tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#21
Part 18
Akhir pekan dan akhir liburan panjang pun tiba.sungguh hari yang paling tidak aku nanti kan.
Ku kayuh sepeda jengki milik kakak ku, benda bersejarah yang di belikan mendiang bapak semasa hidup nya setelah menjual beberapa ekor kambing dan berbagi hasil dengan sang juragan.
Tak ada sebuah benda berbungkus kertas kado sebagai kenang kenangan untuk ku berikan kepada Anis.
Di samping faktor "U" (uang),
Aku sebenarnya tak ingin ada perpisahan di hari ini.
Sampailah aku di depan rumah nya.
Ku taruh sepeda di bawah pohon belimbing yang cukup rimbun sebagai peneduh dari terik matahari.
Tampak beberapa buah belimbing yang sudah ranum seakan melambai lambai ingin di petik.

Ku ketuk pintu rumah yang tidak di tutup sebagaimana seorang tamu yang ber etika.

"Asalamualaikum....." Salam ku.
"Waalaiukumsalam...."ucap semua penghuni rumah yang tampak sedang sibuk packing barang barang untuk segera di pindahkan ke tempat baru.
Benar benar pemandangan yang menyesakkan dada.
Anis menghampiriku dan mengajak ku untuk bergabung,
Aku pun mulai berbasa basi sembari membantu yang aku bisa.
Semua sudah hampir beres.
Tinggal di naik kan ke sebuah mobil kijang berwarna hijau tua yang di parkir di depan pintu.
Ayah,Ibu nya anis dan Mbak endah,
Masih mengecek barang barang yang di tata berjajar rapi di dalam tas tas besar.

Aku dan Anis memilih duduk di teras,
Kami diam cukup lama.

"Sudah siap menyambut suasana baru?" Tanya ku memecah keheningan.
"Anis :" ............"
Aku : " Kok malah diam sih,
Hai tembok,nggak asik ya di cuekin..."
Gurau ku sambil mengelus tembok,dan berhasil membuat senyum di wajah nya.
Anis :" win, apa setelah aku pergi.
Kamu akan terus mengingat ku?"
Aku : .............. (Menghela nafas)
"Kalaupun bisa,mungkin itu akan membutuhkan waktu sepanjang hidup ku nis,aku nggak akan pernah sanggup."

Anis hanya menunduk sambil mengayun ayun kan kaki nya.
"Aku akan sangat merindukan saat saat bersama mu win,
Kangen dengan suasana kita duduk bersama di lorong belakang kelas sambil memandang hamparan pohon pisang,makan sebungkus mie fajar dan es lilin dengan mu.

"Kamu berangkat jam berapa?" Tanya ku.
"Nanti setelah dzuhur kami berangkat." Jawab nya.

Aku melihat ke arah jam dinding yang tergantung di ruang tamu melalui balik jendela.
Jam setengah sepuluh,masih ada waktu.

"Keluar sebentar yuk...."ajak ku.
"Emang mau kemana win?"tanya anis.
"Sudah ikut aja,nanti juga tau."aku memegang tangan nya dengan semangat untuk berpamitan kepada keluarga nya.
Ketika hendak keluar,
Terdengar teriakan mbak endah.
"Adik ku jangan di culik ya,
Balikin utuh tanpa ada yang kurang!" Teriak mbak Endah.
"Iyaaaa mbak,tenang wae....." Teriak ku.

Kubonceng anis di belakang lalu ku kayuh sepeda ku menuju sekolahan kami.
Di sana ada pak bon yang sedang menyapu halaman sekolah,
Aku ijin mau naik menuju kelas kami.
Ke lorong belakang kelas kami lebih tepatnya.
Ku gandeng anis menaiki anak tangga,
Sesampainya di lorong,
Ka ajak anis naik ke dinding pagar dan duduk disana.diatas ketinggian sambil mengayunkan kaki ke luar dinding.
Anis memandang jauh ke depan,
Tampak pohon pisang dengan tandan buah yang mulai masak di bagian paling atas, tampak pula sarang burung pipit yang sudah koyak karena anak anak nya mungkin sudah terbang bebas meninggalkan nya.

Aku : "Tempat ini begitu luas Nis,
Setelah nanti kamu pergi.
Pasti ada yang hilang melengkapi hari hari ku di sini, tapi tempat ini bakalan sesak di penuhi semua kenangan tentangmu.akan dengan mudah ku dapati wajah mu di setiap sudut lorong ini."
Anis : "seperti anak anak burung yang ada di dalam sarang itu,satu persatu mereka akan pergi menuju jalan hidup mereka masing masing.
Entah mereka akan ingat atau tidak tempat mereka di besarkan.
Tempat mereka pulang,
Dan ketika ada seseorang yang memikirkan mu,merindukan kehadiran mu. Maka orang itu akan selalu di ingat seperti tempat untuk pulang.
Suatu saat,semua ini akan menjadi sebuah kenangan manis dalam ingatan."

Aku : "aku akan berusaha untuk menjadi sosok yang layak, akan kubenahi segala keterbatasan ku.
Sehingga kelak,aku akan menjadi sebuah hunian yang nyaman untuk Tempat Mu Pulang......"

Anis terlihat menangis.menyandarkan kepalanya di pundak ku,
Kami menghabiskan waktu yang tersisa di sana,
Lalu kembali ke rumah nya.
Barang barang mulai di angkut ke dalam mobil,hanya tas tas berisi pakaian.karena perabotan besar sudah di kirim beberapa hari yang lalu menggunakan jasa ekspedisi.
Kami makan bersama menyantap nasi padang yang di beli ayah anis di ruang tamu.
Bercengkrama bersama menghabiskan sisa waktu yang ada.

Tiba saatnya kami berpamitan,
Bersalaman satu persatu dengan keluarga anis,
Berpelukan......
Ahhh,hidup ku tidak se drama itu kawan.
Keluarga anis sudah masuk ke dalam mobil,
Akubdan anis berdiri berhadapan.
Mengaitkan kedua jari kelingking kami sebagai salam perpisahan.
Ku antar anis sampai masuk kedalam mobil,dia duduk di sebelah kakak nya.
Di iringi suara mesin mobil yang sedari tadi sudah di nyalakan.
Ku lambaikan tangan ku dan mengucap perpisahan.
Perlahan mobil kijang itu mulai berjalan,tampak anis malihatku dari balik kaca jendela,
Lalu dia membuka nya mengeluarkan kepala nya sambil terus melambai kan tangan nya ke arah ku.
Sampai mobil itu menghilang dari pandangan ku.
Tetes air mata mulai meluncur membasahi pipiku.
Tangan ku menyeka nya,ku balik kan badan,melihat rumah anis yang sudah tertutup.dengan gembok yang bergelantung di sana,
( Sampai sekarang,rumah itu masih tetap sama.tak ada yang berubah,sudah di huni orang lain)

Ku ambil sepeda ku untuk pulang.....

Tak mudah mengingat masa masa itu kembali,terasa sesak ketika mengetik setiap rinci kejadianya malam ini.

Masih ingat kah kau dengan "Tempat Mu Pulang"


Anis..........
cos44rm
as1313
erman123
erman123 dan 11 lainnya memberi reputasi
12
Tutup