Aroma bumbu opor menyeruak ke di kedua lubang hidung ku,
Waktu masih menunjukan pukul 05.00
Pagi,
Hawa dingin menggerayangi sekujur tubuh ku yang masih terbaring di atas kasur berselimut sarung motif kotak kotak peninggalan bapak.

Aku bangun untuk sekedar membasuh muka tak lupa menggosok gigi.
Lalu mengambil wudhu dari sebuah kendi padasan yang di sumbat dengan sandal japit bekas yang di potong sedemikian rupa sebagai penyumbat.

Di dapur,emak sedang sibuk mengaduk kuah bersantan yang sudah di bumbui menjadi kuah opor supaya tidak pecah dan menggumpal.
Lincah gerak tangan nya seolah olah sedang memandikan tiga bujur ayam yang sudah di potong potong di sebuah kuali besar dengan nyala api dari tungku pembakaran.
Di meja sudah ada sambal goreng kentang yang di campur krecek dan ati ayam dengan asap yang masih mengepul pertanda baru saja matang.

Satu lagi menu yang tak ketinggalan
Yaitu lontong sebagai karbohidrat utama yang di bungkus dengan daun pisang yang masih dalam proses penggodokan di dalam dandang yang berada di tunggu sebelah kuali opor ayam.
Sesekali emak membuka penutup nya untuk menambah kan air supaya tidak surut dan menyebabkan lontong tidak masak dengan sempurna.
Aroma pandan wangi bersama kepulan asap ketika penutup dandang di buka
Selalu terasa segar di dalam ingatkanku akan suasana pada masa masa itu.

Semalaman emak tidak tertidur sama sekali,
Aku dan kakak ku biasanya bangun bergantian untuk mngecek debit air di dandang dan kobaran api di tunggu supaya tidak padam selagi emak berselonjor di dipan untuk melepas penat sejenak.
Memasak lontong di butuhkan waktu selama 7 jam untuk menghasilkan tingkat kematangan yang sempurna dengan nyala api yang stabil.

Pagi itu emak mendapat pesanan lontong opor untuk hidangan sarapan para staf dan tamu di kantor cabang perusahaan listrik yang berada di depan jalan utama kampung ku.acara rutin seminggu sekali untuk senam bersama yang di adakan di tempat itu.
Kantor tersebut memang sudah lama menjadi langganan masakan emak bahkan sejak aku masih kecil,walau beberapa kali ada peralihan pimpinan.
Mereka pasti selalu memesan kepada emak.
Jam 7 pagi semua harus benar benar sudah siap.

Setelah menunaikan dua rokaat sholat subuh.
Aku membantu emak sebentar bersama kakak kakak ku,
Kemudian mandi dan berangkat ke sekolah tanpa sarapan.

Hari itu adalah pelajaran kelas,
Mata pelajaran Gambar tehnik selama 4 jam di lanjutkan dengan pelajaran IPS 2 jam dan matematika 2 jam.

Aku duduk di sebelah udin,salah satu teman kelas ku yang bisa di bilang senasib dengan ku.
Udin ini anak yang cerdas di pelajaran pemahaman hitung menghitung,
Dia adalah Anak sulung dari dua bersaudara.
Anak seorang ibu yang bekerja sebagai buruh di pabrik rokok,
Dia pernah cerita kalau sejak dia sd bapak nya pamitan pergi merantau ke ibu kota sebagai pekerja proyak,
Tapi sampai sekarang keluarga nya putus kontak tak ada kabar dimana bapak nya berada.
Miris nya,adik udin yang waktu itu masih kecil,sampai sekarang tak tau seperti apa wajah bapak nya.

Udin ini anak nya kecil dan tidak terlalu tinggi,tapi dia adalah sosok anak yang soleh.
Dia lah yang selalu mengingatkan ku ketika mulai bertingkah dalam masa pencarian jati diri.
Dayat duduk sebangku dengan nyo nyo,
Sepertinya nyo nyo mulai dekat dengan dewi setelah tempo hari dayar memberikan nomor hp dewi kepada nya.
Nyo nyo bercerita kalau dia kemarin habis menjemput dewi pulang sekolah,
Pertemuan pertama kali nya untuk mereka,dan seperti nya berjalan dengan lancar untuk meneruskan masa masa penjajakan.
Dan di depan ku ada dodik si anak juragan sawah duduk bersama jeki.

Pelajaran gambar tehnik ini termasuk ilmu yang berguna sampai aku masuk ke dunia kerja saat ini.
Setidak nya aku bisa membaca sebuah gambar kontruksi
Memahami bentuk benda kerja dan skala ukuran rancangan yang sering ku temui selama bekerja.

Butuh banyak alat penunjang untuk mengikutinpelajaran ini,
Bukan hanya penggaris 30cm,busur dan jangka.
Kami juga harus punya pensil 2b,pensil hb,pensil tenik yang di refil menggunakan batangan isi pensil karbon,mal huruf dan angka untuk menulis etiket gambar dan dua penggaris segitga berukuran besar.

Kalau dalam waktu seminggu alat alat itu masih lengkap di dalam tas,maka itu merupakan sebuah keajaiban.
Karena kebiasaan anak stm salah satu nya ya budaya meminjam dan amnesia
Karena sering kali lupa mengembalikannya lalu berakhir menjadi hak milik si peminjam,
Itu sudah hal yang biasa.

Selama 4 jam pelajaran,kami di sibuk kan membuat gambar dasar sebuah susunan persegi enam berbentuk paving dengan skala dan ukuran sudut yang benar benar presisi.
Kami juga di ajarkan membuat persegi empat,persegi lima,persegi enam,persegi delapan dan persegi 12 dengan memanfaatkan jangka dan busur untuk menghasilkan ukuran yang sama.
Aku dapat sebuah ilmu baru yang mulai menarik perhatian ku selain ilmu ilmu pelajaran normatif.

Waktu benar benar tak terasa ketika aku fokus dengan sebuah buku gambar berukuran A4 di atas meja.
Aku seperti mendapatkan kebebasan menuangkan ekspresi di dalam nya.

45 menit x 4 sudah berlalu di selingi dengan istirahat.pelajaran pun berganti,
Pelajaran IPS si isi dengan pemaparan materi dari halaman buku LKS kemudian berganti lagi dengan rumus rumus matematika.
Tepat pukul 13.00 bel pulang berbunyi,
Aku dan siswa lain nya bergerombol di depan gerbang sekolah untuk menunggu angkot.
Sampai datang lah arga teman ku yang perangai nya memang terbilang badung di kelas,
Tapi arga adalah salah satu sahabat ku yang cukup akrab.
Dengan motor grand astrea nya dia menawarkan ku tumpangan untuk pulang.
Pulang????
Nggak se simple itu,
Hendra malah mengajak ku ngetem di sebuah smk swasta yang tak jauh dari stm ku.
Kata nya mau ngecengin gebetan nya di sana,jadi lah aku sebagai obat nyamuk di antara mereka.

Siang itu waktu ku habis untuk menemani hendra menyatronin pujaan hati nya sampai jam 2 siang.
Setelah itu aku di antar pulang,
Aku pun makan siang dengan lontong opor yang biasa di lebih kan emak ketika memasak pesanan,
Istirahat sejenak lalu perginke warung untuk bekerja sambilan.
Seperti itu lah rutinitas ku setiap hari.

Di keluarga ku,kamibsering mewariskan barang barang yang sudah tak muat atau barang yang beeganti baru kepada adik adik nya.seperti sepatu,tas atau baju.
Dan beruntung nya aku ketika akjirnya mbak oliv mengganti hp 3315 nya dengan hp terbaru nokia 6600 yang sedang ramai di gandrungi pada saat itu.
Hp lama nya di lungsurkan arau di wariskan kepada ku.
Yesss,akhir nya bisa telpon dan sms an dengan intan sepuas nya.batin ku.

Walau jarang bertemu,aku dan intan selalu saling memberi kabar,
Intensitas sms an kami benar benar tak pernah terputus,kecuali kalaubpulsa abis dan lagi bokek.

Di sela sela kerja di warung,aku pun masis sempat berbalas pesan dengan nya,
Hai yank,lagi ngapain...
Dah ini belom,dah itu belum,
Pesan yang sangat umum di lakukan oleh sepasang abg yang sedang kasmaran.

Aku juga beberapa kali jalan dengan nya,sekedar makan bareng atau ke mall untuk bermain capit boneka dengan koin di bagian bawah mall.

Itu pun karena di dalam nya ada satu boneka yang dia sukai.
Intan suka sekali dengan boneka dolphin atau lumba lumba.
Sebuah boneka dolphin berwarna biru putih yang pengen bnget dia bawa pulang,

Beberapa kali percobaan masih belum mendapatkan hasil,
Sampai akhirnya aku bisa mencapit dengan sempurna sebuah boneka lumba lumba untuk intan.

Betapa bahagia nya dia ketika dengan manja nya memeluk boneka itu dan dengan spontan memeluk ku di dalam keramaian karena saking girang nya sampai tak mempedulikan pandangan oleh orang orang di sekitar kami.
Benar benar hari hari yang sempurna ketika intan hadir mewarnai nya dengan kasih sayang dan kebahagiaan.

Sampilah kami pada akhir semester menuju tes kenaikan kelas,
Sama hal nya dengan kisah kisah klasik romantika remaja yang harus mengurangi intensitas pertemuan dan kegiatan saling mengirim pesan dengan maksud supaya saling fokus mempersiapkan tes kenaikan kelas,

"Yank....
Sebentar lagi tes kenaikan kelas,
Seperti nya ibu mulai memberikan himauan untuk meningkatkan intensitas belajar.
Aku sudah mendaftar bimbingan belajar seminggu 3 kali pertemuan,
Aku juga ambil kursus bahasa prancis buat memperkaya perbendaharaan bahasa asing ku,
Apa lagi sekarang di sma ku ada pelajaran bahasa prancis juga.
Jadi mungkin setelah ini aku nggak bisa selalu sms an dengan mu."
Tulis intan dalam sebuahbpesan singkat yang dia kirim ke hp ku.

"Ya malah bagus dong yank,
Demi pendidikan mu.aku akan selalu mendukung kok,walau mungkin hp ku bakalan sepi tak ada pesan pesan dari mu seperti biasa nya,
Aku percaya sama kamu."
Balas ku.

"Syukurlah kalau kamu ngerti yank,
Kamu nggak boleh nakal lho.awas kalau macem macem...."
Kata nya.

"Tenang saja sayaaang,
Mana mungkin aki macam macam,
Sekolah aja isi nya cowok semua kok."
Timpal ku.

"Hehehehehe,
Biarin ajah cwok smua.kan jadi tenang aku nya."
Gurau nya.

"Justru aku yang nggak tenang yank,
Di sekolah mu.
Kamu bertemu dan kenal banyak orang baru,dan mungkin kamu mulai terbiasa dengan mereka tanpa ku tahu.
Aku hanya biasa percaya yank,
Apa pun itu.jaga kepercayaan ku.
Kalau pun nanti memang ada seseorang yang mengalihkan dunia mu pada ku,asal kamu jujur pada ku.
Aku pasti akan menerima nya,itu sudah jadi resiko untuk ku...."
Balas ku

"Kok kamu malah pesimis gitu sih yank,
Jangan gitu dong,
Kita harus saling percaya."
Tulis intan.

"Aku nggak mau berandai andai yank,
Kalau kelak ku dapati realita yang memang tak pernah ku inginkan,
Aku ngak apa apa kok.asal kamu bahagia."
Balas ku

"Kalau suatu hari nanti itu terjadi,
Apa kamu akan marah dan kecewa pada ku yank?"
Tanya intan.

"Aku sayang kamu tan,
Bagaimana bisa aku marah pada mu.
Aku nggak akan mampu...
Ketika kepercayaan ku di abaikan,
Maka marah nya orang yang sangat mencintai mu adalah diam,
Dan kecewa nya ketika aku menerima sebuah penghianatan,
Maka aku akan memilih untuk pergi.dan tak akan pernah menghiraukan lagi.
Ingat kata kata ku ini."
Jawab ku.

"Iya sayaaang,aku akan selalu mengingat nya.walau kita jarang bertemu,tapi aku selalu bersama dirimu dalam bentuk dolphin yang selalu ada di kamar ku."

"Je T'aime' Galih....."
Tulis intan.

"Apa an tuh????"
Tanya ku.

"Itu bahasa perancis sayaaaang,
Arti nya aku cinta pada mu."
Balas nya.

"Oowh....
Luv U too intan...."
Balas ku.


Sepertinya intan memang sedang menyukai bahasa prancis.
Ntah lah,kagak paham aku nya.

Beberapa saat setelah kami berbalas pesan.
Intensitas hubungan kami memang mulai menurun,
Intan mulai sibuk dengan aktifitas baru nya.
Tak sekali pun aku bisa mengantarkan nya berangkat bimbel.
Aku juga sibuk dengan dunia ku sendiri,
Jadwal di sekolah juga benar benar padat.
semoga Intan benar benar menjaga kepercayaan ku padanya.