tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#56
Part 30
"Maaf tan,buku mu sudah terlalu lama untuk ku kembalikan."
Ucap ku pada intan yang sedang berjalan menuju kelas nya pagi itu.

"Akhirnya balik juga nih buku,aku kira sudah berganti pemilik Gal...."
Sindir nya pada ku.

"Hehehehe,aku juga manusia tan.ada kala nya berbuat khilaf dan lupa,
Maaf deh..."
Jawab ku.

"Iyaaa,santai aja kali gal.
Aku yakin kamu bisa menjaga nya untuk ku."
Kata Intan

"Upacara bendera,bawa topi nggak kamu?" Tanya ku

"Ya bawa lah,males juga sih tiap senin panas panasan di lapangan."
Kata intan

"Takut kalau kulit mu jadi item ya?"
Timpal ku.

"Yaaaa,gitu deh.
Aku tuh paling males kalau hari senin.
Bawaan nya masih pengen rebahan aja,
Kamu bisa nggak hilangin hari senin dari kalender gal?"
Ucap nya ngawur.

"Ahhh kamu ada ada aja tan,
Seperti kata ku tadi.aku kan manusia biasa.cuma seorang siswa smp
Bukan siswa lulusan hogwarts yang bisa melakukan hal hal semacam itu."
Ucap ku sambil tertawa.

"Siapa tau kamu memang murid nya profesor dumbeldore."
Sanggah nya sambil melihat ke arah kening ku,kata nya nyari tanda bekas luka bermotif petir.

"Apaan sih,mulai ngaco kita."
Ucap ku.

"Hahahahaha....." Kami tertawa bersama.

Setelah bel masuk berbunyi,semua siswa mulai berarak menuju ke lapangan untuk mengikuti upacara bendera.
Tampak guru bk menyidak ke dalam kelas satu per satu guna memastikan tidak ada sisw yang tertinggal di sana
Toilet pun tak luput dari penyidakan.

Selama di smp,aku tak pernah memikirkan biaya sekolah lagi.
Karena alhamdulillah aku mendapat beasiswa siswa kurang mampu.

Hari demi hari berlalu,
Setelah tes akhir semester untuk kenaikan kelas.singkat cerita akhirnya tiba juga hari pengambilan raport,

Seperti biasa,nilai mtk ku selalu jeblok.
Berjibaku mengikuti her atau remidi untuk mendapat kan nilai sesuai batas kkm supaya bisa naik kelas.

Aku naik ke kelas 8,yesssss.
Siang itu setelah emak pulang mengambil raport dan melihat hasil nya,
Ku rayakan kenaikan kelas ku dengan sepiring nasi putih,peda cumi tak lupa lalapan timun sebagai pelengkap sambal terasi yang di buat oleh emak.

Liburan kenaikan kelas pun tiba,
Liburan selama dua minggu yang ku habiskan bersama teman teman kampung ku.

Tidak ada yang berkesan selama liburan ku saat itu.

Sampai hari pertama masuk sekolah pun tiba,
Kami semua berkumpul di tengah lapangan untuk acara pembagian kelas.

Aku masuk ke dalam siswa kelas 8A,
Wali kelas ku Masih dengan Bu siti.
Guru bahasa indonesia dan wali kelas ku selama di kelas 7.
Sedangkan kartika masuk ke kelas 8B,
Dan nia masuk ke kelas 8E.

Ternyata aku sekelas dengan Intan,
Aku duduk sebangku dengan Rozi.
Aku biasaanggil nya Ozi (oji)
Siswa berperawakan kurus dan berwarna kulit sedikit gelap karena orang tua nya berdarah jawa papua.
Dia ternyata teman intan sewaktu masih sd di daerah nya.

Intan duduk di bangku depan ku dengan wati.sedangkan di bangku sebelah nya ada hafis,siswa cowok pindahan dari smp kota sebelah yang juga teman sd intan.sosok berkulit putih dan berhidung mancung yang mempunyai kepercayaan diri berlebih.

Hafis selalu memanggil intan dengan kata Dik,lebay banget dengernya.
Kata ozi,sejak sd hafia memang sudah ada rasa dengan intan.
Terlebih ibu mereka memang mengajar di tempat yang sama.

Aku dan intan semakin akrab di kelas ini.
Suatu ketika,intan sedang mengamati ku yang sibuk menyalin catatan di belakang nya.

Ketika aku salah menulis,aku punya kebiasaan mencoret tulisan tersebut.
Intan yang melihat nya lalu berkata,

"Kalau salah nulis tuh jangan di oret oret gitu gal,kan terlihat tidak rapih.
Nih pake tipe x aku."
Ucap nya sambil menyodorkan sebuah tipe x pada ku.

Setelah ku kembalikan,intan menolak nya.

Intan : ",tipe x itu buat kamu aja,
Sebagai gantinya.penghapus ini buat aku yah."
Ucap nya sambil mengambil penghapus berbentuk seperti kue lapis di dalam kotak pensil yang ku letak kan di atas meja.
Tanpa basa basi dia menulis "milik intan" dibpermukaan penghapus tersebut.

Hafis yang melihat kejadian itu tampak nya tidak senang pada ku.
Tiba tiba saja intan mengambil buku ku dan mengganti kan ku menyalin catatan.

Aku hanya diam melihat kelakuan ku,lumayan lah karena tangan ku sudah terasa pegal.

Beberapa hari setelah kejadian itu.
Aku lihat intan sedang sibuk membongkar isi tas nya,
Dia mencari penghapus dari ku yang hilang.
Sepertinya dia merasa bersalah dengan hilang nya barang yang sudah di barter dengan ku.
Berkali kali intan meminta maaf pada ku.
Aku pun bilang kalau nggak usah di pikirkan atau di cari lagi.

Ketika aku menuju depan kelas untuk ngobrol dengan teman teman di sana.
Ku lihat sebuah penghapus bertuliskan milik intan ada di dalam tempat sampah.

Hafis.....
Apakah ini perbuatan nya?
Tapi aku tak punya bukti yang kuat untuk menuduh nya.

Hafis ini menjadi ketua kelas,
Aku tak mau mempermasalahkan nya.
Aku pura pura tak tau.

Keesokan hari nya,
Sudah sejak pagi saat aku sampai di kelas tak ku dapati sosok intan.
Sampai pelajaran di mulai,bangku depan ku kosong tak berpenghuni.

Lalu bu siti masuk ke dalam kelas ku dan memberikan kabar kalau ayah intan telah meninggal dunia.
"Inalillahi wa ina ilaihi roji'un"

Aku dan oji berencana ngelawat ke rumah nya sepulang sekolah.

Dengan bersepeda,aku dan oji bergegas menuju rumah intan yang sedang berduka.
Oji yang tau di mana rumah intan,
Kami akhirnya sampai di depan rumah yang sudah di pasang tenda dan terdapat bendera kuning di depan nya yang di taruh di batang pohon jambu di depan rumah nya,
Tampak intan mengenakan pakaian serba hitam duduk di samping ibu nya.

Intan masih terlihat sesenggukan memeluk ibu nya,
Aku lihat hafis dan ibu nya duduk di sebelah intan.
Segitu nya nyari perhatian,batin ku.

Aku menghampiri intan dan ibu nya untuk mengucapkan bela sungkawa bersama oji.

"Intan,yang tabah ya.aku turut berdukabatas kepergian ayah mu."
Ucap ku

"Iya gal,terima kasih ya sudah menyempatkan hadir kesini."
Jawab intan.
Ku lihat hafis menatap ku dengan tajam.
Aku mengantarkan jenazah ayah intan sampai ke makam.

Aku perhatikan betapa hafis terus saja berada di dekat intan,mengajak nya ngobrol namun tak di gubris oleh nya.

Setelah prosesi pemakaman selesai,
Aku dan oji berpamitan untuk pulang
Namun ketika kami menuju ke sepeda yang kubparkirkan di dekat rumah intan,
Kunlihat ban sepeda ku dua dua nya kempes tanpa ada sisa angin di dalam nya.

"Wah siallll ji,ban sepedanya gembos semua.
Gimana nih?"
Tanya ku pada oji.

"Yahhhh,apes gal.Ya udah kita tuntun aja nyari tukang tambal ban"
Kata oji.

Kami berjalan sambil menuntun sepeda mencari bengkel terdekat.
Oji lah yang paham daerah situ,
Saat kami berjalan menuntun sepeda.
Hafis yang membonceng ibu nya dengan motor berjalan melewati kami,dia terlihat senyum sinis sambil melihat ke arah kami.

Nggak salah lagi,ni anak memang sedang nyari masalah.gumamku

Sesampai nya di tempat tukang tambal ban.
Ternyata ban sepeda ku tidak bocor.
Cuma kurang angin saja.
Tukang tambal ban itu akhir nya hanya menambah angin saja,

Setelah beres,aku mengantarkan oji ke rumah nya di daerah sekitaran tambal ban.

3 hari lama nya,intan tan masuk sekolah.
Karena di rumah nya di adakan tahlilan selama 7 hari berturut turut.

Setelah kembali berangkat sekolah.
Ku lihat intan berubah menjadi sosok pendiam.mungkin hati nya masih di liputi rasa duka untuk mendiang ayah nya.

Aku : "selamat datang kembali tan...."

Intan : "Iya gal,aku nggak mau ketinggalan pelajaran."
Ucap nya.

Hafis : ",Halahhhh,sok sok an bersimpati tuh." Celetu nya.

Aku yang mulai berang dengan sifat hafis,akhirnya menghampiri nya.

"Maksud mu apa fis ngomong seperti itu?"
Tanya ku pada nya.

"Kamu nggak usah sok sok an ngedeket in inta Gal!"
Kata hafis.

Bersambung......
kyo_shiro_hu
as1313
erman123
erman123 dan 11 lainnya memberi reputasi
12