tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#79
Part 37
Sebuah tatapan tajam yang sudah biasa ku dapatkan semenjak masa kecil.
Siang itu aku mendapati nya lagi dari sepasang mata seorang perempuan separuh baya,Ibu dari ketua kelas bermental lemah bernama Hafis.

Aku tak peduli dengan sikap nya itu,
Intan dan ibu nya pun tak terlalu menanggapi nya.

Karena sudah lama aku tak mengunjungi rumah mbah,jadi hari itu aku memutuskan untuk sowan ke sana.

Sebuah rumah lawas berhalaman luas dengan sebuah pohon mangga di kelilingi pagar batu bata polos yang sudah di tumbuhi lumut di permukaan nya.

Letak nya tak jauh dari sekolah ku,aku cukup berjalan kaki lima belas menit untuk sampai ke sana.
Karena aku tidak membawa sepeda pada hari itu.
Mbah tinggal bersama bu lek dan pak lek.sedangkan Mbah putri sudah meninggal sejak aku masih bayi kata emak.

Intan,hafis dan kedua ibu mereka sudah pergi dari depan sekolah.
Aku berjalan menuju ke rumah mbah ku menyusuri trotoar sambil melihat lalu lalang kendaraan di jalan.

"Erwin,kamu mau kemana kok jalan kaki?"
Terdengar suara dari arah belakang memanggil ku.

"Nia....."
Ucap ku sambil menoleh ke arah sumber suara yang tersamar suara mesin mesin kendaraan.

"Kamu kok baru keluar dari sekolah,
Aku mau ke tempat mbah Di ia'...."
Jawab ku.

Nia : "Ow,ya udah ayo barengan sama aku.sekalian lewat depan rumah mbah di juga kan arah ku pulang."

Aku : "Ya udah,ayo biar aku yang boncengin pake sepeda mu."

Sebuah sepeda mini berwarna biru milik Nia ku ambil alih sambil memboncengkan nya di belakang mulai melaju setelah aku mulai mengayuh nya.
Nia adalah sosok perempuan kalem yang tak banyak bicara.

"Kamu sekarang sudah besar ya Win,
Tapi wajah mu nggak jauh berbeda dari dulu sampe sekarang."
Kata nia membuka obrolan.

"Ya dulu kita kan masih kecil,dan sekarang ketemu lagi setelah smp.
Pasti ada perubahan lah.
Aku malah benar benar lupa kalau waktu kecil pernah ketemu kamu ia'...."
Jawab ku.

"Pantesan aku seperti orang asing ketika pertama ketemu dengan mu bersama tika dulu."
Timpal nya.

Tanpa terasa laju sepeda yang ku kayuh sudah berada di depan rumah mbah ku.
Aku berhenti dan menyerahkan sepeda nia.

"Terima kasih ya ia' buat tumpangan nya...."
Ucap ku

"Iya sama sama win.nanti kalau ada waktu.mampir ke rumah ya,
Ibuk mau ketemu kata nya.
Sekalian tanya tanya keadaan bu asih emak mu."
Kata Nia.

"Iya,nanti ku usaha in mampir.
Rumah mu berada selang 4 rumah dari sini kan?"

"Iya,nanti juga kamu bisa lihat sepeda ku berada di depan nya kok."

"Oke,sippp...."
Kata ku sambil menganggkat jempol.

"Aku balik dulu ya...."

"Iya,sekali lagi makasih lho."

"Hu'um...."

Aku berjalan menuju teras rumah mbah,
Dari jendela terlihat Bu lek sedang berada di balik mesin jahit phoenix jaman dulu berwarna hitam yang masih di genjot di bagian bawah nya.
Bu lek ku memang seorang penjahit.

"Selamat siang bu lek..."

"Siang Win,tumben mampir kesini.
Masih pake seragam lagi."

"Iya bu lek,tadi pulang sekolah langsung ke sini,mau sowan ketemu mbah."

"Ow,itu mbah di lagi di kamar nya.
Kamu makan siang dulu sana ke dapur.
Tadi bu lek masak tumis kangkung sama goreng ikan bandeng."

"Iya bu lek,pas banget perut ku sudah keroncongan ini.hehehe
Kok sepi bu lek,emang Rosa kemana?"

"Rosa sedang pergi ke rumah teman nya katanya ada tugas kelompok."

Rosa adalah anak semata wayang bu lek ku.dia sekarang duduk di bangku kelas 5 SD.
Rosa adalah anak yang pintar di sekolah.

Aku bergegas menuju dapur untuk makan siang.
Lalu menemui mbah di,ngobrol sebentar sekedar tanya tanya kabar sambil memijit pundak dan kaki beliau.
Hal yang selalu kulakukan ketika bertemu mbah.

Setelah memijit sampai beliau ketiduran,
Aku meninggalkan kamar mbah kembali ke ruang tamu,duduk di kursi kayu ber ukir dengan anyaman rotan di dekat mesin jahit bu lek.

Ngobrol sejenak kemudian pamitan karena mau mampir ke rumah Nia sebentar.

Aku berjalan menuju kediaman dia yang berada di sebelah timur rumah mbah yang berjarak tak terlalu jauh.

Aku melihat sebuah rumah ber cat putih dengan halaman yang di tumbuhi rumput jepang seperti lapangan sepak bola.terdapat sepeda mini biru milik Nia di sana.

Aku : "Asalamualaikum....."

""Waalaikum salaam...."
Terdengar suara seorang ibu ibu dari dalam (Bu tini,ibu nya nia)

Bu tini : "Kamu Erwin anak nya mbak asih ya?"

Aku : "Iya tante,nia nya ada?"

Bu tini : "sebentar ya,nia masih di kamar nya.sini masuk win
Kamu sudah besar ya sekarang...."

Aku : "Iya tante,dapat salam dari emak buat panjenengan."

Bu tini : "Ow,iyaaa alhamdulillah.waalaikum salam juga buat emak mu."

Nia : "tadi nggak nyasar kan win?"
Kata nia yang baru saja keluar dari kamar nya.

Aku : "Aku kan dulu lahir di sini.masa bisa nyasar sih.hehehe"

Kami tertawa bersama....

Bu tini : "Erwin nggak di buat in minum Ndhuk...."

Nia : "iya Buk,
Kamu mau minum apa win?"

Aku : "apa aja deh ia'. Malah ngrepotin deh."

Bu tini : "Nggak repot kok win,apa mau sekalian makan siang?"

Aku : "Terima kasih tante,tadi sudah maem di tempat mbah."

Bu tini : " Ow,sudah dari sana ya tadi."

Nia : "Ya udah,aku ke dapur dulu ya win."

Aku : "Iya ia'...."

Bu tini :"Gimana kabar mbak asih win,dia sehat kan?"

Aku : "Alhandulillah,emak sehat wal afiat tante."

Bu Tini : "Emak mu dan tante dulu adalah teman seperjuangan win.
Kami ikut suami untuk merantau di luar jawa bersama.
Di sana emak mu melahirkan ke lima kakak mu,sedangkan tante.
Waktu itu belum di beri momongan oleh tuhan.
Sampai akhir nya emak mu dan tante waktu itu sama sama hamil,
Mbak asih hamil kamu,sedangkan tante hamil Nia.
Selisih kelahiran kalian juga nggak beda jauh kok."

Aku : "Nggih tante,emak juga pernah cerita sama saya."

Bu tini : "Emak mu adalah sosok perempuan yang hebat,tangguh dan tegar win. Dia melalui hari hari yang berat,di tinggal bapak mu saat kalian masih terlalu kecil."

Aku : "Nama nya takdir kan cuma tuhan yang tahu tante. Setidak nya sekarang kami sekeluarga sudah terbiasa dengan keras nya kehidupan."

Bu tini : "Bahagia kan lah emak mu win,jangan pernah buat dia kecewa ya."

Aku : "Iya tante...."

Bu tini : "wajah mu persis banget mirip bapak mu win.
Kamu ingat nggak wajah bapak mu?"

Aku : "Tidak terlalu ingat tante,foto beliau pun saya ndak punya."

Bu tini : "Bapak mu juga seorang pekerja keras win,sayang nya tuhan belum mengabulkan doa doa nya untuk menjadi sukses di perantauan.
Dia harus tumbang karena penyakit liver yang di derita nya sejak masih di sana."

Aku : "iya tante,aku masih merasakan saat beliau masih ada.walau tidak terlalu lama sih."

Bu tini : "kamu tau nggak win,dulu bapak mu saat sedang membuka lahan di sumatra dia pernah nyasar di dalam hutan selama tiga hari.
Kami sudah berusaha mencari nya namun tak membuahkan hasil,
Sampai hari di mana bapak mu tiba tiba pulang membawa kulit seekor macan tutul.dia bilang kalau di dalam hutan bapak mu di serang macan,
Tapi ntah gimana cara nya.bapak mu berhasil mengalahkan macan tersebut.
Daging nya ia makan di hutan.
Sedangkan kulit dan hati macan itu dia bawa pulang kerumah."

Aku : "Wahhhh,saya malah baru dengar cerita nya dari tante,emak belum pernah cerita tentang ini tante."

Bu tini : "Dulu di perantauan kan kami bertetangga win,rumah ku dan emak mu bersebelahan.
Bapak mu juga pernah pulang dari hutan membawa anak harimau yang masih kecil.
Oleh tetua adat di sana,tidak sembarang orang dapat menemukan anak harimau.
Tetua melarang bapak mu membunuh anak harimau tersebut,
Beliau menyuruh bapak mu untuk memberikan nama pada anak harimau itu lalu melepaskan nya kembali ke dalam hutan,masyarakat sana percaya kalau mendapat anak harimau,memberi nya nama kemudian mengembalikan nya.
Maka orang itu akan di segani oleh seisi hutan,seperti mendapat kadigdayan."

Aku : "ternyata tante tau banyak yabtentang keluarga saya.
Seperti saksi hidup untuk ku yang tak tau apa yang terjadi di perantauan.karena saat itu saya belum lahir."

Bu tini : "Kamu beruntung punya bapak dan emak setegar mereka win.
Sekolah yang benar ya,biar bisa membanggakan emak mu."

Aku : "iya tante,terima kasih untuk cerita nya ya."

Bu tini : "Iya win, Nia.minum nya mana kok lama banget bikin nya..."

Nia datang dari arah dapur membawa segelas es sirup dan roti biskuit yang baru dia beli di warung.

Nia : "Di minum dulu win.maaf lama,ke warung dulu beli biskuit soal nya.
Masa minum nya sendirian nggak ada teman nya.hehehe"

Aku : "Ahh,kamu malah repot repot sampi beli biskuit ke warung ia',
Minum saja sudah cukup kok.

Nia : "Nggak apa apa win,gih di minum."

Bu tini : "ya udah,anggap di rumah sendiri ya win.tante mau ke belakang dulu."

Aku : "Iya tante,terima kasih..."

Nia : "Ngobrol apa aja tadi sama ibuk win?"

Aku : "Tadi ngobrol in tentang keluargaku saat di perantauan dulu ia'."

Nia : "Nggak nyangka banget ya ternyata orang tua kita bersahabat."

Aku : "Iya,sekarang aku jadi banyak tau tentang sosok bapak ku setelah di cerita in ibumu tadi."

Nia : "Wahh,aku nggak ikut denger dong tadi."

Aku :"Ntar minta ibuk mu aja cerita lagi.
Ow ya,kamu sekelas sama dayat kan?
Gimana kelanjutan nya sekarang,
Denger denger ada kakak kelas juga yang naksir sama ku?"

Nia : "Iya,dayat sekelas dengan ku win.
Kamu mah tau darimana tentang itu?"

Aku : "Ada deeehhhh.....
Terus gimana,kamu suka dayat atau kakak kelas nih?"

Nia : "Ehm............"

"Aku suka Kamu........"

".................................."

Aku : "jiaaaahhhhhhh,apaaaa an lagiiii ini........"(dalam batin ku)

Aku : "Maksud mu?"

Nia : "Aku bercanda kali wiiin,
Nggak usah gugup gitu kali ah"emoticon-Ngakak

"Aku masih belum mikir buat milih atau nerima salah satu dari mereka.
Soal nya aku nya juga belum ada rasa kok."

Aku : "fyuuuuuhhhhhhhh......."

"Owww,begitu tah.udah ge'er aja aku tadi ia'....."

Nia : "seandainya aku beneran suka sama kamu gimana win?"

Aku : "gimana ya....
Rasa suka,rasa sayang dan rasa cinta tuh menurut kubseperti Energi ia'.

"Energi tidak dapat di ciptakan atau di musnahkan,tapi energi dapat di rubah menjadi bentuk lain."

(Hukum Kekekalan Energi)

"Nah,rasa sayang itu sama seperti energi.ia tak dapat di buat atau di musnah kan,karena perasaan itu datang secara alami melalui sebuah pemicu,
Dan pemicu ini adalah bentuk lain dari sebuah energi.
Seperti perhatian,kebersamaan dan keterbiasaan.
Perasaan itu kan sifat nya natural,
Dan aku tak berhak untuk melarang seseorang merasa suka atau benci pada diri ku.
Itu pun,belum tentu juga aku merasakan hal yang sama kan."

Nia : "kamu ngejelasin nya fasih banget win.
Udah kayak profesor saja....."

Aku : "Profesor khayalan ya,
Udah mau sore ia', aku pamit pulang dulu ya.tante mana,aku mau pamit juga."

Nia : "Buukkk,erwin mau pamit pulang."

Bu tini kembali ke ruang tamu menghampiri kami.

Bu tini : "Mau pulang ya win,
Ya udah hati hati ya.
Kamu naik angkot kan?"

Aku : "Iya tante,saya pamit pulang dulu ya.
"
Ucapku sambil cium tangan.

"Aku balik ya ia'...."

Nia : "Iya win,hati hati ya..."

Aku : "iya...."

Aku berjalan ke gang depan dan mendapati angkot yang sedang ngetem di sana.
Duduk di bangku paling belakang menuju ke rumah.

Memikirkan ucapan nia tadi
Sambil mengingat ingat ucapan Tika,

"Kamu harus adil!"
Diubah oleh tetes.tinta 09-05-2022 13:57
itkgid
kyo_shiro_hu
erman123
erman123 dan 9 lainnya memberi reputasi
10