tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#104
Part 44
"Gal,kalau kita udah lulus smp
Rencana nya kamu mau melanjutkan ke mana?"
Tanya Intan yang sedang duduk di bangku belakang ku.

"Di mana aja yang nggak ada pelajaran matematika nya."
Jawab ku tanpa menoleh ke belakang.

"Yeeee,mana ada sekolah tanpa pelajaran matematika.ngaco kamu."
Timpal intan sambil menabok pundak ku.

"Nggak tau lah Tan.aku nggak mau terlalu berharap,mungkin keinginan ku memang akan segera terwujud."
Kata ku dengan nada serius.

Intan langsung bangkit dari duduk nya dan berpindah duduk di samping ku.

"Maksud mu dengan segera terwujud nya keinginan mu itu apa gal,
Coba jelas in deh?"
Tanya intan pada ku.

"Tadi kan aku bilang,pengen melanjutkan ke sekolah yang nggak ada pelajaran matematika nya,
Nah.mungkin sebentar lagi aku tidak akan pernah bertemu dengan pelajaran matematika lagi,bahkan semua mata pelajaran bakal nggak akan pernah lagi ku dapat kan."
Papar ku kepada intan.

"Maksud mu,kamu tidak melanjutkan sekolah lagi gal?"
Tanya intan.

Aku hanya mengangguk,

".........."

"Masuk SMA,SMK atau STM tuh sekarang biaya nya nggak sedikit Tan,
Aku paham betul kondisi ekonomi emak saat ini seperti apa.
Terlebih lagi setelah ini feri adik bungsu ku akan masuk ke SMP. Biaya darimana coba?"
Kata ku.

"Kalau kamu sampai putus sekolah,
Sayang banget Gal.
Apa yang akan kamu lakukan hanya dengan ijasah lulusan SMP?"
Tanya intan.

"Mau gimana lagi tan,aku nggak mau terus terusan membebani orang tua ku.
Paling aku akan mencari pekerjaan kasar seperti jadi kuli bangunan atau membantu manantu bu de ku jualan bakso dan mi ayam.
Setidak nya aku tidak membebani emak yang harus mencari biaya sekolah anak anak nya."

Beberapa waktu lalu Mas arya menantu bu de ku yang jualan bakso menawari ku ikut berjualan bakso dan mi ayam di depan gang karenaas badar sudah mendapatkan pekerjaan di salah satu rekanan perusahaan listrik negara,
Mas badar sudah mendapat pekerjaan lapangan di biro tehnik listrik.
Jadi mas arya dan mbak sri membutuhkan tenaga cuci dan menyajikan minum untuk pembeli.
Aku belum memberikan jawaban,masih mikir mikir dulu.

Intan : "Aku pikir,setelah ini kita bisa bersama sama berjuang ikut seleksi masuk ke SMA favorit seperti awal kita masuk ke smp ini dulu gal."

Aku : "Aku juga berharap seperti itu tan,
Tapi mau bagaimana lagi.
Keadaan lah yang tak memungkinkan."

Intan : "Lalu bagaimana kamu akan berusaha menjadi sosok yang pantas aku tunggu jika kamu hanya berkutat di situ gal,
Maaf.bukan nya aku merendahkan pekerjaan yang tadi kamu bilang.
Tapi kalau di usia mu yang sekarang malah sibuk bekerja,kamu nggak akan punya waktu untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirimu gal.
Kamu tuh cerdas dalam pelajaran hafal an."

Aku : "Karena itu lah aku nggak berani menjalin sebuah komitmen dengan mu tan,aku akan selalu menjauhkan mu dari masalah.
Tapi bila sekarang masalah nya adalah diriku sendiri,
Kemungkinan terburuk nya ya.
Aku sendiri yang akan menjauh dari mu!"

Intan : "Jangan........"
Ucap nya sambil memegang tangan ku.

Aku : "Intan,aku nggak bisa mengekang mu untuk terus menunggu ku.
Semua orang berhak bahagia,
Termasuk dirimu!"

Intan : "Aku tau Gal,tapi aku mau bahagia dengan mu."

Aku : "Ya sudah,jangan bahas ini dulu ya.sekarang kan akan ada try out.
Kita fokus menghadapi nya dulu,
Biar nggak mengganggu belajar mu."

Karena sudah kelas tiga,
Sekolah akan melakukan try out sebagai persiapan menghadapi ujian akhir nasional (UAN)
Try out akan di adakan selama 3 kali.

Aku benar benar sudah tidak punya pandangan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya.
Aku hanya berfikir bagaimana cara nya membantu emak membiayai adik ku yang akan masuk ke bangku smp.

Keinginan ku untuk mewujudkan cita cita menjadi seorang guru bahasa harus ku pendam dalam dalam.

Sepertinya aku juga harus mulai membiasakan diri tanpa intan,
Siang itu aku di panggil oleh bu tun menuju ke ruangan nya.

Aku : "permisi,Ibu memanggil saya?"

Bu tun : "Duduk gal...."

Aku "Iya bu,memang nya ada apa ibu menmanggil saya?"

Bu tun : "Begini Gal,ibu sudah lihat progres dan nilai nilai mu sejak kelas 7.
Semua nilai mu bagus,di atas rata rata,
Tapi untuk pelajaran matematika.
Nilai mu selalu berada di bawah KKM,
Kamu selalu remidi untuk pelajaran yang satu ini.
Sayang banget nak,ibu mau kamu berusaha supaya bisa mendapat nilai yang baik untuk pelajaran matematika."

Aku : "Maaf bu,saya sudah berusaha semampu saya.
Tapi setiap kali saya mencoba memahami materi pelajaran matematika.kepala saya malah semakin pusing."

Bu tun : "Supaya kamu cepat memahami,ibu sudah berkoordinasi kepada bu sus untuk memberikan mu pelajaran tambahan setiap pulang aekolah selama satu jam sampai try out pwrtama di adakan.
Kamu mau kan gal?"

Aku : "Waduhhh....... i...iya bu saya mau kok."

Bu tun : "Kamu tuh anak yang pintar gal,
Ibu yakin kamu bisa....."

Aku : "Terima kasih bu,saya akan berusaha semaksimal nya."

Akhirnya aku pamit untuk kembali ke kelas.
Pikiran ku sudah nggak karuan,
Saat itu aku benar benar menjadi orang yang pesimis.
Buat apa aku susah payah belajar untuk menghadapi ujian,
Toh setelah ini aku nggak bisa melanjutkan ke sma.kata ku dalam hati

Emak pernah berkata pada ku,
Tentang mana yang lebih baik antara
Melarang seorang anak untuk bermimpi,
Karena kemungkinan terburuk mimpinya tak bisa terwujud.
Atau memberikan sebuah harapan untuk seorang anak,supaya anak tersebut merasa tenang dan mulai melupakan mimpi nya.

Menurutku kedua penyataan itu sama sama berat untuk di pilih,
Karena pada akhirnya.
Mimpi dan harapan harus terhempas begitu saja ketika kita tak punya daya apa apa dalam mewujudkan nya.
Aku pasrah......
Diubah oleh tetes.tinta 19-05-2022 08:42
itkgid
kyo_shiro_hu
erman123
erman123 dan 7 lainnya memberi reputasi
8