tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#76
Part 36
Banjir sudah berlalu....
Selama 2 hari aku tak masuk sekolah,
Pagi itu aku mulai berangkat sekolah sedikit kesiangan.

Ku dapati isi kelas,
sudah sebagian besar siswa berada di sana.
Menatap ku seakan aku adalah sebuah objek menyedihkan karena menjadi korban banjir.

"Please,aku benci tatapan tatapan yang menyiratkan belas kasihan.
Aku tak se mengenaskan itu kawan!"

Aku duduk di bangku ku,

"Semua sudah berlalu Gal,waktu nya memulai untuk meneruskan perjalanan mu lagi."
Ucap oji di sampung ku.

"Itu lah kenapa sekarang aku ada di sini kawan...."
Jawab ku sambil merangkul pundak nya.

Intan tampak masih terdiam.
Dan setalah itu,

"Aku tau kamu tak selemah itu Galih,
Semangat ya..."
Sebuah suara dari depan ku.
Intan.

"Terima kasih Tan."
Jawab ku singkat.

"Beberapa hari tanpa mu di sini,seperti ada yang hilang.
Ketika pagi ini telah tampak batang hidung mu.
Terjawab sudah semua keraguan ku."
Kata intan sambil melihat ke arah ku.

Aku : "Keraguan tentang apa?"

Intan : "Tentang sebuah kerinduan...."

Aku terdiam,seperti tak percaya denga apa yang baru saja ku dengar.

Aku : "Sampai sejauh itu kah dampak tanpa ada nya kehadiran ku?"

Intan hanya mengangguk sambil tersenyum.

Bel masuk pun berbunyi,
Kegiatan belajar di mulai seperti biasanya.
Sampai masuk waktu istirahat,
Perut ku keroncongan karena tadi pagi tak sempat sarapan.

Ketika aku berniat menuju kantin untuk sekedar membeli roti untuk mengganjal perut.
Intan menarik tangan ku,
Dia meminta ku untuk mengantarkan ke perpus karena harus mengembalikan sebuah buku yang ia pinjam.

Sepertinya harus ku tunda dulu mengatasi urusan perut,
Kami berjalan bersama menuju perpus sekolah.

Intan : "Hari ini cerah banget ya Gal cuaca nya...."

Aku : "Iya tan,sepertinya awan hitam sudah perlahan mulai pergi.

Intan : "Mau secerah apapun langit dengan warna biru nya.
Bagiku itu sama saja seperti sebuah kegelapan bila aku tak berada di dekat mu,
Kamu seperti sebuah matahari yang selalu membuat hari hari ku cerah berwarna Gal...."

Aku : "Ahhh,ogah banget kalau aku harus jadi matahari mu...."

Intan : "Kamu mah gak ada romantis romantis nya jadi cowok."
Kata intan sambil menepuk lengan ku.

Aku : "Ngaak gitu juga kali,
Gini deh.
Kalau aku matahari mu,maka kamu akan menjadi dunia ku.

Dan aku nggak mau ada jarak sejauh 152.100.527 km,
Karena itu adalah jarak terjauh bumi ke matahari menurut perkiraan para ahli."

Intan : " Sejauh itu kah jangkauan imajinasi mu hanya untuk membuat ku terpukau melampaui kata kata romantis yang sering di ucapkan kebanyakan orang?"

Aku : "apa menurutmu,aku ini orang yang aneh?"

Intan : "kamu memang aneh,pola pikirmu tuh unik Gal.
Dan aku...."

"Aku suka......"

Aku : "kalau menurut mu seperti itu,
Maka biarlah aku terus menjadi orang aneh dan unik untuk mu...."

Intan : "Jadi?"

Aku : "kamu mau jadi rembulan untuk ku?"

Intan : "ehmm........"

"Aku mau."

Aku : "begitu kah?"

Intan : "Kamu ragu?"

Aku (menggeleng) "kamu mau menjadi sosok rembulan dengan begitu bahagia nya tanpa memikirkan berapa usia nya semenjak di ciptakan tuhan."

Intan : "Tau ah,kamu emang orang yang aneh."

Aku : "Jangan ngambek gitu lah,
Bulan itu memang seperti kamu.
Cantik dan selalu menjadi pembeda dalam gelap nya malam,
Dan anggap saja aku ini adalah pungguk.
Aku adalah orang biasa yang tak punya daya.
Aku begitu mengagumi indah cahaya rembulan.
Tapi aku tak perlu harus berusaha mati matian untuk naik ke langit hanya supaya dapat memiliki mu."

Intan : "Bagaimana kau tau kalau bulan itu cantik,kalau pandangan mu saja selalu menunduk ke bawah.seolah tak mempedulikan apa yang ada di dekat mu?"

Aku : "setiap orang punya cara tersendiri untuk memandang dan mengagumi sebuah objek yang menakjubkan.
Kebanyakan orang menikmati indah nya rembulan dengan langsung menatap ke arah langit yang luas.
Namun aku,
Aku lebih bahagia ketika melihat dan mengagumi indah nya pancaran sang rembulan yang terbias di permukaan air yang tenang.
Mungkin cara nya memang berbeda,
Namun tujuan dan arah pandangan ku dan kebanyakan orang itu tujuan nya sama, untuk mengagumi!"
Ucap ku sambil melihat permukaan kolam ikan yang berada di taman depan perpustakaan.

Intan : "............."

"Kalau begitu,aku tak ingin menjadi rembulan.aku mau menjadi sosok yang berada di samping mu.menemani mu melihat indah bias cahaya rembulan dari permukaan air yang tenang Gal!"
Ucap intan sambil memegan jemari ku.

Lagi lagi aku hanyut.....
Bahkan tenggelam ke dalam suasana yang mengharuskan ku menggali logika yang tersisa untuk memikirkan sebuah keputusan dalam membuat sebuah komitmen.

Aku : "Apa kamu mau dan sanggup menunggu?"

Intan : "Menunggu untuk apa?"

Aku : "Menunggu dan bersabar untuk ku melalui sebuah proses panjang."

Intan : "Proses apa yang harus ku nanti gal?"

Aku : "Proses untuk membuat ku menjadi sosok yang benar benar layak dan pantas untuk menjadi pilihan mu kelak."

Intan : "Apa menurut mu aku layak untuk menunggu diri mu?"

Aku : "lebih dari itu,kamu itu memang harus di perjuangkan tan.
Dan itu sepadan bagi ku....."

Intan : "Aku tau arah pembicaraan mu,
Dan aku mengerti."

"Erwiiiiinnnnnn........."

Sebuah teriakan dari kejauhan,
Kartika......

Tika : "Kamu baik baik saja kan?"

Aku : "Yaahhh,seperti yang sekarang kamu lihat tik.aku baik baik saja."

Tika : "Syukur lah...."
Kata nya sambil memegang pipi ku tanpa menghiraukan intan yang berada di samping ku.

Aku : "nggak boleh pegang pegang,kita kan udah bukan anak kecil lagi kartika."
Kata ku sambil memegang tangan nya yang berada di pipi ku.

Intan seperti nya bete melihat nya.

Intan : "Aku masuk ke perpus dulu ya Gal...."
Langsung berlalu aja tanpa melihat ku.

Tika : "Kamu ngapain di sini sma dia?"

Aku : "Tadi mau ke perpus bareng,nyari buku." Jawab ku.

Tika : "Kamu kemana aja sih win,
Terlepas dari musibah yang baru saja kamu alami.
aku tau kamu nggak akan suka bila aku mengungkapkan kata prihatin kamu nggak akan suka itu,aku yakin kamu sosok yang tegar.
Tapi belakangan ini kita jarang bertemu!"

Aku : "aku nggak kemana mana tik,
Justru kamu tuh yang selama ini kemana aja?"

Tika : "hehehehe,iya maaf.
Sekarang aku kan jadi anggota osis ditambah lagi kegiatan ekskul lagi padat padat nya.sedikit sibuk aku nya."

Aku : "Nah,kamu udah tau jawaban dari pertanyaan mu sendiri."

Tika : "Kamu udah ke kantin belom?"

Aku : "Udah kok tadi tik."

"Krucuk,krucuk...."
Terdengar suara lengkingan dari dalam perut ku.

Tika : "Kamu tuh nggak pandai berbohong.
Ayok ke kantin!"
Ajak tika sambil melihat perut ku yang seakan meronta ronta kelaparan.

Aku : "ya udah,ayok...."

Kami berdua akhirnya pergi ke kantin.

Tika : "Sebenarnya sekarang tuh kamu lagi dekat ya sama intan?"

Aku : "Ehmmmmm...... Kita cuma teman kok tik."

Tika : "aku nggak tanya itu win...."

Aku : "menurut ku sih yaa,cuma lebih akrab aja."

Tika : "Intan bilang kalau dia suka sama kamu ya,jangan bohong.kamu kurang ahli melakukan nya tau!"

Aku : "Iya iyaaa,dia bilang gitu ke aku."

Intan : "terus....."

Aku : "ya sama seperti perasan kita,
Biarlah berjalan apa adanya tik."

Tika : "Kamu harus konsisten dengan pendirian mu.
Kamu harus adil!"

Aku : "apa kamu bisa mengukur seberapa sikap adil ku pada orang orang di sekitar ku?"

Tika : "Aku emang gak tau dan nggak bisa mengukur nya.tapi aku bisa merasakan nya win."

Aku : "Susah emang kalau udah berhubungan dengan perasaan!"

Tika : "itu resiko mu win,kamu sendiri kan yang memilih jalan seperti ini."

Aku : "aku hanya ingin berjalan bersama mu tik,nggak harus dengan mu.
Berjalan bersama melalui setiap detik nya,dan aku ingin tau sejauh mana kisah ini akan terus sejalan,sampai di ujung sana siapa tau ada jalan bercabang yang memaksa kita harus memilih jalan kita masing masing,
Jalan kita masih terlalu panjang lho."

Tika : "Iya,aku ngerti kok win..."

Kami akhirnya membeli roti isi coklat dan es teh karena waktu istirahat akan segera berakhir.

Aku kembali ke dalam kelas,
Melihat intan yang sedang duduk di samping wati sambil melihat ke arah ku.
Dia tak menghiraukan hafis yang sedang gencar gencar nya melakukan pendekatan di samping nya.

Jam pulang berbunyi,
Hari itu aku pulang menggunakan angkot.

Aku dan intan berjalan bersama menuju depan sekolah.

Ternyata di belakang kami ada hafis yang terus saja ingin mendekati intan.

"Eeeeehhh,calon mantu tante datang.
Hafis kok di tinggal sih nak intan?"
Ucap ibu ibu bersegam guru di samping ibu nya intan di tepi gerbang sekolah.

Intan cium tangan ke pada beliau kan kepada ibu nya,

Ibu hafis : "Jeng......
Intan sepertinya cocok kalau jalan berdua bersama hafis ya."
Ucap beliau.

"Mereka kan masih sangat muda,biarlah mereka menemukan jati diri nya sendiri sendiri jeng."
Jawab ibu nya intan.

"Iya,yang penting kan bibit bebet dan bobot nya jelas.benar kan jeng?"
Ucap ibu nya si hafis sambil melirik ke arah ku

Ibu nya intan hanya mengagguk.

Sampai segitu nya orang tua hafis memandang diri ku.
Ntah apa lagi yang mereka bahas,
Setelah aku pamitan untuk pulang.

Bersambung......
Diubah oleh tetes.tinta 07-05-2022 19:52
itkgid
kyo_shiro_hu
erman123
erman123 dan 9 lainnya memberi reputasi
10