tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#134
Part 58
"Baru aku tau bahwa ada persamaan antara Cinta dan Asam lambung,

Dan persamaan nya adalah kedua nya terkadang sama sama terasa senep di dada dan memuakkan!"


Dingin....
Begitulah atmosfir ysng tercipta antara aku dan dayat ketika di sekolah setelah kejadian di depan sekolah tempo hari.

Kami benar benar tak pernah saling menegur sapa.

"Sesama muslim tuh nggak boleh saling marahan lebih dari 3 hari lho gal."
Kata udin yang sedang duduk di depan ku.

"Bodo amat lah..."
Jawab ku singkat.

Udin hanya geleng geleng kepala,
Aku benar benar malas ngapa ngapain dengan suasana hati yang benar bemar sedang galau.
Hp yang biasa nya rame dengan notifikasi pesanasuk,serarang benar benar sudah sepi.
Aku hanya bisa membuka dan mengunci nya saja sekedar melihat jam dan ada sedikit harapan semoga ada pesan masuk dari intan,
Dan itu nggak mungkin banget lah,
Karena aku sudah ganti nomor baru.

"Bengong mulu bro,seperti nya ada yang lagi patah hati nih."
Kata arga.

"Sok tau kamu ga..."
Timpal ku.

"Sudah,nggak usah di ambil pusing masalah begituan mah.
Masih banya cewek lain di luar sana,
Nanti aku kenal in deh biar nggak galau terus."
Kata nya dengan enteng.

"Makasih,sudah kenyang."
Jawab ku dengan ketus.

"Di bikin hepi aja bro,
Ntar pulang sekolah ikut aku aja.
Kita have fun melepas penat pikiran."
Ajak nya.

"Emang mau kemana ga?"
Tanya ku.

"Ntar juga kamu tau."
Jawab arga.

Setelah pulang sekolah,
Aku akhirnya pergi dengan arga.
Kebetulah hari itu aku sedang lbur kerja sambilan di warung.

Arga membawaku ke sebuah gubuk di tepi sawah,
Ternyata di sana sudah ada dodik juga.
Kami bertiga dusuk di sana
Lalu arga mengeluarkan sebungkus rokok super dan korek gas dari dalam tas nya.

"Udut bray,biar bisa menghempaskan semua masalah mu bersama kepulan asap rokok."
Tawar nya kepada ku.

Sebenar nya dulu waktu smp aku memang pernah iseng iseng nyoba ngerokok.itu pun sekedar isep dan hembus in doang tanpa merasakan niat nya merokok.

Karena pikiran yang sedang kalut,tanpa basa basi aku pun mengambil sebatang rokok dari dalam bungkus nya.
Aku pun merokok bersama kedua teman ku ini,
Sampai datang lah seseorang yang belum ku kenal,
Sebut saja bajang.tetangga rumah arga yang sudah putus sekolah,
Dia datang mwmbawa bungkusan plastik hitam berisi botol aqua 1,5 liter di dalam nya.
Ternyata botol itu berisi miras oplosan,
Sebotol ciu yang di oplos dengan beberapa sachet extra joss dan sprite.
Tak lupa gelas sloki kecil dan sebungkus bakwan yang di potong potong kecil di lumuri bumbu sate dan dua bungkus mi instan yang akan kami makan mentah sebagai dorongan.

Aku sempat ragu,
Apa aku akan menjadi se liar ini hanya gara gara sakit hati.
Gelas berputar,bajang menyodorkan setengah sloki oplosan kepada ku.
Aku terima dan pegsng gelas kecil tersebut sambil mengisap rokok yang ku apit di sela jari ku.

"Di minum bray,jangan di liatin doank.
Nunggu tuh ciu jadi ager ager?"
Kata arga pada ku.
Aku pun menenggak nya,
Aroma pekat terasa menyengat di hidung ku,dan ada sensasi panas di tenggorokan ketikan cairan itu meluncur di tenggorokan.

"Asiiiiikkkkk,minum kita hari ini."
Kata dodik.
Aku tak menyangka diam diam nih anak doyan juga.
Setelah beberapa putaran kami minum bersama.
Wajah ku mulai terasa kebas,kepalaku terasa pusing.
Aku mabuk.....
Biarlah ini menjadi pelampiasan ku untuk saat ini.

Arga sudah bertelanjang dada dengan wajah tampak memerah.
Dodik menyenderkan kepala nya di atas meja.
Dan bajang masih beberapa kali menenggak oplosan itu sampai habis.

"Ga,sudah jam 4 sore ini.anter aku pulang yok..."
Kata ku.

"Yo wis,dik.mana kontak motor mu.
Aku mau nganter galih pulang dulu."
Ucap arga ke dodik yang sudah benar benar oleng.

Aku di bonceng arga naik mega pro milik dodik menuju ke rumah.
Arga mengendarai motor sambil sempoyongan tanpa memakai baju nya seperti orang gila.

Aku langsung masuk ke rumah menuju ke kamar ku sambil sempoyongan.
Ada emak dari arah dapur,

"Darimana kamu le,jam segini baru pulang?"
Tanya emak.

"Dari rumah teman mak,aku mau tidur bentaran.kepala ku pusing mak."
Jawab ku.
Emak menutup hidung nya ketika aku berbicara.
Sepertinya beliau taunkalau aku baru saja minum.

Baru saja merebahkan tubuh ke atas kasur,
Tiba tiba perut ku terasa mual.
Aku lari ke belakang rumah dan,

Jackpot...emoticon-Najis


Oplosan yang baru saja ku tenggak seketika itu juga terkuras dari mulut ku.

Pusing ku sedikit mereda.
Aku pun kembali tidur ke kamar ku.
Aku terlelap sampai adzan subuh ber kumandang.

Sejenak aku bisa melupakan penatnya kehidupan,
Aku masih merasakan sedikit pusing di kepala.
Duduk termenung bersandar di tembok kamar,
Emak seperti nya sedang memasak di dapur.
Aku menghampiri beliau.
Duduk di depan tungku perapian yang sedang di gunakan untuk menanak nasi.

"Mau sampai kapan kamu akan terpuruk Le...."

Aku tertegun mendengar nya,
Sepertinya emak tau apa yang sedang ku alami.
Sebuah firasat kuat dari seorang ibu.

"Ndak tau mak,baru kali ini aku merasakan hal seperti ini.
Apa pun yang saat ini ku lakukan,
Aku masih tau batasan mak.
Aku hanya sedang lelah saja dengan keadaan."
Kata ku.

"Hal seperti itu wajar terjadi le,
Apa lagi di usia mu sekarang yang masih labil.
Kamu sekarang sudah cukup dewasa,
Kamu tau mana yang baik dan mana yang buruk untuk mu.
Pesan emak,
Jangan berlarut larut dengan perasaan mu itu.
Jalan mu masih panjang....."
Ucap emak.

"Iya mak,aku ngerti.
Tapi untuk saat ini,
Aku hanya ingin mencari sebuah pelarian saja,
Aku janji nggak akan bikin susah emak."
Kata ku pada beliau.

"Ya sudah,sana kamu mandi dulu.
Sejak kemarin sore kamu belum makan apa apa lho."
Suruh emak.

"Nggih mak...."

Aku pun langsung ke kamar mandi untuk mngguyur tubuh ku yang terasa tidak nyaman.
Bahkan aku masih mengenakan seragam yang kemarin.

Emak tak pernah mengekang atau melarang apa pun yang ku lakukan,
Karena beliau percaya bahwa anak anak nya tidak akan bertindak seceroboh itu.

Perut ku masih terasa tak nyaman,
Aku langsung bergegas berangkat ke sekolah tanpa sarapan.

Ketika beerjalan kaki menuju ke depan gang.aku sempat berhenti di warung untuk membeli minuman cup dan sebungkus rokok.
Setelah merokok saat minum kemarin
Mulut ku terasa asam dan ingin merokok lagi.
Bodo amat di lihat tetangga,toh aku nggak beli rokok pake duit mereka.
Aku masih ingat betul waktu itu harga rokok super hanya sekitar 7 ribuan per pak nya.
Semangkok mi ayam di warung mas arya saja cuma 2000 rupiah per porsi nya kok.

Jam di hp ku menunjukan pukul 6 pagi.
Masih sangat awal aku berangkat ke sekolah.
Aku duduk di pojokan halte sambil mengambil sebatang rokok dan menyalakan nya,
Aku tak peduli denfan stigma orang orang yang melihat ku di tempat itu.
Ku taruh lagi korek dan sisa rokok ku di saku baju osis yang ku pakai.
Aku duduk sambil merokok dan meminum segelas ale ale.

Aku asik dengan diriku sendiri tanpa memperhatikan sekitar ku.
Karena memang aku saat itu sedang melamun.

Dan tiba tiba saja ada yang mengambil puntung rokok ditangan ku lalu membuang nya ke lantai dan menginjak nya.

Intan.....

"Kamu ngapain sih pake ngerokok segala,apa gara gara aku kamu sampai merusak diri mu sendiri?"
Kata nya pada ku.

"........."

Aku masih cuek membuang pandangan dari nya.

"Silahkan kamu mengacuhkan aku se suka mu,
tapi please......
jangan abaikan kesehatan mu sendiri.
Rokok itu merusak tubuh...."
Kata intan lagi sambil duduk di samping ku.

"Lantas apa peduli mu,
Apa bedanya dengan perlakuan mu pada ku.
Begitu saja kau rusak kepercayaan ku pada mu.
Apa kau tau betapa sakit nya hati ku karena sudah kau bohongi?"
Bentak ku.

"Apa masih perlu penjelasan dari ku.
Tidak kan,kamu memang keras kepala gal,
aku tau itu.
Tapi tolong,jangan rusak diri mu."
Ucap intan.

Aku masih cuek memalingkan muka.
Intan langsung saja mengambil bungkus rokok dan korek di saku ku.

"Kalau itu mau mu,ya sudah.
Kamu ngerokok,aku juga akan ngerokok juga!"
Kata nya sambil mengabil satu batang dari bungkus nya.

"Kamu apa apaan sih tan,
Jangan bertindak bodoh deh."
Kata ku sambil memegang tangan nya.

"Aku nggak tau lagi bagaimana harus menjelaskan nya gal.
Biar saja kita sama sama rusak,
Biar kamu puas...."
Teriak intan sambil berkaca kaca.

Aku malah merasa bersalah,
Aku mencoba untuk menenangkan diri sambil mengambil rokok di tangan nya.

"Galih,dengerin aku.
Cowok yang bersama ku tempo hari memang teman sekelas ku.
Kami juga mengikuti bimbel di tempat yang sama.
Dia memang jujur kalau menaruh rasa pada ku,
Untuk sejenak.aku terbuai dan di butakan dengan perhatian nya pada ku selama kita jarang bertemu.
Aku akui aku memang salah,
Aku juga sudah membohongi mu.
Tapi please,tak ada manusia yang sempurna gal.
Aku hanya minta padamu untuk memberiku kesempatan untuk memperbaiki nya."
Terang nya.

"Apa kamu merasa kan hal yang sama dengan nya?"
Tanya ku.

"Jujur,iya....
Tapi kehadiran nya tak akan pernah bisa menggantikan mu gal.
Aku cuma menganggap nya sebatas teman doang.
Aku juga sudah bilang pada nya kalau aku sudah ada kamu sebagai pacar ku."
Jawab nya.

Mendengar jawaban dari nya,
Aku sudah benar benar pesimis dengan hubungan yang kita jalani.

"Aku tak mau mengekang mu tan,
Kalau memang dia bisa membuat mu bahagia.
Biarkan aku pergi dari mu,
Setelah apa yang terjadi.
Seperti nya kita memang nggak bisa seperti dulu lagi.
Lebih baik kita jalani hidup masing masing,
Dan tolong terima keputusan ku ini.
Itu adalah keputusan terbaik untuk hubungan kita saat ini."
Kata ku.

Intan menagis tersedu,
Saat itu pikiran ku memang pendek.
Aku nggak mau semakin tersiksa karena terus berprasangka buruk pada intan yang memang sudah tidak berada satu sekolah dengan ku lagi.

"Kalau memang kita ditakdirkan bersama,
Suatu saat pasti kita akan di persatukan oleh tuhan.
Biarkan aku sendiri dulu tan,
Please,hargai keputusan ku.
Maafkan aku atas sikap ku pada mu yang kasar.
Daripada kita hanya saling menyakiti,
Lebih baik kita jalani hidup kita masing masing dulu."
Ucap ku.

"Apa kita memang nggak bisa kembali seperti dulu lagi gal?"
Tanya intan.

Aku hanya menggelengkan kepala ku.
Aku pun meninggalkan intan dan masuk ke dalam angkot untuk menuju kesekolah.
Dari gestur intan,aku merasa kalau dia memang sudah berpaling ke lain hati.
Percuma hubungan itu di pertahan kan,
Aku nggak mau semakin kecewa.

Dia memegang tangan ku,

"Setidak nya kan kita masih bisa berteman.
Kasih aku nomor hp mu yang baru gal."
Pinta intan pada ku.

"Nggak....
Nggak perlu tan. untuk saat ini kita sepertinya harus mulai saling merelakan,
Kalau suasana hati ku nanti sudah membaik,aku pasti akan menghubungi mu.
Aku masih hafal nomor hp mu,
Itu juga kalau kamu nggak ganti nmor baru."
Kata ku.

"Baiklah kalau memang itu mau mu gal,
Aku hargai keputusan mu.
Terima kasih untuk segala nya,
Terima kasih sudah menjadi bagian dari hidup ku."
Ucap intan.

Aku masuk ke dalam angkot,
Intan melambaikan tangan nya sambil terisak tangis.

"Tak akan ada sebuahbmahligai kebahagiaan yang bisa di bangun di atas parasaan yang di dasari dengan kejujuran dan kepercayaan yang sudah karam."

Betapa naif nya aku saat itu karena dengan gegabah memutuskan sebuah ikatan.
Semua sudah terlanjur terjadi......

Seandainya aku di beri kesempatan untuk kembali ke masa itu,
Mungkin aku memperbaiki tindakan ceroboh ku.
Aku tak akan meratapi penyesalan karena membuat sebuah keputusan yang bodoh.
Penyesalan itu masih ku rasakan sampai sekarang.
Diubah oleh tetes.tinta 11-06-2022 06:33
lsenseyel
rinandya
itkgid
itkgid dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup