tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#22
Part 19
"Coba kau lempar seseorang yang sedang jatuh cinta ke tengah laut.
Maka kau akan dapati dia kembali membawa beberapa ekor ikan.

Lalu coba kau lempar seseorang yang sedang patah hati ke dalam gudang roti.
Maka akan kau dapati orang itu mati kelaparan di dalam nya...."

Oleh : Buya Hamka




Ku kenakan seragam sekolahku yang sudah di lipat rapi di atas kasur.
Tampak beberapa titik abu bekas pembakaran yang menempel di baju seragam ku yang berwarna putih.
karena saat itu kami masih menggunakan setrika arang untuk merapikan pakaian yang kusut.
Masih ada bekas garis dari pena yang di bubuhkan di lubang kancing paling atas pada seragamku oleh Anis semasa aku belum bisa mengancingkan baju seragam dengan benar.
"Sedang apa kah kau di sana...."
Batin ku dalam hati.

Hari pertama masuk sekolah,aku sudah kelas 5. Kelas kembali di gabung menjadi satu,tak ada lagi pembagian kelas menjadi dua kubu.
Aku masuk ke kelas baru ku,kembali ke lantai bawah di sambing ruang kelas tiga.tepat di samping tangga yang biasa kugunakan untuk menuju ke ruang kelas 4.
Suasana kelas sudah tampak ramai,
Seperti dugaan ku.bangku bangku deretan depan sudah di invasi kaum kaum elite kelas,
Dapat lah aku bangku belakang paling pojok kiri,bersebelahan dengan Hadi teman satu kasta dengan ku.
Semua murid sudah masuk dan duduk di bangku nya masing masing.
Tampak satu bangku kosong yang sudah di tinggal pergi pemiliknya,Anis.
Ternyata Tika duduk sendirian di sana karena jumlah siswa yang sekarang sudah berkurang satu.
Tika menghampiriku yang sedang duduk sendirian karena Hadi pergi ke toilet.
Dia duduk di sampingku sambil membawa plastik berisi oleh oleh kue rasa durian khas pontianak.
Ternyata selama liburan,Tika sekeluarga memilih mudik ke kampung halamannya.

Tika : "Aku baru tau kalau Anis hari ini sudah pindah ke tempat lain Win,."

Aku : "Iya,kemaren dia berangkat ke solo bersama keluarganya."

Tika : "pasti berat banget ya di tinggal Anis pergi. Ini oleh oleh dari pontianak hasil liburan ku kemarin,di makan ya."

Aku : "........" Hanya mengangguk sambil menyandarkan kepalaku di atas meja.

Tika mulai bercerita mengenai liburannya di kampung halaman.
Meracau gak gelas.karena aku sedang malas menjadi seorang pendengar.
Sampai akhirnya tika di ajak para murid elite untuk membahas drum band yang akan mulai aktif latihan lagi setelah vakum selama liburan.

Benar benar hari yang membosankan,aku ingin bergegas pulang.
Selama mereka berkumpul membahas rencana kegiatan latihan.
Aku lihat tika sesekali melirik kearah ku,
Saat itu aku benar benar ingin sendirian.
Lalu mulai pergi meninggalkan kelas,
Aku ingin naik ke lorong tempat biasa aku menyendiri,tapi sebentar lagi ada pengenalan wali kelas yang baru.
Ku urungkan niatku,
Wali kelas datang. Mulailah sesi perkenalan pembentukan struktur organisasi kelas dan pembagian jadwal pelajaran yang baru.

Aku merasa tak bersemangat untuk melakukan kegiatan,
Rutinitas yang sangat monoton ku lalui hari demi hari.
Tak ada selera makan,aku hanya berdiam diri minim bersosialisasi.
Sampai pada suatu hari,
Aku merasa tak enak badan,
Kening ku terasa hangat,
Namun tetap ku paksakan untuk berangkat sekolah.
Saat jam pertama baru di mulai,kepalaku terasa pusing.
Tubuhku lemas tak bertenaga,
Hadi menyentuh kening ku.

Hadi : "kamu sedang sakit ya win?"
Aku : "Cuma lagi nggak enak badan aja had.ntar juga baikan."
Hadi : "Sudah,kamu ijin pulang saja.istirahat di rumah biar cepat sembuh!"

Hadi langsung berinisiatif menghampiri pak Karto.guru matematika kami,
Lalu pak karto menghampiriku,menyentuh kening ku.
Lalu aku di ijinkan untuk pulang beristirahat di rumah.
Hadi mengantarkan ku menggunakan sepeda federal miliknya menuju rumah ku.
Kubaringkan tubuh lemas ku ke atas kasur.
Hadi kembali lagi ke sekolah,
Emak memeriksa keadaan ku.
Lalu di belikan lah obat warung,
Tiga hari aku masih merasakan demam ,
Mulut terasa pahit untuk mengunyah makanan.
Pagi itu akhirnya emak membawaku ke puskesmas desa.
Aku di gendong di belakang pundak nya berjalan menyusuri tanggul.
Kusandarkan kepalaku di atas pundaknya sambil melingkarkan tangan ku di leher emak.
Backsong Ibu milik Iwan fals mungkin bisa menggambarkan kejadian saat itu.
Setelah di periksa dokter desa dan di beri beberapa racik obat.
Kami pun pulang,
Hampir seminggu aku tak masuk sekolah.Hanya berbaring di kamar,badan ku masih terasa lemas,pusing di kepala juga enggan pergi.
Tiba tiba aku melihat anis,
Dia datang di depan rumah.makai dress putih dengan rambut tergerai,dia tersenyum lalu menghampiriku.
Menepuk pundak ku,dan kami berpelukan.tangis ku tak tertahankan,
Anis melepas pelukan ku.
Perlahan menjauh dari ku.namun tetap menatap dengan senyuman khas nya.
Aku ingin mengejarnya namun tubuhku terasa kaku tak bisa bergerak,

"Anissss.....kembali......
Jangan tinggalkan aku.
Anissss......." Aku berteriak sekencang kencangnya.
Sampai ku rasa ada yang menggenggam tangan ku,mata ku terbuka,terasa basah oleh air mata.
Ku picingkan mata ku untuk melihat siapa yang memegang tangan ku.
Tika.....
Wajah nya tampak jelas di mata ku.
Dia duduk di samping ku,
Kemudian mengambil handuk kecil yang di kompreskan di kening ku dengan air hangat oleh emak tadi pagi.
Tika memeras handuk yang sudah dingin dengan sebaskom air hangat lalu meletak kan nya lagi di kening ku.

Tika : "Kamu kangen banget sama anis ya win, sampai ngigo segala.teriak teriak panggil panggil nama nya...."
Aku : "......" Masih diam tak merespon nya.
Aku : "kok kamu ada di sini tik?"
Tika : "iya,tadi minta antar Hadi sama antok ke rumah mu sepulang sekolah win.
Nih aku bawa in roti tawar dengan selai coklat untuk kamu,makan dulu ya.teeus minum obat."
Aku : "Terima kasih ya Tik...."
Tika : "Mau sampai kapan kamu akan terus seperti ini Win.ayo dong semangat...."
Aku : "Iya tik,sebentar lagi juga sembuh kok"
Emak sedang sibuk di dapur,
Siang itu,aku di temani oleh tika.
Walau tak lama setelah itu dia pamitan pulang karena sore nya ada latihan drum band di sekolah.
Setelah tika pulang,aku kembali terlelap,dan sore nya.tubuh ku terasa ringan.lantaran rasa pusing ku sudah mulai menghilang.aku sudah bisa bangun dari kamar untuk mandi,sepertinya kondisiku mulai membaik.
Hari mulai petang,ku putuskan untuk mengambil sarung menuju mushola.
Sambil menunggu adzan magrib,aku duduk di teras mushola.
Aku duduk diam termenung di teras mushola bersama para jamaah lain nya sampai tiba tiba bapak bapak berbicara dengan nada tinggi,

Pak marbot : "gantungan kunci pintu mushola hilang,gantungan lampu laser yang biasanya tergantung di pintu di ambil orang.
Siapa tadi anak anak yang main gantungan kunci saya?"
(Gantungan kunci berbentuk silinder yang ada cahaya laser berwarna merah.waktu itu kan termasuk mainan yang lagi ngetren.)
Tidak ada yang menjawab pertanyaan pak marbot,
Sampai tiba tiba dengan konyol nya dia menuduh ku tanpa alasan yang jelas.

Pak Marbot : "Kamu kan yang mengambil,kamu kan anak nya janda di pinggir tanggul.kalau kamu pengen mainan,jangan mencuri.minta sana sama ibu mu?"
Aku : "Lho pak,koq sampeyan asal tuduh seenak nya,mana bukti nya kalau saya yang mengambil.anda kan orang tua.apa patut berkata seperti itu,
Merendahkan orang lain.
Saya nggak apa apa anda tuduh sebagai pencuri.tapi ini anda sudahembawa bawa emak saya yang tak tau apa apa.
Sungguh saya adalah seorang anak yatim yang teraniaya, dunia akhirat.
Saya tidak akan memaafkan anda selamanya!"
Kami yang sedang beradu argumen saat itu lalu di lerai oleh Bang kamto.
Dan ternyata gantungan kunci laser milik marbot itu di ambil oleh anak dari salah satu jamaah di dekat mushola yang masih balita.
Laser tersebut si antarkan oleh ibu dari anak tersebut sambil meminta maaf.
Pak marbot tersiam dengan wajah memerah,tapi dengan gestur tegap seakan jaga gengsi tanpa rasa bersalah sudah menuduh secara ngawur.
Ingin rasanya ku tampol wajah baik nya itu.
Sampai akhir hayat nya,
Aku tak pernah memaafkannya karena menyinggung emak ku.
3tahun yang lalu marbot tersebut sudah mati.
Aku nggak akan rela sampai kapan pun memaafkan nya.

Seminggu lama nya aku tidak bisa masuk sekolah.
Dan akhir nya aku bisa mengikuti pelajaran lagi,
Karena aku ketinggalan banyak pelajaran,aku pun berinisiatif meminjam buku catatan materi pelajaran yang sudah di ajarkan milik Kartika,
Saat isrirahat,aku mulai mencatat lembar demi lembar materi pelajaran.
Aku menulis nya di bangku tika,
Sedangkan tika pergi ke kantin.
Tak lama berselang,tika datang membawa dua plastik es marimas rasa jeruk nipis dan cocopandan.
Dia berjalan kearahku sambil makan Anak Mas yang langsung di tuang ke mulutnya dari bungkusan mi tersebut (jajanan legendaris selain mie fajar waktu itu)

Tika : "Serius banget win, nih minum dulu." Ucap nya sambil memberikan es marimas jeruk nipis kepada ku.
Aku : "makasih Kartika......" Ucap ku seimut mungkin.membuat raut muka tika menjadi bergidik jijik.

Tika : "win,kita belajar kelompok yuk?"
Aku : "Emang kelompok nya siapa aja?"
Tika : "ehm..... Ya kita berdua aja lah,gak usah ngajak yang lain."
Aku : "Tapi,kamu kan sudah ada Guru privat di rumah setiap ba'da magrib tik."
Tika : "ahhh,males aku belajar sama guru privat yang pembawaan nya kaku banget win.
Aku pengen suasana baru aja."

Aku : "Harusnya kamu tuh bersyukur kartika,nggak banyak lho orang tua yang memberikan fasilitas guru privat untuk membimbing belajar anak nya."
Tika : "ya udah,kalau gitu kamu tiap malam ikut belajar sama aku aja.biar kita sama sama di bimbing sama guru privat tersebut."
Aku : "emang boleh sama mamah papah kamu kalau aku ikut bimbingan belajar di rumah mu tik?"
Tika : "udaaahhhh,soal itu biar aku yang hadapi."gaya nya sambil menepuk dada nya dengan penuh percaya diri.
Aku : "ya sudah,nanti kabari aku kalo di bolehin sama ortu ya tik."
Tika : "Siappppp komandan".ucap nya sambil hormat hormat gak jelas.

Keceriaan kartika memberikan warna baru di hidup ku.
Anis,masih sering memikirkan nya juga sih.tapi hidup musti terus berjalan.
Dan keakraban ku dengan Kartika,
Aku anggap ini sebagai langkah awal untuk bangkit dari keterpurukan ku lantaran kepergian Anis.

Semoga........
Diubah oleh tetes.tinta 17-04-2022 12:05
cos44rm
as1313
erman123
erman123 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
Tutup