tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#41
Part 26
Tiga hari telah berlalu,
hari hari yang ku isi dengan bermain,memancing di kali dan bermain sepak bola setiap sore di lahan bekas galian tambang batu dan tanah urug bersama teman teman sebaya ku di kampung.kami juga sering berenang di kali,
Semua anak pinggiran kali gelis pasti mahir berenang sejak kecil.karena kami memang sering bermain di seputaran sungai.

Ada Antok,putra,singgih,anton,arif,ardo dan aku tentu nya.
Kami adalah kawan sejak kecil walau beberapa dari mereka ada selisih umur 1 tahun lebih tua,mereka adalah Putra,singgih dan Ardo.
Sedangkan Antok,Anton dan Arif.mereka sepantaran dengan ku.
Kami termasuk anak kampung yang selalu kompak dalam hal apa pun.
Apalagi di musim angin tiba,
Kegemaran kami adalah bermain layang layang di bawah terik matahari,
Ngejar layangan putus sampai ke Cappadocia (haiyahhh ngaco,ngaco,ngaco halu in si Lidya) sampai ke dalam makam besar di pinggir desa.

Karena sering main di sungai dan ngejar layangan putus di bawah sinar matahari,rambut kami sampai berwarna pirang kusam.
Setiap hari berlarian mengejar layangan putus di gang gang sempit di antara pemukiman penduduk desa.

Nah,dari situ lah kami di juluki pasukan "Korea Bacek" oleh emak emak yang sedang nongkrong di depan rumah sambil bergibah ria.

Itu karena rambut kami yang berwarna pirang kusam seperti oppa oppa korea, dan karena seringnya kami main di air sungai (bacek) istilah para petani bila sawah mereka terlalu banyak genangan air.

Masa liburan akan segera berakhir.
Hari itu aku bersiap siap untuk menuju SMP,melihat penguman hasil tes seleksi 3 hari yang lalu.
Aku memakai sepeda jengki yang kebetulan saat itu mengganggur tak ada yang menggunakan nya.

Jarak rumah ke SMP tersebut sekitar 1,5 km.
Sesampainya di sekolah,ku parkirkan sepeda ku di depan kantor guru yang masih di gunakan sebagai lahan parkir dadakan dengan tali rafia sebagai pembatas antar kendaraan.
Tak lupa ku minta kartu parkir dengan stempel resmi lambang sekolah tersebut.
Aku berjalan menuju lorong lorong depan kelas yang mengelilingi lapangan basket di tengah nya,dengan tanaman penghijauan dan sawo kecik berjajar mengelilingi tepian nya.
Di tengah tengah lapangan sudah ada papan besar untuk menempelkan hasil tes,
waktu menunjukan pukul 07.35 wib
Sebentar lagi hasil nya akan keluar.

Aku duduk di tepi pembatas depan kelas yang di bentuk menjadi sebuah taman kecil dengan tanaman seperti Bunga pusaka dan bougenvile di dalam nya.
Berjejer dengan calon siswa lain di kanan dan kiri ku.
Dada ku bergetar tak beraturan menunggu hasil nya keluar sambil menatap ke tengah lapangan.
Sampai aku tak menyadari sosok perempuan dengan tas eiger berwarna biru langit dan jaket houdie berwarna ungu di dalam lapisan houdie nya berwarna kuning cerah yang ia kenakan tanpa menutup resleting jaket nya berdiri di samping ku.

"Hehhh,bengong aja kamu.santai aja
Aku yakin kamu bisa lolos...."
Ucap nya sambil menepuk pundak ku.

Aku mendongak ke atas karena posisi ku saat itu sedang duduk di tepi taman.

"Ehhh Intan,aku deg deg an nih.takut kalau nggak lolos."ucap ku

"Ngapain juga takut,coba lihat.dari ratusan orang yang ikut seleksi,
Hanya ada 240 anak yang akan di terima.karena hanya ada 6 kelas yang tersedia,kuota siswa perkelas di sini antara 40 sampai 44 anak.
Di antara ratusan anak,pasti banyak yang gugur.nah,kalau pun kamu gugur
Setidak nya kamu nggak sendirian menanggung rasa kecewa.hehehe"
Ucap nya sambil tertawa.

"Bisa bisa nya kamu dengan enteng bilang gitu tan.lah kamu sih emang pintar.optimis bisa lolos."
Jawab ku dengan sinis.

"Sudah lah.aku yakin kamu lolos!"
Timpal nya sambil duduk di sebelah ku.
Aku hafal betul aroma minyak wangi yang menyeruak di hidung ku.
Pucelle dengan wadah bulat berwarna biru,persis seperti yang di pakai kakak ku mbak oliv.
Dari sudut lain,aku melihat kartika yang sedang berdiri dengan papah nya melihat ke arah ku.
Saat aku lihat balik,dia seperti memalingkan pandangan nya.

Tak lama berselang,tampak beberapa guru berjalan keluar dari kantor membawa beberapa lembar kertas putih menuju papan di tengah lapangan.
Sasampainya di sana,guru itu menempel lembaran lembaran kertas di papan pengumuman.
Terdengan suara dari toa pengeras suara.

"Para calon siswa sekalian,
Hasil tes seleksi sudah tertempel di papan pengumunan,silahkan di cek dengan teratur tanpa berdesakan!"


Aku lari meninggalkan intan menuju tengah lapangan,berdesak desakan melihat papan pengumuman.
Ada 6 kertas yang tertempel disana.
Berderet nama nama anak yang lolos berurutan sesuai nilai yang di peroleh dari hasil tes kemarin.
Dan satu lembar kertas bertuliskan daftar peserta cadangan (peserta yang nilai nya masih bisa di pertimbangkan untuk lolos bila ada siswa lain yang mengundurkan diri)atau mau istilah nya "membeli bangku sendiri" supaya bisa masuk ke sekolah tersebut.
Dan aku melihat nama "Kartika Novianti"di sana.dia masuk ke dalam siswa cadangan.

Aku mengamati satu persatu peserta yang lolos,ku abaikan kertas paling atas yang berisi siswa dengan nilai tertinggi.satu kertas berisi 40 peserta yang lolos.
Aku mulai cemas,karena nama ku tak ada di lembar bagian bawah.
Ahhhh,aku gagal.batin ku
Perlahan aku mundur dari kerumunan.
Berjalan lesu menuju bawah pohon sawo kecik yang tertempel plat bertuliskan Manilkara kauki (nama latin atau nama ilmiah nya)di batang nya.
Aku jongkok tertunduk sambil berteduh di bawah nya.
Dari tengah lapangan aku lihat intan berjalan ke arah ku,sambil tersenyum.
Tak salah lagi,Intan pasti lolos.

"Kamu kenapa kok terlihat mengenaskan seperti itu Gal?"
Tanya nya pada ku.

"Aku gagal Tan,tak ada nama ku di sana.bahkan di dalam siswa cadangan pun nggak ada."jawab ku.

"Ya jelas nggak ada lah,kan nama mu masuk ke dalam lembar paling atas.
Kamu lolos di peringkat nomor 21 tuh"

"Ahhh,jangan bercanda kamu tan...."
Ucap ku yang masih tak percaya.

"Makan nya lihat dengan teliti,
Sana periksa lagi kalau nggak percaya"
Suruh intan pada ku.

Aku langsung berlari menerjang kerumunan,mata ku tertuju pada lembar paling atas di urutan nomor 21.
"Erwin Galih Wardana"
Ada,nama ku tertera di sana.
Ku lihat dengan seksama,aku masih tak percaya dengan menepuk pipi ku.
"Aku Lolos........" Teriak ku kegirangan.
Dan di peringkat sepuluh besar,ada nama Intan di sana.
hebat juga ni anak,

Di sekitar lapangan banyak ekspresi tertumpah pada hari itu.teriakan kebahagiaan,tangis haru,dan beberapa umpatan dari peserta yang gagal.

Kami di kumpulkan di tengah lapangan,berbaris rapi untuk mendapat wejangan dan informasi administrasi dalam sesi daftar ulang dari kepala sekolah dan para staf tata usaha.

Para siswa yang lolos harus melakukan registrasi daftar ulang dengan biaya 650 ribu rupiah pada masa itu untuk membayar seragam buku buku dan uang gedung.
Aku sudah mempersiap kan uang 700 ribu yang ku bungkus plastik dan ku selipkan ke dalam sepatu ku karena takut di palak orang di jalan(rasa parno yang berlebihan)emoticon-Ngakak
Uang dari angpao yang di berikan kerabat dan saudara ketika beberapa saat yang lalu aku di sunat.

Tak kusangka kartika juga masuk ke dalam siswa yang di terima.
Dari kabar yang ku dengar,papah nya menyanggupi untuk "membeli bangku" supaya tika di terima (kita bisa apa kalau duit sudah bicara!)

Acara di lanjutkan dengan pembagian kelas dan perkenalan wali murid.
Aku masuk ke dalam kelas 7C.
Sedangkan Intan masuk ke kelas 7D.kelas nya bersebelahan dengan kelas ku,
Dan Kartika tergabung ke dalam kelas 7F.
Di dalam kelas,aku mendapat bangku paling depan bersebelahan dengan Dirga.dia masih satu desa dengan ku,cuma dia tinggal di sebarang sebelah barat kali gelis sedangkan aku adalah anak wetan kali gelis.

Hari itu di isi dengan sesi perkenalan dan jadwal MOS (masa orientasi siswa)
Selama 3 hari.
Di smp ku dulu tidak ada praktek perpeloncoan.
Mos akan di isi dengan pemaparan wawasan wiyata mandala,visi misi sekolah,kedisiplinan siswa dan hal hal yang di larang di lakukan oleh siswa dari guru BK,dan juga tour keliling lingkungan sekolah.

Kelas pun di bubarkan,
Kami bersalaman dengan Bu Siti,
Wali kelas kami saat itu dan keluar untuk pulang.

Saat berjalan melewati depan kelas intan,ternyata dia sudah menunggu ku di sana.
Kami berjalan menuju parkiran.
Aku tak langsung pulang,menemani intan di gerbang sekolah karena ibu nya belum menjemput nya.
Dia menyayangkan karena kami tak bisa berada satu kelas (padahal aku juga punya pikiran yang sama).
Setidak nya kelas kami masih bersebelahan lah.

"Erwiiiiiinnnnnn......."
Terdengar suara teriakan memanggil nama lama ku.
Siapa lagi kalau bukan Kartika,
Dia menghampiri ku yang sedang ngobrol dengan intan.

"Tika,kamu kok belum pulang?" Tanya ku berbasa basi sambil melihat papahnya yang berjalan menyusul nya dari belakang (males banget aku)

"Iya,nunggu papah nyelesai in administrasi dulu."jawab nya

Aku langsung diam dan sedikit menjaga jarak dengan tika setelah papah nya datang.
Papah nya melihat ke arah ku,

"Erwin,kamu hebat biasa masuk ke peringkat 21.maaf ya kalau perkataan Om tempo hari menyinggung perasaan mu." Ucap beliau pada ku.

"Iya Om,nggak apa apa kok.saya mengerti."

"Sekali lagi selamat ya,nggak salah tika berteman dengan mu."
Ucap nya sambil menepuk pundak ku.

Tika dan papah nya berlalu pergi menuju mobil avanza silver yang terparkir di luar halaman sekolah,di tepi jalan besar.

"Erwin????"
"Siapa tuh kartika?"
"Cieeee....Dapet ucapan selamat juga dari calon mertua." Ucap intan pada ku

Aku : "Apaan sih,dia kan dulu teman ku saat sd Tan."

Intan : "Teman atau teman????" Goda nya pada ku.

Aku :"Kapan kapan aku ceritain deh."

Intan : "Beneran ya,awas kalo erwin bohong!"

Aku : "Jangan panggil aku erwin,nama ku Galih tau."

Intan : "Lah,tadi tika manggil kamu erwin kok!"

Aku :"Pokok nya aku nggak mau di panggil Erwin."

Intan : "Iya Galih,gak usah ngegas gitu lah."

Lalu berhentilah seorang ibu di depan kami dengan mengendarai motor matic berwarna kuning.
Ibu nya intan sudah menjemput.
Dia pun pamitan untuk pulang.

Aku bergegas mengambil sepeda dan mengayuh nya untuk pulang ke Ujung tanggul kali gelis.....

Bersambung-
Diubah oleh tetes.tinta 27-04-2022 02:00
kyo_shiro_hu
as1313
erman123
erman123 dan 11 lainnya memberi reputasi
12