tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#30
Part 23

"Sebuah Perahu Dari Daun Bambu....."

Ucapan dari papah tika benar benar mengingatkan ku pada pandangan orang orang yang selalu menganggap kehadiranku sebagai seorang pembawa pengaruh buruk.
Itulah kenapa aku sering menutup diri dari orang lain,
Tak jarang anak anak sebaya ku di larang oleh orang tua mereka untuk bermain dengan ku.mereka selalu menjauhi ku,mereka bilang kalau aku ini anak liar,tak di perhatikan,suka bermain di sungai sendirian,anak yang aneh.

Semenjak kejadian itu,aku mulai menutup diri lagi.
Perlahan menjaga jarak dengan kartika,
Di sekolah kami sudah tak pernah bertegur sapa.
Ketika tika hendak menghampiri ku.
Aku memilih untuk menghindar,
Sepertinya dia mulai mengerti.
Namun sesekali kami masih mencuri pandang.
Menjauh bukan berarti tak peduli,
Menjauh adalah salah satu cara ku untuk menjaga dari sudut pandang berbeda,supaya kedepan nya nanti semua akan kembali baik baik saja.

Siang itu aku duduk di balai yang berada di belakang rumah,diam menatap kali gelis dengan gemericik airnya yang mengalir di sela sela gumpalan tanah padas dan bebatuan.
Sebuah sungai yang berhulu di kaki gunung muria dan berhilir di sebuah tempuran (pertemuan dua arus sungai)
Sungai besar bernama sungai wulan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten sebelah berjuluk kota wali.
Bila agan datang dari arah semarang,pasti melewati sungai ini dan di sambut dengan gapura berbentuk rangka daun tembakau bertuliskan Kota Kretek...

Beberapa lama aku berdiam diri di balai bambu menatap ke arah sungai,tiba tiba ada yang menepuk pundak ku.
Tika.....
Siang itu dia datang ke rumah ku,

"Win....."
"Kamu kenapa?"
"Kok sekarang kamu seperti nya menjauhi ku?"

Aku : .........(masih terdiam sambil melihat ke arah nya lalu memalingkan pandangan ku kembali ke arah sungai)

"Aku nggak apa apa tik,mungkin hanya perasaan mu saja."
"Bukan kah memang seharusnya seperti ini?"
"Mungkin ini memang cara yang tepat untuk kebaikan mu."
Ucap ku sambil tertunduk lesu.

Tika : "pasti kamu begini karena perkataan papah ku tempo hari kan?"

Aku : "Nggak tik,perkataan papah memang benar.aku hanya akan menjadi pengaruh buruk untuk mu."

Tika duduk di sampingku,mata nya mulai berkaca kaca.

Tika : "Win,aku nggak mau ada jarak di antara kita.aku mau kita seperti biasanya...."

Aku hanya menggeleng,lalu bangkit dari duduk ku.meraih daun bambu dan memetik nya,
Lalu aku melipat daun tersebut sedemikian rupa membentuk sebuah perahu kecil.
Tika tampak memperhatikan ku dengan tatapan sayu.

Aku : "Tik,semua orang tua pasti akan melakukan apapun demi kebaikan buah hatinya.sudah sepatut nya kau mematuhi perkataan papah mu untu menjauhiku.
Karena menurut nya itu memang yang terbaik untuk mu!"

Tika : "Tapi papah kan nggak tau seperti apa dirimu win,aku yang tau dan paham betul bahwa kamu adalah anak yang baik!"

Aku : "aku sebenarnya senang kalau kau terkesan membela ku.
Tapi orang tua mu adalah orang yang paling berjasa dalam hidup mu.
Aku nggak mau kalau kamu lebih memilih diriku dan mengabaikan himbauan dari orang tua mu tik.
Itu salah!"

Tika terdiam......

"Jalan mu masih panjang tik,kamu adalah harapan untuk orang tua mu.
Buat lah mereka bangga pada mu,
Bukan kah kau punya impian besar untuk menjadi seorang peragawati.
Kalau kau terus bergaul dengan ku,
Maka aku hanya akan menghambat langkah mu untuk meraih impian tersebut."

Tika : "Iya,tapi aku mau kita bisa berjalan bersama untuk meraih impian kita masing masing win"

Aku : "Walau tidak bersama,kita masih bisa meraih impian itu dengan jalan yang berbeda tik!"

"Kamu lihat perahu kecil ini?"
Aku menunjuk kan perahu kecil yang ku buat dari daun bambu tadi,

Aku : "kamu itu bisa di ibarat kan perahu kecil ini,
Perjalanan mu baru akan di mulai sekarang."
Lalu aku berjalan menuju tepi sungai,dan meletak kan perahu tersebut di permukaan air yang mengalir.perahu itu mulai hanyut berlayar menjauh mengikuti arus sungai.

Aku : "Dan aku,akan selalu duduk di tepi aliran sungai ini,sesekali mengikuti aliran nya untuk terus mengamati perjalanan mu meraih mimpi besar mu.
Memastikan perjalanan mu lancar tanpa terhambat apa pun."

Tika : "Baik lah kalau memang itu mau mu,aku hargai keputusan mu win.
Akan ku buktikan kalau aku bisa melalui nya dan membuat orang tua ku bangga.
Terima kasih untuk semua penjelasan mu win.
Aku pulang dulu....."

Aku : "iya tik,hati hati ya.
Maaf kalau aku membuat mu bersedih."

Tika ganya menggeleng,lalu pergi meninggalkan ku sendiri.

Semenjak saat itu.kami benar benar menjaga jarak.seperti orang yang tak saling kenal.
Kartika fokus dengan drum band nya.
Beberapa kali mengikuti festival dan perlombaan antar sekolah.
Sudah banyak piala piala kemenangan yang di persembahkan untuk sekolah kami.
Keadaan itu berlangsung sampai kami naik ke kelas 6.
Tidak ada hal yang istimewa ketika kami berada di kelas 6,
Kami masih satu kelas,dan kami masih tak saling bertegur sapa.
Sampai setelah Ujian Akhir Nasional selesai.
Kelas di isi dengan tambahan materi untuk persiapan memasuki jenjang SMP.
Setiap hari kami di beri Bank soal sebagai latihan untuk mengikuti tes memasuki SMP favorit yang kami idam kan.di masa ku dulu sistem seleksi tidak memakai NEM gan,tapi dengan tes langsung dari sekolah yang bersangkutan.
Kami di bentuk berkelompok,di satukan dengan murid yang akan memasuki smp yang sama.
SMP favorit di kota ku ada 2, smp N 1 atau smp N 2.
Menurut ku smp n 1 terlalu berat saingan nya.jadi aku memilih masuk ke smp N 2 yang terletak di dekat terminal induk kota ku,berbatasan dengan Demak kota Wali.
Dan ternyata,kartika juga memilih SMP yang sama dengan ku.

Kami berada satu kelompok yang sama,
Tapi aku hanya mengikuti materi tambahan selama 3 hari.

Karena setelah UAN,akhir nya aku di khitan kan oleh emak.
Istirahat total aku di rumah sampai benar benar pulih.

Setelah pengumuman kelulusan,
Pagi itu aku di antar oleh Kakak ku untuk mendaftar ke SMP N 2.
Naik sebuah angkot menuju ke sekolahan.
Sesampainya di sana,aku dan kakak ku menuju papan pengumuman untuk mencari tau syarat syarat yang di butuh kan.
Ketika sudah mempersiapkan semua nya,aku hendak menuju ruang kelas yang sudah di sulap menjadi ruang pendaftaran.
Di lorong kelas,aku dan kakak ku berpapasan dengan Tika yang berjalan ke arah ku dengan Papah nya.
Kami masih cuek tanpa tegur sapa.

Benar benar seperti orang asing yang tak pernah saling mengenal.
Bersambung......
Diubah oleh tetes.tinta 22-04-2022 07:30
indrag057
fakhrie...
erman123
erman123 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup