tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#100
Part 43
Sekolah mengajarkan jiwa nasionalisme terhadap para siswa nya,
Salah satu perwujudan nya adalah upacara bendera.


Hari itu sebelum pelajaran muatan lokal bahasa jawa yang di ajar oleh wali kelas kami Bu Tun.
Ada pembahasan mengenai penunjukan petugas upacara yang biasanya di lakukan secara bergiliran per kelas setiap minggu nya,
Sejak kelas 7 aku selalu menjadi bagian di dalam nya,
Dari menjadi pleton barisan,pembawa teks pancasila dan sekarang aku di tunjuk menjadi ajudan pembina upacara.
Intan dengan intonasi suara nya yang khas terpilih menjadi petugas protokol upacara,dayat menjadi komandan dan tiga petugas pengibar bendera di emban oleh Tika,Nia dan vita dan masih banyak lagi tak bisa ku sebutkan satu per satu.

Setelah bel pergantian jam pelajaran berbunyi.
Kami yang di tunjuk menjadi petugas upacara harus ijin tidak mengikuti pelajaran selanjutnya untuk melakukan gladi resik di lapangan basket sekolah.

Tampak pembina osis sudah menyiapkan properti dan segala keperluan untuk upacara bendera.
Dari teks protokoler,teks proklamasi dan bendera biasa (bukan merah putih)untuk latihan.
Pembina osis mulai memberikan araha kepada kami.

Pagi itu matahari mulai terasa menyengat pori pori kulit diiringi butiran keringat yang mulai menetes di permukaan wajah kami,
Intan beberapa kali menyeka nya dengan sapu tangan yang ia keluarkan dari saku nya.

Aku mendekati nya di sudut lapangan,
Dia menutup lutut nya yang terlihat perban dan plester di sana,

Aku : "lutut mu kenapa Tan?"
Tanya ku.

Intan : "Gak apa apa kok gal,
Kemarin pas di ajarin naik motor sama sodara ku.aku jatuh lutut ku mencium aspal jalan,jadi ya gini deh."

Aku : "Ow,kalau kamu gak kuat berdiri.biar ku ambilkan bangku buat kamu duduk ya?

Intan : "Nggak usah gal,kalian semua capek berdiri masa aku enak enak an duduk sih."

Aku : "Ini kan pengecualian tan,
Iya nggak teman teman?"

"Santai aja tan...."
Kata dayat

"Duduk aja tan,lutut mu kan sedang sakit"
Kata nia.

"iya gpp tan" kata tika

"Pake malu malu segala si intan...."
Tambah vita.

Intan : "Beneran aku gpp kok,yuk lanjutin lagi gladi resik nya."

Pak pembina osis : "Beneran kamu gpp tan,kalau nggal kuat berdiri bilang saja ke bapak ya?"

Intan : "Iya pak,saya nggak apa apa kok."
Pak pembina osis : "Baik lah kalau begitu."

Kami melakukan gladi resik tahap demi tahap.
Tika berada di tengah tengah membawa bendera untuk di kibarkan di tiang nya.
Beberapa kali sempat belibet ketika tali tali sudah di kaitkan ke tali pengerek dan di tarik bendera melilit tidak bisa terbuka dengan sempurna,ulang lagi ulang terus sampai bisa.
Sedangkan yang bertugaa menarik tali adalah Nia,pas banget dengan pembawaan nya yang kalem.
Terbukti daru dua kali percobaan,nia berhasil menyelaraskan penarikan tali bendera tepat di puncak nya ketika lagu Indonesia raya selesai di nyanyikan.

Pak muklis memberikan arahan kepada dayat dalam mengatur intonasi teriak an, siaaap grakk,hormaaat grak,istirahaat grak.....

Karena aku bertugas menjadi ajudan pembina upacara,tugasku hanya latihan jalan tegap teratur menuju titik penjemputan pembina upacara.

Sikap hormat lalu
"Lapor,pembina upacara dipersilahkan memasuki lapangan upacara.
Laporan selesai...."
Hormat,lalu geser ke kanan satu langkah mempersilahkan pembina upacara berjalan menuju mimbar
Lalu mengikutinya dan stand by di belakang pembina di atas mimbar.

Intan membacakan tahap tahap prosesi upacara bendera dengan aksen suara nya yang memiliki timbre tebal. benar benar khas.
Padahal kalau bicara biasa suaranya terdengar masih seperti anak anak.
Tipe vokal Lesti kejora banget.

Setelah gladi resik selesai.
Semua sarana di kumpulkan di dalam sebuah kardus,
Mereka tanpa basi bergegas menuju kantin untuk membeli minum.

Intan yang terlihat berjalan pelan pelan sambil memegang lutut nya bermaksudengangkat kardus tersebut dan membawa nya ke dalam ruang osis,
Dia merasa sungkan kalau pak pembina osis harus membawa nya sendiri ke ruang osis.

Aku langsung menghampirinya dan merebut kardus tersebut.

Aku : Sini biar aku saja yang bawa tan."

Intan : "Makasih galih,yuk aku temenin ke ruang osis."

Aku : "Iya,ayo.kamu hati hati jalan nya ya. Seharusnya kamu bisa minta ke bu tun supaya di gantikan sama siswi lain kalau keadaan mu nggak memungkinkan tan."

Intan : "Nggak mau ah,aku suka menjadi bagian sebagaibpetugas upacara bendera gal."

Aku : "Aku juga suka kamu...."

Intan : "Maksud nya???"

Aku :"Ehhhh,nganu.... Maksud ku aku juga suka menjadi ajudan upacara tan.hehehehe"

Intan : "Beneran???? Aku tadi denfar jelas lho gal...."

Aku : "Shhhttttt.....anggap aja aku tadi nggak ngomong apa apa."

Intan : "Iya iya,aku ngerti kok."

Kami menaruh kardus tersebut ke dalam ruang osis.lalu membeli minum ke kantin.
Karena habis gladi resik,kami di beri waktu longgar untuk beristirahat sampai waktu istirahat para siswa tiba.

Aku juga sempat makan bakso tahu di kantin.
Waktu itu harga semangkok baksobhanya 500 rupiah.
Sesangkan intan,hanya makan gorengan dan segelas es teh.
Dia duduk di sampingku, memperhatikan aku yang sedang asik menyantap bakso.
Jadi jaim dah aku nya saar makan,
Pelan pelan makan sambil ngobrol.

Aku : "Ngapain sih lihat aku terus,jadi salting aku nya tan...."

Intan : "Kamu tuh unik,masa maem bakso kok kuah sama mi nya di habis in dulu,baru tahu dan pentol nya di lahap belakangan."

Aku : "sampe segitu nya memperhatiin tan,jadi malu aku.
Ntah kenapa,sudah menjadi kebiasaan sejak dulu,aku selalu menaruh bagian terbaik di akhir apa pun itu.

Intan : "Beruntung banget orang yang nantinya akan ada di akhir pilihan mu gal...."

Aku : "Maksud mu adalah orang yang akan menjadi jodoh ku kelak?"

Intan mengangguk....
"Kamu selalu membuat ku kagum dengan segala tidakan mu,
Kamu selalu mengutamakan orang lain dan mengesampingkan ego mu hanya supaya orang lain bisa merasa nyaman."
Ucap nya,

Aku : "Orang orang seperti diri ku ini seakan akan punya kepekaan terhadap sekitar tan,aku selalu memperhatikan apa yang ada di sekitar ku karena sejak dulu aku tak pernah mendapat perhatian dari orang lain,
Mereka cenderung memandang ku dengan sebelah mata, dan itu tuh rasa nya menyakitkan tan.
Di remeh in itu nggak enak banget!
Aku nggak mau orang lain merasakan pedih nya di gitu in."

Intan : "Kamu tau nggak,kalau boleh.
Aku rasa nya nggak rela kalau perhatian mu tuh terbagi kepada orang lain.
Aku ingin perhatian mu itu hanya di tujuk kan untuk diriku saja,
Betapa egois nya diri ku ini gal...."

Aku : "Kamu tidak egois tan,itu adalah sifat alami seorang manusia yang ingin menjadi satu satu nya pusat perhatian.
Kenapa aku belum berani menjalin hubungan lebih dengan mu,
Itu karena faktor kesiapan ku yang belum mantap untuk senatiasa memperlakukan mu sebagai satu satu nya pusat perhatian mu."

Intan : "Aku masih bisa menunggu,
Walau kesan nya tuh kamu jahat banget membiarkan ku terus bersabar melakukan hal itu."

Aku : "Kalau aku jahat,kamu boleh mengacuhkan ku tan.
Walau aku tak bisa membayangkan seperti apa perasaan ku dan akan jadi apa duniaku ketika kau mengacuhkan diri ku."

Intan : "paling paling kamu berpaling ke semesta nya kartika,atau masuk ke dimensi ketenangan milik si Nia...."

Aku : "Menurut mu akan semudah itu?"

Intan : "Bisa jadi kan,segala kemungkinkan tuh pasti ada gal."

Aku : "Bagaimana aku bisa berpindah kalau pusat perasaan ku sudah tertambat di kamu???"

Intan : "Aku tak akan mengekang mu,
Karena di antara kita memang belum ada ikatan apa apa.
Sudah,ayo balik ke kelas gal."

Aku : "Iya,sebentar lagi sudah mau masuk soal nya."

Kami berjalan menuju kelas sambil sesekali memapah langkah intan karena luka di lutut nya.

Senin pagi,
Suasana di dalam ruang osis benar benar riweuh.
Kami sebagai petugas upacara harus tiba tepat pukul 6 pagi.
Memakai celana dan kemeja putih putih tak lupa peci hitam,syal berwarna merah dan selempang dada sebagai atribut seperti petugas paskibraka di istana presiden saat upacara kemerdekaan.

Lapangan mulai di penuhi para siswa yang berbaris rapi beserta para guru dan jajaran staf Tata Usaha yang berada di depan siswa.
Kami sudah stand by di ujung lapangan.
Intan mulai membaca tahap tapap protokoler upacara bendera.

Semua berlangsung lancar,meski di warnai dengan beberapa siswa yang pingsan lantaran kepanasan,
Mereka yang pingsan langsung di tangani petugas PMR yang siaga di beberapa titik belakang barisan memakai jas putih berlogo palang merah di lengan.
Membopong para siswa yang pingsan menuju ke ruang UKS untuk mendapat penanganan.

Sebuah bentuk penghormatan terhadap bangsa dan negara kami tercinta.
Upacara Bendera......
itkgid
kyo_shiro_hu
erman123
erman123 dan 7 lainnya memberi reputasi
8