tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi


Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 07-12-2022 15:07
bruno95
bulbuljauh
erman123
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
38.9K
1.8K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#5
Part 5
Disleksia
Adalah sebuah gangguan dalam perkembangan baca tulis pada anak pada saat menginjak usia 7 hingga 8 tahun.di tandai dengan kesulitan belajar membaca dan kesulitan dalam memahami,kesulitan dalam membedakan bentuk huruf dan karakter karakter penulisan.



Setelah menerima raport kenaikan kelas. Akhirnya sekarang aku naik ke kelas 2, walau dengan hasil raport yang jauh dari kata sempurna.
Pada akhirnya Aku memasuki kelas baru di lantai 2.
Di sana ku temui wali kelas baru,beliau adalah Bu Tini.guru bahasa indonesia sekaligus wali kelas ku yang baru.
Aku menghampirinya dan bersalaman mencium tangan nya.
Saat itu bu tini di temani Bu Ani,wali kelas ku saat si bangku kelas 1.
Sedikit ku mendengar perbincangan beliau saat hendak bersalaman kepada Bu Tini.
Quote:"Dari gejala yang saya perhatikan saat di kelas satu,kemungkinan Erwin mengalami disleksia Bu." Ucap bu ani kepada bu tini dengan lirih."

"Disleksia"
Jelas terdengar di telingaku saat itu.
Di usiaku saat itu.aku tak tau mengenai apa itu definisi disleksia.

Aku masih duduk sebangku dengan Antok. Di bangku urutan kedua dari depan,dan di bangku nomor satu.di sana ada Elma,juara kelas. Seorang murid sekaligus cucu dari kepala yayasan.Bu Is,Elma duduk dengan Lani.sedangkan ayah Elma adalah kepala sekolah STM termasuk di bawah naungan yayasan yg di kelola Bu Is.
Dan di bangku ketiga
Disana ada Anis dengan Ning berada tepat di belakang ku.
Anis seorang murid yang dulu tidak sekelas dengan ku waktu di Tk,
Dia adalah murid yang berasal dari surabaya.bapak nya mendapat mutasi kerja ke daerah ini.
Mereka tinggal di rumah dinas kerja yang berkomplek di sebelah kantor perusaan tersebut.
Cukup dekat dengan sekolah kami,
Anis masuk kesini saat kelas satu.

Sekilas tentang anis.
Anak nya tidak terlalu tinggi berkulit sawo matang,senyum nya manis.tidak banyak omong.dia tipe orang yg diam diam memperhatikan setiap detail objek yang di lihat nya.

Skip....


Hari itu kegiatan belajar mengajar belum di mulai.karena masih menunggu buku materi dan LKS yang belum di bagikan.
Jadi hanya di isi dengan sesi perkenalan.

"Teeeetttt,tetttttt,tettttt,tettttt....."

Terdengar bel berbunyi 4 kali,
Artinya adalah murid bisa segera pulang.
Setelah berdoa pulang,satu persatu murid keluar berbaris bersalaman kepada bu tini.
Aku selalu menghindari kerumunan,berjalan paling akhir.
Saat bersalaman kepada bu tini,beliau menahan langkah ku,
Quote:"Erwin,mulai besok kamu jangan langsung pulang ya.Ibu mau memberikan les tambahan supaya kamu bisa mudah dan cepat beradaptasi dengan materi pelajaran. Yang paling penting,kamu harus bisa membaca dan menulis."ucap beliau padaku.
Aku hanya tertunduk diam seakan ragu.
Quote:"sudah,nggak usah mikir biaya,Ibu ini kan wali kelas mu.ibu ikhlas mengajari mu,itu sudah jadi kewajiban ibu sebagai orang tua mu di sekolah ini.ibu ingin kamu bangkit,kamu harus bisa" ucap bu tini meyakin kan ku."
"Nggih Bu,saya mau..."
"Terima kasih Bu" ucap ku lagi

Bu tini hanya tersenyum sambil mengusap rambut ku.

Aku pulang,berjalan menuju rumah.
Ku pegang saku ku ada 3 keping koin di sana.dua koin bergambar karapan sapi dan satu koin bergambar komodo.
250 perak.
Asik nih kayak nya buat beli layangan,gumamku.
Tapi harga layangan saat itu 300 rupiah. Berarti masih kurang 50 perak.
Duit darimana coba.dalam batin ku.

Ketika asik sedang berjalan sambil memandang ke bawah, tampak kertas berwarna biru terlipat lusuh bekas terinjak ban kendaraan.
Ku ambil.ku buka lipatan nya.
Waow..... 2 lembar uang ribuan bergambar seorang laki laki sedang lompat batu.
"Uang siapa nih...." Kata ku
Aku bergegas pulang.sesampainya di rumah ku ceritakan kepada emak kalo aku nemu uang 2 ribu.aku menceritakan kepada emak dengan begitu antusias.
Di luar dugaan,saat itu emak sedang menggoreng bakwan untuk di jual.
Emak pun tiba tiba saja melotot dan berteriak,
"Kamu nyolong uang dimana?" Bentak nya padaku.
Aku kaget....
"Tidak mak,aku nemu di jalan.bener sumpah."ucap ku sambil terisak ingin menangis atas tuduhan emak.
Emak memukul ku sambil menangis,
"Jangan bohong kamu,emak nggak mau punya anak pencuri.walau kita hidup serba kekurangan!" Teriak emak sambil menitihkan air mata.
"Maaakkkk,demi Allah aku nggak mencuri mak.ampuuun makkk...."ucapbku memelas sambil membuang dua lembar uang ribuan yang aku genggam.
Emak memeluk ku,aku paham betul pemikiran emak yang jarang memperhatikan ku karena beliau di sibuk kan membanting tulang untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Tempaan demi tempaan,ku dapatkan.
Tidak.aku tidak hancur,
Mungkin tuhan sedang menempa ku,membentuk ku menjadi sosok yang lebih baik!
Diubah oleh tetes.tinta 24-04-2022 12:56
as1313
erman123
sydney89
sydney89 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
Tutup