi.
Aku lihat raya tertidur di samping ku,
Kepala nya bersandar di pundak ku.
Kami seperti sepasang kekasih yang kabur karena tak di retui keluarga.

Ku pandangi wajah ayu nya yang sedang terlelap.
Lalu ku bangun kan dia,

Dia masih merasa ngantuk,
Ku tinggal kan sebentar ke kamar mandi warnet untuk sekedar cuci muka.
Lalu ku suruh raya mencuci muka juga,

Kebetulan juga penjaga warnet di situ adalah teman ku semasa smp dulu.

Kami pun jalan lagi menuju Taman lapang di GOR,
Sarapan bubur ayam dan segelas teh hangat.
Jogging sebentar di area taman lalu pulang.

Itu adalah malam minggu yang tak terlupakan dalam hidup ku bersama nya,
Kami memang semakin dekat.
Tapi hubungan yang kami jalin masih belum memiliki status,
Tapi raya tak pernah mempermasalahkan nya sama sekali.

Tiba lah hari kamis,
Siang itu di jam terakhir raya sudah sms pada ku kalau dia mau otw ke sekolah untuk menjemput ku.
Kami janjian untuk nonton karnaval di alun alun kota,
Bel pulang berbunyi aku bergegas berjalan menuju depan gerbang sekolah,
Tampak raya sedang dusuk diatas motor nya menunggu ku.

"Hayo lagi mikirin apa kok bengong...."
Ucap ku mengagetkan nya.

"Ngagetin aku aja kamu gal...."
Kata nya.

"Maaf ya',udah lama nunggu nya?"
Kata ku.

"Nggak kok ,baru aja aku nyampe."
Jawab nya.

"Yuuuuk jalan sekarang..."
Ajak ku.

Kami pun memacu kendaraan menuju alun alun kota.
Tak jauh dari alun alun jalanan sudah mulai macet,
Aku memilih akses jalan di sevuah gang yang berada di samoing masjid agung yang berada di seudut alun alun,
Ku parkirkan motor raya di area depan masjid lalu merjalan memerobos kerumunan orang menuju tepi jalan yang mengelilingi alun alun.

Aku menggandeng tangan raya sambil berjalan,
Kami berhenti persis di depan srea pendopo kabupaten yang menghadap tepat ke arah alun alun.

Berteduh di bawah pohon yang cukup rindang.

Raya tak melepaskan genggangan tangan ku.
Twk beberapa lama arak arakan peserta karnaval budaya mulai datsng berarakan.

Kami berdua benar benar antusias melihat peserta karnaval yang berjalan mengelilingi alun alun mengular di sepanjang jalanan,
Hingga tatapan ku tertuju pada sepasang siswa sma yang berada di dekat ku,

Dia adalah Intan dan Niko,
Intan memperhatikan ku yang sedang berpegangan tangan dengan raya.
Tatapan mata nya terus tertuju pada kami berdua.

Ada sedikit perasaan yang mengganjal di dalam dada ku.
Dan mungkin intan juga merasakan hal yang sama......
Diubah oleh tetes.tinta 14-06-2022 16:37
kimberly.ela179
rinandya
itkgid
itkgid dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup