tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#61
Part 32
Februari 2006

Sabtu itu kami sedang mengikuti pelajaran bahasa indonesia yang di isi Bu Siti.
Materi tentang Majas,
Gaya bahasa yang di manfaatkan untuk mengexplore kekayaan kata dengan efek efek tertentu supaya sebuah karya sastra menjadi lebih hidup.
Aku tak pernah bosan mempelajari materi pelajaran yang satu ini.
Majas personifikasi,majas metafora,majas hiperbola dan masih banyak lagi.

"Majas hiperbola,kamu bayangin sebuah bola yang melambung tinggi ke atas.
Kalau kamu ingat itu,maka kau akan tau kalau majas hiperbola itu sebuah gaya bahasa yang melebih lebih kan."
Kata Intan yang berada di depan ku menjelaskan analogi tentang majas hiperbola dengan perumpamaan bola yang di dapat dari Ibu nya.

"Iya tan,bener juga kamu.dengan sebuah perumpamaan,maka akan lebih mudah mengingat nya."
Ucap ku.

"Kan aku udah kasih tau,
Sekarang bilang apa coba?"
Kata dia sambil menolah ke arah belakang.

Aku : "Terima kasiiih intan....."

Intan : "Kembali kasiiih Galih....'

Aku : "Kembali saa....ehhh gak jadi deng."hehehe (hampir keceplosan aku nya)

Intan : "Saa..... Apa.kok gak di lanjutin Gal?"
Tanya nya dengan raut penasaran.

Aku : "Mau tauuuu aja.simpen aja buat PR kamu." timpal ku

Intan : "Ahhh kamu mah gitu,jahat."

Aku : "Nggak kok,aku kan baik hati."
Jawab ku sambil memutar jari telunjuk di atas kepala membentuk lingkaran (lambang Angel 😇)

Intan : "hiiiihhhhh,kamu ini bisa ajaaa..."

Aku : "Bisa apa coba?"

Intan : "Bisa banget bikin orang kesel..."

Aku : "Kesel tapi suka kan?"

Intan : "Tau ah....

Aku : "jiaaaahhhh dia nya ngambek..."

Intan : "Biarin weeeekkkk...."

Aku hanya tersenyum melihat tingkah nya.

Bel pulang berbunyi.
para siswa berhamburan ke luar kelas untuk pulang.

Bulan yang kata orang orang adalah bulan kasih sayang,
Selamat datang Februari,
Siang itu cuaca nya gerimis.
Langit tampak temeram sejak pagi,
Puncak puncak nya musim hujan sepertinya telah tiba.
Terlebih lagi minggu kemarin adalah hari Imlek,hari yang identik dengan guyuran hujan sebagai sebuah berkah dari tuhan.

Aku baru saja terbangun dari tidur siang.

Hawa nya dingin dan terasa lembab ketika tangan ku menyentuh dinding kamar.
Sore itu aku bangun dari kasur ku,
Melihat ke sebuah bingkai jendelanyang tampak ber embun bekas air hujan yang masih terdengar rintik nya di atap rumah.
Ku lihat ke arah sungai,debit air nya naik secara signifikan dengan warna coklat keruh ber arus deras.
Wahhh,banjir nih,gumamku,

Setelah mandi dan membantu emak beberes,aku bergegas ke mushola dengan adik ku untuk menunggu adzan magrib dan berjamaah di sana.
Di teras mushola sudah ada pasukan korea bacek duduk berjajar di sana.

Aku dan feri bergabung duduk di depan mushola,
Melihat langit mendung dengan mega sedikit berwarna jingga di sela sela mega hitam efek dari matahari senja yang tertutup oleh nya.
Tampak gerombolan burung sriti yang berhamburan kesana kemari seperti sedang gelisah.
Adik ku feri nyeletuk kalau itu adalah pertanda alam kalau akan aka bencana yang terjadi.

Kami semua hanya tertawa mendengar celetukan nya.
Setelah sholat berjamaah.
Malam minggu biasanya aku dan teman teman ngumpul di pos ronda,kolekan membeli gorengan untuk pelengkap bermain karambol.

Kami bermain sampai jam 9 malam.
Kemudian bergegas pulang ke rumah masing masing bergantian dengan pak sami'an dan pak kamto yang bertugas menjaga keamanan desa.

Aku masuk ke kamar,
Tiduran sambil menyalakan radio.
Terdengar alunan suara merdu dari Martina Mcbride yang menyanyikan lagu My Valentine

If there were no words
No way to speak
I would still hear you

If there were no tears
No way to feel inside
I'd still feel for you

And even if the sun refuse to shine
Even if romance ran out of rhyme
You would still have my heart
Until the end of time
You're all i need
My love, my valentine

All of my life
I have been waiting for
All you give to me
You've opened my eyes
And showed me how to love unselfishly

I've dreamed of this a thousand times before
In my dreams i couldnt love you more
I will give you my heart
Until the end of time
You're all i need
My love, my valentine

La da da
Da da da da

And even if the sun refuse to shine
Even if romance ran out of rhyme
You would still have my heart
Until the end of time
Cuz all i need
Is you, my valentine

You're all i need
My love, my valentine


Suasana sejuk,terdengan rintik hujan dan di iringi lagu romantis.ahhhh
Nyaman banget.
Sampai tiba tiba emang datang dan meminta ku untuk membelikan Nasi goreng di depan gang karena nasi di dapur sudah habis.

Aku pun beranjak dari posisi nyaman ku untuk membelikan emak nasi goreng.
Feri sepertinya sudah tertidur pulas di kamar emak.

Aku berjalan menuju warung nasi goreng sambil menenteng payung karena hujan semakin deras.tampak hanya ada dua orang yang berjaga di dalam pos ronda.

Setelah itu aku memberikan nasi goreng ke emak lalu kembali ke kamar.
Aku kembali tiduran sambil mendengarkan salah satu siaran radio yang bertemakan valentine,
Membacakan kirim salam dan request lagu lagu romantis.
Jam dinding menunjukan pukul 22.30 wib
Hujan terdengar semakin deras di luar.
Lalu terdengar kemrasak ranting ranting bambu yang menjorok ke permukaan sungai seperti tersapu air Bah.

"Krosakkkk krosaakkkk,pletakkkkk...."
Suara batang bambu yang pecah sepertinya di terjang air sungai yang membawa sampah sampah dari hilir.

Aku melihat ke luar melalui jendela kamar menggunakan senter,
Alangkah terkejutnya aku ketika kudapati pemandangan yang mengerikan.
Bibir sungai yang berjarak sepuluh meter dari tembok kamar ku yang terletak di belakang rumah saat itu air nya sudah naik sampai bawah jendela cuma selisih semeter dari luar tembok atas kamar.
Karena struktur permukaan tanah rumah ku miring,jadi pondasi rumah bagian belakang memang di buat tinggi sekitar dua meter supaya rata dengan tanggul yang berada halaman rumah.
Tapi baru kali ini ku dapati air sungai naik sampai bawah jendela dan masih berangsur naik.
Begitu cepat debit air sungai meluap.

Itulah mengapa sungai dibdesa ku di nama kan Kali gelis (cepat)

Aku yang panik,langsung membangunkan orang orang rumah.

"Makkkkk,banjir datang makk,bangun..."
Kami bergegas mengamankan barang barang dan dokumen berharga dan menaruh nya ke atas lemari.
Air sudah masuk ke sela pintu dapur dan kamar ku.

Kami sekeluarga mengungsi ke rumah bu dhe yang letak nya tak jauh dari rumah kami.

Jam 23.30 air semakin tinggi.
Rumah kami sudah kemasukan air setinggi pinggang.
Jalan tanggul depan rumah sudah terhampar aliran air bah ber arus deras mengalir sampai gang depan.
Banjir bandang menerjang desa ku malam itu.

Aku melihat orang orang dengan badan basah kuyup kesana kemari menggotong barang barang mereka.

Banjir telah sukses menyama rata kan status sosial di desa kami.
Orang kaya dan orang miskin,
Kami semua mendapat status yang sama di malam itu, "Korban Banjir"

Setelah pukul 01.00 dini hari,banjir berangsung surut meninggalkan sisa sisa matrial lumpur di permukaan tanah.

Isi rumah berantakan penuh dengan lumpur.

Aku dan teman teman tidur di depan pos ronda menggelar terpal sederhana sambil membakar api unggun sebagai penghangat badan.
Sedangkan emak,adik dan kakak perempuanku tidur di tempat kerabat yang rumah nya berlantai dua.

Kami tidur di depan pos ronda sampai pagi.beralaskan terpal yang kami gunakan untuk atap tenda darurat juga.
Karena langit masih saja gerimis tanpa henti.

Pagi itu ada banyak orang berlalu lalang di desa kami,
Tim SAR????
Bukan,mereka adalah orang orang luar desa yang penasaran ingin melihat sisa sisa terjangan banjir semalam di desa kami,
Dasar orang orang kampungan!

Aku kembali ke rumah, ada mas ilham yang berada di samping rumah mengeluarkan ayam nya yang terkurung di dalam kandang sudah kaku,mati karena terendam air banjir semalam.
Kami tak sempat menyelamatkan nya karena banjir datang secara mendadak.

Minggu itu kami semua bekerja bakti membersikan kampung dan isi rumah dari matrial lumpur.
Kamar ku sudah tak beraturan,
Gelang pemberian dari anis juga hilang ntah hanyut kemana,
Beberapa buku buku dan pakaian basah karena banjir.

Siang nya,pak lurah datang untuk meninjau dan memberikan bantuan logistik dan obat obatan bersama tim relawan.

Februari Kelabu,

Spoiler for Gambar pintu air yang berada di sebelah utara rumah ku saat air sungai meluap:


Diubah oleh tetes.tinta 05-05-2022 14:47
doelviev
rinandya
erman123
erman123 dan 7 lainnya memberi reputasi
8