tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#132
Part 56
Minggu pagi,
Sudah beberapa pekan aku tak pernah jalan dengan intan.
Bahkan untuk membalas pesan ku pun aku harus menunggu nya cukup lama,
Dia seperti nya benar benar mulai sibuk.

"Win,sana mandi.
Anterin emak ke rumah mbah mu.
Emak mau jenguk mbah,sudah lama emak nggak kesana.
Sekalian nanti kita mampir ke rumah tini ibu nya Nia.teman smp mu dulu,
Emak mau ngobrol sama tante tini."
Ucap emak di depan kamar ku.

"Iya mak,emang mau ngobrol apa sama tante tini?"
Tanya ku.

"Sesekali lah win,sekedar bertanya kabar.emak kan sejak dulu berteman dengan tante tini.
Emak pengen melepas kangen dengan teman semasa kecil dulu.
Sekalian kamu kan bisa ketemu nia juga."
Kata emak.

"Nia kan sekarang deket sama dayat teman ku mak."
Timpal ku.

"Owwww,ya ndak apa apa lah,
Nia kan sudah seperti adik mu sendiri."
Jawab emak.

Setelah mandi,aku mengantar emak ke rumah mbah di.
Sebelum ke sana,emak memintaku mengantarkan ke pasar sebentar,
Emak membeli satu sisir pisang karmilin kesukaan mbah di yang gigi nya mulai habis copot satu persatu.

Di rumah mbah Di ada bu lek ku yang sedang menjahit,ada juga rosa anak bu lek ku yang tengah asik nonton tv.
Om kubseperti nya bersngkat kerja karena lembur.

Setelah sowan ke rumah mbah,
Aku dan emak mampir ke rumah nia.
Kami di sambut tante tini,
Emak langsung masuk ke ruang tamu.
Tak beberapa lama Nia pun keluar menemui kami.

"Erwin sekarang sudah besar nya,
Agak gemuk kan ya sekarang mbak."
Kata tante tini.

"Iya tuh tin,alhamdulillah anak ku ini sekarang sudah benar benar sehat dan tumbuh besar."
Jawab emak.

"Nggak nyangka ya mbak asih,
Padalah dulu semasa balita erwin saban malam nangis terus,
Minum susu nggak mau,makan nggak mau.
Tiap malam emak mu ini selalu menggendong mu berjalan di depan rumah kesana kemari karena kamu nangis terus win.kamu itu termasuk nyawa kelewatan kalau boleh di bilang.
Karena dulu tuh kamu mengalami gizi buruk.
Badan mu kurus,perut mu buncit karena susah banget makan dan minum.
Kamu sering sakit sakitan,
Emak mu benar benar sabar dan telaten merawat mu.
Sekarang kamu belajar yang rajin,buat emak mu ini bangga kelak ya.
Bahagia kan dia."
Timpal tante tini.

"Iya tante,itu pasti.sudah saat nya saya berbakti kepada emak."
Jawab ku.

Nia yang sedari tadi hanya mendengarkan,
Akhirnya dia mengajak ku ke teras depan,
Kami duduk di teras.

"gimana hubungan mu sama intan win,
Kalian masih pacaran kan?"
Tanya nia

"Hubungan kami masih baik kok ia',
Cuma sekarang sekarang ini komunikasi nya yang agak renggang karena kesibukan masing masing."
Kata ku.

"Apa kamu percaya sama intan win?"
Tanya nia.

"Percaya dalam artian apa dulu nih?"
Kata ku.

"Ya,apa kamu percaya kalau intan benar benar setia dan tidak mendua di sekolah nya?"
Ucap nia.

"Aku sih cuma bisa mempercayai nya ia', kalau memang jodoh ya akan selalu di dekatkan.
Kalau tidak ya,mau gimana lagi."
Jawab ku.

"Sebenarnya aku mau ngomong ke kamu win,tapi aku takut kalau kamu marah."
Ucap nia pada ku dengan serius.

"Ngomong apa ia',santai aja lagi.kaya sama siapa aja..."
Timpal ku.

"Gini win,sebenarnya beberapa kali aku lihat intan jalan dengan cowok di sekolah nya.
Aku lihat dia berdua ke warnet,
Aku juga pernah lihat intan pergi ke bimbel di antar cowok itu juga.
Sebenarnya aku nggak mau berburuk sangka,tapi aku nggak tega kalau sampai kamu di bohongi intan win.
Maaf ya...."
Kata Nia.

"Deggggg......."

Aku seakan masih tak percaya dengan ucapan niaaku diam sejenak untuk mencari sisa sisa akal sehat ku.
Dan Aku sempat menyanggah nya.
Aku tetap membela intan
karena aku benar benar percaya pada nya.

Tapi di sisi lain Aku mulai merasa cemas,apa setega itu intan pada ku....
Saat itu aku masih positive thinking sama intan.

"Makasih ya ia' info nya ia',
Nanti aku coba cari tahu deh,
Tapi menurut ku intan orang nya nggak seperti itu deh."
Kata ku

"Ya semoga saja win,
Kamu tenangin diri dulu aja."
Ucap nia.

Aku hanya mengangguk,
Setelah itu aku dan emak berpamitan pulang.

Beberapa hari intan tak ada kabar,
Pesan ku juga belum ada yang dia bales,
Aku mulai curiga...
Ada apa sebenarnya dengan mu sayang.gumamku dalam hati,
Dalam perasaan yang benar benar berkecamuk.

Suatu siang sepulang sekolah,
Saat itu aku sedang naik angkot menuju rumah,
Aku duduk di kursi paling belakang pojok menghadap ke arah timur jalan,karena angkot berjalan ke arah selatan menuju gang rumah ku.

Ketika angkot berhenti di perempatan jalan depan gedung DPRD di daerah ku lantaran lampu lalu lintas berwarna merah,
di depan gedung yang megah itu ada lahan parkir dan taman yang ramai dengan pedangang kaki lima.

Spoiler for Gedung DPRD di daerah ku:


Tiba tiba saja mata ku tertuju pada sebuah gerobak es campur yang di dekat nya ada sepasang anak sma yang sedang asik berbicara dengan akrab nya,
Aku perjelas pandangan dari arah kaca jendela angkot.
Intan......
Dengan siapa dia disana,
Aku seperti tersambar petir melihat pemandangan di depan ku.
Lampu merah di perempatan itu memang cukup lama,
Yaitu 75 detik.
Tinggal 4 gang lagi aku sampai di depan gang rumah ku.
Aku mengambil hp ku di saku celana,
Aku coba telpon ke nomor intan.
Kulihat intan mengambil hp di saku nya,
Melihat nya.
Lalu meletak kan nya lagi di atas meja di dekat dua mangkok es campur milik mereka berdua tanoa menerima telpon dari ku.

Perasaan ku saat itu benar benar nggak karuan,
Aku ingin turun dari angkot dan menemui mereka berdua
Tapi aku nggak mau ada keributan di depan umum.
Aku coba kirim sms ke nomor nya.

"Yank,kamu lagi ngapain.kok tlp aku gak di angkat?"
Tulis ku.

Pesan terkirim,intan sepertinya membuka sms dari ku.
Si cowok di samping nya terlihat kepo ingin tau isi sms dari hp intan,
Tapi dari gelagat nya,
Intan menjauhkan hp dari wajah si cowok.

Angkot mulai melaju setelah lampu hijau menyala.
Pandangan ku terus tertuju pada mereka berdua sampai hilang dari bingkai kaca.

"Tilulittttt,tilulitttt......"

Ada pesan masuk dari intan.

"Maaf yank,aku sudah di rumah.
Tadi ketiduran capek banget aku...."
Balas intan.


"Derrrrrrrr........"
Dia bohong,tubuhku gemetar.
Sakitttt,dada ku terasa sesak

"Kiri bang...."

Aku berdiri dari duduk ku untuk keluar dari angkot,
Lutut ku lemas seperti tak bertulang.
Ku bayar angkot yang ku naiki.
Aku menyebrang menuju gapura depan gang rumah ku.

Aku duduk di bawah pohon mahoni,
Ku balas sms dari nya.

"Beberan kamu di rumah yank,
Jangan bohong lho...."
Balas ku.

"Beneran sayang,kamu kok nggak percaya sama aku sekarang?"
Kata nya.

"Ya udah,sana gih di lanjutin tidur nya,
Awas ati ati lho.
Jangan lupa di habis in es campur nya,
Pelan pelan saja,nanti kamu keselek cincau.
Kalaupun tersedak,seenggak nya ada mas nya yang nolongin kamu....."
Send.....
Pesan terkirim.

Dan,

Hp ku berdering,
Intan telpon.

Aku reject,

Telpon lagi,

Reject lagi,

Telpon lagi,

Rejek lagi......

Sms masuk....
"Yank,aku bisa jelasin semuanya.
Please.angkat telpon ku...."
Pesan dari nya.


"Nggak perlu dan nggak usah di jelasin lagi.
Kamu sudah berbohong,
Kamu ingat kan dulu aku pernah bilang apa?"
Balas ku.

"Please yank,kasih aku kesempatan untuk menjelaskan...."
Kata nya.

Aku marah,
Aku kecewa....
Aku hanya diam,tak membalas sms dari nya.
Aku putuskanaku akan pergi dari nya,
Aku paling benci di bohongi!
Seperti apa yang pernah ku katakan padanya dulu.

Aku berjalan dengan perasaan hancur berantakan.
Intan terus menelpon ku,tapi ku biarkan.
Dan akhirnya hp ku matikan!

Aku benar benar kecewa....
Sesampainya di rumah,
Aku langsung pergi ke belakang,
Ke bawah rumpun bambu.
Pipi ku tanpa sadar mulai basah oleh air mata.

Ternyata perkataan Nia memang benar,
Se tega itu kau menghancurkan perasaan ku tan....



"Coba dengarkan suara kicau dari burung kedasih,
Terasa menyentuh sehingga air mata ku menetes.
Mengingatkan ku ketika hati ini telah tergores.
Karena janji mu yang tak akan meninggalkan,
Namun kini aku kau singkirkan.
Sakit hati hanya lah salah satu cara,
Cara menjaga rasa cinta dari sudut pandang berbeda.
Dari jauh nya pandangan mata.
Ketika ku lihat kau sudah bahagia dengan orang lain.
Aku hanya bisa rela....."


Kata kata itu aku ketik menjadi story di wa ku beberapa hari yang lalu.
Kata kata yang aku lampiaskan di dalam buku catatan ku dulu dan sampai sekarang aku masih menyimpan buku nya.
Aku juga mengirimkan nya untuk yang terakhir kali kepada intan melalui sms.
Diubah oleh tetes.tinta 03-06-2022 18:38
rinandya
itkgid
kyo_shiro_hu
kyo_shiro_hu dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup