tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#137
Part 59
Angkot baru saja berjalan,
Intan ku tinggalkan di halte,sepertinya semua sudah jelas.
tak ada yang perlu di perdebatkan lagi.
Ku putuskan untuk berpisah dengan nya,
Mungkin itulah jalan yang terbaik menurut ku saat itu.

Hari itu padahal Pelajaran bengkel,
jam di hp menunjuk kan sudah pukul 06.40
Sudah pasti telat ini mah,batin ku.

Ku nyalakan lagi sebatang rokok yang ku ambil dari dalam saku ku.
Ku hisap untuk menghilangkan kegamangan hati dan pikiran yang masih belum tenang.
Beberapa penumpang angkot tampak sinis memandang ke arah ku,
Ada yang menutup hidung nya dengan tangan ada juga yang pura pura batuk sebagai bentuk sindiran atas perilaku ku yang sudah merokok di dalam angkot.
Aku tak peduli dengan hal itu,
Toh kaca jendela aku buka kok.

Benar benar pagi yang tak bersahabat,
Suasana hati ku pagi itu sudah berantakan untuk memulai beraktifitas.
Ditambah lagi angkot ysng ku naik i malah ngetem di depan mall kecil di daerah ku cukup lama.

Tanpa basa basi aku langsung turun
Membayar ongkos lalu berjalan menuju papan yang tertempel koran di ruang publik.
Papan itu berada di depan mall,
Sebuah papan yang berjajar di samping telepon umum terbengkalai.

Daripada aku masuk sekolah dan mendapat hukuman lagi karena telat,
Ku putuskan hari itu untuk cabut saja.
Aku membaca baca koran edisi terbaru sebentar sembari menghabiskan puntung rokok di tangan ku.
Seragam ku tertutup oleh jaket yang ku pakai.sengaja ku kenakan jaket supaya tidak ada yang tau kalau aku ini siswa dari stm mana.

Sudah jam setengah 8.
Aku harus nyari tempat yang aman dari razia pelajar.
Dan aku pun pergi menuju sebuah terminal kecil di sudut jalan depan mall.
Duduk di teras mushola yang ada di dalam area terminal tersebut.

Daripada bengong,
Aku putuskan untuk mengambil wudhu
Kemudian menjalankan sholat duha.
Aku masih duduk bersila di dalam mushola,
Merenungi apa yang sudah ku lakukan belakangan ini.
Untuk apa aku melakukan semua itu,
Aku sadar bahwa tidakan tindakan yang ku lakukan hanya akan membuat ku merasa bodoh.

Cukup lama aku berdiam diri di mushola,
Hingga aku mulai dilanda rasa bosan.
Dan aku kembali berjalan menuju ke sebuah pasar burung di sebelah utara terminal kecil tersebut.
Pasar burung yang letak nya di dalam bekas area stasiun non aktif,
Di kota ku ini dulu nya memiliki sebuah stasiun kereta api.
Namun ntah kenapa stasiun itu sekarang terbengkalai begitu saja dan beralih fungsi menjadi pasar burung.

Spoiler for Stasiun Non Aktif di Kudus:


Spoiler for bagian dalam stasiun:


Spoiler for Beralih menjadi pasar sembako dan pasar burung:


Kondisi pasar tersebut sekarang sudah kosong terbengkalai,karena beberapa tahun yang lalu pasar ini di relokasi ke tempat baru yang berada di area belakang GOR bernama pasar baru,
Sedangkan kios kios burung nya sudah di relokasi ke area pasar hewan ternak yang berada di sebelah selatan tempat tersebut.

Setelah berjalan kaki selama kurang lebih 10 menit dari terminal kecil dan melewati gudang gudang tua bekas garasi dan bengkel lokomotif kereta
Sampailah aku di pasar burung tersebut,
Selain mencari tempat yang aman dari jangkauan razia pelajar.
Aku juga bisa puas melihat lihat aneka burung dan unggas yang di jual di lapak lapak pasar tersebut.

Bukan tanpa tujuan,aku ke situ juga karena ada seorang teman ku semasa smp yang bekerja di sana,
Sebut saja nama nya budi.
Karena faktor ekonomi,budi akhirnya tidak bisa melanjutkan ke jenjang sma.
Jadilah dia sekarang bekerja di kios pasar burung milik bos nya untuk mencari rejeki.

Aku menyusuri lorong lorong kios yang sempit,
Ku dapati teman ku ini sedang sibuk membersih kan sangkar dari kotoran,
Memandikan burung dagangan dan memberi nya makan dan minum.

"Hai bud,lama kita tak jumpa.
Lagi sibuk nih ..."
Sapa ku.

"Oiiii galih,apa kabar.
Wihhhhh sangar nih anak STM,jam segini masih keluyuran.
Bolos kamu yakkk?"
Tanya budi pada ku.

"Kabar baik bud,kamu sendiri baik juga dong....
Biasa lah bro,lagi suntuk aku.
Numpang nongkrong di sini yakkk."
Kata ku.

"Nyantai aja bos,aman pokok nya di sini.tapi sorry ya aku nyelesai in kerjaan dulu,belum bisa nemenin kamu ngobrol gal."
Ucap budi.

"Perlu aku bantuin nih....,"
Gurau ku.
Dan budi cuma ketawa.

Aku duduk di depan kios tempat temanku ini kerja.
Ku nyalakan lagi sebatang "Djarum" yang ada di dalam saku ku.
Sambil melihat lorong yang panjang dari sebuah pasar.
Suasana ramai riuh burung burung di dalam sangkar yang bersahut sahutan,
Ntah mereka bahagia atau sebalik nya berada di dalam nya.
Suasana yang menenangkan,
Sebuah pemandangan yang tak sering aku jumpai selama ini di dalam kehidupan ku.
Tempat dimana terjadi nya transaksi antara penjual dan pembeli yang berkumpul di antara kerumunan orang orang berlalu lalang.
Aku mencium aroma aroma tak sedap dari beberapa tong sampah yang sedang di angkut oleh petugas kebersihan di situ.

Sang petugas mengangkat satu persatu tong sampah untuk di timbun ke dalam bak sebuah truk engkel selanjutnya di buang ke TPA terdekat.
Tampak segerombolan lalat yang sedang menari nari bahagia di atas nya.

Spoiler for lorong lapak pasar burung:


"Mau aku pesan in kopi gal?"
Ucap budi membuyarkan lamunan ku.

"Nggak bud,aku nggak ngopi, lambungku paling rewel soal nya kalau sudah kemasukan kopi."
Jawab ku sambil pegang perut kemudian menghisap lagi djarum di tangan ku.

"Ya udah,aku pesenin teh aja ya.
Biar aku yang ngopi."
Kata budi.

"Boleh lah kalau teh anget bud,sama gorengan nya yakkk...."
Timpal ku.

"okee...."
Kata budi sambil angkat jempolnya.


Tak berapa lama berselang,budi datang dengan dua gelas teh dan kopi,juga seplastik gorengan.

"Nih di sambi gal teh sama gorengan nya."
Ucap budi pada ku.

"Makasih ya bud,
Lu ngrokok nggak.nih aku ada rokok."
Tanya ku sambil menaruh sebungkus rokok dan korek gas dari saku celana.

"Sesekali udud juga aku gal,beli ngeteng di warung."
Kata budi sambil menyalakan rokok di mulut nya dengan korek.

"Gimana hubungan mu dengan intan gal, dari smp kalian kan sudah intim bener tuh."
Tanya budi dengan tiba tiba.

"Yahhhhh,aku kesini juga gara gara itu bro."
Ucap ku ogah ogah an.

"Gara gara itu gimana maksud nya nih?"
Sanggah budi sambil menatap ku dengan serius.

"Aku sama intan sebenar nya udah jadian bud,
Tapi setelah beberapa saat.
Tiba tiba sikap nya pada ku berubah.
Dia mulai cuek tak pernah memberi kabar,
Sampai ku tahu kalau dia sedang jalan dengan cowok lain.
Itu pun pas ku tanya padanya,
Dia berbohong bilang kalau sedang di rumah lagi tidur,
Padahal aku lihat dengan mata kepala ku sendiri bud.dia sedang asik berduaan bersama cowok di depan taman Gedung DPRD.
Rasa nya tuh nyesekkk bgt tau nggak sih."
Ucap ku pada budi.

"Masa intan setega itu ke kamu gal.
Nggak nyangka aku...."

"Kamu aja nggak nyangka apa lagi aku bro.udah ah bahas yang lain saja.
Males banget bahas begituan lagi!"
Ucap ku mengalihkan topik pembicaraan.

Hari itu aku habiskan waktu ku untuk ngobrol dengan kawan lama di pasar tersebut sampai siang.

Waktu menunjuk kan pukul 13.00.
Aku pun pamitan untuk pulang kepada budi.
Kami bersalaman dan berpisah kembali.
Aku berlajan menyusuri lorong lorong lapak penjual unggas,
Terdengan suara bising mesin bubut bulu ayam yang sedang beroprasi,
Kemudian aku masuk ke lorong gelap kios kios penjual sepeda bekas aku terus berjalan sampai mulai menemukan sumber cahaya.
Benar,keluar ke jalan raya,
Lalu langsung naik angkot yang sedang ngetem di bahu jalanan untuk pulang kerumah,Sudah siang
Aman lah pulang ke rumah,
batin ku.

Seperti biasa,sesampainya di rumah
Aku langsung makan siang dan tidur sebentar.
Dan sore nya bekerja lagi di warung.

Hari mulai silih berganti.
Mengenai janjiku untuk menghubungi intan duluan.
Masih ku urungkan,
Ntah dia masih mengharapkan ku atau sudah semakin dekat dengan cowok yang bersama nya tempo hari.

Setelah larut dalam keterpurukan,
Akhir nya aku mulai menata mental ku kembali.
Fokus kembali ke pelajaran yang sudah lama ku abaikan.
Kelas di isi bu rika untuk mengajarkan pelajaran bahasa inggris,
Kami masuk ke materi tentang Future tense.

Simple future tense merupakan bentuk tenses untuk menunjukkan suatu peristiwa yang belum mulai dan baru terjadi di waktu yang akan datang a.k.a di masa depan. Jadi, tenses ini merujuk pada tindakan yang akan dilakukan setelah sekarang. Selain untuk mengekspresikan hal tersebut, simple future tense juga dapat kamu gunakan untuk menyatakan suatu prediksi dan keinginan. 

Rumus simple future tense

Berbeda dengan simple present tense dan simple past tense, bentuk tenses yang satu ini mengandalkan modal auxiliary dan similar modal yang memiliki arti “akan”. Modal auxiliary pada simple future tense adalah will, shall, dan be going to.

Bentuk positif (+):
Subject + Will/Shall + V1 + Object

Bentuk negatif (-):
Subject + Will/Shall not + Verb.

Bentuk interogatif (?):
Will/Shall + Subject + Verb.

Keterangan:

"Will" digunakan untuk I, You, We, They, He, She, dan It.
"Shall" hanya digunakan untuk I, dan We.

Aku paling senang dengan materi tentang simple future tense ini,
Dengan rumus yang simple
Aku sering ber andai andai dalam lamunan dan ku rangkum dalam tulisan.


"If I was a grow up,
I will merry you....."


Kalimat sederhana yang spontan ku ucapkan ketika bu rika menunjuk ku untuk memberikan contoh.

2 x 45 menit sudah berlalu,
Waktu nya pergantian pelajaran.
Bu rika tiba tiba memanggil ku,
Menunjukan ku sebuah surat pemberitahuan mengenai pekan perlombaan antar sekolah SMA/SMK sederajat.
Dari beberapa perlombaan,
Bu rika memberitahu ku bahwa ada lomba debat bahasa inggris yang akan di bina langsung oleh beliau,
Sudah ada dua kakak senior dari kelas 2 dan 3 yang tahun kemaren sudah mengikuti ajang ini.
Dan bu rika menawari ku untuk bergabung mewakili sekolah kami.
Karena satu tim ada 3 anggota,

"Kamu mau nggak gal ikut perlombaan debat ini?"
Tanya bu rika.

"Saya belum pernah ikut perlombaan seperti itu bu,
Nggak tau tara cara nya seperti apa."
Ucap ku.

"perlombaan masih sekitar 2 minggu lagi kok,
Nanti kalian akan kami bimbing bersama guru bahasa inggris yang lain
Supaya siap mengikuti perlombaan gal.
Gimana?"
Tanya bu rika.

"Ehmm......
Bakal sering latihan nih kalau aku ikut gabung.lumayan bisa keluar dari pelajaran yang membosan kan.
Batin ku."

"Ya udah bu,saya mau bergabung kalau begitu."
Jawab ku.

"Nah gitu dong,supaya dapat pengalaman baru gal.
Dan nanti ada penerus nya setelah kakak kelas mu sudah lulus dari sini.
Karena lomba ini adalah acara tahunan,
Termasuk agenda rutin."
Papar bu rika.

Bel istirahat berbunyi,
Kami bergegas pergi ke kantin untuk jajan.
Dayat dan aku masih tak bertegur sapa,
Udin mulai berceramah setelah tau aku mabok mabokan bersama arga dan dodik tempo hari,
Dia memaparkan definisi betapa haram nya meminum minuman keras.

Di pelajaran terakhir,
Tertera pelajaran matematika di papan jadwal yang ada di dinding kelas kami.

"Bu dian masuk ke dalam kelas,
Duduk untuk megabsen para siswa sebelum pelajaran di mulai.
Baru saja mulai mengabsen,
Hp bu dian pun berbunyi.
Beliau membaca pesan masuk,

Lalu pandangan nya seperti sedang mencari cari sesuatu,
Aku.benar aku lah yang beliau cari.

"Galih,sekarang juga kamu di tunggu bu Rika di ruang lab bahasa inggris,
Kata nya ada latihan lomba debat "
Kata bu dian pada ku.

"Iya bu...."
Jawab ku.

Aku langsung mengemasi buku ku ke dalam tas dan berpamitan untuk menuju ke lab bahasa pada bu dian.

"Ternyata kamu punya kelebihan di pelajaran lain to gal,bisa ikut lomba debat segala.
Tak kira kamu memang anak yang tidak pandai di sekolah,
Matematika saja nilai mu jeblok terus.
Benar benar tak menyangka aku."
Ucap bu dian sambil tersenyum di iringi gelak tawa yg teman sekelas ku.
Aku hanya bisa nyengir mendengar nya,

Aku pergi menuju ke ruang lab bahasa,
Memulai sebuah pengalaman baru dalam mengikuti perlombaan yang akan di laksanakan di smk negeri dimana ada Nia dan Dewi di sana.
Sekolah mereka menjadi tuan rumah acara lomba tahun ini,
Mantaapppp,akhirnya bisa cuci mata melihat anak anak siswi smk.....
Diubah oleh tetes.tinta 07-06-2022 08:32
rinandya
itkgid
kyo_shiro_hu
kyo_shiro_hu dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup